Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MK.

PROMOSI KESEHATAN
Contoh Kegiatan Promkes, Strategi dan Harapan
PROMOSI KESEHATAN
MENUJU ERA NEW NORMAL UNTUK KELUARGA BERKUALITAS
(SASARAN: KELUARGA PASIEN RUANG ISOLASI RS UNUD)

Oleh :

N P Arysta Kusuma Dewi

NIM 2082111034

PROGRAM STUDI MAGISTER


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA

2020
A. Latar Belakang

Berdasarkan pengertiannya, promosi kesehatan adalah upaya


meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri,
oleh, untuk dan bersama masyarakat agar dapat menolong diri sendiri,
serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat dan dukungan kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (Pusat Promkes, 2011). Promosi Kesehatan
merupakan program yang berperan penting dalam upaya mengubah
perilaku dan paradigma masyarakat tentang kesehatan.
Sejak awal Maret 2020 hingga saat ini 2020, jumlah kasus
terpapar COVID-19di Indonesia terus mengalami peningkatan dan
tersebar di seluruh provinsi. Pandemi COVID-19berdampak pada
berbagai sektor kehidupan. Selain sektor kesehatan, COVID-19juga
mengancam kehidupan sosial, ekonomi dan pendidikan. Pada aspek
kehidupan sosial misalnya, terjadi hubungan sosial yang terbatas,
disorganisasi dan disfungsi sosial terjadi di masyarakat. Merespon
situasi yang terjadi sebagai akibat dari pandemi COVID-19yang telah
mengancam berbagai sektor kehidupan, pada akhirnya pemerintah
telah menerapkan kebijakan New Normal.
RS Universitas Udayana sejak bulan Maret ditunjuk oleh
Gubernur Provinsi Bali sebagai RS Khusus Covid-19, sehingga semua
pelayanan hanya untuk pasien covid-19. Keluarga pasien-pasien yang
dirawat seringkali merasa takut untuk menerima pasien pulang ke
rumah meski sudah negative hasil swab PCR, rasa takut pasien bisa
positif kembali, menulari keluarga yang lain. Keluarga pasien juga
merasa belum ada informasi yang jelas mengenai kebijakan new
normal, protokol dan pencegahan covid.
Berdasarkan adanya kebijakan new normal dan kurangnya
pengetahuan keluarga pasien mengenai pencegahan / protocol covid-
19yang jelas,maka sangat diperlukan penyebaran informasi sebagai
promosi kesehatan untuk mencapai keluarga yang berkualitas.
Keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk budaya dan
perilaku sehat. Lingkungan pertama bagi anak dan anggota keluarga
lainnya dalam bersosialisasi.
Mengingat pentingnya peran promosi kesehatan dalam upaya
menanggulangi covid-19di era new normal diperlukan strategi untuk
memberikan informasi yang tepat dan dapat menjangkau masyarakat
secara lebih efektif.

B. Analisa Masalah
Pandemi covid-19 berdampak pada berbagai sektor kehidupan.
Selain sektor kesehatan, covid-19 juga mengancam kehidupan sosial,
ekonomi dan pendidikan. Pada aspek kehidupan sosial misalnya,
terjadi hubungan sosial yang terbatas, disorganisasi dan disfungsi
sosial terjadi di masyarakat. Selain itu, sektor perekonomian terdampak
cukup signifikan sebagai akibat dari penerapan PSBB. Pemberlakuan
PSBB secara langsung ataupun tidak langsung telah mengakibatkan
sektor industri dan jasa melakukan berbagai langkah untuk mengurangi
biaya produksi dengan cara menutup pabrik/kantor, merumahkan
karyawan sampai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK). Survei
yangdilakukan secara online oleh berbagai instansi tentang dampak
covid-19 memberikan gambaran bahwa telah terjadi gelombang PHK
dan perumahan karyawan dengan jumlah yang bervariasi (BPS, 2020;
P2 Kependudukan, Kemenaker dan LD-FE UI, 2020). Penutupan
pabrik, perumahan karyawan dan PHK memberikan efek domino yang
tidak sedikit, yaitu meningkatnya jumlah pengangguran dan
menurunnya pendapatan yang akan berkontribusi terhadap
peningkatan penduduk miskin. Dalam jangka panjang, kondisi ini akan
berdampak pada menurunnya kualitas hidup sebagai akibat dari
menurunnya daya beli untuk pangan, kesehatan dan pendidikan.
Merespon situasi yang terjadi sebagai akibat dari pandemi covid-
19 yang telah mengancam berbagai sektor kehidupan, pada akhirnya
pemerintah telah menerapkan kebijakan New Normal. Respon
pemerintah tersebut dikuatkan dengan adanya perkiraan bahwa vaksin
sebagai satu-satunya cara menanggulangi covid-19 belum dapat
tersedia dalam waktu singkat. Hal ini karena vaksin masih dalam taraf
pengembangan dan membutuhkan waktu untuk melalui proses uji
coba. Menurut World Health Organization (WHO), vaksin akan
tersedia pada tahun 2021 (Sumartiningtyas, 2020). Atas dasar
pertimbangan tersebut dan untuk menyelamatkan kondisi ekonomi
nasional, pemerintah mengambil kebijakan New Normal dengan tidak
mengabaikan aspek kesehatan.Selain itu, langkah ini dimaksudkan
juga untuk mengantisipasi kemungkinan covid-19 tidak akan pernah
hilang sehingga masyarakat mau tidak mau harus hidup berdampingan
dengan virus ini.
Tatanan New Normal merupakan transformasi perilaku hidup di
masyarakat untuk dapat menjalankan aktivitas normal namun dengan
tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan New Normal juga dapat
diartikan sebagai skenario untuk mempercepat penanganan covid-19
dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi yang dalam
implementasinya mempertimbangkan analisis pada studi epidemiologi
dan kesiapan masing-masing wilayah. Implementasi kebijakan New
Normal akan dikawal oleh penerapan protokol kesehatan secara ketat
(Ketua Tim Pakar covid-19, 2020).
Upaya penerapan New Normal menimbulkan polemik di tengah
masyarakat. Di satu sisi, terdapat pandangan yang menganggap bahwa
penerapan New Normal akan meningkatkan kasus covid-19. Di sisi
lain, penerapan New Normal dianggap sebagai upaya meredam
kerentanan masyarakat dengan menggerakkan kembali aktifitas sosial
dan ekonomi yang telah terhenti selama hampir tiga bulan. Hasil jajak
pendapat yang dilakukan oleh Majalah Nasional Tempo terhadap 1100
pembaca menunjukkan sekitar 66,2 persen menyatakan tidak setuju
dengan kebijakan New Normal (Febriyan, 2020).
RS Universitas Udayana sejak bulan Maret ditunjuk oleh
Gubernur Provinsi Bali sebagai RS Khusus Covid-19, sehingga semua
pelayanan hanya untuk pasien covid-19. Keluarga pasien-pasien yang
dirawat seringkali merasa takut untuk menerima pasien pulang ke
rumah meski sudah negative hasil swab PCR, rasa takut pasien bisa
positif kembali, menulari keluarga yang lain. Keluarga pasien juga
merasa belum ada informasi yang jelas mengenai kebijakan new
normal, protokol dan pencegahan covid.
Hasil survei Sosial Demografi Dampak covid-19 menunjukkan
bahwa tren kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan pencegahan
covid-19 (penggunaan masker, jaga jarak, hindari pertemuan dan cuci
tangan) menurun seiring dengan menurunnya usia. Penduduk usia tua,
terutama generasi baby boomers menjadi kelompok yang mempunyai
pengetahuan dan perilaku baik dalam mengikuti protokol kesehatan.
Sebaliknya, generasi Millenial dan Gen-Z mempunyai kedisiplinan
yang rendah terhadap penerapan protokol kesehatan (BPS, 2020). Oleh
karena itu kelompok usia muda dan anak anak menjadi target utama
yang perlu mendapat edukasi tentang kedisiplinan penerapan protokol
kesehatan pencegahan covid-19. Sementara kelompok penduduk usia
tua dengan pengetahuan dan pengalamannya berperan memberikan
edukasi kepada keluarga, komunitas dan masyarakat pada umumnya.
Keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk budaya
dan perilaku sehat. Lingkungan pertama bagi anak dan anggota
keluarga lainnya dalam bersosialisasi dan proses belajar tentang norma
hidup bersih dan sehat adalah lingkungan keluarga. Dari keluarga
pendidikan individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik dapat
diciptakan dan budaya serta perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan
(Friedman, Bowden dan Jones, 2003). Selain itu, keluarga menjadi
tempat berkumpul, berdiskusi, saling berbagi dan bersosialisasi bagi
seluruh anggotanya. Sesuai dengan fungsi keluarga sebagai tempat
bersosialisasi dan memperoleh pendidikan maka keluarga dapat
berperan sebagai “agen perubahan” dalam beradaptasi menghadapi
New Normal. Dukungan keluarga sangat penting dalam menghadapi
krisis pandemi covid-19. Sejalan dengan itu, sistem kesehatan juga
perlu beradaptasi dengan lebih menekankan pada peran keluarga
(family centered) (Joanna L. Hart, J.L, Turnbull, A.E, Oppenheim, M
and Courtright K.R., 2020) .

C. Alternatif pemecahan masalah

Berdasarkan analisa masalah yang telah dipaparkan, maka alternatif


pemecahan masalahnya adalah dengan membuat promosi kesehatan di
Rumah Sakit Universitas Udayana untuk menyongsong era new normal
bagi keluarga menggunakan video dikirim ke whatsapp pasien dan
keluarga serta leaflet yang diberikan langsung ke pasien saat pasien
pulang.

D. Strategi pelaksanaan

Di era teknologi informasi dan komunikasi yang semakin modern ini,


upaya promosi kesehatan pun semakin berinovasi dengan penggunaan
strategi digital. Promosi kesehatan yang kurang tepat dilaksanakan di
masa pandemic ini adalah promosi secara konvensional, mengumpulkan
peserta tanpa menerapkan protokol kesehatan di era pandemic covid-19.
Promosi kesehatan yang dilakukan secara digital di rumah sakit,
mengadakan penyuluhan melalui digital (daring), membuat video yang
dikirim ke aplikasi telekomunikasi (whatsapp/line, dll) pasien/ keluarga,
bisa juga ditampilkan di TV yang ada di kamar-kamar pasien

1. Penentuan Sasaran

Sasaran ditentukan sesuai dengan materi/pesan yang akan


disampaikan. Sasaran kegiatan adalah keluarga pasien yang
dirawat di Rumah Sakit Universitas Udayana (ruang Isolasi
B, Isolasi CD, Isolasi EF, Isolasi GH)

2. Pengembangan Pesan
Pesan yang disampaikan dalam video dan leaflet terdiri dari
pemaparan penyakit, cara penularan, cara pencegahan,
kebijakan new normal, PHBS, tips menghadapi covid-19di
era new normal (aktivitas, makanan sehat, vitamin, barang
atau peralatan yang wajib dibawa), di buat semenarik
mungkin dan eye catching sehingga menarik minat untuk
ditonton dan dibaca. Upayakan konten informasi adalah
informasi yang benar. Informasi yang benar merupakan
informasi yang telah di pastikan kebenarannya, melalui
penelitian bebrapa sumber literature, jurnal terbaru atau
pendapat para ahli yang bisa dipertanggung jawabkan.
Memberikan informasi yang benar adalah hal yang sangat
krusial, untuk menghindari berita/ konten hoax yang dapat
menyesatkan pembaca / penonton nantinya.

3. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan pemberian promkes diharapkan tidak


menyulitkan pemberi maupun penerima pesan, efektif dan
efisien. Pelaksanaannya sebagai berikut : saat pasien akan
pulang maka perawat akan melakukan pemberian edukasi
kepada pasien dan keluarga melalui saluran telepon. Perawat
meminta ijin kepada pasien dan keluarga untuk
mengirimkan video promosi kesehatan melalui aplikasi
whatsapp. Kemudian untuk pasien yang pulang akan
membawa satu tas yang isinya adalah medical summary,
surat keterangan sehat, hasil lab dan hasil swab dan
disertakan leaflet promosi kesehatan.

4. Waktu dan Frekuensi

Waktu pelaksanaan kegiatan harus terjadwal dan konsisten


sehingga pesan tersampaikan dengan baik dan terarah.
Promosi kesehatan ini dilakukan setiap pasien akan pulang.

5. Lokasi

Menyesuaikan dengan sasaran kegiatan maka lokasi adalah


di semua ruang perawatan isolasi di RS UNUD

6. Evaluasi

Perawat mengirimkan google form berisi pertanyaan ke


whatsapp pasien sebagai bentuk evaluasi dari pelaksanaan
pemberian video dan leaflet sebagai promosi kesehatan.
Untuk memberi masukan terkait isi dan metode pelaksanaan
dan mengetahui ukuran keberhasilan dari pelaksanaan
kegiatan.

E. Harapan

Situasi pandemi covid-19 membuat kita harus beradaptasi dalam


melaksanakan segala bentuk kegiatan kehidupan sehari hari dengan kata
lain kita memasuki era new normal. Keluarga berpotensi menjadi ‘agen
perubahan’ dalam memberikan edukasi kepada anggota keluarga tentang
kebiasaan baru menyongsong era new normal. Edukasi dilakukan
keluarga secara terus-menerus sehingga kebiasaan baru tersebut dapat
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Praktik
kebiasaan baru yang konsisten menjadikan seseorang, keluarga, kelompok
atau masyarakat mampu menjaga kesehatan diri dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat dalam menghadapi pandemi covid-
19. Dalam keluarga, pendidikan kecakapan hidup untuk adaptasi
perubahan kebiasaan baru dapat dilakukan secara mandiri dan
dilangsungkan sepanjang hayat. Melalui pemberian video dan leaflet bagi
keluarga pasien, rumah sakit dapat menjalankan fungsi promosi kesehatan
dan mengkatkan kualitas kesehatan keluarga di era new normal. Promosi
Kesehatan yang diharapkan di masa pandemi covid-19 adalah sebagai
berikut:

1. Cepat

Diharapkan pesan bisa disampaikan dengan cepat, tidak


terbatas oleh jarak dan waktu, serta menjangkau orang-orang
dalam waktu singkat.

2. Aman

Pemberian promosi kesehatan diharapkan sesuai dengan


protokol pencegahan covid-19.
3. Mudah

Mudah mendapatkan akses informasi.

4. Masif

Pelaksanaan promkes diharapkan bisa mendalam dan tepat


sasaran.

5. Intens

Intensitas informasi yang diterima meningkat, sehingga


harapannya pemahaman dari penerima pesan juga akan
meningkat.

6. Benar.

Informasi/ pesan yang disampaikan harus benar tidak


mengandung hoax yang dapat menyesatkan masyarakat.

7. Efisien

Efisien dari segi biaya, waktu dan tenaga jika dibandingkan


dengan melaksanakan promkes konvensional sebelum
pandemi.

8. Spesifik

Pesan atau informasi yang disampaikan diharapkan spesifik


dan tidak berbelit belit, langsung pada tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

BPS (2020). Hasil Survey Dampak Sosial Demografi Dampak


COVID -19. Jakarta: BPS

Ekadinata, N. and Widyandana, D. (2017) ‘Promosi kesehatan


menggunakan gambar dan teks dalam aplikasi WhatsApp pada kader
posbindu’, (November), pp. 1123–1130
Febriyan (2020, Juni,1). Mayoritas Masyarakat Tak Setuju
Penerapan New Normal.
https://nasional.tempo.co/read/1348370/indikator-tempo-masyarakat-
tak-setuju-penerapan-new-normal

Friedman, M.M., Bowden, V.R. and Jones, E.G. 2003. Family


Nursing: Research, Theory, & Practice. 5th Edition, Pearson
Education Inc., New Jersey

Hart, J.L,, Turnbull, A.E, Oppenheim, M and Courtright K.R.


2020. Family-Centered Care During the COVID-19Era. Journal of
Pain and Symptom Management Vol 1

Ketua Tim Pakar COVID-19(2020, Juni 24). Adaptasi


Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19.
https://covid19.go.id/storage/app/media/Materi%20Edukasi/Adaptasi
%20Kebiasaan%20Baru%20menuju%20MPAC%20-%20240620.pdf

Nurhadi, Z. F. (2017) Teori Komunikasi Kontemporer. I. Depok:


Kencana

P2 Kependudukan, Kemenaker dan LD FE UI, (2020). Survey


Online: Dampak COVID 19 Terhadap Tenaga Kerja di Indonesia

Pusat Promkes (2011) Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah


Kesehatan,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai