Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN COVID-19 DENGAN MEDIA

BOOKLET TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENCEGAHAN


COVID-19 DI DUSUN BULAK TIMUN DESA TAMBAKBOYO
KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN NGAWI

DI SUSUN OLEH :

Ike Nurohma

S17130

S17C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Virus covid-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan virus menular

sangat mudah dan sangat cepat yang menyerang system pernapasan, virus ini

ditularkan dari hewan ke manusia yang dapat menimbulkan gejala ringan maupun

gejala berat. Pada manusia muncul gejala seperti batuk, badan terasa panas

(demam), badan terasa sakit semua, dan gangguan pernapasan lainnya bahkan

dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini menular melalui percikan bersin

maupun batuk atau terkonaminasi dengan benda yang sebelumnya terpapar

dengan virus corona. Gejala tersebut dapat muncul selama 2-14 hari. Pada 11

Februari, World Health Organization (WHO) mengumumkan nama resmi dari

virus penyakit tersebut adalah “COVID-19” dalam International Classification of

Diseases (ICD) (Kemenkes RI, 2020).

Prevalensi COVID-19 di Indonesia cukup tinggi dan semakin naik dalam

perharinya. Pada 2 Maret 2020, di Indonesia kasus penderita yang mulanya hanya

2 orang saja. Jumlah penderita covid-19 saat ini sudah mencapai ribuan dan

menempatkan Indonesia diperingkat pertama di wilayah Asia Tenggara. Pada

tanggal 18 April 2020 menurut WHO secara global pasien terkonfirmasi sebanyak

2.160.207 juta. Di Indonesia berjumlah 5.923 ribu jiwa dengan angka kematian
sebanyak 520 jiwa. Pada 14 November 2020 kasus positif corona di wilayah Jawa

timur terkonfirmasi sebanyak 56.338 dengan positif sebanyak 2.073 sedangkan

yang meninggal karena covid-19 sebanyak 3.910 jiwa, sedangkan untuk wilayah

Kabupaten Ngawi sendiri terkonfirmasi sebanyak 267 jiwa, dengan positif 24

sedangkan untuk yang meninggal 13 jiwa. Kasus tersebut perhari semakin naik.

Penyebaran covid-19 memberikan dampak yang meluas bagi masyarakat

terkait dengan adanya kebijakan pemerintah akan adanya pengalihan pekerjaan

maupun pembelajaran dirumah. Kegiatan dalam lingkup publik seperti layanan

kesehatan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, kegiatan ekonomi

pemenuhan kebutuhan pokok diperbolehkan aktif tetapi banyak juga yang tutup,

kegiatan pendidikan dengan pembelajaran dirumah. Penyebaran infeksi virus

covid-19 dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan benar, menggunakan etika

batuk dan bersin yang baik dan selalu menjaga jarak dengan orang lain

(Kemenkes RI, 2020). Fenomena yang dilihat oleh peneliti pada remaja Dusun

Bulak Timun yaitu masih banyak remaja yang lalai akan hal itu.

Masa remaja merupakan masa yang sulit karena remaja akan menemukan jati

dirinya sendiri sebagai proses awal dalam mengenal proses pendewasaan. Fase

remaja awal 13-17 tahun, remaja akhir 17-18 tahun (Hurlock, 1990). Masa remaja

ini muncul suatu perubahan dalam dirinya baik secara biologis, kognitif, dan

sosio-emosional (Santrock, 2007). Penyesuaian diri yang baik yaitu dengan cara

mematuhi peraturan. Penyimpangan yang dilakukan remaja karena ia tidak

mampu mempelajari tingkah laku sesuai dengan peraturan (Kartono, 2014).


Remaja yang memiliki kontrol diri yang baik akan lebih berhati-hati dan berfikir,

sebaliknya mereka yang tidak memiliki kontrol diri yang baik akan mencari

sensasi (Berto, dkk, 2013).

Pengetahuan adalah hasil pemikiran seseorang terhadap suatu objek melalui

indra yang dimilikinya sehingga menghasilkan pengetahuan informasi yang

disampaikan. Pengetahuan melaui indera pendengaran, penglihatan, penciuman,

perasaan dan perabaan. Sebagian dari pengetahuan manusia didapat melalui

mata dan telinga (Listiani 2015). Pengetahuan yang negatif dari pencegahan

covid-19 adalah penggunaan antiseptik dan pemakaian masker yang kurang

benar, remaja yang terlalu mengabaikan jaga jarak, sering kali mengabaikan cuci

tangan dengan sabun yang benar,. Penularan covid-19 dapat dicegah dengan

pengetahuan yang baik, perlunya dorongan untuk memberikan pendidikan

kesehatan covid-19 dengan menumbuhkan pengetahuan ditengah mewabahnya

virus covid-19. Pendidikan kesehatan adalah kegiatan untuk menambah wawasan

guna meningkatkan derajat kesehatan bagi dirinya maupun orang lain

(Notoadmodjo, 2014). Pendidikan kesehatan perlu media yang dapat membantu

dalam menerima informasi berdasarkan kemampuan penangkapnya. Media yang

digunakan dalam pendidikan kesehatan sangat beragam salah satu media yang

dapat digunakan adalah booklet.

Booklet adalah salah satu media bahan ajar berupa buku berukuran relatif

kecil yang didalamnya memuat informasi dan pengetahuan praktis yang

disampaikan dengan tujuan untuk menambah wawasan informasi (Pribadi, 2017).


Keunggulan dari booklet sebagai media bahan ajar yaitu memiliki tampilan desain

dan gambar yang menarik, ditulis secara sistematis agar mudah dipahami dan

pesan yang disampaikan menumbuhkan motivasi diri pembaca (Bolejko et al.,

2008). Booklet akan menjadi media pembelajaran lebih bermakna jika tepat

sasaran pembacanya (Citrawathi et al., 2009). Booklet dipilih sebagai bahan ajar

pendidikan kesehatan karena diketahui efektif untuk meningkatkan pengetahuan

(Eschalier et.al., 2013). Informasi yang disajikan mudah tersampaikan

dibandingkan secara lisan (Al-Muhdar, 2016). Karena dengan membaca booklet

mendapatkan banyak informasi yang bermanfaat (Guillot & Keenan, 2016).

Keefektifan booklet yang dapat dibawa kemana-mana dan dapat digunakan oleh

semua kalangan terutama kalangan remaja. Hal ini berkaitan dengan sebagian

remaja meniru dari apa yang mereka lihat tanpa memahaminya, dengan individu

yang masih senang senangnya berpergian tanpa memperhatikan protokol

kesehatan yang ada sehingga mereka memerlukan penjelasan lebih sederhana dan

motivasi dalam belajar sebagai sarana penambah wawasan dan pengetahuan.,

untuk itu perlunya pendidikan kesehatan dengan menggunakan media booklet.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 27 Desember

2020 pada remaja Dusun Bulak Timun Rt 01, 02, 03 dan 05 berjumlah 56.

Remaja yang masih aktif berjumlah 36 dan 20 remaja yang tidak aktif di Dusun

Bulak timun. Hasil wawancara sederhana terhadap 7 pemuda mengatakan belum

mengetahui cuci tangan 6 langkah dengan baik dan benar, kurangnya pemahaman

tentang memakai masker yang benar dan belum memperhatikan jarak ketika
bertemu. Hasil wawancara dengan Ketua RT(Rukun Tetangga) didapatkan

informasi bahwasanya belum ada penyuluhan kesehatan tentang covid-19 di

Dusun Bulak Timun. Hasil pengamatan oleh peneliti ditemukan masih sangat

sedikit yang menyediakan tempat untuk mencuci tangan di halaman rumahnya,

pemakaian masker masih belum benar, belum memperhatikan jarak ketika

berbicara dan belum terbiasa mencuci tangan sebeum dan sesudah berpergian.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah “Adakah

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Covid-19 Dengan Media Booklet Terhadap

Tingkat Pengetahuan Pencegahan Covid-19 Di Dusun Bulak Timun Desa

Tambakboyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi”

1.2. Rumusan Masalah

Kurangnya pengetahuan masyarakat desa terhadap virus covid 19 dan banyak

masyarakat yang terlalu menyepelekan apa itu virus covid 19 serta kurangnya

pegetahuan masyarakat bagaimana cara mencegah virus covid 19 dengan baik dan

benar. Perlunya pendidikan kesehatan ditengah tengah masyarakat sebagai bentuk

kepedulian terhadap kesehatan masyarakat dengan menyajikan informasi dengan

media booklet untuk menarik pembaca. Tampilan booklet yang sederhana dan

jelas sehingga membantu remaja untuk memotivasi belajar dan menambah

tingkat pengetahuan pencegahan covid 19 yang benar sehingga dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:


“Adakah Pengaruh Pendidikan Kesehatan Covid-19 Dengan Media Booklet

Terhadap Tingkat Pengetahuan Pencegahan Covid-19 Di Dusun Bulak Timun

Desa Tambakboyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi”

1.3. Tujuan penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan dari peneitian yaitu untuk mengetahui adakah Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Covid-19 Dengan Media Booklet Terhadap Tingkat

Pengetahuan Pencegahan Covid-19 Di Dusun Bulak Timun Desa

Tambakboyo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan usia, jenis

kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.

b. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan pencegahan covid-19 pada

pemuda/generasi muda sebelum diberikan pendidikan kesehatan di Dusun

Bulak Timun Desa Tambakboyo.

c. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan pencegahan covid-19 pada

pemuda/generasi muda sesudah diberikan pendidikan kesehatan di Dusun

Bulak Timun Desa Tambakboyo.

d. Untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan media booklet

pada pemuda/generasi muda di Dusun Bulak timun desa Tambakboyo.


1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi remaja

Memberikan informasi tentang pendidikan kesehatan covid-19 dan pemuda

dapat mematuhi protokol kesehatan yang ada demi menjaga kesehatan dirinya

serta bagi orang lain.

1.4.2. Bagi Dusun Bulak Timun Desa Tambakboyo

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya

mencegah penyebarluasan dari virus covid-19, juga dapat menjadi bahan

masukan daam meningkatkan pengetahuan remaja

1.4.3. Bagi profesi perawat

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dan

perawat lebih kreatif dalam memilih media dan metode pendidikan kesehatan

dan harus disesuaikan dengan remaja.

1.4.4. Bagi Institusi pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pendidikan

kesehatan serta dapat menjadi educator dan narasumber bagi remaja dalam

menciptakan pencegahan virus covid-19 yang benar

1.4.5. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar dan

sumber untuk peneitian selanjutnya


Daftar Pustaka

Al-Muhdar, A. S., Indria, D.W., & Rusnianah, F. (2018). Efektivitas Pemberian

E-Booklet tentang Permasalahan Menyusui terhadap Peningkatan Pengetahuan

Dokter Umum di Puskesmas Kota Malang. Jurnal Kesehatan Islam, 7(1), 1—10.

Bolejko, A., Sarvik, C., Hagell, P., & Brinck, A. (2008). Meeting Patient

Information Needs Before Magnetic Resonance Imaging: Development and

Evaluation of an Information Booklet. Journal of Radiology Nursing, 27(3), 96–

102. https://doi.org/10.1016/j.jradnu.2008.05.001

Berto, E & Mesko, G. 2013. Self-Control and Morality in Slovenian Primary And

Secondary School Sampel : The Result Of YouPrev Study. Journal Of Criminal

Justice and Security Year 15, 480-493.

Citrawathi, D. M., Adnyana, P. B., & Maryam, S. (2009). Analisis Kebutuhan

Dalam Pengembangan Buklet Edukatif Tematik (BET) Untuk Pendidikan

Kesehatan Di SD. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 42(2), 187—195.

Eschalier, B., Descamps, S., Boisgard, S., Pereira, B., Lefevre-Colau, M.M.,

Claus, D., & Coudeyre, E. (2013). Validation of an Education Booklet Targeted

to Patients Candidate for Total Knee Arthroplasty. Orthopaedics and


Traumatology: Surgery and Research, 99(3), 313—319.

https://doi.org/10.1016/j.otsr.2013.01.007.

Guillot, C. & Keenan, G. (2016). The Evaluation of an Information Booklet in

The Use of Effective Patient Communication in The Setting of Thoracic

Anesthesia. Patient Experience Journal, 3(2), 57—66.

Hurlock, B.E. 1990. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Kartono,K. 2014. Kenakalan Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Kementrian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Coronavirus Disease (COVID19). Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI.

Notoatmodjo, Soekijdo. 2014. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.

Rineka Cipta : Jakarta

Pribadi, B. A. 2017. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta: PT.

Balebat Dedikasi Prima.

Santrock, J.W. 2007. Remaja Jilid I Edisi 11. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai