Anda di halaman 1dari 14

Proposal Penelitian

Pengaruh Isu yang Beredar di Tengah


Masyarakat terhadap Kepercayaan Mereka
Mengenai Program Vaksinasi Covid-19

Disusun oleh :
Nama : Rio Valdo Tambun
Kelas : XI – IIS
Guru Pembimbing : Sere Silaban
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia menerima banyak dampak buruk akibat pandemi virus
corona. Banyak korban jiwa, krisis ekonomi, perubahan sistem sosial
dan lainnya. Sudah beberapa bulan ini, pemerintah membuat aturan
ketat untuk menekan penyebaran virus corona, yaitu: memakai masker,
menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, membuat
kebijakan PSBB, dan sebagainya.

1.1.1 Ruang Lingkup Masalah


Tetapi hal-hal tersebut kurang menekan penyebaran virus corona,
apalagi banyak masyarakat yang menyepelekan hal tersebut. Maka dari
itu pemerintah mengambil tindakan untuk mengadakan program
vaksinasi virus corona dengan tujuan menekan angka penyebaran virus
corona.

1.1.2 Batasan Masalah


Namun yang menjadi masalah adalah ada sebagian dari
masyarakat menjadi ragu dengan keamanan vaksin tersebut seiring
dengan isu yang beredar di tengah masyarakat.

Maka dari itu penulis tertarik membuat proposal penelitian yang


berjudul : ‘’ Pengaruh Isu yang Beredar di Masyarakat terhadap
Kepercayaan Mereka Mengenai Program Vaksinasi Covid-19 ‘’
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa itu isu ?


2. Apa itu vaksinasi covid-19 ?
3. Bagaimana isu yang beredar di tengah masyarakat mengenai
Program Vaksinasi tersebut ?
4. Apakah pemerintah mewajibkan masyarakat untuk mengikuti
program vaksinasi tersebut ?
5. Bagaimana pemerintah mengendalikan isu yang beredar di
masyarakat mengenai Program Vaksinasi tersebut ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, dapat diketahui bahwa tujuan
penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu isu.


2. Untuk mengetahui apa itu Vaksinasi Covid-19.
3. Untuk mengetahui bagaimana isu yang beredar di tengah
masyarakat mengenai Program Vaskinasi Covid-19.
4. Untuk mengetahui apakah pemerintah mewajibkan masyarakat
untuk mengikuti Program Vaksinasi Covid-19.
5. Untuk mengetahui hal apa saja yang dilakukan pemerintah dalam
mengendalikan isu yang beredar di masyarakat mengenai
Program Vaksinasi Covid-19.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat secara umum

 Agar pembaca mengetahui bagaimana isu yang beredar di


masyarakat sehingga mempengaruhi kepercayaan masyarakat
terhadap Program Vaksinasi covid-19.
 Pembaca juga dapat mempertimbangkan keyakinannya
terhadap Program Vaksinasi tersebut.
 Mengedukasi pembaca dengan fakta-fakta atas isu yang
beredar terhadap Program Vaksinasi tersebut.

1.4.2 Manfaat secara khusus

 Sebagai referensi bagi orang-orang yang meneliti topik yang


sama dengan proposal ini.
 Sebagai tempat kritik terhadap isi dari proposal ini, sehingga
informasi dapat berkembang dan diketahui kebenaran yang
sebenar-benarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Isu

Menurut Hainsworth & Mengi (jabarprov.go.id/Mengelola-Isu-


Antara-Ada-dan-Tiada) isu, rumor, atau desas-desus adalah sebagai
suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan oleh satu
atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan
penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal atau
dapat menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislatif atau
perundangan.

Menurut Barry Jones & Chase (jabarprov.go.id/Mengelola-Isu-


Antara-Ada-dan-Tiada) isu adalah sebuah masalah yang belum
terpecahkan yang siap diambil keputusannya. Isu merepresentasikan
suatu kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-harapan
para stakeholder.

2.1.2 Vaksin Covid-19


Menurut KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional) Vaksin COVID-19 merupakan bentuk pencegahan
yang berfungsi mendorong pembentukan kekebalan tubuh spesifik
pada penyakit COVID-19 agar terhindar dari tertular atau kemungkinan
sakit berat. Vaksin COVID-19 bukanlah obat. Vaksin diberikan pada
orang yang sehat untuk mencegah penyakit tertentu menjangkiti orang
tersebut.

2.1.3 Isu yang beredar di tengah masyarakat


Berdasarkan catatan dalam website turnbackhoax.id, Ketua
Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Septiaji Eko
Nugroho mengatakan bahwa jumlah hoaks terkait Covid-19 mencapai
712 selama Januari-November 2020.

Dari sisi topik hoaks yang beredar, Kementerian Komunikasi dan


Informatika mencatat ada lebih dari 2.000 topik hoaks mengenai Covid-
19. "Tahun lalu ada 1.200 hoaks, kebanyakan terkait dengan Pemilu
2019, maka tahun ini kita diwarnai dengan hoaks Covid-19," jelasnya.

Juru Bicara dari Kementerian Komunikasi dan Informatka


(Kominfo), Dedy Permadi mengatakan hingga 20 Desember 2020,
Kominfo telah menemukan adanya 38 hoaks mengenai vaksin Covid-19
dan 16 diantaranya muncul di bulan Desember. "Angka tersebut cukup
banyak mengingat di era digital informasi seperti saat ini, satu hoaks
yang muncul dapat dengan cepat tersebar melalui media sosial atau
aplikasi pesan singkat sehingga dapat mempengaruhi persepsi
masyarakat," ujarnya.

Salah satu contoh isu yang beredar di tengah masyarakat.

 Isu keberadaan chip di dalam vaksin.

Untuk membuktikan klaim tersebut, Tim Cek Fakta Kompas.com


menghubungi Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian
Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi. Saat dikonfirmasi, Nadia menegaskan
bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks. "Itu jelas hoaks, tidak
benar," ujar Nadia ketika dihubungi Tim Cek Fakta Kompas.com, Rabu
(20/1/2021).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga membantah


kabar mengenai adanya chip di dalam vaksin Covid-19 yang akan
disuntikan ke masyarakat Indonesia. Menurut Arya, nantinya tiap botol
vaksin akan disertakan barcode. Barcode itu bertujuan untuk
mengetahui distribusi vaksin dari tempat produksi hingga nantinya
disuntikkan ke masyarakat.

Kemudian, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19


Wiku Adisasmito juga membantah ada chip yang ditanamkan dalam
vaksin Covid-19. Ia menegaskan bahwa kabar penanaman chip dalam
vaksin virus corona itu tidak benar atau hoaks.

2.1.4 Kebijakan Pemerintah Mewajibkan Program Vaksinasi


Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto (nasional.kompas.com/news)
menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 wajib bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Kewajiban mengenai vaksinasi telah tertuang dalam sejumlah


peraturan perundang-undangan, salah satunya UU Nomor 4 Tahun
1984 tentang Penyakit Menular. Pasal 5 UU tersebut mengatur bahwa
pencegahan dan pengebalan atau imunisasi merupakan tindakan yang
dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada orang yang belum
sakit, tetapi mempunyai risiko terkena penyakit.

Tetapi terjadi perbedaan pendapat antara pemerintah Indonesia


dengan salah satu ahli. Ahli epidemiologi dari Griffith University
Australia Dicky Budiman mengingatkan (nasional.kontan.co.id/news),
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah merekomendasikan kepada
negara-negara yang sedang menghadapi pandemi, untuk tidak
mewajibkan vaksinasi. 

"WHO tidak dalam merekomendasikan vaksin ini bersifat wajib,


jadi direkomendasikan negara-negara itu mempersuasi, memberikan
strategi komunikasi resiko yang dibangun dengan kesadaran, ini lebih
efektif," kata Dicky saat dihubungi, Sabtu (13/2/2021). 

Dicky mengatakan, sebaiknya pemerintah membangun


komunikasi yang persuasif terkait vaksinasi Covid-19, daripada
memberikan kesan represif. 

"Karena akan kontradiktif, jadi yang dibangun adalah bahwa


manfaatnya besar, karena saya yakin enggak ada yang mau, kalau tahu
(manfaatnya), dan cara menyampaikannya juga tepat, ini yang harus
dijadikan opsi utama vaksin ini," ujarnya. 

Lebih lanjut, Dicky berpandangan, vaksinasi seharusnya bersifat


sukarela, bukan semacam kewajiban dalam artian akan dikenai sanksi
jika tidak dilakukan. 

"Jadi, ini lebih pada, upaya membangun trust ini dengan strategi
komunikasi resikonya yang tepat dari pemerintah. Tidak dengan
menakut-nakuti," ujar dia. 

2.1.5 Cara Pemerintah Mengendalikan Isu yang Beredar di


Masyarakat

Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan


(Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi (kompas.com), mengatakan,
pemerintah mengedepankan cara persuasif mengenai hal tersebut.
Pemerintah, kata dia, melakukan edukasi ke masyarakat menyangkut
program vaksinasi Covid-19.
"Dengan mengedukasi seluruh kalangan masyarakat," kata Nadia
saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021). Nadia mengatakan,
diskusi dan sosialisasi saat ini gencar dilakukan kepada para tenaga
kesehatan yang saat ini menjadi kelompok prioritas vaksinasi tahap
awal.  Jika tiba giliran vaksinasi kepada masyarakat, maka upaya yang
sama juga diterapkan. 

"Dan sebenarnya kan pada penyuntikan pertama semua unsur


masyarakat itu sudah ada, mulai dari tokoh agama dan tokoh-tokoh
masyarakat," kata dia.

Nadia mengajak masyarakat untuk tidak ragu menjalani vaksinasi


karena hingga saat ini mereka yang telah mendapatkan suntikan
pertama vaksin Covid-19 dalam keadaan aman dan sehat. "Buktinya
hingga saat ini mereka sehat-sehat saja dan sudah kembali beraktivitas
secara normal lagi. Sehingga, saya mengajak masyarakat untuk tidak
perlu ragu," kata Nadia.

2.2 Kerangka Konseptual


2.2.1 Isu

Berdasarkan definisi dalam kerangka teoritis dapat disimpulkan


bahwa, isu adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar
kelompok/masyarakat yang apabila tidak ditangani secara baik akan
memberikan efek negatif terhadap kelompok/masyarakat dan berlanjut
pada tahap krisis.

2.2.2 Vaksin Covid-19

Berdasarkan definisi dalam kerangka teoritis dapat disimpulkan


bahwa, vaksin covid-19 adalah bahan yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan tubuh terhadap penyakit yang ditimbulkan
oleh Virus Corona.
2.2.3 Isu yang Beredar di Tengah Masyarakat

Banyak isu beredar di kalangan masyarakat terkait efek buruk


dari penyuntikan vaksin ke tubuh manusia. Beberapa isu yang paling
mencuat adalah vaksin dapat menyebabkan kelumpuhan, penyakit
berbahaya serta autis. Padahal, ada banyak penelitian yang
menunjukan bahwa vaksin hanya menimbulkan efek samping ringan,
vaksin juga tidak berbahaya. Efek samping ada dua macam pertama di
tempat penyuntikan terjadi kemerahan. Kedua adalah suhu tubuh
sedikit naik atau pusing, jarang sekali terjadi alergi, tapi kalau ada alergi
obat-obatan atau makanan harus melapor terlebih dahulu sebelum
divaksinasi. Dengan kata lain, isu yang beredar di masyarakat terkait
efek samping vaksin covid 19 tidak betul sebab tidak melalui penelitian.

2.2.4 Kebijakan Pemerintah Mewajibkan Program Vaksinasi

Pemerintah Indonesia dengan tegas mewajibkan setiap warga


negara untuk mengikuti program vaksinasi, tetapi kebijakan tersebut
berlawanan dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) untuk tidak mewajibkan vaksinasi.

2.2.5 Cara Pemerintah Mengendalikan Isu yang Beredar di


Masyarakat

Pemerintah selalu melakukan edukasi ke masyarakat


menyangkut Program Vaksinasi Covid-19 melalui berbagai media. Selain
itu pemerintah juga memberikan vaksinasi terhadap tokoh agama,
pejabat, tokoh masyarakat, bahkan Presiden untuk diutamakan terlebih
dahulu agar keraguan dan ketidakpercayaan masyarakat diharapkan
hilang.
3. Hipotesis
Isu adalah suatu hal yang bergerak di masyarakat yang apabila
tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
masyarakat dan berlanjut pada tahap krisis. Jadi isu yang beredar di
tengah masyarakat akan sangat berpengaruh kepada kepercayaan
mereka mengenai Program Vaksinasi Covid-19 yaitu memberikan
sentiment-sentimen negatif yang menjadikan mereka ragu dan tidak
percaya terhadap Program Vaksinasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai