Anda di halaman 1dari 17

“IMPLEMENTASI PROGRAM VAKSINASI DI KELURAHAN JAMBU

KECAMATAN TEWEH BARU”


Anisa Damaiyanti1,Abdurrahman2
“ Program Studi Ilmu Ilmu Pemerintahan, FISIP”
1)2)

“Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Brigjen Hasan Basri, Banjarmasin, Indonesia


“Email:anisadamayanti2122@gmail.com”

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 di Desa
Jambu Kecamatan Teweh Baru. Secara khusus, penelitian ini mendukung Peraturan Bupati (Perbup)
Nomor 39 Tahun 2020 tentang Disiplin Protokol Kesehatan dan Praktik Penegakan Hukum Sebagai
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Mengatur vaksinasi
Covid-19 yang digunakan di lingkungan masyarakat Desa Jambu. Peraturan tersebut merupakan salah
satu arahan yang memuat landasan hukum, maksud dan tujuan, terutama dalam pasal-pasal yang
menyangkut vaksinasi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian deskriptif. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori
Merille S. Grindle bahwa variabel yang menentukan efektivitas kebijakan adalah isi dari Prestasi,
tempat pengambilan keputusan, pelaksana program dan sumber informasi. - Sumber daya yang
digunakan tidak hanya dalam konteks politik, termasuk indikator kekuasaan, kepentingan, program
atau strategi pihak-pihak yang terlibat, karakteristik lembaga dan rezim yang berkuasa, serta tingkat
kepatuhan dan respon pelaksana. Pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 di Desa Jambu Kecamatan
Teweh Baru sudah terlaksana dengan baik namun masih belum optimal karena variabel-variabel yang
menjadi tolak ukur penelitian belum sepenuhnya terpenuhi. Dengan kata lain, sumber daya yang
digunakan masih belum mencukupi. Tanggapan masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19
yang hilang.
Kata kunci : Implementasi, program, vaksinasi Covid-19

ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the implementation of a Covid-19 vaccination program in
Jambu village, Teweh Baru district. Specifically, this study supports the Regents Regulation (Perbup)
No. 39 of 2020 on Health Protocol Discipline and Law Enforcement Practices as an Effort to Prevent
and Control Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Based on Regulate Covid-19 vaccinations used
within the Jambu Village community. Regulation is one of the directives that contains legal basis,
goals and intentions, especially in articles involving Covid-19 vaccination. This research uses a
qualitative research approach of descriptive research type. The methodology used in this study is
based on Merille S. Grindle's theory that the variables determining the effectiveness of policy This is
the content of Accomplishments, places of decision making, program implementers and sources of
information. - The resources used as well as the political context, including the powers, interests,
programs or strategies of the parties involved, the characteristics of institutions and regimes in
power, and indicators of the degree of adherence and responsiveness of implementers. The
implementation of the Covid-19 vaccination program in her Jambu village in Teweh Baru district is
well implemented but still suboptimal as the variables that make up the benchmarks of the study are
not fully met. yeah. In other words, the used resources are still insufficient. Community response to
missing Covid-19 vaccination programs.
Keywords: Implementation, program, Covid-19 vaccination
“PENDAHULUAN” akhir-akhir ini dan sinergi seluruh elemen
“Coronavirus atau Covid-19
negara kita gunakan untuk menekan laju
merupakan penyakit topikal di Indonesia.
penambahan kasus positif Covid-19,
Indonesia, seperti negara-negara lain di
melalui Pemerintah pusat melalui
dunia, masih berjuang melawan virus
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan
corona hingga saat ini sengan Jumlah
prosedur terkait pelaksanaan vaksinasi
kasus virus corona terus meningkat,
tersebut. Media tradisional yang dapat
dengan banyak laporan kesembuhan tetapi
digunakan sehubungan dengan
jumlah kematian yang signifikan dan
penyampaian vaksinasi Covid-19 antara
kemudian Virus tersebut dapat
lain televisi nasional, radio, dan media
menginfeksi siapa saja, mulai dari orang
cetak. Vaksinasi meningkatkan
lanjut usia (lansia), dewasa, anak-anak dan
kekebalan/ketahanan manusia dan
bayi, hingga ibu hamil dan ibu menyusui.”
masyarakat dan kemudian Pada akhirnya
“Pandemi virus corona 2019 (Covid-
melindungi individu dan masyarakat.
19) menjadi masalah yang dihadapi 200
Namun dengan menjaga kedisiplinan
negara di seluruh dunia, termasuk
dalam penerapan pencegahan Covid-19
Indonesia, dan berdampak negatif di
3M – tetap pakai masker, cuci tangan, dan
segala lini pada angka Kematian
jaga jarak.”
memuncak pada 8,9% pada Maret 2020
“Menurut Kemenkes RI
dan Covid-19 yaitu virus yang menyerang
(https://covid19.kemkes.go.id/), pada 2
saluran pernapasan dan berdampak buruk
Maret 2020, Indonesia melaporkan dua
bagi kesehatan dengan gejala ringan
kasus konfirmasi Covid-19. Berdasarkan
hingga berat kemudianVirus ini menular
kejadian tersebut, jumlah penduduk
melalui kontak fisik, berbagi benda dengan
Indonesia yang terinfeksi virus corona
pasien positif Covid-19, dan berbicara
semakin hari semakin meningkat. Per 14
tentang tidak memakai masker. Orang
November 2021, kasus Covid-19 di
yang terkena Covid-19 dll.”
Indonesia mencapai 4.250.855 kasus
“Dari kota hingga kedaerah-daerah,
terkonfirmasi, dengan total kematian
virus corona dengan cepat menggerus
akibat Covid-19 sebanyak 143.659,
tanah air. Pemerintah dengan cepat
Indonesia yaitu negara dengan kasus
mengambil tindakan untuk mengatasi
terkonfirmasi terbanyak di Asia Tenggara
situasi dengan kebijakan baru yang
pada saat Kondisi ini berdampak pada
mempengaruhi banyak aspek kehidupan.
jutaan orang, bahkan masyarakat global
Wabah virus Covid-19 terus meningkat
pada umumnya, sebagai akibat dari
penerapan protokol kesehatan yang harus dampaknya terhadap kesehatan dan
diterapkan di segala aspek aktivitas, mulai kelangsungan hidup dari pandemi Covid-
dari pembatasan sosial hingga lockdown 19. Pertama, ketidakpercayaan terhadap
total yang menghambat semua aktivitas virus. Beberapa kelompok masyarakat
masyarakat dengan adanya Dampak menganggap virus corona hanyalah
namun Jika penyebaran virus tidak propaganda, konspirasi dan tipuan, upaya
dikendalikan secara efektif, konsekuensi mencari untung dengan menyebarkan
dari Covid-19 dapat menimbulkan ketakutan.Sejak munculnya virus tersebut,
tantangan besar bagi sistem tata kelola dan banyak orang yang tidak percaya akan
berdampak signifikan terhadap ekonomi keberadaannya otomatis menghindari
global.” vaksinasi. Oleh karena itu, banyak orang
Kelurahan Jambu merupakan salah yang sebenarnya menolak vaksinasi Covid
satu desa di kecamatan Teweh Baru seluas 19. Kedua, kurangnya informasi tentang
110,53 km2, melalui Jumlah penduduk vaksin. Keengganan masyarakat untuk
Kelurahan jambu ±4.441 jiwa dengan melakukan vaksinasi salah satunya karena
capaian vaksinasi di Kelurahan Jambu kurangnya informasi tentang vaksin
sudah mencapai 70%, dengan akan tetapi Covid-19. Efektifitas vaksin, persyaratan
masih banyak kendala seperti : Kurangnya vaksin Covid-19, efek samping yang dapat
minat masyarakat terhadap vaksinasi, hal terjadi setelah vaksinasi, dll membuat
ini dikarenakan atas kepercayaan publik masyarakat ragu untuk melakukan
terhadap penyebaran informasi yang salah, vaksinasi. Minimnya informasi publik juga
hingga pada Program vaksinasi di berdampak pada situasi sosial, budaya, dan
kelurahan jambu juga masih kurang, ekonomi masyarakat. Ketiga, keyakinan
namun dengan meski pemerintah dan nilai-nilai yang dianut. Sebuah survei
memberikan vaksin secara gratis, masih terhadap penerima vaksin Covid-19 di
banyak masyarakat yang tidak mau Indonesia menunjukkan bahwa keyakinan
divaksinasi dengan berbagai alas an hingga agama juga memengaruhi penolakan
mereka enggan divaksinasi karena terhadap Covid-19, dan terkait dengan
berbagai alasan, mulai dari nilai-nilai. Keempat, dampak lingkungan
ketidakpercayaan terhadap virus corona Bahkan orang dekat dan media sosial
hingga kurangnya informasi tentang mempengaruhi vaksinasi seseorang.
vaksin. Partisipasi masyarakat menjadi salah
Berikut alasan masyarakat ragu satu faktor keberhasilan pencegahan
untuk mendapatkan vaksinasi dan penyebaran virus corona atau Covid-19,
karena pemerintah tidak bisa menangani kehidupan sosial dengan menyiagakan
kasus ini tanpa peran masyarakat. orang lain yang gagal mematuhi protokol
Pemerintah mengimbau warga untuk kesehatan yang ditetapkan pemerintah
menerapkan social distancing (pembatasan masih ditutup karena bagaimanapun juga
sosial) dan physical distancing pemerintah memiliki pengetahuan dan
(pembatasan fisik) untuk memutus mata pengalaman yang terbatas. Mengingat
rantai penularan virus. Sementara beberapa jumlah penderita Covid-19 yang
orang secara sadar dan kritis mengikuti meningkat tajam saat ini, kapasitas rumah
mekanisme pembatasan sosial, yang lain sakit yang tidak memadai dan tenaga
tidak terlibat di dalamnya. medis yang kewalahan, masyarakat masih
Tanpa partisipasi masyarakat, tujuan berjuang untuk mengatasi situasi saat ini.
implementasi kebijakan tidak akan Staf harus bertemu keluarga masing-
tercapai dengan baik. Partisipasi masing dan mereka juga saudara yang
masyarakat dalam penanganan Covid-19 sangat malang. - saudara kita. Komitmen
memegang peranan yang sangat penting. kuat terhadap pencegahan virus corona,
Masyarakat dapat berperan tidak hanya mengingat keberhasilan Wuhan selain itu
sebagai objek, tetapi juga sebagai subjek yaitu partisipasi masyarakat mengikuti
dalam menghadapi Covid-19. anjuran pemerintah untuk tidak keluar
Partisipasi masyarakat pada rumah. Di Korea Selatan, angka
hakekatnya yaitu kemauan masyarakat penyebaran Covid-19 bisa ditekan secara
untuk mendukung upaya pengendalian signifikan. Meski pemerintah tidak
penyakit yang sedang berlangsung di memberlakukan lockdown. Fenomena ini
komunitasnya guna mencegah penyebaran membuktikan bahwa partisipasi
Covid-19 semakin meluas. Jadi orang masyarakat dalam mengikuti aturan yang
secara sadar mempraktikkan jarak sosial / telah ditetapkan pemerintah dapat
fisik, karantina sendiri, dan isolasi diri. mencegah penyebaran virus tersebut.
Partisipasi dalam hal ini harus dibedakan TINJAUAN PUSTAKA
“Menurut Mustafa Lutfi dan
dengan mobilisasi. partisipasi termasuk
Kurniawan (2012), implementasi yaitu
unsur pemaksaan/paksaan oleh tindakan yang mengikuti pemikiran awal
pemerintah/penguasa atau pihak lain yang agar sesuatu benar-benar terjadi. Menurut
Leo Agustino (2020), implementasi
lebih berkuasa (Mulyadi, 2009). Beberapa kebijakan secara sederhana dapat diartikan
komunitas bekerja sama atau sekadar sebagai proses penerapan peraturan.”
“Dalam praktiknya, implementasi
mendukung program pemerintah yang ada
kebijakan merupakan proses yang
dengan berpartisipasi langsung dalam
kompleks sehingga konten politik penelitian ini dilakukan dengan
seringkali menarik dalam bentuk menggunakan tiga metode pengumpulan
intervensi.” data utama pada penelitian kualitatif yaitu
“Menurut Meriam Budiharjo (2012), observasi, wawancara dan dokumentasi.
masyarakat yaitu totalitas hubungan antar
manusia. Robert M. Melber mengatakan “HASIL PENELITIAN”
bahwa masyarakat yaitu suatu sistem 1. Isi kebijakan
hubungan yang terorganisir.” a. Kepentingan-kepentingan
“Menurut dari Vaksinasi Covid-19 yang Mempengaruhi
(2021 yaitu tentang meningkatkan Pada penelitian ini
kekebalan tubuh secara aktif terhadap peneliti melakukan wawancara
dengan informan yaitu Lurah
penyakit sehingga jika suatu saat terpapar,
sebagai pemerintah setempat,
tidak akan sakit, atau hanya mengalami
menanyakan tentang
sakit ringan dengan vaksin yang harus kepentingan-kepentingan apa
dilakukan dan Covid-19 yaitu keluarga yang mempengaruhi dan
besar virus yang menyebabkan penyakit membuat masyarakat ikut
mulai dari gejala ringan hingga berat hal berpartisipasi dalam program
ini Setidaknya ada dua jenis coronavirus vaksinasi Covid-19 seperti apa
yang diketahui menyebabkan penyakit yang menjadi alasan ataupun
yang dapat menyebabkan gejala parah, yang melatar belakangi
termasuk MERS dan SARS” masyarakat Kelurahan Jambu
untuk melakukan vaksinasi.
hal itu ditegaskan dengan
“METODE PENELITIAN” pernyataan Lurah Jambu
Kajian pelaksanaan program vaksinasi bahwa :
Covid-19 di Kelurahan jambu Kecamatan “terus terang selama ini
Teweh Baru ini menggunakan pendekatan tidak ada kepentingan, yang
penelitian kualitatif. Pengumpulan data pertama kepentingan nya yaitu
kualitatif menggunakan metode observasi bersifat baik bagi masyarakat
yang biasa digunakan dari tradisi kami kelurahan jambu
kualitatif, seperti: B. Tahap demi tahap, terutama untuk yang
melaksanakan perjalanan-
wawancara mendalam, observasi
perjalanan keluar daerah
partisipatif, dan diskusi terfokus. Menurut mungkin sudah melaksanakan
penelitian kualitatif Sugino (2009), data vaksinasi tidak ada hambatan
kualitatif yaitu data yang berupa kata, untuk sementara”
skema, dan gambar. Informan penelitian
ini antara lain: Rulah, ketua organisasi Dengan melalui
perangkat daerah di tingkat kecamatan dan penelilitian ini peneliti
masyarakat yaitu warga Kelurahan jambu, melakukan wawancara dengan
Tewe Bal Balito Utala yang divaksinasi Informan menanyakan tentang
dan tidak divaksinasi, berjumlah 10 orang. kepentingan-kepentingan apa
Survei membutuhkan panduan wawancara yang membuat masyarakat
dan kamera untuk mengumpulkan data dan yang ada di Kelurahan Jambu
Kecamatan Teweh Baru
informasi. Kamera digunakan oleh para
tersebut sehingga ikut
peneliti untuk merekam kejadian penting
berpartisipasi dalam kebijakan
dan observasi/kajian dalam bentuk foto vaksinasi Covid-19 ini, seperti
dan video. Teknik pengumpulan data pada apa yang menjadi alasan
ataupun yang melatar Kebijakan program vaksinasi
belakangi masyarakat didasari oleh Peraturan
Kecamatan Teweh Baru Presiden Republik Indonesia
tersebut untuk mengikuti Nomor 33 Tahun 2022.
program vaksinasi Covid-19. Berdasarkan penjabaran
Kepentingan masyarakat untuk diatas, maka dapat
bisa berpartisipasi dalam disimpulkan bahwa bentuk
program vaksinasi Covid-19 kepentingan-kepentingan yang
yaitu karena membantu mempengaruhi proses
mengurangi resiko penularan implementasi menurut Grindle
Covid-19. Hal itu diungkapkan sudah diterapkan oleh
oleh salah satu informan, implementor pelaku kebijkan
yaitu : terhadap masyarakat yang
“Program vaksinasi merupakan sasaran dari
Covid-19 dari pemerintah, kebijakan.
dengan adanya vaksinasi b. Tipe Manfaat (Type of
inikan bertujuan baik untuk Benefit)
mengurangi resiko penularan Berdasarkan hasil
Covid-19, jadi bagus saja” wawancara dengan Lurah
(Informasi wawancara oleh Jambu Kecematan Teweh Baru
Lina) selaku implementor yang
menjalankan kebijakan
Hal yang sama juga program vaksinasi Covid-19 di
diungkapkan oleh informan kelurahan Jambu.
lain, yaitu: Dari hasil wawancara,
peneliti mendapatkan
“baik saja karena informasi dari Lurah, ada
bermanfaat sekali bagi beberapa manfaat yang dapat
masyarakat” (Informasi dirasakan oleh masyarakat. Hal
wawancara oleh Pia) ini diungkapkan oleh informan
yang diwawancarai, yaitu :
Berdasarkan hasil “untuk manfaat sangat
wawancara diatas masyarakat besar sekali manfaat yang bisa
sebagai sasaran utama didalam kami terima, untuk maafaat
kebijakan ini, memiliki alasan yang dirasakan oleh warga
untuk dapat berpartisipasi kelurahan Jambu yang sudah
dalam program vaksinasi melaksanakan vaksinasi,
Covid-19 ini dikarenakan vaksinasi yang pertama
kepentingan masyarakat untuk dilaksanakan pada tahun 2021
melakukan perjalanan keluar yaitu sasarannya yaitu untuk
daerah karena biasanya lansia dan guru kemudian
masyarakat akan diminta surat dilanjutkan dengan kegiatan
vaksi untuk salah satu vaksinasi masal untuk
persyaratan untuk keluar masyarakat umum semua
daerah. Namun, Lurah selaku kalangan, kemudian
implementor tidak mempunyai dilanjutkan dengan ke
kepentingan lain didalam vaksinasi peserta didik mulai
kebijakan ini, mereka hanya dari smp dan sma. Manfaat
menjalankan tugas sesuai yang kami rasakan yang
dengan peraturan yang ada. pertama yaitu untuk mejaga
kekebalan tubuh agar mengharapkan agar dapat
terhindar dari virus” meningkatkan partisipasi
masyarakat agar ikut dalam
Berbeda dengan hal di program vaksinasi, hal ini
atas terkait dengan jenis dungkapkan oleh Lurah
manfaat yang diterima, Nurhan, S.Pd mengatakan:
masyarakat yang melakukan “untuk perubahan-perubahan
vaksinasi mengungkapkan yang ingin dicapai yang
bahwa manfaat, yaitu : pertama yaitu untuk
“manfaat yang saya meningkatkan kesehatan
rasakan yaitu, saya jadi masyarakat secara khusus
pernah tertular virus Covid” masyarakat kelurahan Jambu.
Perubahan nya yaitu yaitu
Hal yang sama juga masyarakat mungkin dengan
diungkapkan oleh informan adanya pemberitaan-
lain, yaitu : pemberitaan baik yang ada di
“ada banyak sekali media sosial atau internet, nah
manfaat yang bisa saya dengan adanya berita berita
rasakan salah satunya yaitu mungkin kurang baik atau
alhamdulillah sampai hoax sekarang alhamdulillah
sekarang belum pernah perubahan perubahan itu
tertular Covid” terutama kami melakukan
Berbeda dengan sosialisasi sehingga vaksinasi
menurut masyarakat yang covid ini bisa di masyarakat
masyarakat yang menolak kami dikelurahan jambu.”
untuk divaksin, pendapat
masyarakat tentang manfaat Perubahan yang
vaksinasi, yaitu : diharapkan tidak hanya sebatas
“karena saya takut untuk meningkatkan partisipasi
divaksin karena belum pasti dan meningkatkan kesehatan
vaksin itu aman untuk tubuh masyarakat di Kelurahan
saya” (Informasi wawancara Jambu, namun dengan adanya
oleh Masitah) kebijakan pemerintah tentang
Berdasarkan hasil vaksinasi ini diharapkan bisa
penelitian diatas dapat mendapatkan perubahan untuk
disimpulkan bahwa banyak pencapaian vaksinasi yang
masyarakat yang mendapatkan maksimal. Hal ini diungkapkan
manfaat yang diterima dengan oleh Lurah Nurhan, S.Pd yang
adanya program vaksinasi ini diwawancarai, yaitu:
baik untuk diri sendiri maupun “untuk perubahan secara
bagi orang banyak. besar menurut kami sebagai
c. Derajat Perubahan Yang pemerintah kelurahan jambu
Ingin Dicapai (Extent of yang kami harapkan
Change Envision) perubahan serratus persen
Berdasarkan hasil perubahan untuk pencapaian
penelitian yang dilakukan, vaksinasi yang ada
menurut Lurah Jambu Adapun dikelurahan jambu dan mudah
perubahan yang ingin dicapai mudahan bisa diterima dengan
dengan adanya kebijakan adanya program vaksinasi
vaksinasi Covid-19 yaitu mulai dari lansia, pns, guru,
peserta didik dan masyarakat saat perkumpulan-
Kelurahan kelurahan jambu. perkumpulan atau acara acara
Kami ingin perubahan kalua seperti pelaksanaan hajatan
bisa yang 100% sekarang itu pernikahan ataupun acara
sudah mencapai 70-80 persen syukuran nah disitu
untuk yang sudah kesempatan kami untuk
melaksanakan vaksinasi menyampaikan sosialisasi
dikelurahan jambu itu hampir terkait dengan vaksinasi yang
70-80 persen melaksanakan dilaksanakan dikelurahan
vaksinasi” jambu. Kemudian juga kami
Perubahan yang ada di menggunakan media sosial
Kelurahan Jambu menurut seperti menggukan Facebook
Lurah Jambu perubahan yang dan Whatsapp untuk
sudah dicapai mecapai 70-80 pencapaian-pencapaian yang
persen hal itu diungkapkan dilaksanakan untuk
oleh Lurah Nurhan, S.Pd, yaitu melaksanakan kegiatan
: vaksinasi”
“alhamdulillah perubahan
sudah tercapai untuk vaksin 1 Derajat perubahan
sudah mecapai 70-80 persen, dengan adanya kebijakan
untuk vaksin yang kedua program vaksinasi dari
hampir 50 persen dan untuk pemerintah mempunyai tujuan
vaksin yang ketiga masih yang baik yaitu untuk
sedikit karena memang selama mengurangi resiko penularan
ini untuk di Kelurahan Jambu Covid-19 khususnya di
penjadwalan untuk Kelurahan Jambu. Kebijakan
pelaksanaan vaksinasi ke tiga vaksinasi Covid-19 merupakan
masih belum ada, kami masih upaya pemerintah untuk
menunggu dari tim vaksinator mengurangi jumlah orang yang
untuk penjadwalan terinfeksi Covid-19, untuk
pelaksanaan vaksinasi ketiga perubahan yang dirasakan
dikelurahan Jambu. Dari itu masyarakat dengan adanya
kami sangat mendukung vaksinasi Covid-19 yaitu
kegiatan vaksinasi dikelurahan berkurangnya penularan virus
Jambu” Covid-19, namun disamping
itu adapun kendala yang
Langkah yang sudah dihadapi yaitu masih
dilakukan Lurah untuk kurangnya tingkat partisipasi
mecapai keberhasilan dalam masyarakat untuk mengikuti
program vaksinasi covid-19 di program vaksinasi Covid-19
Kelurahan Jambu yaitu dengan ini.
melakukan sosialisasi lansung Dari hasil penelitian
kepada masyarakat. Hal itu diatas, derajat perubahan yang
diungkapkan oleh Lurah, yaitu: diharapkan pemerintah untuk
“Langkah-langkah yang dapat mengurangi penularan
biasanya kami laksanakan virus Covid-19 di Kelurahan
yaitu yang pertama Jambu belum maksimal
melaksanakan sosialisasi baik tercapai dikarenakan masih
secara lansung kepada banyak sebenarnya yang
masyarakat dengan adanya menolak vaksinasi, ditambah
lagi minimnya masyarakat Adapun pihak-pihak
yang yang meningikuti terkait dalam Implementasi
program vaksinasi Covid-19 di Program Vaksinasi Covid-19
Kelurahan Jambu. di Kelurahan Jambu
Kecamatan Teweh Baru yaitu
pemerintah, lurah, tim
d. Letak Pengambilan vaksinasi dan masyarkat
Keputusan (Site of Decision Kelurahan Jambu. Hal itu
Making) diungkapkan oleh Lurah
Keputusan lurah dalam Nurhan, S.Pd, yaitu :
menyampaikan vaksinasi “untuk kegiatan
secara perlahan. Hal itu vaksinasi ini berjalan, untuk
diungkapkan oleh Lurah, kelurahan Jambu berjalan
yaitu : dengan lancar. Seperti biasa
“untuk keputusan kami, sama seperti tempat tempat
saya selaku lurah Jambu yang yang lain. Yang pasti kami
pertama bagi warga yang untuk pelaksanaan vaksinasi
menolak untuk melaksanakan kami mengikuti arahan yang
vaksinasi baik vaksin pertama, ada. Sedangkan untuk
kedua dan ketiga, ya kami penjadwalan kegiatan nya
hanya menyampaikan saja kami menunggu tim vaksinasi
secara perlahan untuk warga dari puskesmas kecematan
kami silahkan untuk menolak teweh baru atau yang dari
secara pribadi. Nah, secara Kabupaten Barito Utara”
pribadi dan tidak dipublikasi
apalagi menjadi provokator Selama berjalannya
dengan warga yang mau program vaksinasi Covid-19 di
melaksanakan vaksin. Artinya, Kelurahan Jambu, program
silakan tolak tetapi tolak vaksinasi berjalan dengan
secara pribadi” lancar. Hal itu diungapkam
Dari hasil penelitian oleh Lurah Nurhan, S.Pd, yaitu
diatas dalam pelaksanaan :
vaksinasi tentunya ada “untuk saat ini, mulai
masyarakat yang tidak dari tahun 2021 dari awal
sependapat atau menolak pelaksanaan vaksinasi sampai
adanya vaksinasi ini. Maka dengan tahun 2022 ini di
dari itu peran Lurah dalam kelurahan jambu tidak ada
menggambil keputasan untuk kendala dalam pelaksanaan
menyampakian secara perlahan vaksinasi”
untuk masyarakat yang
menolak divaksin, Dengan adanya
menyarankan masyarkat untuk program vaksinasi Covid-19
diam saja jika tidak ingin warga Kelurahan Jambu
divaksin agar tidak menyambut dengan baik tetapi
mengganggu masyarakat yang tidak sedikit warga yang belum
berminat untuk divaksin. bisa menerima adanya
vaksinasi ini. Hal itu
e. Pelaksanaan Program diungapkan oleh Lurah, yaitu:
(Program Implementor) “untuk partisipasi
warga Jambu, antusias untuk
mengikuti kegiatan vaksinasi. diungkapkan oleh Lurah
walaupun untuk pertamanya Nurhan, S.Pd :
warga mungkin ada “untuk ketersediaan staf
permasalah dengan adanya alhamdulillah kami sinergi
berita yang tidak baik. Tetapi terutama yaitu staf kelurahan
dengan adanya adanya jambu sangat mendukung.
pelaksaan sosialisasi, Kemudian juga ada staf rekan-
penyampaian-penyampaian rekan dari posko keluarahan
yang baik sehingga untuk Jambu dan juga dari puskesmas
program vaksinasi di wilayah kelurahan Jambu semuanya
Jambu disambut dengan baik.” mendukung dan ikut serta
membantu untuk pelaksanaan
Dari hasil penelitian vaksinasi Covid-19 dikelurahan
diatas dalam pelaksanaan Jambu. untuk mendapatkan
vaksinasi di Kelurahan Jambu vaksin, kami mendapatkannya
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan informasi-
baik. Pelaksanaan vaksinasi di informasi yang kami dapatkan
Kelurahan Jambu sama seperti dari tim vaksinasi yaitu bisa
yang ada di tempat lain. dari puskesmas Sikui kecematan
Sedangkan untuk penjadwalan Teweh Baru, puskesmas induk”
kegiatannya menunggu tim Menurut Lurah untuk
vaksinasi dari puskesmas ketersediaaan staff menyangkut
kecematan Teweh baru atau SDM yang baik secara kualitas
yang dari kabupaten Barito maupun kuantitas, hal itu
Utara. Sedangkan partisipasi diungapkan Lurah,yaitu:
masyarakat dengan adanya “untuk ketersediaan atau
program vaksinasi Covid-19 sumber daya manusianya untuk
cukup baik akan tetapi masih dikelurahan Jambu sudah
banyak yang enggan untuk bagus. Secara kualitas
divaksin, masyarakat kelurahan Jambu
f. Sumber-Sumber Daya Yang sangat antusias untuk kegiatan
Digunakan (Resources vaksinasi dikelurahan Jambu.
Committed) Sedangkan secara kuantitas
Sebagai implementor untuk pencapaiannya mulai dari
kebijakan vaksinasi Covid-19 vaksin pertama, kedua dan
mengungkapkan bahwa sejauh ketiga sudah mencapai 70
ini sudah cukup memberikan persen melaksanakan”
fasilitas sumber daya sarana
prasarana, hal ini juga Dari hasil diatas dapat
diungkapkan oleh Lurah disimpulkan cukup memadai
Nurhan, S.Pd dibawah ini : mulai dari sumber daya yang
“untuk sumber daya yang digunakan dan ketersediaan staff
digunakan yang pertama yaitu untuk menjalankan program
sesuai dengan sumber daya vaksinasi Covid-19. Untuk
yang ada di keluarahan Jambu” mendapatkan vaksinasi biasanya
dari puskesmas Sikui kecamatan
Sedangkan untuk Teweh Baru, puskesmas induk.
ketersediaan staf dalam rangka
program vaskinasi ini, hal ini 2. Konteks Kebijakan (Context of
policy)
a. Karakteristik Lembaga yang Hal juga didukung oleh
Berkuasa pendapat warga Jambu yang
Lingkungan dimana lain, yaitu:
suatu kebijakan dilaksanakan “tentu saja bagus
juga berpengaruh terhadap karena Lurah menyampaikan
keberhasilannya, maka pada tentan vaksinisasi Covid-19
bagian ini ingin dijelaskan dengan sangat jelas”
karakteristik dari lembaga (informasi wawancara dari Pia)
yang akan turut berkaitan suatu
kebijakan. Dalam Secara keseluruhan,
implementasi kebijakan yang peneliti menginterpretasikan
telah dibuat, maka bahwa konteks kebijakan
pelaksanaannya akan terlepas Vaksinasi Covid-19 dengan
dari karakteristik atau peran indikator karakteristik dari
dari para pelaksana kebijakan lembaga yang berkuasa dalam
itu sendiri. pengimplementasiannya cukup
Seperti halnya pada baik. Dimana Lurah selalu
kebijakan vaksinasi Covid-19 mesosialisasikan tentang
di Kelurahan Jambu vaksinasi Covid-19.
Kecamatan Teweh Baru, b. Tingkat Kepatuhan dan
terkait implementasinya, ada Adanya Respon dari
pihak-pihak terkait yang Pelaksanaan
terlibat dalam pelaksanaannya Berdasarkan hasil
seperti peran Lurah dan penelitian, dapat dikatakan
puskesmas Sikui dan bahwa tingkat kepatuhan
puskesmas Jambu dan masyarakat Kelurahan Jambu
masyarakat yang menjadi untuk dapat berpartisipasi
sasaran pada kebijakan dalam mendukung kebijakan
vaksinasi Covid-19. Pada point vaksinasi Covid-19 cukup
ini, peneliti meneliti tentang baik. Hal tersebut disampaikan
bagaimana peran Lurah dalam oleh Lurah Nurhan S.Pd, yaitu:
Program Vaksinasi Covid-19 “untuk partisipasi warga
di Kelurahan Jambu Jambu, antusias untuk
Kecamatan Teweh Baru. mengikuti kegiatan vaksinasi.
Berdasarkan hasil walaupun untuk pertamanya
penelitian, diketahui bahwa warga mungkin ada
Lurah Jambu sangat permasalah dengan adanya
berpengaruh terhadap berita yang tidak baik. Tetapi
kelancaran kebijakan ini. Hal dengan adanya adanya
ini diungkapkan oleh salah pelaksaan sosialisasi,
seorang informan warga penyampaian-penyampaian
Jambu, yaitu: yang baik sehingga untuk
“Lurah itu baik karena program vaksinasi di wilayah
bisa cerita ke masyarakat Jambu disambut dengan baik”
tentang manfaat vaksin dan
lain-lain” (informasi Sedangkan respon dan
wawancara dari Sandri) tanggapan masyarkat dengan
adanya vaksinasi ini cukup
baik hal itu diungkapkan oleh
Lurah Nurhan, S.Pd, yaitu:
“respon masyarkat menyambut Berdasarkan hasil
baik dan mau ikut serta dalam penelitian diatas tingkat
pelaksanaan vaksinasi untuk kepatuhan dan adanya respon
tanggapan masyarkat sangat dari masyarakat dapat
positif dan tidak ada yang dikatakan cukup baik karena
macam-macam, semuanya masyarakat jambu banyak
menyambut baik dengan yang menyambut baik adanya
adanya program pemerintah program ini, tetapi tetap masih
untuk melaksanakan program ada sedikit masyarkat yang
vaksinasi Covid-19” masih menolak adanya
program vaksinasi Covid-19
Akan tetapi diantara ini.
sambutan baik dari tentu masih
ada masyarakat yang menolak
adanya vaksinasi ini, hal ini
diungapkan oleh sebagian “PEMBAHASAN”
masyarakat Jambu dengan 1. Isi Kebijakan (Content of Policy)
berbagai macam alasan yang “Melalui pelaksanaan
didapatkan dari hasil
wawancara, diantara yaitu: implementasi program vaksinasi
“karena menurut saya tidak Covid-19 di Kelurahan Jambu
ada manfaatnya, malahan
yang untung yaitu pemerintah Kecamatan Teweh Baru ingin dilihat
dan rumah sakit” (Informasi apakah kebijakan program vaksinasi
wawancara oleh Suriadi)
Sedangkan hal lain Covid-19 telah memenuhi enam
diungkapkan oleh informan kategori isi kebijakan yang sesuai
lain, yaitu :
“saya takut di vaksin karena dengan teori Merille, berikut ini yaitu
menurut orang-orang bahkan penjelasan Implementasi Program
ada yang sampai meninggal
karna divaksin katanya” Vaksinasi di Kelurahan Jambu
(Informasi wawancara oleh Kecamatan Teweh Baru menurut
Sandri)
indikatorindikator dari isi kebijakan.”
Sedangkan alasan lain a. Kepentingan-Kepentingan
yang membuat masyarakat Yang Mempengaruhi (Interest
tidak mau divaksin Affected)
diungkapkan oleh salah satu Berdasarkan hasil penelitian yang
informan, yaitu:
“karena itu tadi pang percuma dilakukan peneliti dapat diketahui
jua bevaksin kalo masih bisa bahwa masyarakat sebagai
jua kena covid. Jaka ada
jaminan kah kada bakalan sasaran utama didalam kebijakan
kena covid lagi setelah ini, memiliki alasan untuk dapat
divaksin tu ayo ai aku umpat
bevaskin ngitu jua” (Infromasi berpartisipasi dalam program
wawancara oleh Anton) vaksinasi Covid-19 ini
dikarenakan kepentingan
masyarakat untuk melakukan yang ada di Kelurahan Jambu
perjalanan keluar daerah karena menurut Lurah Jambu perubahan
biasanya masyarakat akan diminta yang sudah dicapai mecapai 70-
surat vaksi untuk salah satu 80 persen. Langkah yang sudah
persyaratan untuk keluar daerah. dilakukan Lurah untuk mecapai
b. Tipe Manfaat (Type of Benefit) keberhasilan dalam program
Berdasarkan hasil penelitian dapat
vaksinasi covid-19 di Kelurahan
disimpulkan bahwa banyak
Jambu yaitu dengan melakukan
masyarakat yang mendapatkan
sosialisasi lansung kepada
manfaat yang diterima dengan
masyarakat
adanya program vaksinasi ini baik
d. Letak Pengambilan Keputusan
untuk diri sendiri maupun bagi (Site of Decision Making)
Dari hasil penelitian diatas dalam
orang banyak.
pelaksanaan vaksinasi tentunya
c. Derajat Perubahan Yang Ingin
Dicapai (Extent of Change ada masyarakat yang tidak
Envision)
sependapat atau menolak adanya
Berdasarkan hasil penelitian,
vaksinasi ini. Maka dari itu peran
derajat perubahan yang
Lurah dalam menggambil
diharapkan pemerintah untuk
keputasan untuk menyampakian
dapat mengurangi penularan virus
secara perlahan untuk masyarakat
Covid-19 di Kelurahan Jambu
yang menolak divaksin,
belum maksimal tercapai
menyarankan masyarkat untuk
dikarenakan masih banyak
diam saja jika tidak ingin divaksin
sebenarnya yang menolak
agar tidak mengganggu
vaksinasi, ditambah lagi
masyarakat yang berminat untuk
minimnya masyarakat yang yang
divaksin.
meningikuti program vaksinasi
e. Pelaksanaan Program (Program
Covid-19 di Kelurahan
Implementor)
JambuAdapun perubahan yang Berdasarkan hasil penelitian dapat
ingin dicapai dengan adanya disimpulkan bahwa selama
kebijakan vaksinasi Covid-19 berjalannya program vaksinasi
yaitu mengharapkan agar dapat Covid-19 di Kelurahan Jambu,
meningkatkan partisipasi program vaksinasi berjalan
masyarakat agar ikut dalam dengan lancar. Dengan adanya
program vaksinasi. Perubahan program vaksinasi Covid-19
warga Kelurahan Jambu adanya strategi sosialisasi dari
menyambut dengan baik tetapi Lurah cukup berhasil dan berjalan
tidak sedikit warga yang belum lancar dan akhirnya pelan-pelan
bisa menerima adanya vaksinasi masyarakat mau ikut serta dalam
ini. program vaksinasi ini.
f. Sumber-Sumber Daya Yang b. Karakteristik Lembaga yang
Digunakan (Resources Berkuasa
Committed) Berdasarkan hasil penelitian,
Dari penelitian yang dilakukan
diketahui bahwa Lurah Jambu
dapat disimpulkan cukup
sangat berpengaruh terhadap
memadai mulai dari sumber daya
kelancaran kebijakan ini. Secara
yang digunakan dan ketersediaan
keseluruhan, peneliti
staff untuk menjalankan program
menginterpretasikan bahwa
vaksinasi Covid-19. Untuk
konteks kebijakan Vaksinasi
mendapatkan vaksinasi biasanya
Covid-19 dengan indikator
dari puskesmas Sikui kecamatan
karakteristik dari lembaga yang
Teweh Baru, puskesmas induk.
berkuasa dalam
2. Konteks Kebijakan (Context of policy)
pengimplementasiannya cukup
Berikut ini merupakan penjelasan
baik. Dimana Lurah selalu
mengenai konteks kebijakan
mesosialisasikan tentang
Vaksinasi Covid-19 tersebut.
vaksinasi Covid-19.
a. Kekuasaan, Kepentingan-
Kepentingan dan Strategi dari c. Tingkat Kepatuhan dan
Ator yang Terlibat. Adanya Respon dari
Berdasarkan hasil penelitian yang Pelaksanaan
Berdasarkan hasil penelitian,
dilakukan peneliti dapat diketahui
dapat dikatakan bahwa tingkat
adapun strategi sosialisasi yang
kepatuhan masyarakat Kelurahan
telah dilakukan Lurah demi
Jambu untuk dapat berpartisipasi
keberhasilan kebijakan Vaksinasi
dalam mendukung kebijakan
Covid-19. Sedangkan menurut
vaksinasi Covid-19 sudah cukup
warga Jambu peran Lurah dalam
baik.
program vaksinasi sangat baik
Sedangkan respon dan tanggapan
dan juga aktif mensosialisasikan
masyarkat dengan adanya
baik secara lansung maupun
vaksinasi ini cukup. Akan tetapi
secara daring. Berdasarkan hasil
diantara sambutan baik dari tentu
penelitian dapat dikatakan dengan
masih ada masyarakat yang selaku implementor hanya saja
menolak adanya vaksinasi ini, hal mereka menjalankan tugas yang
ini diungapkan oleh sebagian telah diberikan oleh pemerintah.
masyarakat Jambu dengan 2. Manfaat yang diberikan
berbagai macam alasan. Tidak ada manfaat yang
Berdasarkan hasil penelitian signifikan yang diperoleh oleh
diatas tingkat kepatuhan dan pihak Lurah Jambu. Karena
adanya respon dari masyarakat mereka hanya menjalankan tugas
dapat dikatakan cukup baik yang dimandatkan dari
karena masyarakat jambu banyak pemerintah. Namun manfaat
yang menyambut baik adanya adanya program vaksinasi Covid-
program ini, tetapi tetap masih 19 ini dirasakan oleh masyarakat
ada sedikit masyarkat yang masih yang berpatisipasi dalam
menolak adanya program vaksinasi yaitu tidak pernah
vaksinasi Covid-19 ini. tertular virus Covid-19, menjaga
kekebalan tubuh dan
PENUTUP mempermudah masyarakat untuk
A. Isi Kebijakan (Content of Policy),
keluar daerah dengan adanya
dengan indikator sebagai beriku
kartu vaksinasi yang diterima
1. Kepentingan-kepentingan yang
setalah di vaksin.
berkaitan
3. Derajat perubahan yang ingin
Kepentingan-kepentingan yang
dicapai
berkaitan pada program vaksinasi
Perubahan yang ingin dicapai
Covid-19 di Kelurahan Jambu
tentu saja mengaharapkan semua
Kecamatan Teweh Baru
masyarkat di Kelurahan Jambu
Kecamatan terdapat pada
sudah divaksin dan berharap
masyarakat selaku kelompok
semua masyarkat ikut serta dalam
sasaran yaitu untuk mendapatkan
adanya program vasksinasi
kemudahan dalam melakukan
Covid-19 yang ada di Kelurahan
kegiatan seperti keluar masuk
Jambu.
kota, kepentingan vaksinasi
4. Letak pengambilan keputusan
Covid-19 dalam hal ini untuk
Dalam pelaksanaan vaksinasi
mendapatkan penilaian dan tidak
tentunya ada masyarakat yang
adanya kepentingan Lurah Jambu,
tidak sependapat atau menolak
adanya vaksinasi ini. Maka dari aktif dalam melakukan sosialisasi
itu peran Lurah dalam mengenai adanya program
menggambil keputasan untuk vaksinasi Covid-19 baik secara
menyampaikan secara perlahan lansung ataupun melalui media
untuk masyarakat yang menolak sosial.
divaksin, menyarankan masyarkat 2. Karakteristik Lembaga yang
untuk diam saja jika tidak ingin berkuasa
divaksin agar tidak mengganggu Karakteristik Lurah Jambu dapat
masyarakat yang berminat untuk dikatakan cukup baik karena Lurah
divaksin. selalu menginformasikan dan
5. Pelaksanaan program memberikan sosialisasi tentang
Adapun pihak-pihak terkait dalam vaksinasi Covid-19 agar semakin
Implementasi Program Vaksinasi banyak masyarakat berpartisipasi
Covid-19 di Kelurahan Jambu dalam program vaksinasi Covid-19.
Kecamatan Teweh Baru yaitu 3. Tingkat kepatuhan dan adanya
kelurahan Jambu dan staff respon dari pelaksana
vaksinasi Covid-19 dan Tingkat kepatuhan masyarakat
masyarakat yang menjadi sasaran Jambu dalam program vaksinasi
dari kebijakan program vaksinasi Covid-19 terbilang cukup baik
Covid-19. dikarenakan respon masyarakat
6. Sumber-sumber daya yang cukup baik dan menerima adanya
digunakan program vaksinasi ini namun,
Dalam melaksankan program masih ada sebagian masyarakat
vaksinasi Covid-19 memerlukan yang menolak untuk divaksin.
staff vaskinasi Covid-19 dan juga
masyarakat. REFERENCES
BUKU
Agustino, Leo. 2020. Dasar-Dasar
B. Konteks Kebijakan Kebijakan Publik. Bandung :Alfabeta
Maxi Rein Rondunuwu, DHSM, MARS.
1. Kekuasaan, kepentingan-
2021. Tanya Jawab Seputar Vaksinasi
kepentingan dan startegi dari Covid-19. Jakarta
Sugiyono. 2021. Metode Penelitian
aktor yang terlibat
Kualitatif untuk Penelitian yang Bersifat:
Upaya atau strategi yang digunakan Eksploratif, Enterpretif, dan Konstruktif.
Bandung: Alfabet
Lurah dapat dikatakan cukup baik
dan efektif karena Lurah cukup
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik
Teori, Proses, dan Studi Kasus. Jakarta:
Buku Seru
DOKUMEN
Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 33 Tahun 2022 tentang
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasi dalam Upaya Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19).
Peraturan Gubernur (Pergub)
Nomor 43 Tahun 2020 tentang Penerapan
Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol
Kesehatan Dalam Pencegahan dan
Pengendalian Corona VIrus Disease 2019
(Covid-19).
Peraturan Bupati (Perbup) Nomor
39 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin
Dan Penegakan Hukum Protokol
Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan
Dan Pengendalian Corona Virus Disease
2019 (Covid-19).
WEBSITE
https://covid19.kemkes.go.id/ Data
jumlah masyarakat yang terkonfirmasi
Covid-19 (diakses pada hari Minggu, 14
November 2021 pukul 11.34 WITA)
https://www.who.int/indonesia/
news/novel-coronavirus/qa/qa-covid-19-
vaksin Tanya Jawab: Penyakit corona
virus (Covid-19) (diakses pada hari Sabtu,
5 Maret 2022 pukul 15.23 WITA)
https://covid19.go.id/ Informasi
Tentang KIPI atau Reaksi Setelah
Vaksinasi Covid-19 (diakses pada Sabtu, 5
Maret 2022 pukul 16.00 WITA)

Anda mungkin juga menyukai