TAHUN 2021
1
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang KKN
KKN Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk implementasi Kampus Merdeka.
Melalui kegiatan KKNT ini, Universitas Palangka Raya (UPR) berusaha untuk
meningkatkan kompetensi dan peran mahasiswa sebagai agen perubahan masyarakat,
meningkatkan kepekaan sosial, menumbuhkan jiwa kerelawanan, kemampuan
kolaborasi dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Melalui kegiatan KKNT UPR
melibatkan peran serta mahasiswa dalam mengatasi permasalahan pendidikan dalam
masyarakat yang tengah kesulitan akses layanan pendidikan karena bencana pandemi
Covid-19 untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang sedang terjadi. Juga UPR
menggerakkan mahasiswa dalam Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Pengembangan Ketahanan Pangan Rumah Tangga melalui pemanfaatan
lahan pekarangan, Pencegahan kebakaran hutan dan lahan, Pencegahan Penyebaran
Covid-19, Pengembangan administrasi pemerintahan desa, Pengembangan, Usaha
Mikro dan Kecil (UMK), Pengembangan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) serta Program tambahan lainnya yang relevan dan bersesuaian dengan
pemerintah desa.
Kegiatan KKNT diharapkan dapat mengasah softskill mahasiswa untuk mampu
membangun kemitraan, kerja sama tim lintas disiplin keilmuan (lintas kompetensi)
dan leadership mahasiswa dalam mengelola setiap program. KKNT Universitas
Palangka Raya dilaksanakan pada tahun 2021 di lokasi khusus yang ditetapkan oleh
LPPM. KKNT ini diharapkan mampu menjadi sarana penggerak partisipasi aktif
masyarakat.
2
dikerjakan menyesuaikan dengan program yang sedang berjalan didesa. Kepala desa
beserta masyarakat sangat semangat menerima mahasiswa KKN di desa Batuah.
3
2. Pencegahan Penularan Virus Covid-19
Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang
bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih
dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019
(COVID- 19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak
luas secara sosial dan ekonomi. Masih banyak kontroversi seputar penyakit ini,
termasuk dalam aspek penegakkan diagnosis, tata laksana, hingga pencegahan. Oleh
karena itu, kami melakukan telaah terhadap studi-studi terkait COVID-19 yang telah
banyak dipublikasikan sejak awal 2020 lalu sampai dengan akhir Maret 2020.
Dunia sedang diguncang oleh pandemik hebat bernama Covid-19 (Corona Virus
Disease). Peningkatan dari hari kehari jumlah pasien terinfeksi virus Covid-19 sudah
sulit dikendalikan diperlukannya suatu perencanaan yang jelas dan lugas dari
pemerintah untuk menangulangi permasalahan ini. Coronavirus sendiri merupakan
sekumpulan virus yang berasal dari subfamili Orthocronavirinae dalam keluarga
Coronaviridae dan ordo Nidovirales (Yunus & Rezki, 2020). Virus ini dapat
menyeranghewan dan juga manusia dan pada manusia gejalanya berupa infeksi yang
serupa dengan penyakit SARS dan MERS, hanya saja Covid-19 bersifat lebih masif
perkembangannya. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang terdampak
wabahyang satu ini. Oleh karena itu, perlu tindakan pemerintah dan kesadaran
penuh dari masyarakat agar angka penyebaran virus ini dapat ditekan. Namun, dalam
penelitian yang dilakukan oleh (Arum, 2020), Pemerintah Indonesia masih hanya
melakukan penanganan berupa pembatasan sosial saja (social distancing). Padahal
banyak kalangan yang menganggap bahwa lebih efektif menerapkan sistem karantina
wilayahatau lockdown untuk mencegah penyebaran virus ini agar tidak menginfeksi
lebih banyak orang (Nurhalimah, 2020), sedangkan pembatasan sosial masih rawan
penyebarannya disebabkan banyak masyarakat yang tidak mau mengikuti karena
padahakikatnya hal tersebut hanya sekadar imbauan dan tidak ada sanksi berat yang
bisa membuat masyarakat patuh. Selaras dengan itu, penelitian dari (Telaumbanua,
2020) menyebutkan bahwa pemerintah dituntut untuk menangani ancaman nyata
Covid-19. Jawaban sementara pemerintah terhadap tuntutan tersebut adalah Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2018 terkait Kekarantinaan Kesehatan. Keputusannya
4
adalah pemerintah pusat tidak memberlakukan karantina wilayah atau lockdown
melainkan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagaimana
diatur dalamPP Nomor 21 Tahun 2020 dan juga melakukan tindakan tes massal
menggunakan alat rapid test yang jika seseorang dinyatakan hasil tesnya reaktif maka
akan dilakukan swabtest untuk memastikan orang tersebut positif atau negatif Covid-
19.
