Anda di halaman 1dari 10

EDUKASI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DESA TABEAK

BLAU-II YANG TELAH MELAKSANAKAN VAKSINASI COVID-19


Edi Kurniawan*1 Ayu Maharani*2 Bintang Agustina*3 Randy Pradityo *4
1,2,4)
Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
3)
Program Studi Kesehatan Masyarakat,Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu,
Bengkulu, Indonesia
Email: *edaybkl1@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk melawan Covid-19 adalah dengan
mengadakan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun upaya tersebut
mengalami kendala karena masih kurangnya informasi mengenai perlindungan hukum
bagi masyarakat yang melaksanakan vaksinasi Covid-19 sehingga masih menimbulkan
keresahan dan keraguan terutama bagi masyarakat Desa Tabeak Blau II untuk
melaksanakan vaksinasi Covid-19. Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mandiri
Universitas Muhammadyah Bengkulu yang akan dilaksanakan di Desa Tabeak Blau II
menggunakan metode observasi, pendidikan hukum berupa penyuluhan. Observasi
dilakukan untuk menentukan permasalahan apa yang dihadapi masyarakat Desa Tabeak
Blau II dilanjutkan kegiatan edukasi perlindungan hukum bagi masyarakat yang telah
melaksanakan vaksin Covid-19 yang akan berguna untuk menjawab keresahan dan
keraguan masyarakat untuk melaksanakan vaksin. Hasil dari kegiatan setelah
melakukan edukasi adalah bertambahnya pengetahuan masyarakat Desa Tabeak Blau II
tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Kesimpulan dari hasil kegiatan ini berjalan
dengan lancar, masyarakat mengetahui aspek hukum vaksinasi Covid-19 serta
meningkatnya jumlah masyarakat Desa Tabeak Blau II yang ingin melakukan vaksinasi
Covid-19.

Kata Kunci : Edukasi, Perlindungan Hukum.

PENDAHULUAN karena itu, perlu tindakan pemerintah


Dewasa ini, dunia sedang diguncang dan kesadaran penuh dari masyarakat
oleh pandemik hebat bernama Covid-19 agar angka penyebaran virus ini dapat
(Corona Virus Disease). Peningkatan ditekan. Namun, dalam penelitian yang
dari hari kehari jumlah pasien terinfeksi dilakukan oleh (Arum, 2020),
virus Covid-19 sudah sulit dikendalikan Pemerintah Indonesia masih hanya
diperlukannya suatu perencanaan yang melakukan penanganan berupa
jelas dan lugas dari pemerintah untuk pembatasan sosial saja (social
menangulangi permasalahan ini. distancing). Padahal banyak kalangan
Coronavirus sendiri merupakan yang menganggap bahwa lebih efektif
sekumpulan virus yang berasal dari menerapkan sistem karantina wilayah
subfamili Orthocronavirinae dalam atau lockdown untuk mencegah
keluarga Coronaviridae dan ordo penyebaran virus ini agar tidak
Nidovirales (Yunus & Rezki, 2020) menginfeksi lebih banyak orang
Virus ini dapat menyerang hewan dan (Nurhalimah, 2020), sedangkan
juga manusia dan pada manusia pembatasan sosial masih rawan
gejalanya berupa infeksi yang serupa penyebarannya disebabkan banyak
dengan penyakit SARS dan MERS, masyarakat yang tidak mau mengikuti
hanya saja Covid-19 bersifat lebih masif karena pada hakikatnya hal tersebut
perkembangannya. Indonesia juga hanya sekadar imbauan dan tidak ada
merupakan salah satu negara yang sanksi berat yang bisa membuat
terdampak wabah yang satu ini. Oleh masyarakat patuh. Selaras dengan itu,
penelitian dari (Telaumbanua, 2020) pendidikan profesi kedokteran yang
menyebutkan bahwa pemerintah bekerja pada Fasilitas Pelayanan
dituntut untuk menangani ancaman Kesehatan.
nyata Covid-19. Jawaban sementara 2. Tahap kedua: vaksinasi COVID-19
pemerintah terhadap tuntutan tersebut diperuntukkan bagi petugas pelayanan
adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun publik yakni Tentara Nasional
2018 terkait Kekarantinaan Kesehatan. Indonesia/Kepolisian Negara Republik
Keputusannya adalah pemerintah pusat Indonesia, aparat hukum, dan petugas
tidak memberlakukan karantina wilayah pelayanan publik lainnya yang meliputi
atau lockdown melainkan petugas di
memberlakukan Pembatasan Sosial bandara/pelabuhan/stasiun/terminal.
Berskala Besar (PSBB) sebagaimana Kemudian, bagi para pekerja di bidang
diatur dalam PP Nomor 21 Tahun 2020 perbankan, perusahaan listrik negara,
dan juga melakukan tindakan tes massal dan perusahaan daerah air minum, serta
menggunakan alat rapid test yang jika petugas lain yang terlibat secara
seseorang dinyatakan hasil tesnya langsung memberikan pelayanan
reaktif maka akan dilakukan swab test kepada masyarakat. Selain itu, pada
untuk memastikan orang tersebut positif tahap kedua, penerima vaksin COVID-
atau negatif Covid-19. 19 juga termasuk kelompok usia lanjut
Banyak upaya pencegahan serta atau berusia 60 tahun atau lebih.
bantuan dari pemerintah sejak awal 3. Tahap Ketiga: vaksinasi COVID-19
COVID-19 di Indonesia telah diberikan diperuntukkan bagi masyarakat rentan
kepada masyarakat, namun nyatanya dari aspek geospasial, sosial, dan
Indonesia belum mencapai titik terang ekonomi.
untuk dapat menghentikan penyebaran 4. Tahap keempat: vaksinasi COVID-19
COVID-19 di Indonesia. Mengingat diperuntukkan bagi masyarakat dan
hingga sekarang kenaikan kasus positif pelaku perekonomian lainnya dengan
COVID-19 di Indonesia semakin pendekatan kluster sesuai dengan
meningkat (Kompas. 2020). Dengan itu ketersediaan vaksin.
Indonesia memerlukan solusi untuk Kegiatan Kuliah Kerja Nyata
dapat mencegah dan memberhentikan mandiri ini dilakukan di Desa Tabeak
penyebaran virus COVID-19 ini, salah Blau II yang merupakan salah satu desa
satunya ialah dengan Vaksin yang di Kecamatan Pelabai Kabupaten
dinilai menjadi salah satu upaya yang Lebong. Survey awal yang dilakukan
paling efektif untuk mengatasi kepada masyarakat Desa Tabeak Blau II
pandemi COVID-19 yang masih terus didapat informasi bahwa ternyata masih
berlangsung (Alodokter, 2021). banyak terjadi pro dan kontra
Adapun pengertian Vaksin adalah bahan dikalangan masyarakat Desa Tabeak
antigenik yang digunakan untuk Blau II. Bagi masyarakat yang pro
menghasilkan kekebalan terhadap suatu terhadap pelaksanaan vaksinasi Covid-
penyakit (Wikipedia, 2020). 19 ini ada sebagian masyarakat yang
Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia menerima pelaksanaan vaksinasi ini
sendiri telah dilakukan mulai 13 Januari dilakukan secepatnya namunbagi
2021 kemarin, dimana pelaksanaan masyarakat yang kotra, mereka menolak
vaksinasi ini dilakukan bertahap yang diadakannya pelaksanaan vaksin yang
terdiri dari empat tahapan (Kompas, mereka anggap vaksin tersebut belum
2021): tentu aman terhadap tubuh mereka dan
1. Tahap pertama: pada tahap pertama, khawatir akan efek samping yang
vaksinasi COVID-19 diperuntukkan timbul setelah vaksinasi Covid-19.
bagi tenaga kesehatan, asisten tenaga Sehingga perlu dilakukan edukasi
kesehatan, tenaga penunjang serta bagi kepada masyarakat Desa Tabeak Blau II
mahasiswa yang sedang menjalani yang bertujuan memberikan
pengetahuan perlindungan hukum pasca Blau II yang belum melaksanakan
pelaksanaan vaksinasi Covid-19 , Covid-19
mengingat dasar hukum yang menjadi
pedoman bagi pelaksanaan vaksinasi ini 2) pelaksanaan Edukasi perlindungan
masih baru dan masih menjadi hukum bagi masyarakat yang telah
perdebatan dikalangan masyarakat. melaksanakan vaksin
Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan
II. METODE KEGIATAN edukasi kepada masyarakat Desa
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Tabeak Blau II berupa penyuluhan
Nyata Mandiri Universitas hukum tentang perlindungan hukum
Muhammadyah Bengkulu yang akan bagi masyarakat yang telah
dilaksanakan di Desa Tabeak Blau II melaksanakan vaksinasi Covid-19.
menggunakan metode observasi, Adapun informasi yang
pendidikan hukum berupa penyuluhan. diberikan adalah seputar pelaksanaan
Observasi dilakukan untuk menentukan vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan
permasalahan apa yang dihadapi dan bagaimana perlindungan hukum
masyarakat Desa Tabeak Blau II terhadap konsumennya yang dalam hal
dilanjutkan kegiatan edukasi ini masyarakat yang sudah
perlindungan hukum bagi masyarakat melaksanakan vaksinasi Covid-19.
yang telah melaksanakan vaksin Covid- Masyarakat yang mengikuti kegiatan
19 yang akan berguna untuk menjawab memperhatikan semua penjelasan yang
keresahan dan keraguan masyarakat disampaikan.
untuk melaksanakan vaksin

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan kuliah kerja mandiri yang
dilaksanakan di Desa Tabeak Blau II
dimulai dari melakukan observasi
terkait permasalahan yang ada .
observasi dilakukan dengan melakukan
diskusi kepada Kades Desa Tabeak
Blau II yang kemudian dilakukan Tanya
jawab seputar permasalahan yang ada di
masyarakat Desa Tabeak Blau II.
Langkah-langkah pelaksanaan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini antara
lain:
1) Analisis situasi
Melakukan observasi untuk
menganalisis situasi, dengan persiapan
melakukan survey lokasi.
Gambar 2. Dokumentasi Edukasi
perlindungan hukum bagi masyarakat
yang telah melaksanakan Covid-19

Berdasarkan Peraturan Presiden


Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang
Gambar 1. Observasi tentang situasi Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
permasalahan masyarakat Desa Tabeak Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID 19) Pasal 13 A Wujud kartu Vaksinasi COVID-19
ayat (2) Vaksinasi covid-19 merupakan sebagaimana terpampang dalam
kewajiban bagi seluruh masyarakat di Keputusan Direktur Jenderal
Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
sasaran penerima vaksin covid-19 yang Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang
telah didata oleh menteri kesehatan: 1) Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
Kementerian Kesehatan melakukan dalam Rangka Penanggulangan
pendataan dan menetapkan sasaran Pandemi Corona Virus Disease 2019
penerima Vaksin COVID-19, 2) setiap (COVID-19) berisikan: 1. No
orang yang telah ditetapkan sebagai Registrasi, No NIK; 2. Nama Lengkap;
sasaran penerima Vaksin COVID-l9 3. Alamat; 4. Tanggal Lahir; 5. Jenis
berdasarkan pendataan sebagaimana Kelamin; 6. No HP; dan 7. Lokasi
dimaksud pada ayat (1) wajib mengikuti Menerima
Vaksinasi COVID- 19. Adapun yang terjadi pasca
Vaksinasi COVID-19 dapat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 atau
tidak dilaksanakan bagi siapa yang setelah dilakukan vaksinasi COVID-19,
dikecualikan menurut Peraturan terdapat gejala atau reaksi yang timbul
Presiden Republik Indonesia Nomor 14 karena efek samping dari vaksin
Tahun 2021 tentang Perubahan atas tersebut. Pengertian efek samping
Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun dalam dunia kedokteran adalah suatu
2020 tentang Pengadaan Vaksin dan dampak atau pengaruh yang merugikan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka dan tidak diinginkan, yang timbul
Penanggulangan Pandemi Corona Virus sebagai hasil dari suatu pengobatan atau
Disease 2019 (COVID 19) Pasal 13 A intervensi lain seperti pembedahan.
ayat (3) yang berbunyi: “Dikecualikan Suatu pengaruh atau dampak negatif
dari kewajiban sebagaimana dimaksud disebut sebagai efek samping ketika hal
pada ayat 21 bagi sasaran penerima itu timbul sebagai efek sekunder dari
Vaksin COVID-19 yang tidak memenuhi efek terapi utamanya. Jika efek itu
kriteria penerima Vaksin COVID-19 muncul sebagai hasil dari dosis atau
sesuai dengan indikasi Vaksin COVID- prosedur yang tidak tepat maka disebut
19 yang tersedia”. sebagai kesalahan medis (Wikipedia,
Vaksin COVID-19 yang 2021).
digunakan di Indonesia dalam Reaksi yang timbul karena efek
pelaksanaan vaksinasi yang telah samping vaksin dibagi menjadi tiga
dilakukan secara bertahap sejak 13 (World Health Organization, 2021): a).
Januari 2021 adalah vaksin Sinovac Reaksi Ringan: - Reaksi Lokal: 1)
yang diproduksi oleh perusahaan Nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat
Sinovac Biotech di negara China. disuntikkan; 2) Reaksi lokal lain yang
Vaksin ini di kirim ke Indonesia berat misalnya selulitis; - Reaksi
sebanyak 1,2 juta dosis pada 7 Sistemik: 1) Demam; 2) Nyeri otot
Desember 2020 lalu dan akan seluruh tubuh (myalgia); 3) Nyeri sendi
didistribusikan ke provinsi-provinsi (atralgia); 4) Badan lemah; 5) Sakit
yang ada di Indonesia (Kompas. 2020). kepala; b). Reaksi Berat. Reaksi berat
Apabila seseorang sudah melakukan yaitu reaksi yang biasanya tidak
proses vaksinasi maka mereka akan menimbulkan masalah jangka panjang,
mendapatkan sebuah kartu. Dimana namun dapat menimbulkan kecacatan,
didalam kartu vaksinasi tersebut ada menimbulkan kejang, dan reaksi alergi
keterangan jadwal pemberian vaksin yang timbul sebagai akibat reaksi tubuh
kedua atau sebagai pengingat untuk terhadap komponen tertentu yang ada di
melakukan penyutikkan vaksin dosis dalam vaksin. Apabila reaksi berat
kedua yang berselang 14 hari sejak terjadi, maka harus dilaporkan karena
vaksinasi pertama (Tirto.id, 2021). reaksi alergi berat (syok anafilaksis)
dapat mengancam jiwa atau dapat Menteri Kesehatan setelah mendapat
menjadi reaksi kejadian ikutan pasca persetujuan Menteri Keuangan.
imunisasi (KIPI) serius. Secara umum kita ketahui ada 2
Hal inilah yang menjadi jenis perlindungan hukum, yaitu (Aliffa
perdebatan dan kekhawatiran di & Rudy, 2018):
masyarakat. Dimana pemerintah Pertama, Bentuk Perlindungan Hukum
diharapkan juga untuk Preventif (Mencegah terjadinya
mempertimbangkan hal ini dengan masalah). Bentuk perlindungan hukum
sangat hati-hati. Sehingga pemerintah preventif dalam pelaksanaan vaksinasi
mengatur pertanggung jawaban negara COVID-19 ini yang dilakukan
berupa kompensasi apabila efek pemerintah yakni dengan membentuk
samping paling parah terjadi kepada peraturan perundang-undangan yang
masyarakat pasca pelaksanaan vaksinasi mengatur secara detail mengenai
COVID-19. Hal ini terdapat dalam ketentuan hukum dalam pelaksanaan
Peraturan Presiden Republik Indonesia vaksinasi di Indonesia, guna untuk
Nomor 14 Tahun 2021 tentang mencegah terjadinya masalah
Perubahan atas Peraturan Presiden dimasyarakat yang berkaitan dengan
Nomor 99 Tahun 2020 tentang efek samping vaksinasi COVID-19
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan yaitu Peraturan Presiden Nomor 99
Vaksinasi dalam Rangka Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin
Penanggulangan Pandemi Corona Virus dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam
Disease 2019 (COVID 19). Pasal 15B Rangka Penanggulangan Pandemi
yang berbunyi: “(1) Dalam hal terdapat Corona Virus Disease 2019 (COVID
kasus kejadian ikutan pasca vaksinasi 19). Kemudian juga bentuk
yang dipengaruhi oleh produk Vaksin perlindungan hukum preventif yang
COVID-19 berdasarkan hasil kajian dilakukan yaitu oleh Badan Pengawas
kausalitas sebagaimana dimaksud dalam Obat dan Makanan (BPOM). BPOM
pasal l5A ayat (3) dan kasus tersebut adalah suatu lembaga pemerintah di
menimbulkan kecacatan atau Indonesia yang memiliki tugas untuk
meninggal, diberikan kompensasi oleh melakukan pengawasan obat dan
pemerintah”. makanan sesuai dengan ketentuan
Dimana kompensasi sebagai peraturan perundang-undangan. BPOM
pertanggung jawaban negara pasca juga memiliki fungsi dalam hal
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 itu pelaksanaan pengawasan obat dan
dibagi menjadi dua. Hal ini terdapat makanan sebelum beredar dan
dalam Peraturan Presiden Republik pengawasan selama beredar (Izin.co.id,
Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 2020). Dalam pelaksanaan vaksinasi
tentang Perubahan atas Peraturan COVID-19 ini BPOM bertanggung
Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang jawab terhadap keamanan, khasiat, dan
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan mutu vaksin yang beredar di Indonesia.
Vaksinasi dalam Rangka Maka dari itu sejak vaksin
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Sinovac di pesan dan telah tiba di
Disease 2019 (COVID 19) Pasal 15 B Indonesia, pemerintah langsung
ayat (2) dan (3): menugaskan BPOM untuk melakukan
(2) Kompensasi sebagaimana dimaksud pengecekan lebih lanjut mengenai
pada ayat (1) berupa santunan cacat atau keamanan dan kehalalan vaksin Sinovac
santunan kematian. Dan besaran sebelum vaksin tersebut di edarkan dan
kompensasi nya juga diatur dalam Pasal di suntikkan ke masyarakat di
15 B ayat (3): Ketentuan lebih lanjut Indonesia. BPOM merilis hasil evaluasi
mengenai kriteria, bentuk, dan nilai dari laporan uji klinis sementara atau
besaran untuk kompensasi sebagaimana interim tahap III Vaksin Virus Corona
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh buatan perusahaan asal China, Sinovac,
pada Jumat 8 Januari 2021. Pada Penanggulangan Pandemi COVID-19,
laporan itu menunjukkan efikasi atau Kementerian, Lembaga, Pemerintah
tingkat keampuhan vaksin corona daerah ataupun Badan sesuai dengan
Sinovac sebesar 65,3 persen. Angka kewenangannya itu berhak memberikan
tersebut sudah sesuai dengan standar atau mengenakan sanksi administratif
atau ambang batas efikasi yang bagi sasaran penerima vaksin COVID-
ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia 19 yang tidak mengikuti vaksinasi
(WHO) yakni minimal 50 persen (CNN COVID-19.
Indonesia, 2021). Merespons hal itu,
BPOM juga telah mengevaluasi untuk 2. Sesuai yang terdapat pada Pasal 15 A
kemudian mengeluarkan izin darurat ayat (1) Peraturan Presiden Republik
penggunaan atau Emergency Use Indonesia Nomor 14 Tahun 2021
authorization (EUA) atas vaksin tentang Perubahan atas Peraturan
COVID-19 Sinovac. Jika fungsi Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang
pengawasan ini di lakukan secara Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
optimal maka kasus vaksinasi COVID- Vaksinasi Dalam Rangka
19 ini harusnya dapat dicegah sehingga Penanggulangan Pandemi COVID-19,
tidak menimbulkan banyak korban. Dan dalam rangka pemantauan kejadian
dengan adanya ketentuan peraturan ikutan pasca vaksinasi COVID-19
perundang-undangan yang telah diatur sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal
lebih dulu, maka masyarakat dan 15 dilakukan pencatatan dan Pelaporan
pemerintah tidak akan bingung terhadap serta investigasi.
langkah apa yang harus dilakukan Dengan adanya peraturan ini,
apabila terjadi masalah mengenai dapat dilihat bahwa salah satu bentuk
pelaksanaan vaksinasi COVID-19. perlindungan hukum represif (untuk
Kedua, Bentuk Perlindungan menyelesaikan masalah) juga sudah
Hukum Represif (Menyelesaikan dilakukan pemerintah Indonesia dengan
masalah). Bentuk perlindungan hukum membentuk peraturan perundang-
represif dapat dilihat dalam Pasal 15 undangan secara jelas mengenai
ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 99 penyelesaian masalah apabila terjadi
Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin suatu masalah yang berkaitan dengan
dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam COVID-19 khususnya pelaksanaan
Rangka Penanggulangan Pandemi vaksinasi COVID-19.
Corona Virus Disease 2019 (COVID 3) tahapan sesi tanya jawab
19) berbunyi “Kementerian Kesehatan
dan Badan Pengawas Obat dan
Makanan bersama dengan pemerintah
daerah provinsi dan pemerintah daerah
kabupaten/ kota melakukan pemantauan
dan penanggulangan kejadian ikutan
pasca vaksinasi COVID-19.” Adapun
tugas dari lembaga-lembaga yang sudah
disebutkan di atas memiliki Gambar 3. Dokumentasi sesi tanya
kewenangan dan tugas antara lain: jawab setelah edukasi

1. Sesuai yang terdapat pada Pasal 13 A Selanjutnya dilakukan sesi


ayat (5) Peraturan Presiden Republik Tanya ajwab kepada masyarakat tentang
Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 hasil edukasi yang diberikan. Kegiatan
tentang Perubahan atas Peraturan ini bertujuan utuk mengetahui sejauh
Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang mana masyarakat telah memahami
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan materi yang telah disampaikan seputar
Vaksinasi Dalam Rangka vaksinasi Covid-19. Masyarakat terlihat
sangat antusias saat mengikuti kegiatan edukasi sehingga banyak
hasil Tanya jawab, dan masyarakat masyarakat Desa Tabeak Blau II
menjadi tahu seputar aspek hukum yang ingin mendaftar untuk
dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. melakukan Vaksinasi Covid-19.
Terlihat pertanyaan yang diajukan, Adapun saran yang dapat diberikan
masyarakat mampu memberikan adalah sebaiknya kegiatan yang
jawabaan yang tepat. Ada peningkatan dilakukan di Desa Tabeak Blau II dapat
dari sebelum dilakukan edukasi kepada dilakukan secara berkesinambungan
masyarakat. agar program-program yang sudah
$) penutupan dijalankan mendapatkan hasil yang
Tahapan terakhir dari kegiatan ini terbaik bagi masyarakat Desa Tabeak
adalah dengan foto bersama masyarakat Blau II.
Desa Tabeak Blau II. UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini
disampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang membantu
terlaksananya kegiatan ini, sebagai
berikut:
1. Rektor Universitas
Muhammadyah Bengkulu atas
terlaksananya kegiatan ini.
2. Kepala Desa Tabeak Blau II
Gambar 4. Dokumentasi bersama Kecamatan Pelabai Kabupaten Lebong.
masyarakat Desa Tabeak Blau II 3. Dosen Pembimbing Lapangan
Kelompok 40 atas bimbingan selama
IV. KESIMPULAN DAN SARAN melaksanakan KKN Mandiri ini.
Berdasarkan hasil kuliah kerja nhyata 4. Para Pihak yang terlibat dalam
mandiri kepada masyarakat berupa proses penyuluhan hukum dan semua
pemberian edukasi tentang pihak yang tidak dapat disebutkan satu
perlindungan hukum kepada masyarakat persatu.
yang telah melaksanakan Vaksin Covid-
19 dapat disimpulkan : DAFTAR PUSTAKA
a) Masyarakat Desa Tabeak Blau II Alodokter. (2021). Mengetahui Manfaat
berpartisipasi pada setiap Vaksin COVID-19 dan Kelompok
kegiatan dari saat analisis situasi Penerima Prioritasnya.
permasalahan yang ada hingga https://www.alodokter.com/mengetahui-
sesi Tanya jawab. manfaat-vaksin-covid-19-dan-
b) Masyarakat Desa Tabeak Blau II kelompok-penerima-prioritasnya
sangat antusias mengikuti DetikNews. (2020). Kapan Sebenarnya
kegiatan penyuluhan ini berupa Corona Pertama Kali Masuk RI?. Kapan
edukasi perlindungan hukum Sebenarnya Corona Pertama Kali
bagi masyarakat yang telah Masuk RI? (detik.com).
melaksanakan vaksinasi Covid- Direktorat Jendral Pencegahan dan
19. Pengendalian Penyakit RI (2020).
c) Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi
Mandiri ini elah berjalan sesuai Infeksi Novel Coronavirus (2019-
tahapan, sesuai dengan yang nCoV), Jakarta: Kementerian Kesehatan
diharapkan yaitu adanya RI.
peningkatan pengetahuan dan Fransisco, W. (2020). Interaktif
pemahaman masyarakat Desa Masyarakat Terhadap Hukum Dalam
Tabeak Blau II tentang vaksinasi Kehidupan Normal Baru Pasca COVID-
Covid-19 setelah dilaksanakan
19. Journal of Judicial Review, 22(2), setelah divaksin.
151-164. https://kesehatan.kontan.co.id/news/cata
Halodoc. (2021). Coronavirus. t-4-tahapan-vaksinasi-dan-reaksi-yang-
https://www.halodoc.com/kesehatan/cor mungkin-terjadi-setelah-divaksin
onavirus, Kompas. (2021). Diumumkan Awal
Ikhsan, I., Disemadi, H. S., Kurniawan, Maret, Ahli: Virus Corona Masuk
S., & Pujiyono, P. (2020). Upaya Indonesia dari Januari.
Perlindungan Anak Dalam Peradilan https://www.kompas.com/sains/read/20
Pidana Di Era Pemberlakuan “New 20/05/11/130600623/diumumkan-awal-
Normal” Selama Pandemi Covid-19 Di maret-ahli--virus-corona-masuk-
Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum, 9(2), indonesia-dari-januari.
225-242. Kompas. (2021). Bupati Sleman Positif
Indonesia. (2021). BPOM Umumkan COVID-19 Usai Vaksin, Begini
Hasil Uji Klinis Sinovac, Efikasi 65,3 Penjelasan Ahli. Bupati Sleman Positif
Persen. BPOM Umumkan Hasil Uji Covid-19 Usai Vaksin, Begini
Klinis Sinovac, Efikasi 65,3 Persen Penjelasan Ahli Halaman all -
(cnnindonesia.com) Kompas.com,
Komite Penanganan COVID-19 dan Sumardjono., & Maria., SW. (2019),
Pemulihan Ekonomi Nasional. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Hukum,
[SALAH] WHO sebut penularan corona Yogyakarta.
tidak hanya melalui droplet, tetapi Soleh, M. F. (2020). Penimbunan Alat
melalui udara. Pelindung Diri pada Masa Pandemi
https://covid19.go.id/p/hoax- Covid-19: Kajian Hukum Pidana
buster/salah-who-sebut-penularan- Bidang Perlindungan Konsumen.
corona-tak-hanya-lewat-droplet-tapi- Undang: Jurnal Hukum, 3(1), 1-31.
juga-udara., Pesulima, T. L., & Hetharie, Y. (2020).
Komite Penanganan COVID-19 dan Perlindungan Hukum Terhadap
Pemulihan Ekonomi Nasional. (2020). Keselamatan Kerja Bagi Tenaga
Pentingnya Untuk Kenali Gejala Kesehatan Akibat Pandemi Covid-19.
COVID-19 Sejak Dini. Penting untuk Sasi, 26(2), 280-285.
Kenali Gejala COVID-19 Sejak Dini – Tirto.id. (2021). Kartu Vaksinasi
Masyarakat Umum | Covid19.go.id. COVID-19: Jadwal Suntik Vaksin 2
Kompas. (2020). 1,2 Juta Dosis Vaksin Kali Jarak 14 Hari. Kartu Vaksinasi
Covid-19 Tiba di Indonesia, Siapa Yang COVID-19: Jadwal Suntik Vaksin 2
Jadi Prioritas?. 1,2 Juta Dosis Vaksin Kali Jarak 14 Hari - Tirto.ID ,
Covid-19 Tiba di Indonesia, Siapa yang M. R. (2020). Perlindungan Status Kerja
Jadi Prioritas? Halaman all - Dan Pengupahan Tenaga Kerja Dalam
Kompas.com, Situasi Pandemi COVID-19
Kompas. (2020). Jubir Pemerintah: Berdasarkan Perspektif Pembaharuan
Penerapan Physical Distancing Melalui Hukum. Administrative Law &
Kebijakan PSBB. Jubir Pemerintah: Governance Journal, 3(2), 314-328.
Penerapan Physical Distancing Vaksinasi. (2021). Dalam Kamus Besar
Diperkuat Melalui Kebijakan PSBB Bahasa Indonesia (KBBI Online).
(kompas.com), Diakses melalui
Kompas. (2020). Termasuk Italia, https://kbbi.web.id/vaksinasi ,
Berikut Negara-Negara yang Lakukan Pardede, M. (2021). Aspek Hukum
“Lockdown”. Termasuk Italia, Berikut Kekarantinaan Kesehatan dan
Negara-negara yang Lakukan Perlindungan Konsumen dalam
"Lockdown" Halaman all - Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Kompas.com, Jurnal Penelitian Hukum De Jure,
Kompas. (2021). 4 Tahapan Vaksinasi 21(1), 23-44.
dan Reaksi yang mungkin terjadi
Wikipedia. (2020). Vaksin. Vaksin -
Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas,
Wikipedia. (2021). Efek Samping.
https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_samp
ing (diakses tanggal 21 Februari 2021).
World Health Organization (2021)..
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
https://in.vaccine-safety-
training.org/vaccine-reactions.html,
World Health Organization. (2021).
“Pneumonia of unknown cause –
China”,
https://www.who.int/csr/don/05-
january-2020-pneumonia-of-unkown-
cause-chi
Fitri, W. (2021). Dampak Penyebaran
Covid-19 terhadap Dunia Pendidikan
dan Sanitasi Di Indonesia. Syntax, 3(1),
56-72.
Fitri, W., Octaria, M., & Suwanny, N.
(2020). Tantangan dan Solusi terhadap
Ketimpangan Akses Pendidikan dan
Layanan Kesehatan yang Memadai di
Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal
Syntax Transformation, 1(10), 766-776.
Peraturan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen dan
Peraturan Mahkamah Agung (PERMA)
No. 1 Tahun 2002 tentang Gugatan
Perwakilan Kelompok (Class Action).
Keputusan Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19).
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 99 Tahun 2020 tentang
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID 19).

Anda mungkin juga menyukai