KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh:
Muhammad Sukry
NIM.2010951045
Dr. Yasniwati, SH,MH ,selaku dosen mata kuliah “Kewarganegaraan Kelas 17”
Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan banyak saran,kritikan dan
pendapatnya untuk kesempurnaan makalah ini
Orang tua penulis yang selalu mensupport kami baik secara moral maupun material
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu
kami menerima kritik,saran,dan masukan untuk kesempurnaan pembuatan makalah kami
di kesempatan selanjutanya
Penulis
BAB I Pendahuluan
Latar belakang
infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama
kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia
sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan
penyebaran virus ini.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya
ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau
kontak langsung dengan droplet.
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus
penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari
kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan
SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Infeksi ini tentunya memberikan dampak dalam berbagai aspek kehidupan baik di
segi politik,social,khususnya dalam bidang perekonomian. Apalagi nasib ini dialami oleh
masyarakat kecil dan menengah dalam memenuhi kebutuhannya masing masing. Oleh karena
itu diperlukannya partisipasi dari penerintah dalam mengatasi permaslahan tersebut.
Rumusan Masalah
1.Apa saja dampak Covid-19 bagi masyarakat?
2.Apa peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi rakyat?
3.bagaimana pengaruh program itu terhadap kehidupan masyarakat?
4.apa masalah yang dihadapi dalam menerapkan program itu?
Tujuan
Penulis mencoba membuat makalah ini dengan tujuan dapat memberikan atau
membantu pembaca dalam memahami peranan pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraaan masyarakat di tengah pandemic covid-19. Selain itu penulis membuat
makalah ini sebagai syarat untuk memenuhi salah satu mata kuliah kewarganegaraan penulis
di Universitas Andalas
Manfaat
1.Menambah wawasan dan pengetahuan
2.mengenal lebih jauh peran pemerintah
3.meningkatkan rasa nasionalisme
BAB II PEMBAHASAN
Dampak Covid-19
1.aspek ekonomi
Dalam konteks mikroekonomi misalnya, para pelaku industri atau penyedia barang
dan jasa suka tidak suka harus menderita kerugian yang cukup besar akibat penurunan
permintaan (demand) sebagai konsekuensi kebijakan pembatasan sosial yang dilakukan oleh
pemerintah. Pada tataran lebih lanjut, para pelaku industri skala besar harus mengurangi atau
bahkan menghentikan kegiatan operasionalnya karena penurunan permintaan tersebut.
2.aspek politik
Banyak agenda politik yang sudah direncanakan oleh pemerintah republic indoneisa
menjadi tertunda akibat pandemi covid ini.contohnya PILKADA 2020,agenda pemindahan
ibukota RI,dan peraturan omnibus law/aturan kerja. Hal ini menimbulkan pro dan kontra
ditengah masyarakat khususnya warga kecil yang sumber pendapatannya terkena dampak
akibat dari covid 19 ini. Sehingga banyak program yang terbilang belum bisa dijalankan
3.aspek social
Selain itu banyaknya orang yang ingin pulang kampong tidak dapat untuk
mewujudkan keinginannya tersebut akibat diterapkannya PSBB.sehingga social masyarakat
lebih banyak lewat daring daripada luring
Peran Pemerintah
Aturan tersebut menegaskan bahwa pemberian izin pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan dilakukan oleh pemerintah daerah yang dapat dilakukan serentak dalam satu
wilayah provinsi, kabupaten/kota, maupun secara bertahap per wilayah
kecamatan/desa/kelurahan.
Untuk mencegah kerumunan yang berpotensi menjadi klaster penularan Covid-19,
Menteri Agama menerbitkan Surat Edaran No SE.18 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan
Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Tahun 1441 H/2020 M Menuju
Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.
Untuk mengatur kegiatan umrah, terbit Keputusan Menteri Agama Nomor 719 Tahun
2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Umrah pada Masa Pandemi Covid-19 pada 27
Oktober 2020. Pedoman tersebut mengatur berbagai hal, mencakup persyaratan jemaah,
protokol kesehatan, karantina, transportasi, akomodasi, konsumsi, kuota pemberangkatan,
serta biaya penyelenggaraan ibadah umrah.
Berbagai teknis pelaksanaan bagi pemerintah desa maupun warga desa diatur dalam
protokol tersebut. Berbagai teknis pelaksanaan yang diatur, antara lain, protokol pelayanan
publik, protokol kegiatan sosial-keagamaan-hajatan, protokol kegiatan ibadah, protokol pasar
desa, protokol kegiatan padat karya tunai desa, serta protokol tempat wisata. Selain itu,
pedoman tersebut juga dilengkapi dengan contoh desain dalam bentuk gambar.
Dampak Negatif
1.banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya
2.banyak masyarakat yang tidak bisa bertemu dengan keluarganya karena terpisah jauh
3.munculnya kasus penggelapan dana
4.sektor ekonomi negara mengalami kemerosotan sedangkan hutang negara tambah besar
5.kualitas pendidikan yang dirasakan semakin berkurang,karena belum maksimalnya
pemanfaatan dan pemahaman terhadap teknologi
6.masyarakat menjadi mudah stress dan cenderung semakin tidak peduli terhadap
lingkungannya
7.masih banyak daerah yang sulit untuk dijangkau bantuan social
8.program pemerintah terganggu karena sibuk mengurus pandemi covid
9.sulitnya untuk beradaptasi khususnya bagi masyarakat kecil atau yang tinggal di daerah
pedalaman
10.pekerjaan semakin berat khususnya di sector kesehatan
Permasalahan dalam menerapkan program
Program yang diterapkan pemerintah tersebut tentunya menimbulkan pro dan kontra
ditengah masyarakat.ada beberapa pihak yang menilai peraturan itu sesuai dan wajar untuk
diterapkan mengingat suasana pandemic seperti PSBB,memakai masker,melarang untuk
berkumpul,menutup sementara tempat pariwisata,menerapkan pembelajaran dan pekerjaan
dari rumah menggunakan metode daring dan kebijakan lainnya yang mendukung upaya
penyebaran covid-19 ini.
Namun tidak sedikit pula orang-orang yang menolak atau tidak peduli dengan aturan
dan program yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya kasus pelanggaran yang dilakukan masyarakat seperti tidak memakai
masker,masih adanya kegiatan kumpul-kumpul tanpa adanya alasan yang jelas,melanggar
PSBB,dan pelanggaran protocol kesehatan lainnya.
1. Kurangnya pemahaman mereka terhadap bahaya penyakit dan manfaat penanganan dan
besarnya hambatan dalam akses kesehatan
2. Kurangnya kepercayaan rakyat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang meragukan,
bahkan tidak konsisten
3. Masyarakat menghadapi berbagai hambatan untuk mengakses pada fasilitas kesehatan
4. Pemerintah masih menggunakan istilah rumit dan hanya mudah dipahami masyarakat
perkotaan terdidik yang berasal dari kelas menengah.
5. Kurangnya Ketegasan Pemerintah dalam menegakkan hukum yang ditetapkan
6. Pernyataan pejabat yang cenderung berubah-ubah dan tidak konsisten membuat warga
menjadi bingung
Solusi yang dapat dilakukan Pemerintah
1. melakukan komunikasi yang lebih efektif hingga ke akar rumput, melalui berbagai
media dan metode yang sesuai dengan keragaman usia, pendidikan dan budaya
masyarakat/kearifan lokal.
2. kampanye yang lebih jelas dan terarah sehingga masyarakat memiliki kesamaan
pandangan untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit; alih-
alih sebagian patuh dan sebagian melanggar sehingga sia-sia semua upaya sia-sia.
3. mempermudah akses kesehatan dengan informasi yang jelas dan terus-menerus
sehingga masyarakat cepat melakukan tindakan pemeriksaan, pengobatan dan isolasi
mandiri ketika terinfeksi.
4. kebijakan yang konsisten sehingga tidak membingungkan masyarakat.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dapat kita ambil kesimpulan,bahwasanya
Virus Covid-19 ini memberi banyak pengaruh bagi masyarakat buruk juga pengaruh baik
menurut bidang ekonomi,politik,social dan pendidikan.
Pengaruh covid-19 ini lebih banyak dirasakan bagi masyarakat menengah ke bawah
dan masyarakat yang sudah usia lanjut. Karena perubahan situasi dan kondisi secara tiba-tiba
karena pandemic virus ini membuat mereka sulit dalam beradaptasi kedepannya. Oleh karena
itu pemerintah RI berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya menerapkan
PSBB,Aturan 3M,memberi bantuan social,memberikan kuota belajar dan lain sebagainya.
Namun dalam upaya menerapkan aturan itu pastinya tidak dapat berjalan mulus,ada
permasalahan dan pelanggaran yang terjadi dalam prakteknya dikehidupan nyata,seperti tidak
memakai masker saat keluar rumah,tidak menerapkan 3M,berkumpul dan pelanggaran lain
yang membuat upaya pemerintah menjadi sia-sia. Pelanggaran ini dapat disebabkan karena
kurangnya pemahaman masyarakat,kurangnya sosialisasi dari pemerintah,kurang tegasnya
pemerintah dalam menegakkan hukum dan tidak konsistennya pernyataan tiap pejabat yang
membuat masyrakat tidak percaya/meragukan pemerintah.
Saran
Oleh karena itu hendaknya pemerintah dan masyarakat dapat berperan aktif dalam
mengatasi permasalahan pandemic bersama-sama diantaranya
Pemerintah
Masyarakat
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/kebijakan-pemerintah-menangani-covid-
19-sepanjang-semester-ii-2020
https://theconversation.com/analisis-penyebab-masyarakat-tidak-patuh-pada-protokol-covid-
19-138311
https://news.detik.com/berita/d-5325726/3-faktor-penyebab-disiplin-protokol-kesehatan-
menurun-menurut-tito