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan diharuskan dapat mengurangi
permasalahan yang sudah ada, Setidaknya upaya memberantas epidemi maupun
pandemi di Indonesia dilakukan melalui tindakan-tindakan, seperti: kewaspadaan
diri, penanganan terhadap penderita, sumber penyakit harus dimusnahkan, dan
sosialisasi kepada masyarakat. Upaya-upaya yang sistematis yang dilakukan di
antaranya adalah perencanaan gerakan skala nasional pemberantasan penyakit dan
perjanjian- perjanjian skala regional maupun internasional (Sumampouw, 2017).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga membuat rilis panduan yang bersifat sementara
sesuai dengan instrumen International Health Regulation 2005 (Organization, 2008)
seperti panduan tentang surveilans dan respons, diagnosis via laboratorium,
manajemen klinis, tindakan preventif dan tindakan pengendalian infeksi, komunikasi
risiko, pola perawatan untuk pasien dengan status dalam pengawasan atau terduga
terinfeksi Covid-19, dan pemberdayaan khalayak. Sebelumnya, WHO mengatakan
Covid-19 tergolong virus yang eskalasi penyebarannya sangat tinggi juga menyebar
di banyak sekali negara sehingga langsung menentukan status Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC) sejak tanggal 30 Januari 2020 (Tim
Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2020).
Seperti yang telah diketahui, vaksin untuk Covid-19 sampai sejauh ini masih
belum ditemukan. Para ilmuwan masih mencoba mengembangkan vaksin untuk virus
yang satu ini. Amerika Serikat sedang mencoba meneliti vaksin yang berbasis RNA
juga DNA, sedangkan negara Perancis mencoba melakukan modifikasi vaksin untuk
penyakit campak sehingga bisa dipakai untuk menangani Covid-19. Vaksin
dipastikan akan hadir tidak dalam waktu dekat-dekat ini, karena vaksin harus
melewati serangkaian uji klinis agar terlihat daya kuratifnya (Mardhia et al., 2020).
Sambil menunggu adanya vaksin dan jika mengacu pada prediksi dari Sarah Gilbert
(ProfesorVaksinologi Oxford University), yang percaya 80 persen vaksin Covid-19
akan ditemukan pada bulan September 2020 menurut yang dilansir oleh CNBC
(2020). Pemerintah Indonesia selain mengadakan kegiatan Rapid Test di berbagai
5
daerah, jugaaktif memberlakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), tes ini
berupapemeriksaaan imunoglobulin sebagai upaya tes screening terhadap Covid-19.
Bedanya dengan Rapid Test, tes PCR dilakukan dengan pengambilan spesimen
lendir, dahak, atau cairan pada nasofaring yang kemudian diteliti dengan cara
mengubah RNA menjadi DNA sehingga alat PCR bisa memproses amplifikasi
(perbanyakan materi genetik) sehingga mampu mendeteksi RNA virus corona,
sedangkan Rapid Test dilakukan hanya dengan mengambil sedikit sampel darah
untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG yang diproduksi tubuh untuk melawan
Covid-19. Namun kalau soalsensitivitas, PCR masih unggul dibanding Rapid Test
karena mungkin saja IgM dan IgG yang terbentuk itu karena adanya infeksi virus lain
yang bukan Covid-19, akan tetapi PCR membutuhkan waktu yang cukup lama dan
metodologi di laboratorium yangrumit (Elvina, 2020; Long et al., 2020).
Kelompok KKN-T Mahasiswa Universitas Palangka Raya yang berlokasi di
Desa Batuah telah menjalankan program kerja untuk mencegah penyebaran covid-19
di Desa Batuah antara lain :
a. Mencuci tangan
Menyediakan tempat cuci tangan di lokasi tersebut , sebagai salah satu upaya
yang dilakukan untuk membantu pemerintah dan meningkatkan Kesehatan
masyarakat dengan mengurangi penularan virus covid-19.
b. Masker dan handsanitizer
Membagikan masker dan handsanitizer kepada masyarakat di lokasi tersebut,
sebagai bentuk untuk menghindari paparan polusi udara dan menjauhi infeksi
yang dapat dilakukan oleh bakteri,virus, dan kuman yang menempel pada
benda-benda sekitar manusia.
3. Pengembangan UMKM
a. Selai Nanas
Nanas (Ananas comosus) adalah buah tropis yang sangat lezat dan sehat. Buah
nanas dapat memiliki berat hingga delapan kilogram dan memiliki rasa yang manis
dan asam, serta mengandung pektin seperti serat yang memberikan tekstur kenyal
pada buah. Nanas mempunyai manfaat mengobati inflamasi, mengatasi masalah
pencernaan, obat diuretik alami, menjaga kesehatan kardiovaskular, memulihkan
masalah maid, memperkuat tulang, memelihara kesehatan mata, memelihara
6
kesehatanmulut, antioksidan yang tinggi, meningkatkan Imunitas.
Potensi desa merupakan segala sumber daya alam maupun sumber daya manusia
yang terdapat serta tersimpan di desa. Dimana semua sumber daya tersebut dapat
dimanfaatkan bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Desa Batuah, Kecamatan
Basarang terus kembangkan potensi desa yang dimilikinya, terutama pada produk
unggulan yang berbahan dasar dari buah nanas.
Adapun produk olahan yang berbahan dasar buah nanas itu seperti pengolahan
nanas madu menjadi sirup, selai, keripik, dan lainnya itu diminati masyarakat. Maka
dari itu program kerja dari bidang ini adalah :
1) Membuat selai nanas dari hasil pertanian nanas Desa Batuah
2) Untuk meningkatkan harga jual nanas melalui pembuatan selai nanas
b. Jamu Sungkai
Salah satu tanaman yang cukup terkenal di Kalimanatan adalah daun Sungkai.
Daun dari pohon dengan nama ilmiah Peronema conescens.
Kandungan dalam daun tumbuhan ini, punya khasiat meningkatkan sistem
imun tubuh. Untuk menurunkan panas, biasanya masyarakat menggunakannya
segenggam tangan orang dewasa dengan sekali konsumsi.
• Komposisi Jamu Sungkai
• 7 daun sungkai untuk 1 gelas
• Madu sesuai selera
• Jahe 2 butir
• Gula merah sesuai selera
7
4. Ketahanan Pangan Sayuran Sawi Brassica Juncea L Dengan Cara
Budidaya Vertikultur
Vertikultur merupakan sistem budidaya cara berkebun dengan media tanam
dengan cara vertical atau bertingkat. Yang dimana ada beberapa modelnya yaitu
model rak bertingkat, model gantung, model tempel.
Jadi untuk program kerja ketahanan pangan KKN-T 2021 Universitas Palangka
Raya di Desa Batuah Kec. Basarang Kab.kapuas memilih membudidayakan
sayuransawi Brassica Juncea L dengan cara budidaya vertikultur dengan model rak
bertingkat.Budidaya sayuran sawi dengan vertikultur ini dapat membantu masyarakat
Desa Batuah dalam meminimalis lingkungan sekitar dalam memanfaatkan lahan
dalam berbudidaya sayuran dan memudahkan dalam pemeliharaan tanaman.
Perencanaan dan pendataan perlengkapan peralatan dan bahan yang digunakan
dalam mengupayakan bagaimana dalam meningkatkan ketahanan pangan khususnya
budidaya sayuran dengan mengunakan media vertikultur Bahan : Untuk bahan
yang digunakan berupa bibit sawi, tanah subur, pupuk yang cocok di lahan desa
Batuah (pupuk mutiara/urea), kompor dan air Alat : Sedangkan alat yang di pakai
yaitukayu atau papan baru/bekas , tukul, paku, polybag. Cara kerja dari program ini
sebagai berikut:
8
satu programkerja bagi Mahasiswa UPR .
Desa Batuah sebagai salah satu tempat pengabdian bagi mahasiswa kelompok
desa batuah, untuk saat ini masih belum memiliki profil desa apabila di search
melalui google , oleh karena itu perlu dibuatnya profil desa tersebut agar
memudahkan orang- orang mengakses informasi mengenai desa tersebut .
Program kerja dari bidang ini adalah pembuatan blogspot profil desa batuah: