Anda di halaman 1dari 17

Vol: I No: 53 (Desember 2021)

Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Melaksanakan


Protokol Kesehatan Menggunakan Media Poster

Dini Siti Rukmini 1, Alifia Sekaranti2, Rita Nur Asifah3, Hamdika Hidayat Muslim4,
Muhammad Fahmi Reksa A5

1
Ilmu Hukum, Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, e-mail:
dinisitirukmini274@gmail.com
2Perbandingan Madzhab dan Hukum, Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati

Bandung, e-mail: alipfyaa@gmail.com


3Sosiologi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, e-mail:

_ritanurasifah23@gmail.com
4Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, e-mail:

hidayat.m@gmail.com
5Hukum Keluarga, Syariah dan Hukum, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, e-mail:

mfahmireksa@gmail.com

Abstrak
Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit menular yang
perkembangannya sangat cepat dan menjadi wabah di beberapa negara
termasuk di Indonesia. menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan
sehari-hari merupakan salah satu cara untuk menekan penyebaran Covid-19.
Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam mematuhi protokol kesehatan dengan memberikan edukasi tentang
Covid-19 dan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Pengabdian ini
dilakukan dengan metodologi yang terdiri dari 4 tahapan, yang pertama
refleksi sosial, yang kedua pemetaan sosial, yang ketiga perencanaan
partisipatif dan yang keempat adalah pelaksanaan program dan Monitoring
Evaluasi. Adapun program yang telah kami lakukan yaitu berupa penyuluhan
kepada masyarakat kampung Babakan jwa, Desa Bojong Loa . Kecamatan
Rancaekek Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, mengenai Covid-19 dan
pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam mencegah covid-19 yang
dikemas dalam bentuk media poster dan pembagian masker kepada
masyarakat. kegiatan Ini dilakukan dalam rangka membantu pemerintah
secara tidak langsung dalam menangani lonjakan kasus covid-19 terkhusus
di kabupaten Bandung yang tak kunjung turun jumlah korban yang
terjangkitnya. Salah satu cara utamanya adalah dengan menerapkan perilaku
hidup disiplin. Hasil dari pengabdian yang di lakukan ini terjadi peningkatan
pengetahuan, keterampilan serta sikap masyarakat akan Covid-19 dan
penerapan protokol kesehatan ke progress yang lebih baik. hal ini dapat
dilihat berdasarkan data yang diperoleh, yaitu dari 9 pernyataan kategori
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 120 dari 135

sangat tinggi berjumlah 5, kategori tinggi berjumlah 3 dan hanya satu


kategori yang berada pada kategori cukup rendah.
Kata Kunci: Covid-19, Pengabdian, Poster.

Abstract

Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) is an infectious disease whose


development is very fast and has become an epidemic in several countries,
including Indonesia. Implementing health protocols in daily life is one way to
suppress the spread of Covid-19. The purpose of this service is to increase
public awareness in complying with health protocols by providing education
about Covid-19 and the importance of implementing health protocols. This
service is carried out using a methodology consisting of 4 stages, the first is
social reflection, the second is social mapping, the third is participatory
planning and the fourth is program implementation and Monitoring and
Evaluation. The program that we have carried out is in the form of counseling
the community of Babakan jwa village, Bojong Loa Village. Rancaekek District,
Bandung Regency, West Java Province, regarding Covid-19 and the
importance of implementing health protocols in preventing Covid-19 which
are packaged in the form of poster media and distribution of masks to the
public. This activity was carried out in order to indirectly assist the
government in dealing with the surge in Covid-19 cases, especially in the
Bandung district which has not decreased the number of victims infected.
One of the main ways is to apply a disciplined lifestyle. The result of this
service is an increase in knowledge, skills and public attitudes about Covid-
19 and the implementation of health protocols for better progress. This can
be seen based on the data obtained, namely from 9 statements in the very
high category, there are 5, the high category is 3 and only one category is in
the fairly low category.
Keywords: Covid-19, Poster, Community dedication.

A. PENDAHULUAN

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai
pandemik dan Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11
Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) telah menyatakan COVID19 sebagai kedaruratan kesehatan
masyarakat yang wajib dilakukan upaya penanggulangan (Telaumbanua, 2020).

Dalam Upaya menekan angka penularan Covid-19 saat ini pemerintah telah
memberlakukan PPKM. PPKM sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Latar belakang pemberlakuan PPKM
sendiri yaitu tingginya angka kasus positif Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Di
Indonesia kini telah menembus 4 juta orang. Dengan penambahan kasus baru

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 121 dari 135

sebanyak 19.106 orang. Salah satu provinsi yang memiliki ledakan kasus tertinggi yaitu
provinsi Jawa Barat. Jawa barat tercatat sebagai episentrum utama covid-19 setelah
kasus di DKI Jakarta mulai terkendali. Berdasarkan data kementrian Kesehatan RI pada
tanggal 25 Agustus 2021 Jawa Barat mencatat tambahan 5.255 Kasus covid-19 jumlah
ini kembali yang tertinggi di Indonesia. Sat ini togtal kasus di Jawa Barat mencapai
675.840 orang dan ada 12.820 orang yang meninggal karena Virus Covid-19 (Gugus
Tugas Covid-19) .Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai upaya dalam
menangani Pandemi Covid-19 ini. Salah satunya memberlakukan PPKM. Selain itu,
pemerintah juga mewajibkan warga masyarakatnya untuk mentaati Prokes (Protokol
Kesehatan) karena rantai penyebaran Covid-19 dapat diputus jika warga masyarakat
dapat mematuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang diterapkan di Indonesia
yaitu 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak).

Pemakaian masker merupakan salah satu upaya yang direkomendasikan


pemerintah untuk pencegahan penyebaran Covid-19 (Firdayanti et al. , 2020).
Penggunaan masker dapat membantasi penyebaran Covid-19 yang merupakan
bagian dari rangkaian komprehensif langkah pencegahan dan pengendalian. Masker
dapat digunakan untuk melindungi diri orang yang sehat saat berkontak dengan
orang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut. WHO merekomendasikan
pemakaian masker menyeluruh di semua fasilitas bagi setiap orang, baik itu tenaga
kesehatan ataupun masyarakat umum terlepas dari kegiatan yang dilakukan (WHO,
2020).

Pemerintah juga menegaskan untuk menghindari kerumunan dan sering


mencuci tangan dengan sabun. Jaga jarak dalam berkomunikasi sosial dengan
siapapun. Hindari kerumunan, hindari tempat berkumpul, karena ini memiliki risiko
yang lebih besar bagi penularan COVID-19. Meski pemerintah sudah memberlakukan
physical distancing, masih banyak masyarakat yang melanggar (Natalia et al., 2020).

Dipulau jawa sendiri PPKM sangat gencar dilakukan mengingat banyaknya


kasus positif Covid-19 yang semakin meningkat. Tak terkecuali dengan warga
masyarakat di Desa Babakan Jawa RT 01 dan 02 /RW 12 yang mana masih banyak
warga masyarakatnya yang tidak taat prokes. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam
melaksanakan prokes ini dipicu oleh beberapa hal diantaranya yaitu 1). masih adanya
warga yang tak mempercayai adanya covid-19 2). Karena tinggal di daerah yang
menurut mereka jauh dari keramaian maka menganggap dirinya aman dari paparan
covid-19 3). Sarana dan prasarana dalam memberikan edukasi terkait pentingnya
penerapan Protokol kesehatan serta pengetahuan mengenai Covid-19 ini sangat
minim.

Pemerintah sendiri telah memberikan edukasi serta sosialisasi mengenai Prokes


dan Pengetahuan seputar Covid-19 ini melalui berbagai media, yakni melalui televisi,
Media Sosial dan lain sebagainya. Namun, hal tersebut belum berjalan optimal
dikarenakan minat baca mengenai pentingnya Prokes dan pengetahuan Covid-19 ini

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 122 dari 135

masih kurang. Selain itu, upaya pemberian edukasi masih mengalami berbagai macam
kendala, salah satunya akses yang lebih banyak melalui media online, serta banyak
juga edukasi yang salah ataupun hoax yang tersebar di masyarakat terkait Covid-19
ini (Yanti NPED, Nugrah ADP, Wisnawa GA, Agustina NPD, Diantari NPA. Gambaran
Pengetahuan masyarakat tentang covid-19 dan perilaku masyarakat di masa Pandemi
Covid-19. J keperawatan Jiwa. 2020;8(3);491-504).

Salah satu media sosialisasi terkait covid-19 dan penerapan protokol kesehatan
dapat menggunakan poster yang mudah dipahami dan menarik, masyarakat akan
lebih tertarik untuk sekedar membaca terkait protokol kesehatan. (Alifah dkk, 2020).
Materi tentang Covid-19 di perlukan untuk saling mengingatkan sesama manusia
seperti mengenai gejala-gejala yang dialami saat terkena Covid-19 dan cara
pencegahan maupun penanggulangan bila terkena covid-19. (Oktafia IM, dkk. 2020)

Berdasarkan latar belakang diatas, Sebagai bentuk pengabdian masyarakat


penulis melakukan sosialisai Dengan menggunakan Poster sebagai media dalam
melakukan sosialisasinya, yang mana diharapkan masyarakat akan mendapatkan
edukasi terkait Covid-19 serta ada peningkatan kesadaran dalam menerapkan
Protokol kesehatan sehingga dapat menekan angka penularan Covid-19.

B. METODE PENGABDIAN

Metodologi Pengabdian pada kegiatan KKN DR UIN Sunan Gunung Djati


Bandung ini berbasis SISDAMAS (Sistem Pemberdayaan Masyarakat) ini dibagi dalam
empat tahapan, yakni sebagai berikut:

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 123 dari 135

Pertama, Refleksi Sosial. Pada tahap ini dilakukan rembug warga untuk
melakukan Identifikasi Masalah. Sehingga mengetahui masalah apa saja yang terdapat
di dalam masyarakat. Dan dapat menjadi acuan dalam menentukan program apa yang
akan dilaksanakan. Saat melakukan refleksi sosial di Kp. Babakan Jawa. Desa Bojong
loa. Kami menemukan beberapa masalah yang salah satunya yaitu kurangnya
kepatuhan masyarakat akan Protokol Kesehatan. Dan tidak adanya media edukasi
maupun Himbauan mengenai Prokes dan edukasi terkait Covid-19 di wilayah Kp.
Babakan Jawa Desa Bojong Loa ini.

Kedua, Pemetaan Sosial dan Pengorganisasian Masyarakat. Tahap pemetaan


sosial merupakan proses penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan
pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat berupa profil maupun
masalah masalah yang ada di dalam masyarakat. Observasi lapangan dilakukan
sebagai upaya untuk mengetahui titik-titik lokasi strategis yang dapat dijadikan sarana
edukasi protokol kesehatan, seperti rumah makan, pos ronda, masjid, sekolah dan
lainnya. Ketiga, Perencanaan partisipatif Setelah melakukan pemetaan sosial, peserta
KKN membentuk tim yang bertugas meminta izin untuk pemasangan poster pada
lokasi yang telah ditentukan setelah sebelumnya berkoordinasi dengan ketua RT/RW
untuk pemasangan di fasilitas umum.

Keempat, pelaksanaan program dan Monitoring Evaluasi. Pada tahap


pelaksanaan program peserta KKN menyebar ke berbagai titik lokasi yang telah
ditentukan untuk memasang poster-poster edukasi protokol kesehatan serta
informasi terkait Covid-19, selain itu terdapat juga tim yang membagikan masker
sembari melakukan edukasi tentang pentingnya hidup sehat dan menggunakan
masker di tengah pandemic. Setelah seluruh kegiatan selesai dilaksanakan maka
dilakukanlah evaluasi dengan menggunakan kuisioner akhir untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan program ini dalam mengedukasi masyarakat tentang Covid-19,
protokol kesehatan serta penerapannya di tengah pandemi Covid 19. Setelah
melakukan tahapan keempat pengabdian yaitu monitoring evaluasi, selanjutnya
dilakukan Analisis deskriptif Tanggapan Responden, dalam program Edukasi Covid-
19 ini melibatkan 30 Responden. Analisis deskriptif dilakukan dengan
membandingkan antara skor bobot aktual dengan bobot ideal pernyataan. Sugiyono
(2016:25) menyatakan bahwa : “Dari hasil pengolahan kuesioner, dilakukan
penganalisaan hasil penelitian, yaitu untuk mengkuantitatifkan data kualitatif dengan
cara melakukan analisis pembobotan dengan menentukan skor tertinggi yang
dikurangi skor terendah kemudian dibagi oleh lima tingkat skala interval”.

Sehingga hasilnya adalah sebagai berikut : Nilai rata-rata dari masing-masing


responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval dengan jumlah kelas sama
dengan 5, sebagai intervalnya dapat dihitung sebagai berikut :

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 124 dari 135

Interval = nilai maksimal – nilai minimal

jumlah kelas

Interval = 5-1 = 0,8

Dari formulasi tersebut dapat menentukan skala distribusi kriteria pendapat


responden sebagai berikut :
Tabel 1. Rentang Nilai Jawaban Responden

No. Rentang Nilai Nilai

1. 1,00 – 1,79 Sangat rendah

2. 1,80 – 2,59 Rendah

3. 2,60 – 3,39 Cukup rendah

4. 3,40 – 4,19 Tinggi

5. 4,20 – 5,00 Sangat tinggi

Sangat Rendah Cukup Tinggi Sangat


Rendah Rendah Tinggi

1,00 1,79 2,59 3,39 4,19 5,00

Gambar 1. Garis Kontinum

Parameter Keberhasilan program dinilai dari 3 aspek, yang pertama Pengetahuan apa
yang telah dipelajari, sikap apa yang telah berubah, dan keterampilan apa yang telah di
kembangkan atau diperbaiki.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang laksanakan di Kampung Babakan


Jawa Desa Bojong Loa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dikemas dalam
bentuk Penempelan Poster mengenai terkait Covid-19 dan Penerapan prokes serta
memberikan masker yang mana Program kegiatan ini dilakukan oleh tim KKN-DR 133
dari mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 10 Agustus 2021
untuk melakukan persiapan, tanggal 13 Agustus 2021 untuk pelaksanaan program,
dan evaluasi program dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2021. Program tersebut
dirancang untuk mengedukasi masyarakat terkait Covid-19 serta Pentingnya
penerapan Protokol Kesehatan.

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 125 dari 135

Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan refleksi sosial yaitu rembug warga,
tentunya setelah mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan serta mendapatkan
Izin untuk melakukan KKN. Karena situasi dan kondisi yang ada tidak memungkinkan
untuk mengumpulkan warga disuatu tempat secara sekaligus, maka kami melakukan
refleksi sosial kepada pemerintah setempat yaitu pak RT dan pak RW selaku wakil dari
masyarakat. Selain itu, untuk refleksi sosial kepada warga dilakukan dengan cara
mengajak berdialog ketika warga berada di sekitaran lingkungan guna untuk
mengetahui masalah, kebutuhan, maupun potensi yang ada di dalam masyarakat
sekaligus memperkenalkan diri daan menjelaskan maksud serta tujuan kami dalam
melaksanakan KKN.

Gambar 2. Melakukan Refleksi Sosial dengan Bapak RT

Gambar 3. Melakukan Refleksi Sosial dengan Bapak RW

Gambar 4. Melakukan Refleksi sosial dengan Warga

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 126 dari 135

Tahap selanjutnya yaitu pemetaan sosial dan pengorganisasian masyarakat,


pada tahapan ini tidak ada organisasi dari masyarakat yang terlibat, jadi, mahasiswa
lah yang berperan untuk mengorganisir kegiatan atau program kerja yang akan
dilakukan namun, mahasiswa tetap melakukan koordinasi dengan pemerintahan
setempat yaitu dengan RT maupun RW serta DKM yang ada di wilayah Kampung
Babakan Jawa Desa Bojong Loa. kamipun mengamati perilaku ketaatan warga sekitar
terhadap penerapan Prokes salah satunya yaitu pemakaian masker. Selain mengamati
perilaku warga masyarakat , kami juga mengamati lingkungan sekitar mengenai ada
atau tidaknya himbauan terkait Covid-19 maupun Prokes dan ternyata memang di
lingkungan tersebut tidak terdapat himbauan mengenai Covid-19 maupun Prokes.
Setelah itu, kami melakukan pemetaan hasil dari refleksi sosial, kami menggunakan
sebuah diagram yaitu diagram fishbone.

Gambar 5. Melakukan koordinasi dengan pihak DKM

Gambar 6. Fishbone

Tahap Ketiga yaitu Perencanaan partisipatif, pada tahapan ini kami melakukan
pengelolaan data hasil refleksi sosial dan kami memilih beberapa program yang
berkaitan dengan Covid-19 yaitu memberikan Edukasi terkait Covid-19 serta
Pentingnya Penerapan Protokol kesehatan. Setelah itu, peserta KKN membentuk tim
yang bertugas meminta izin untuk pemasangan poster pada lokasi yang telah
ditentukan setelah sebelumnya berkoordinasi dengan ketua RT/RW untuk
pemasangan di fasilitas umum. Kami juga membagi menjadi dua tim yang pertama
bertugas untuk menempelkan poster sedangkan tim kedua bertugas untuk
membagikan masker.

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 127 dari 135

Gambar 7. Melakukan perencanaan Program

Tahap keempat yaitu Pelaksanaan Program, pada pelaksanaan program kami


mempersiapkan terlebih dahulu mengenai materi-materi apa saja yang akan dimuat
didalam poster. Setelah itu kami menggunakan beberapa poster yang terdapat materi
tentang gejala Covid-19, cara mencuci tangan, penggunaan masker, serta bagaimana
cara menjaga imun tubuh. Selain itu, kami juga mempersiap kan dua box masker yang
masing-masing berisi 50 buah untuk dibagikan kepada warga masyarakat. Semua
kegiatan persiapan ini dilakukan dalam waktu satu hari.

Selanjutnya pada tanggal 13 Agustus 2021 Tim pertama melakukan penempelan


poster di beberapa titik yang telah di tentukan yaitu di Mesjid, Warung, Pos Ronda,
Tempat Makan sekolah dan lainnya. Tim kedua melakukan pembagian masker kepada
warga masyarakat sembari memberikan edukasi tentang pentingnya menggunakan
masker serta cara membuang, maupun mencuci serta perbedaan fungsi masker
berdasarkan jenisnya. Setelah melakukan tahapan pelaksanaan program. Kami
melakukan evaluasi program Edukasi Covid-19 dan pentingnya penerapan poster
pada tanggal 30 Agustus 2021. Dimana kami memberikan kuisioner yang didalamnya
terdapat pernyataan mengenai pengetahuan, keterampilan serta perilaku yang
berkaitan dengan Covid-19 dan prokes.

8(a) 8(b) 8(c)

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 128 dari 135

8(d) 8(e) 8(f)

8(g) 8(h)

Gambar 8. Poster (a) Gejala Covid, (b) Cara pencegahan penyebaran Covid-19, (c)
Cara mencuci tangan, (d) Tips Membuang Masker, (e) Jenis Masker, (f) Proses
Penularan, (g) Cara Penggunaan dan mencuci masker kain yang benar, (h) Tips
Menjaga daya tahan tubuh.

Gambar 9. Menempelkan Poster

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 129 dari 135

Gambar 10. Membagikan Masker kepada masyarakat

Gambar 11. Melakukan Evaluasi

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program memberikan edukasi terkait Covid-19 dan protokol kesehatan dengan


menggunakan poster ini sebenarnya dilaksanakan dimulai dari minggu pertama
dimana diawali dengan mencari tau apa saja masalah maupun potensi yang terdapat
di masyarakat. Dimulai dari observasi sampai dengan meminta Izin kepada pemerintah
setempat. Untuk persiapan pelaksanaan covid-19 dilaksanakan pada 10 Agustus 2021
dan pelaksanaan program dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2021.

Program ini melibatkan seluruh mahasiswa peserta KKN 133 namun


dikarenakan Program Covid-19 ini merupakan salah satu program dari 3 program
yang akan dilaksanakan maka kelompok 133 membaginya menjadi 3 kelompok, dan
kelompok Covid-19 beranggotakan 4 orang mahasiswa sebagai penanggung jawab
program yaitu Dini Siti Rukmini, Alifia Sekaranti, Hamdika, dan Rita. Sementara
anggota yang lainnya membantu dalam terlaksananya program.

Dalam terlaksananya program KKN DR baik pemerintah setempat maupun


masyarakat cukup membantu dan mendukung kelancaran kegiatan program Edukasi
terkait Covid-19.Bentuk partisipasi yang dilakukan masyarakat antara lain pada saat
mahasiswa melakukan survei mengenai Covid-19 maupun penerapan prokes,
masyarakat tidak merasa keberatan ketika mahasiswa melakukannya, selain itu
masyarakat juga memberikan Izin ketika mahasiswa hendak memasangkan poster di
kediamannya maupun di tempat usahanya seperti warung, dan pada saat
membagikan masker pun masyarakat menerimanya dengan baik serta bersedia
mendengarkan ketika mahasiswa memberikan sedikit edukasi mengenai Covid-19,
Prokes, penggunaan masker yang baik dan benar, cara mencucinya, serta jenis dan
fungsinya.

Dalam pelaksanaan program ini tidak ada kendala yang berarti, hanya saja
karena kekurangan dari segi finansial yang menyebabkan dalam program ini hanya

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 130 dari 135

menempelkan beberapa poster saja. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar, sehingga
kurang memancing antusiasme masyarakat untuk membaca poster dan untuk solusi
tersebut maka kami menempelkan poster di beberapa tempat yang dinilai strategis
serta akan banyak dikunjungi oleh masyarakat.

Sebagai kegiatan awal pelaksanaan, mahasiswa melakukan sebuah survei awal


yang untuk mengetahui pengetahuan, Keterampilan serta Perilaku masyarakat terkait
dengan pandemi Covid-19 serta penerapan Prokes. Berikut beberapa pertanyaan yang
diajukan beserta frekuensi jawaban yang diberikan oleh 30 Responden :

Tabel 2. Survei Awal


No Pernyataan Jawaban Ya Jawaban Tidak
Apakah Saudara/Saudari mengetahui
1. 12 18
Proses penularan Covid-19
Apakah saudara/saudari mengetahui apa
2. 19 11
saja Gejala Covid-19.
Apakah saudara/saudari Mengetahui cara
3. 14 16
pencegahan penyebaran covid-19
Apakah Saudara/Saudari mampu
4. melakukan tata cara mencuci tangan 11 19
dengan baik dan benar.
Apakah saudara/saudari dapat
5. membedakan penggunaan Masker sesuai 7 23
dengan fungsi dan jenisnya
Apakah Saudara/saudari mampu mencuci
6. 5 25
masker dengan cara yang baik dan steril.
Apakah Saudara/saudari memakai masker
ketika berinteraksi dengan orang lain baik di
7. 8 22
lingkungan sekitar maupun di tempat
umum.
Apakah saudara/saudari Menjaga jarak
8. minimal 1 meter ketika melakukan berbagai 3 27
aktivitas yang dilakukan bersama orang lain.
Apakah saudara/saudari Mencuci tangan
minimal 20 detik dengan sabun atau
9. 14 16
menggunakan Hand Sanitizer setelah
memegang benda-benda di tempat umum
Frekuensi 93 177

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada masyarakat


terkait Covid-19 maupun prokes, Frekuensi jawaban responden yang menjawab tidak
lebih banyak dibandingkan dengan yang menjawab Ya. Ini mengindikasikan bahwa
pengetahuan, keterampilan maupun perilaku mengenai Covid-19 maupun Protokol
Kesehatan di wilayah Kp. Babakan Jawa Desa Bojongloa masih kurang. Berdasarkan
hal tersebut kami membuat beberapa poster yang bertemakan Covid-19 dan
menempelkannya di beberapa tempat, dengan tujuan agar masyarakat dapat
memperoleh edukasi serta dengan adanya edukasi maka diharapkan terjadinya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan Protokol Kesehatan dengan
baik.

Untuk menilai keberhasilan Program Covid-19 ini, Setelah melakukan


penempelan poster serta memberikan sedikit edukasi selama pembagian masker.

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 131 dari 135

mahasiswa melakukan evaluasi dengan mendatangi masyarakat dan menggali


informasi kembali tentang pengetahuan keterampilan maupun sikap atau perilaku
masyarakat terkait Covid-19 dan Penerapan Protokol Kesehatan pada hari senin
tanggal 30 Agustus 2021 dengan menggunakan quisioner, dan data yang diperoleh
sebagai berikut:

Tabel 3. Survei Akhir

STS TS CS S SS
No Parameter Pernyataan Skor Kriteria
(1) (2) (3) (4) (5)

Responden mengetahui media dan Penularan Covid-19 melalui droplet (percikan


1. 4 7 19 4,5 Sangat Tinggi
cara penularan Covid-19 seseorang ketika batuk/berbicara),
Responden mengetahui manfaat Cuci tangan menggunakan sabun dan air
2. mencuci tangan memakai sabun mengalir selama 20 detik efektif untuk 2 8 20 4,6 Sangat Tinggi
selama 20 detik. membunuh virus maupun bakteri.
Gejala Covid-19 yaitu Batuk dan pilek, demam,
Responden mengetahui Gejala-gejala Sakit Tenggorokan, letih dan lesu, gangguan
3. 1 3 8 18 4,4 Sangat Tinggi
terinfeksi Covid-19. Pernafasan serta pneumonia (infeksi atau
peradangan akut di jaringan paru-paru).
Mengetahui dan mampu melakukan tata cara
mencuci tangan dengan baik dan benar
Responden mampu melakukan cuci
(menggosok telapak dan punggung tangan,
4. tangan dengan cara yang baik dan 2 15 13 4,3 Sangat Tinggi
sela-sela jari, jari dirapatkan lalu digosok,
benar.
gosok ibu jari dalam genggaman lau diputar,
gosok kuku jari ke telapak tangan)
Memakai masker sesuai dengan jenis dan
Responden mampu membedakan jenis
fungsinya. (masker kain untuk orang sehat,
5. masker dan menggunakan sesuai 2 8 5 9 8 3,6 Tinggi
Medis untuk orang sakit, dan N95 untuk
fungsinya.
Tebaga Medis).
Membuang masker dengan cara tertentu
Responden mampu membuang
seperti menggunting terlebih dahulu dan
6. maupun mencuci masker dengan cara 1 1 17 7 7 3,9 Tinggi
memasukannya kedalam wadah yang aman
yang baik dan benar.
seperti kantong plastik.
Responden lebih mematuhi dan
Menjaga jarak minimal 1 meter ketika
7. melakukan Protokol kesehatan yaitu 13 10 4 3 2,1 Cukup Rendah
beraktifitas dengan orang lain.
menjaga jarak.
Responden lebih mematuhi dan
Memakai masker bila ada di tempat umum
8. melakukan Protokol Kesehatan berupa 7 11 12 4,1 Sangat Tinggi
(Pasar, Terminal, empat Sembahyang, dll).
memakai masker.
Mencuci tangan dengan baik dan benar
Responden leih mematuhi dan
minimal 20 detik dengan sabun atau
9. melakukan protokol kesehatan berupa 6 2 5 9 8 3,3 Tinggi
menggunakan Hand Sanitizer setelah
mencuci tangan.
memegang benda-benda di tempat umum.

Berdasarkan data yang diperoleh dengan melakukan penggalian informasi


kepada masyarakat mengenai Covid-19 pada waktu sebelum dan sesudah dilakukan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, terdapat perbedaan yang mengarah ke
Progress yang lebih baik. Hal ini dapat terlihat dari data yang diperoleh, dimana
kriteria yang tercapai dari 9 pernyataan yang diajukan 5 berada pada kriteria Sangat
tinggi, 3 berada pada kriteria Tinggi dan 1 berada pada kriteria cukup rendah. Dari
Kesembilan pernyataan yang diajukan, item pernyataan nomor 1, 2 dan 3 merupakan
pernyataan yang bersifat menggali pengetahuan responden dan hasil jawaban
responden terhadap ketiga pernyataan tersebut berada pada kategori sangat tinggi.

Kemudian, item pernyataan no 4,5, dan 6 merupakan pernyataan yang diajukan


untuk mengetahui keterampilan responden, dari 3 pernyataan yang diajukan satu item
berada pada ketegori sangat tinggi dan dua berada pada kategori tinggi. Selanjutnya,
item pernyataan nomor 7, 8, dan 9 merupakan merupakan pernyataan yang ajukan
untuk memperoleh informasi mengenai perilaku atau sikap responden. Dari ketiga
pernyataan, satu pernyataan berada pada kategori cukup rendah, satu lagi berada
pada kategori sangat tinggi dan satu pernyataan lain berada pada kategori tinggi.

Dari data yang diperoleh terjadinya peningkatan ke arah yang lebih baik dari
Perilaku Masyarakat/responden terhadap pelaksanaan Prokes tentunya di pengaruhi

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 132 dari 135

oleh Pengetahuan. Pengetahuan merupakan keluaran dari proses sensoris utamanya


mata dan telinga terhadap suatu objek tertentu sedangkan sikap merupakan respons
tertutup seseorang terhadap objek atau stimulus yang berasal dari dalam maupun dari
luar dan manifestasinya tidak dapat dilihat langsung, namun hanya bisa ditafsirkan
oeh perilaku yang tertutup tersebut (Sunaryo, 2014). seperti halnya pada pola perilaku
cuci tangan. Cuci tangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
pengetahuan dan sikap (Perilaku Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan dan sikap
terhadap cuci tangan dapat mempengaruhi seseorang untuk mau dan mampu
melakukan Cuci tangan tersebut. (Wahyuni, 2021).

Setelah melakukan program pengabdian tentang edukasi terkait Covid-19 dan


Prokes yang salah satunya memuat edukasi tentang cuci tangan, pengetahuan
masyarakat pun meningkat dan perilakunya pun mulai mengalami perubahan, ini
dapat dilihat dari data evaluasi dimana dari tiga pernyataan mengenai cuci tangan
yang disuguhkan dua pernyataan berada pada kategori sangat tinggi dan satu lainnya
berada pada kategori tinggi. Tentunya kebiasaan untuk menerapkan prokes Cuci
Tangan ini akan lebih baik jika sarana dan prasarananya disediakan. Selain mencuci
tangan, Penggunaan masker juga merupakan salah satu prokes yang harus dilakukan
demi menekan atau memutus rantai penyebaran Covid-19. Salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh Mahasiswa KKN yaitu membagikan masker sebanyak 100 buah kepada
warga masyarakat. Pembagian masker sebaiknya diidiikuti dengan kegiatan sosialisasi
atau edukasi tentang pentingnya masker dalam pencegahan covid-19 sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat (Kartikasari & Kurniawati, 2020) dan hal itulah
yang mahasiswa lakukan. Disamping membagikan masker juga memberikan edukasi
terkait jenis masker, cara memakai masker yang baik dan benar, cara mencuci masker
serta cara membuang masker. Edukasi tersebut dilakukan melalui poster ataupun
memberi tahu secara langsung ketika membagikannya. Dengan dilakukannya edukasi
tersebut pada saat melakukan survei evaluasi diperoleh data bahwa 3 pernyataan di
Quisioner yang menyatakan mengenai masker, 2 diantaranya berada pada kategori
tinggi dan satu lainnya berada pada kategori sangat tinggi.

Prokes lainnya yaitu menjaga jarak (physical distancing). Dalam rangka upaya
penanggulangan penyebaran Covid-19 pemerintah selain menganjurkan untuk
memakai masker dan mencuci tangan juga ada satu hal lagi yang dianjurkan yaitu
menjaga jarak (physical distancing). Pemerintah melakukan penyelenggaraan
kekarantinaan kesehatan sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor6
Tahun 2008 Tentang Kekarantinaan Kesehatan, Salah satu tindakan kekarantinaan
kesehatan berupa pembatasan sosial (Social Distancing) (Nur Rohim Yunus, 2020).
Pembatasan sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu
wilayah. Pembatasan sosial ini dilakukan oleh semua orang di wilayah yang diduga
terinfeksi penyakit. Pembatasa sosial dalam hal iniadalah jaga jarak (physical
distancing) (Ahyar, 2020). Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil Survei untuk Jaga
jarak sendiri berada pada kategori cukup rendah, faktor yang mempengaruhi adalah

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 133 dari 135

karena jaga jarak bukan hanya tergantung pada diri kita sendiri tetapi juga orang lain
bahkan tak jarang merasa tidak enak jika harus menghindar dari orang lain, selain itu
faktor sosial yang menganggap bahwa responden merasa dekat satu dengan lainnya
sehingga menganggap tak menjaga jarak bukan hal yang salah.

Meskipun demikian, secara keseluruhan pengabdian yang dilakukan dan


program yang dilaksanakan telah berhasil dilakukan jika merunut pada data yang telah
di dapatkan, dari mulai adanya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai
Covid-19 dan Protokol kesehatan, adanya perubahan sikap masyarakat terhadap
adanya Covid-19 serta perubahan dalam melaksanakan protokol kesehatan dimana
kepatuhan masyarakat lebih meningkat dari sebelumnya, dan keterampilan yang telah
berkembang yaitu cara mencuci tangan yang baik, mampu membedakan penggunaan
masker berdasarkan jenis dan fungsinya, kemudian mampu mengetahui cara mencuci
masker agar kembali steril dan cara membuang masker yang aman agar tidak menjadi
limbah berbahaya.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Secara keseluruhan pengabdian yang dilakukan dan program yang


dilaksanakan telah berhasil dilakukan jika merunut pada data yang telah di dapatkan,
dari mulai adanya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai Covid-19 dan
Protokol kesehatan, adanya perubahan sikap masyarakat terhadap adanya Covid-19
serta perubahan dalam melaksanakan protokol kesehatan dimana kepatuhan
masyarakat lebih meningkat dari sebelumnya, dan keterampilan yang telah
berkembang yaitu cara mencuci tangan yang baik, mampu membedakan penggunaan
masker berdasarkan jenis dan fungsinya, kemudian mampu mengetahui cara mencuci
masker agar kembali steril dan cara membuang masker yang aman agar tidak menjadi
limbah berbahaya.

2. Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam artikel ini dianatarnya adalah . Pertama,
bagi pemerintah: Disarankan untuk dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
penerapan protokol kesehatan dengan penyediaan sarana dan prasana seperti tempat
mencuci tangan di tempat-tempat umum dan Memberikan tanda khusus pengaturan
jarak minimal 1 meter. mengingat di kampung babakan jawa kesadaran masyarakat
mengenai menjaga jarak cukup rendah. selain itu ditempat ibadah disarankan untuk
tidak menggunakan karpet, memberikan tanda khusus pengaturan jarak minimal 1
meter, Mengatur Jumlah jemaah dan menghimbau jemaah agar membawa peralatan
ibadah masing-masing.

Kedua, bagi Masyarakat : Disarankan untuk melakukan apa yang telah di


sosialisasikan oleh mahasiswa mengenai protokol kesehatan. selain itu, disarankan

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 134 dari 135

masyarakat dapat bekerja sama dalam mematuhi protokol kesehatan yaitu menjaga
jarak ketika beraktivitas.

F. UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat-Nya kami


dapat menyelesaikan serangkain proses Pengabdian Masyarakat ini. Dalam
kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak yang banyak membantu dan memberikan kami dukungan. Terima kasih kami
ucapkan kepada Pihak pemerintah dan masyarakat di Kampung Babakan Jawa Desa
Bojong Loa, Rancaekek, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
LPPM Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dan seluruh jajarannya.

G. DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, A. K. dan J. (2020). Pengaruh physical distancing dan social distancing


terhadap kesehatan dalam pendekatan linguistik. Syntax Transformation,
21(1), 1–9.

Firdayanti, F. , Al Kautzar, A. M.*, Taherong, F. ,Andryani, A. Y., Saleha, S. & A. Dian


Diarfah. (2020). Pencegahan Covid-19 melalui pembagian masker di
Kelurahan Romang Polong Kabupaten Gowa. Jurnal Abdimas
Kesehatan Perintis 2 (1) 53-57.

Kartikasari, D. & Kurniawati, T. (2020). Kesiagaan Covid 19 dengan memberikan


penyuluhan tentang cuci tangan dan pembagian masker kepada
masyarakat di Pasar Batang Kabupaten Batang. Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ipteks. 6 (2), 63- 66.

Natalia, R. N., Malinti, E., & Elon, Y. (2020). Kesiapsiagaan Remaja Dalam
Menghadapi Wabah Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 15(2020).

Notoatmodjo S (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Nur Rohim Yunus, A. R. (2020). Konsep Tafakkur Dalam Alquran Dalam Menyikapi
Coronavirus Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya SyarI, 7(3).

Sunaryo, 2014. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGEC.

Telaumbanua, D. (2020). Urgensi Pembentukan Aturan Terkait Pencegahan Covid-19


di Indonesia. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama,
12(01), 59–70.

Wahyuni, W & Siti F,. 2020. Peningkatan Pengetahuan PBHS dan Penerapan cuci
tangan dalam upaya pencegahan Covid- 19 pda santri di lingkungan pondok
pesantren. Jurnal Kepada Pengabdian Masyarakat 1.

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings
Proceedings UIN Sunan Gunung Djati Bandung Vol: I No: 53 (Desember 2021) 135 dari 135

Yanti NPED, Nugrah ADP, Wisnawa GA, Agustina NPD, Diantari NPA. Gambaran
Pengetahuan masyarakat tentang covid- 19 dan perilaku masyarakat di masa
Pandemi Covid-19. J keperawatan Jiwa. 2020;8(3);491-504.

https://proceedings.uinsgd.ac.id/index.php/Proceedings

Anda mungkin juga menyukai