Dini Siti Rukmini 1, Alifia Sekaranti2, Rita Nur Asifah3, Hamdika Hidayat Muslim4,
Muhammad Fahmi Reksa A5
1
Ilmu Hukum, Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, e-mail:
dinisitirukmini274@gmail.com
2Perbandingan Madzhab dan Hukum, Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati
_ritanurasifah23@gmail.com
4Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, e-mail:
hidayat.m@gmail.com
5Hukum Keluarga, Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, e-mail:
mfahmireksa@gmail.com
Abstrak
Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit menular yang
perkembangannya sangat cepat dan menjadi wabah di beberapa negara
termasuk di Indonesia. menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari merupakan salah satu cara untuk menekan penyebaran Covid-19.
Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam mematuhi protokol kesehatan dengan memberikan edukasi tentang
Covid-19 dan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Pengabdian ini
dilakukan dengan metodologi yang terdiri dari 4 tahapan, yang pertama
refleksi sosial, yang kedua pemetaan sosial, yang ketiga perencanaan
partisipatif dan yang keempat adalah pelaksanaan program dan Monitoring
Evaluasi. Adapun program yang telah kami lakukan yaitu berupa penyuluhan
kepada masyarakat kampung Babakan jwa, Desa Bojong Loa . Kecamatan
Rancaekek Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, mengenai Covid-19 dan
pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam mencegah covid-19 yang
dikemas dalam bentuk media poster dan pembagian masker kepada
masyarakat. kegiatan Ini dilakukan dalam rangka membantu pemerintah
secara tidak langsung dalam menangani lonjakan kasus covid-19 terkhusus
di kabupaten Bandung yang tak kunjung turun jumlah korban yang
terjangkitnya. Salah satu cara utamanya adalah dengan menerapkan perilaku
hidup disiplin. Hasil dari pengabdian yang di lakukan ini terjadi peningkatan
pengetahuan, keterampilan serta sikap masyarakat akan Covid-19 dan
penerapan protokol kesehatan ke progress yang lebih baik. hal ini dapat
dilihat berdasarkan data yang diperoleh, yaitu dari 9 pernyataan kategori
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 120 dari 135
Abstract
A. PENDAHULUAN
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai
pandemik dan Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11
Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) telah menyatakan COVID19 sebagai kedaruratan kesehatan
masyarakat yang wajib dilakukan upaya penanggulangan (Telaumbanua, 2020).
Dalam Upaya menekan angka penularan Covid-19 saat ini pemerintah telah
memberlakukan PPKM. PPKM sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Latar belakang pemberlakuan PPKM
sendiri yaitu tingginya angka kasus positif Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Di
Indonesia kini telah menembus 4 juta orang. Dengan penambahan kasus baru
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 121 dari 135
sebanyak 19.106 orang. Salah satu provinsi yang memiliki ledakan kasus tertinggi yaitu
provinsi Jawa Barat. Jawa barat tercatat sebagai episentrum utama covid-19 setelah
kasus di DKI Jakarta mulai terkendali. Berdasarkan data kementrian Kesehatan RI pada
tanggal 25 Agustus 2021 Jawa Barat mencatat tambahan 5.255 Kasus covid-19 jumlah
ini kembali yang tertinggi di Indonesia. Sat ini togtal kasus di Jawa Barat mencapai
675.840 orang dan ada 12.820 orang yang meninggal karena Virus Covid-19 (Gugus
Tugas Covid-19) .Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam
menangani Pandemi Covid-19 ini. Salah satunya memberlakukan PPKM. Selain itu,
pemerintah juga mewajibkan warga masyarakatnya untuk mentaati Prokes (Protokol
Kesehatan) karena rantai penyebaran Covid-19 dapat diputus jika warga masyarakat
dapat mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang diterapkan di Indonesia
yaitu 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak).
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 122 dari 135
masih kurang. Selain itu, upaya pemberian edukasi masih mengalami berbagai macam
kendala, salah satunya akses yang lebih banyak melalui media online, serta banyak
juga edukasi yang salah ataupun hoax yang tersebar di masyarakat terkait Covid-19
ini (Yanti NPED, Nugrah ADP, Wisnawa GA, Agustina NPD, Diantari NPA. Gambaran
Pengetahuan masyarakat tentang covid-19 dan perilaku masyarakat di masa Pandemi
Covid-19. J keperawatan Jiwa. 2020;8(3);491-504).
Salah satu media sosialisasi terkait covid-19 dan penerapan protokol kesehatan
dapat menggunakan poster yang mudah dipahami dan menarik, masyarakat akan
lebih tertarik untuk sekedar membaca terkait protokol kesehatan. (Alifah dkk, 2020).
Materi tentang Covid-19 di perlukan untuk saling mengingatkan sesama manusia
seperti mengenai gejala-gejala yang dialami saat terkena Covid-19 dan cara
pencegahan maupun penanggulangan bila terkena covid-19. (Oktafia IM, dkk. 2020)
B. METODE PENGABDIAN
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 123 dari 135
Pertama, Refleksi Sosial. Pada tahap ini dilakukan rembug warga untuk
melakukan Identifikasi Masalah. Sehingga mengetahui masalah apa saja yang terdapat
di dalam masyarakat. Dan dapat menjadi acuan dalam menentukan program apa yang
akan dilaksanakan. Saat melakukan refleksi sosial di Kp. Babakan Jawa. Desa Bojong
loa. Kami menemukan beberapa masalah yang salah satunya yaitu kurangnya
kepatuhan masyarakat akan Protokol Kesehatan. Dan tidak adanya media edukasi
maupun Himbauan mengenai Prokes dan edukasi terkait Covid-19 di wilayah Kp.
Babakan Jawa Desa Bojong Loa ini.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 124 dari 135
jumlah kelas
Parameter Keberhasilan program dinilai dari 3 aspek, yang pertama Pengetahuan apa
yang telah dipelajari, sikap apa yang telah berubah, dan keterampilan apa yang telah di
kembangkan atau diperbaiki.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 125 dari 135
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan refleksi sosial yaitu rembug warga,
tentunya setelah mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan serta mendapatkan
Izin untuk melakukan KKN. Karena situasi dan kondisi yang ada tidak memungkinkan
untuk mengumpulkan warga disuatu tempat secara sekaligus, maka kami melakukan
refleksi sosial kepada pemerintah setempat yaitu pak RT dan pak RW selaku wakil dari
masyarakat. Selain itu, untuk refleksi sosial kepada warga dilakukan dengan cara
mengajak berdialog ketika warga berada di sekitaran lingkungan guna untuk
mengetahui masalah, kebutuhan, maupun potensi yang ada di dalam masyarakat
sekaligus memperkenalkan diri daan menjelaskan maksud serta tujuan kami dalam
melaksanakan KKN.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 126 dari 135
Gambar 6. Fishbone
Tahap Ketiga yaitu Perencanaan partisipatif, pada tahapan ini kami melakukan
pengelolaan data hasil refleksi sosial dan kami memilih beberapa program yang
berkaitan dengan Covid-19 yaitu memberikan Edukasi terkait Covid-19 serta
Pentingnya Penerapan Protokol kesehatan. Setelah itu, peserta KKN membentuk tim
yang bertugas meminta izin untuk pemasangan poster pada lokasi yang telah
ditentukan setelah sebelumnya berkoordinasi dengan ketua RT/RW untuk
pemasangan di fasilitas umum. Kami juga membagi menjadi dua tim yang pertama
bertugas untuk menempelkan poster sedangkan tim kedua bertugas untuk
membagikan masker.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 127 dari 135
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 128 dari 135
8(g) 8(h)
Gambar 8. Poster (a) Gejala Covid, (b) Cara pencegahan penyebaran Covid-19, (c)
Cara mencuci tangan, (d) Tips Membuang Masker, (e) Jenis Masker, (f) Proses
Penularan, (g) Cara Penggunaan dan mencuci masker kain yang benar, (h) Tips
Menjaga daya tahan tubuh.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 129 dari 135
Dalam pelaksanaan program ini tidak ada kendala yang berarti, hanya saja
karena kekurangan dari segi finansial yang menyebabkan dalam program ini hanya
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 130 dari 135
menempelkan beberapa poster saja. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar, sehingga
kurang memancing antusiasme masyarakat untuk membaca poster dan untuk solusi
tersebut maka kami menempelkan poster di beberapa tempat yang dinilai strategis
serta akan banyak dikunjungi oleh masyarakat.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 131 dari 135
STS TS CS S SS
No Parameter Pernyataan Skor Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)
Dari data yang diperoleh terjadinya peningkatan ke arah yang lebih baik dari
Perilaku Masyarakat/responden terhadap pelaksanaan Prokes tentunya di pengaruhi
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 132 dari 135
Prokes lainnya yaitu menjaga jarak (physical distancing). Dalam rangka upaya
penanggulangan penyebaran Covid-19 pemerintah selain menganjurkan untuk
memakai masker dan mencuci tangan juga ada satu hal lagi yang dianjurkan yaitu
menjaga jarak (physical distancing). Pemerintah melakukan penyelenggaraan
kekarantinaan kesehatan sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor6
Tahun 2008 Tentang Kekarantinaan Kesehatan, Salah satu tindakan kekarantinaan
kesehatan berupa pembatasan sosial (Social Distancing) (Nur Rohim Yunus, 2020).
Pembatasan sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu
wilayah. Pembatasan sosial ini dilakukan oleh semua orang di wilayah yang diduga
terinfeksi penyakit. Pembatasa sosial dalam hal iniadalah jaga jarak (physical
distancing) (Ahyar, 2020). Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Survei untuk Jaga
jarak sendiri berada pada kategori cukup rendah, faktor yang mempengaruhi adalah
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 133 dari 135
karena jaga jarak bukan hanya tergantung pada diri kita sendiri tetapi juga orang lain
bahkan tak jarang merasa tidak enak jika harus menghindar dari orang lain, selain itu
faktor sosial yang menganggap bahwa responden merasa dekat satu dengan lainnya
sehingga menganggap tak menjaga jarak bukan hal yang salah.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam artikel ini dianatarnya adalah . Pertama,
bagi pemerintah: Disarankan untuk dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
penerapan protokol kesehatan dengan penyediaan sarana dan prasana seperti tempat
mencuci tangan di tempat-tempat umum dan Memberikan tanda khusus pengaturan
jarak minimal 1 meter. mengingat di kampung babakan jawa kesadaran masyarakat
mengenai menjaga jarak cukup rendah. selain itu ditempat ibadah disarankan untuk
tidak menggunakan karpet, memberikan tanda khusus pengaturan jarak minimal 1
meter, Mengatur Jumlah jemaah dan menghimbau jemaah agar membawa peralatan
ibadah masing-masing.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 134 dari 135
masyarakat dapat bekerja sama dalam mematuhi protokol kesehatan yaitu menjaga
jarak ketika beraktivitas.
G. DAFTAR PUSTAKA
Natalia, R. N., Malinti, E., & Elon, Y. (2020). Kesiapsiagaan Remaja Dalam
Menghadapi Wabah Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15(2020).
Nur Rohim Yunus, A. R. (2020). Konsep Tafakkur Dalam Alquran Dalam Menyikapi
Coronavirus Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya SyarI, 7(3).
Wahyuni, W & Siti F,. 2020. Peningkatan Pengetahuan PBHS dan Penerapan cuci
tangan dalam upaya pencegahan Covid- 19 pda santri di lingkungan pondok
pesantren. Jurnal Kepada Pengabdian Masyarakat 1.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 135 dari 135
Yanti NPED, Nugrah ADP, Wisnawa GA, Agustina NPD, Diantari NPA. Gambaran
Pengetahuan masyarakat tentang covid- 19 dan perilaku masyarakat di masa
Pandemi Covid-19. J keperawatan Jiwa. 2020;8(3);491-504.
https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings