MAKALAH
Oleh:
Annisya Syahrani
182103024
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengorganisasian Masyarakat Dalam Melakukan Tindakan Preventif
Pencegahan Covid-19 di Desa” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengorganisasian Sosial yang diampu oleh Bapak Ahmad Hamdan,
M.Pd.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad Hamdan, M.Pd., selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengorganisasian Sosial yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang demi kesempurnaan makalah ini.
Annisya Syahrani
ii
RINGKASAN
Pada akhir tahun 2019 muncul virus baru yang pertama kali dilaporkan oleh
pihak kesehatan Kota Wuhan, Cina. Sama halnya dengan negara Cina, virus Covid-
19 pun mewabah hingga ke Indonesia. Hampir satu tahun Indonesia berjuang untuk
memberantas virus ini dan menekan angka pertambahan warga masyarakat yang
tertular virus Covid-19. Dari berbagai upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah
dan pihak-pihak lainnya dalam meminimalisir terpaparnya Covid-19, tentu ada satu
hal yang menjadi kunci utama dalam menggerakkan warga-warga pedesaan agar
mereka mau dan merasa dilibatkan dalam proses melaksanakan tindakan preventif
di masa Covid-19, yaitu dengan adanya tokoh masyarakat desa. Pada
pelaksanaannya tentu perlu adanya pengorganisasian kepada masyarakat agar
tujuan yang direncanakan dapat berjalan dengan sesuai demi menciptakan
masyarakat yang lebih berdaya. Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana peran
masyarakat dalam melakukan tindakan preventif untuk pencegahan Covid-19
beserta pembagian tugas di dalam masyarakat itu sendiri.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
upaya pemerintah agar tidak ada pertambahan yang signifikan dalam tertular
Covid-19 ini.
Berbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan agama
pun turut serta menggalakkan program mereka agar warga Indonesia bisa taat
dengan protokol kesehatan sehingga kasus Covid-19 di Indonesia bisa turun.
Mulai dari penerapan pembelajaran daring di bidang pendidikan, penerapan
WFH bagi pekerja kantor, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi
pekerja di bidang jasa, serta penerapan social distancing dengan mewajibkan
5M di lingkungan sosial budaya dan agama. Hal-hal inilah yang menjadi usaha
pemerintah serta seluruh warga negara Indonesia untuk turut berkontribusi
dalam memberantas virus Covid-19 bersama-sama.
Sasongko et al., (2020) berpendapat bahwa untuk meminimalisir terpapar
virus Covid-19 di desa, dapat dilakukan beberapa hal yaitu dengan membentuk
Desa Tanggap Covid-19. Diharapkan dengan adanya Desa Tanggap Covid-19
ini warga desa dapat memahami dan mengerti bahaya dari virus ini dan lebih
memperhatikan kesehatan lingkungan sekitar.
Dari upaya-upaya yang dilakukan pemerintah, tentu tidak lepas dari
kontribusi setiap warga negara Indonesia, khususnya warga-warga di
lingkungan sekitar kita. Maka dari itu, pentingnya bekerja sama dan saling
tolong menolong dalam memberikan pengertian dan pemahaman kepada
warga-warga terutama di daerah pedesaan yang masih kurang memahami dan
mengerti tentang tindakan preventif dan apa itu Covid-19.
Dari berbagai upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak-
pihak lainnya dalam meminimalisir terpaparnya Covid-19, tentu ada satu hal
yang menjadi kunci utama dalam menggerakkan warga-warga pedesaan agar
mereka mau dan merasa dilibatkan dalam proses melaksanakan tindakan
preventif di masa Covid-19, yaitu dengan adanya tokoh masyarakat desa.
Menurut Rosidin et al., (2020) pemerintah dalam hal ini mengajak para
tokoh masyarakat di desa dikarenakan tokoh masyarakat memiliki kekuatan
sosial dan kedudukan yang dianggap penting oleh warga desa sehingga
kemungkinan didengar oleh warga lebih besar dan mampu menggerakkan dan
3
mempengaruhi warga desa untuk turut ikut serta dalam melakukan kegiatan
sosial yang bertujuan untuk menanggulangi pandemi.
Pada pelaksanaannya tentu perlu adanya pengorganisasian kepada
masyarakat agar tujuan yang direncanakan dapat berjalan dengan sesuai demi
menciptakan masyarakat yang lebih berdaya. Karena dengan adanya kontribusi
warga dalam melaksanakan aksi preventif yang di motori oleh tokoh
masyarakat, dapat menciptakan warga yang berdaya serta menciptakan
masyarakat yang lebih terkoordinir.
Pemberdayaan masyarakat selama pandemi menurut (Kemenkes RI, 2020)
dalam buku pedomannya, menyatakan bahwa selama pandemi Covid-19 perlu
juga pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu bentuk pencegahan Covid-
19 dengan cara menggali potensi yang dimiliki setiap warga masyarakat agar
berdaya dan mampu berperan serta mencegah penularan virus Covid-19.
Dengan demikian sangat dibutuhkan pembagian tugas dalam
pengorganisasian masyarakat agar terciptanya tujuan yang telah direncanakan
sekaligus masyarakat yang berdaya dalam lingkungan desa agar masyarakat
dapat memahami dan mampu menjadi pribadi yang mandiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Pengorganisasian Masyarakat?
2. Bagaimana peran tokoh masyarakat dalam pengorganisasian masyarakat di
desa dalam tindakan preventif Covid-19?
3. Bagaimana pengorganisasian masyarakat dalam melaksanakan tindakan
preventif pencegahan Covid-19 di desa?
4. Apa saja tahap-tahap pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Covid-
19 di desa?
4
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari makalah ini, sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
ilmu sosial, khususnya mengenai proses atau konsep pengorganisasian di
masyarakat, terutama dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam
ranah Pendidikan Masyarakat.
2. Secara Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan membawa manfaat sebagai
berikut:
a. Bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan di jajaran
pemerintah, baik itu pemerintah pusat dan pemerintah daerah, atau
tokoh masyarakat di desa.
b. Memberikan pemahaman yang dianggap tepat kepada masyarakat agar
memahami peran dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan
tindakan preventif Covid-19 di lingkungannya.
c. Memberikan pemahaman kepada dunia pendidikan terutama
pendidikan masyarakat yang termasuk ke dalam lingkup pemberdayaan
masyarakat tentang pengorganisasian masyarakat desa di masa
pandemi Covid-19.
BAB II
KAJIAN TEORI
5
6
2. Proses Pengorganisasian
Menurut Stoner (dalam Sunaryanti, 2014) langkah-langkah dalam
proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah, yaitu:
a. Merincikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan.
b. Membagi pekerjaan kepada anggota kelompok sesuai tugasnya.
c. Melaksanakan pekerjaan dengan dikombinasikan agar lebih efisien.
d. Melakukan mekanisme untuk mengkoordinir pekerjaan para anggota.
e. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
untuk meningkatkan atau mempertahankan keefektivitasan.
3. Definisi Masyarakat
Setiadi (dalam Tejokusumo, 2014) menyatakan bahwa masyarakat
merupakan manusia yang senang berinteraksi di dalam suatu kelompok
dengan manusia lainnya.
Menurut Akhmaddhian & Fathanudien (2015) masyarakat adalah
manusia yang saling bergantung satu sama lain. Sedangkan menurut Paul
B. Horton dan C. Hunt (dalam Akhmaddhian & Fathanudien, 2015)
masyarakat adalah kumpulan manusia yang mandiri, dan senang hidup
7
B. Konsep Covid-19
1. Definisi Covid-19
Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan
dengan nama lain Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2), yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan COVID-19
(Ausrianti et al., 2020).
Menurut Yunus dan Rezky (dalam Wahidah et al., 2020)
Coronavirus merupakan sekumpulan virus yang berasal dari subfamili
Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales.
Sari (2020) berpendapat bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang
menyerang pernapasan yang disebabkan oleh varian virus corona baru. Dan
menyebabkan angka kematian tertinggi setelah virus-virus sejenis lainnya
seperti SARS dan MERS.
(droplet) pasien yang terinfeksi virus corona, ketika pasien sedang batuk
atau berbicara.
Umumnya, penularan virus Covid-19 ini paling banyak berasal dari
droplet atau percikan air liur yang berasal dari batuk dan bersin pasien atau
individu yang terinfeksi virus Covid-19 (Yanti et al., 2020), yang kemudian
tidak sengaja terhirup atau terkena area-area di wajah seperti hidung, mulut,
atau mata.
Pendapat yang sama juga diutarakan oleh Susilo et al. (2020) bahwa
saat ini penyebaran covid-19 berasal dari manusia ke manusia yang
menular dari pasien covid-19 melalui droplet yang dikeluarkan tanpa
sengaja saat batuk dan bersin.
C. Konsep Organisasi
1. Definisi Organisasi
Menurut Rohman (2017:75) organisasi adalah sebuah upaya atau
media untuk mencapai sasaran yang dituju. Robbins dan Judge (dalam
Wijaya, 2017:1) menyatakan bahwa organisasi adalah unit sosial yang
terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berkoordinasi dalam mencapai
tujuan dari organisasi tersebut.
Sedangkan Hermana & Barlian (2004) berpendapat bahwa
organisasi merupakan wadah untuk melakukan tugas bagi orang-orang
yang memiliki tujuan yang sama yang telah ditetapkan bersama.
Organisasi menurut Rahmi et al. (2019) merupakan sebuah wahana
yang dapat digunakan untuk mengutarakan pendapat, ide, gagasan untuk
mewujudkan tujuan organisasi yang telah direncanakan dengan matang.
Organisasi merupakan wadah yang berisi kumpulan orang-orang
yang berinteraksi untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya
(Budiman, 2016) dengan menunjukkan keahlian yang dikuasai atau
dimiliki. Dalam hal ini, organisasi sebagai tempat pengembangan diri bagi
para anggotanya.
Lalu organisasi menurut Hasiholan (2012) merupakan sarana untuk
mencapai tujuan organisasi melalui fungsi-fungsi manajemen yang
dilakukan oleh ketua atau pimpinan di dalam organisasi tersebut.
Pendapat lain menurut Boone dan Kratz (dalam Hasiholan, 2012)
organisasi adalah proses yang di dalamnya terdapat orang-orang yang
saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Priyono (2007:38) menyatakan bahwa organisasi adalah proses
penggabungan tugas yang dilakukan oleh individu-individu di dalam
organisasi sesuai dengan bakat-bakat atau kemampuan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi dengan baik.
11
2. Unsur-unsur Organisasi
Menurut Priyono (2007) organisasi memiliki unsur-unsur yang
menyatakan bahwa organisasi tidak dapat dilakukan secara perorangan,
yaitu:
a. Terdiri dari dua orang atau lebih.
b. Ada maksud untuk saling bekerjasama.
c. Adanya pengaturan hubungan antar anggota.
d. Ada tujuan yang dicapai.
16
17
3. Bhabinkamtibmas
a. Menyampaikan informasi pencegahan COVID-19 kepada warga;
b. Membantu penegakan disiplin masyarakat dalam melakukan
Social/physical distancing;
c. Melakukan siskamling atau pemantauan lingkungan secara rutin dan
terjadwal;
d. Membantu melakukan pengamanan wilayah jika ditemukan ada kasus
positif di lingkungan.
4. Kader Kesehatan
a. Menyampaikan informasi pencegahan COVID-19 kepada warga
sekitar
18
5. Warga Masyarakat
a. Menjaga jarak fisik (physical distancing);
b. Saling mengingatkan sesama warga untuk menjaga kebersihan dan
keamanan lingkungan;
c. Membantu aparat RT/RW/Desa dalam melakukan upaya pencegahan
COVID-19;
d. Jika merasa sakit, segera melapor kepada Ketua RT/RW/Ke pala Desa
dan Petugas Puskesmas untuk mendapat pelaya- nan kesehatan sesuai
ketentuan.
A. Kesimpulan
Pengorganisasian masyarakat adalah proses pengelompokkan individu-
individu di dalam suatu organisasi atau kelompok agar bekerja sesuai dengan
kemampuan dan kapasitas serta potensinya sehingga tujuan kelompok dapat
tercapai.
Dalam melakukan tindakan preventif untuk pencegahan covid-19 di desa
dimulai dengan pembagian tugas atau peran di dalam suatu organisasi, peran
masyarakat dalam melakukan tindakan preventif ini yaitu dengan selalu
menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan, serta saling
mengingatkan antar warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Setelah itu dilaksanakan tahapan atau proses pemberdayaan masyarakat
dalam mencegah Covid-19, yang berupa pendataan warga hingga pelaksanaan
kegiatan yang telah direncanakan. Yang kemudian dilanjutkan dengan tahap
pengorganisasian masyarakat dalam pemenuhan logistik seperti membantu
memenuhi kebutuhan makanan bagi warga yang menjalankan isolasi mandiri.
B. Saran
Pengorganisasian masyarakat nyatanya sangat penting terutama dalam
menghadapi virus Covid-19 ini, sehingga semua elemen dapat bergerak
bersama-sama untuk menekan angka pertambahan terinfeksi virus Covid-19.
Penulis harap aparat desa turut serta melibatkan warga-warganya dalam
melaksanakan kegiatan bersama-sama di lingkungan desa. Serta perlu adanya
pengembangan dan penulisan yang lebih baik lagi dari penelitian yang akan
datang.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22
4(1), 81–87.
Rahmi, M., Amrusi, & Musfiana. (2019). Pengorganisasian Masyarakat Melalui
Bank Sampah “Gema Bersatu” di Gampong Ateuk Pahlawan Kecamatan
Baiturrahman Banda Aceh. Jurnal Samudra Ekonomika, 3(1), 19–25.
Rohman, A. (2017). Dasar-Dasar Manajemen. Malang: Intelegensia Media.
Rosidin, U., Rahayuwati, L., & Herawati, E. (2020). Perilaku dan Peran Tokoh
Masyarakat dalam Pencegahan dan Penanggulangan Pandemi Covid -19 di
Desa Jayaraga, Kabupaten Garut. Jurnal Umbara, 5(1), 42–50.
https://doi.org/10.24198/umbara.v5i1.28187
Sari, M. K. (2020). Sosialisasi tentang Pencegahan Covid-19 di Kalangan Siswa
Sekolah Dasar di SD Minggiran 2 Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Jurnal
Karya Abdi, 4(1), 80–83.
Sasongko, D., Ulfah, M., Prihatiningsih, A., Lestari, M., Sodik, J., & Ardian, A.
(2020). Optimalisasi Peran Desa Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 di
Dusun Prangko’an Kabupaten Magelang. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(2), 167–176.
Sunaryanti, S. . H. (2014). Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen. Jurnal
Keperawatan, 6(16), 56–59.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen,
L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F.,
Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45–67.
https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Tampubolon, P. (2018). Pengorganisasian dan Kepemimpinan (Kajian Terhadap
Fungsi-fungsi Manajemen Organisasi Dalam Upaya untuk Mencapai Tujuan
Organisasi). Jurnal Stindo Profesional, 4(3), 22–35.
Tejokusumo, B. (2014). Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jurnal Geoedukasi, 3(1), 38–43.
Wahidah, I., Athallah, R., Hartono, N. F. S., Rafqie, M. C. A., & Septiadi, M. A.
(2020). Pandemik COVID-19: Analisis Perencanaan Pemerintah dan
Masyarakat dalam Berbagai Upaya Pencegahan. Jurnal Manajemen Dan
Organisasi, 11(3), 179–188. https://doi.org/10.29244/jmo.v11i3.31695
Wahyu, R. (2017). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Wijaya, C. (2017). Perilaku Organisasi. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia.
Yanti, E., Fridalni, N., & Harmawati. (2020). Mencegah Penularan Virus Corona.
Journal Abdimas Saintika, 2(1), 33–39.
23
Yunus, S., Suadi, & Fadli. (2017). Model Pemberdayaan Masyarakat Terpadu.
Banda Aceh: Bandar Publishing.
Zubaedi. (2013). Pengembangan Masyarakat Wacana & Praktik. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Zulfikar, E. (2020). Tindakan Preventif atas Penyebaran Covid-19 dalam Perspektif
Hadis. Jurnal Studi Ilmu Hadis, 5(1), 31–44.