Anda di halaman 1dari 16

“ PERAN DARI BERBAGAI SEKTOR, ORGANISASI, MAUPUN

RELAWAN DALAM MENGGANGGULANGI COVID 19 YANG


ADA DI INDONESIA”

Oleh :

Nur Vivi Dwi Ambarwati


(20180510051)

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik - Universitas Hangtuah Surabaya


Tahun 2020
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga

terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang

kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-nya,

baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk

menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Birokrasi dan

Governansi Publik yang berjudul “Peran dari Berbagai Sektor, Organisasi, maupun

Relawan dalam menanggulangi Covid-19 yang ada di Indonesia” dengan tepat waktu.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalam pembuatan makalah ini. Untuk

itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya

makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila

terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberi informasi-informasi terkait judul dari masalah yang telah diambil

diambil untuk menulis makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Sidoarjo, 10 Mei 2020

Penulis

i
Daftar Isi

Cover

Kata Pengantar.............................................................................................................i

Daftar Isi......................................................................................................................ii

Bab I

Pendahuluan................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................1

1.2 Permasalahan........................................................................................................3

1.3 Tujuan Makalah....................................................................................................5

Bab II

Pembahasan................................................................................................................6

2.1 Fakta/Realitas.......................................................................................................6

2.2 Peran Pemerintahan..............................................................................................7

2.3 Peran Sektor Pemerintah......................................................................................9

2.4 Peran Masyarakat...............................................................................................10

Bab III

Kesimpulan dan Saran..............................................................................................11

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................11

3.2 Saran...................................................................................................................11

3.2.1 Saran Saran terhadap Pemerintah Indonesia...................................................11

3.2.2 Saran terhadap Sektor Masyarakat Indonesia.................................................12

Daftar Pustaka..........................................................................................................13

ii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Saat ini Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) menjadi Isu kesehatan yang

paling menghebohkan seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penanggulangan

ekstrem seperti Lockdown suatu daerah bahkan suatu negara pun dilakukan

sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut. Ketika berita

terkait Virus corona pertama kali terdengar, banyak negara-negara yang panik

akan penyebaran virus tersebut, namun ada pula yang menanggapi dengan santai

terkait wabah virus corona tersebut. Adapula negara-negara yang secara langsung

bertindak tegas dalam mengambil keputusan agar segera tertangani dan juga

menyelesaikan masalah, serta ada negara yang hanya menyelesaikan dengan apa

yang bisa dilakukan oleh negaranya sendiri tanpa mengikuti kepanikan seperti

negara-negara lainp Bencana non alam ini tentu saja bukan pertama kalinya

dihadapi negara-negara di dunia. Sejarah mencatat pernah ada sebelumnya

beberapa virus yang juga dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani

seperti virus Ebola, SARS, Flu Burung, HIV, MERS, dan lain-lain.

Pandemi COVID-19 ini memberikan implikasi ekonomi, sosial, dan politik tidak

saja negara-negara besar akan tetapi hampir seluruh negara di dunia. Rasanya

tidak ada satu negara pun yang tidak terdampak pandemic COVID-19 saat ini.

Indonesia adalah salah satu negara yang terdampak terutama pada sisi ekonomi.

Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini mau tidak mau memberikan dampak

terhadap berbagai sektor. Presiden Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah

beserta jajarannya memberikan dukugan untuk saling bahu membahu membuat

1
beberapa langkah taktis sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona atau

biasanya disebut Covid-19 di kalangan masyarakat. Dari level menteri sampai

kepala daerah Provinsi, Kabupaten bahkan Pemkot bersama-sama menunjukkan

aksi yang dapat menenangkan masyarakatnya agar tidak mengalami kepanikan

yang berlebihan. Dengan kerjasama dari berbagai sektor maupun instansi untuk

menangani pandemik ini agar segera berlalu. Serta berbagai himbauan dan

kebijakan yang diambil oleh pemegang kekuasaan yang diharapkan bisa

mengurangi penyebaran virus tersebut agar tidak semakin meluas dan

menyebabkan kematian yang lebih banyak lagi sehingga dapat menyelesaikan

masalah pandemik yang ada di Indonesia.

Langkah sigap pemerintah dalam menangani wabah ini dengan mengeluarkan

kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang bertujuan untuk

memutus rantai penyebaran virus corona kepada masyarakat. Namun sampai saat

ini, dilihat dari data yang dilansir oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

terkonfirmasi masyarakat yang positif virus corona jumlahnya telah mencapai

13.645 orang (Update Kementerian Kesehatan). Hal ini membuktikan bahwa

virus corona membawa dampak yang sangat signifikan terhadap Pemerintah

maupun masyarakat. Tujuan PSBB sendiri adalah dimaksudkan untuk memutus

rantai penyebaran Covid-19 seperti halnya lockdown dan social distancing. Tak

pelak PSBB juga menimbulkan dampak ekonomi dan sosial bagi Indonesia.

Dampak ekonomi jelas terpapar karena tidak terelakan terjadinya PHK

(Pemutusan Hubungan Kerja) pada sektor riil. Dari itu pemerintah berupaya

sedemikian rupa agar masyrakatnya tidak panik secara berlebihan dengan adanya

kepedulian serta kerjasama dari masyarakatnya, diharapkan dapat mengatasi

masalah-masalah yang tejadi agar segera dapat diselesaikan.

2
1.2 Permasalahan

Ketika pandemi telah menyebar di seluruh dunia, negara-negara yang terserang

penyakit ini menghadapi tingkat kematian dan kerugian ekonomi yang cukup

tinggi. Terkait pandemi Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial, baik dalam

skala kecil maupun skala besar. Menurut CORE (Center of Reform on

Economics), dampak pandemi COVID-19 bepengaruh terhadap hilangnya mata

pencaharian di sektor informal perlu lebih diwaspadai. Pasalnya, daya tahan

ekonomi para pekerja di sektor informal relatif rapuh, terutama yang bergantung

pada penghasilan harian, mobilitas orang, dan aktivitas orang-orang yang bekerja

di sektor formal. Pemerintah kini tengah melakukan upaya - upaya dalam

memulihkan keadaan, tidak hanya pada sektor kesehatan namun juga

perekonomian. Pemerintah sudah mempersiapkan berbagai macam bantuan bagi

masyarakat yang terdampak pandemi ini.

Masalah yang sudah terjadi saat ini adalah penurunan kinerja perusahaan yang

kemudian diikuti oleh pemutusan hubungan kerja. Bahkan ada beberapa

perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan akhirnya memilih untuk menutup

usahanya sehingga berdampak pada karyawan-karyawan yang diputuskan

hubungan kerja akibat dampak dari pandemik Covid-19 ini. Pada aspek

perbankan dan keuangan pun, pandemi ini memunculkan ketakutan akan

terjadinya masalah pembayaran hutang atau kredit yang pada akhirnya

berdampak pada keberlangsungan kinerja bank. Banyak kreditur yang sudah

meminta kelonggaran batas dan besaran pembayaran cicilan hutang dan kredit

kepada bank. Belum lagi para pengusaha harus memperhatikan fluktuasi nilai

tukar rupiah yang akan mengganggu proses produksi terutama untuk

perusahaan-perusahaan yang bergantung pada bahan baku impor. Selain itu,

3
pandemi ini menyebabkan ancaman kaburnya investasi asing dari Indonesia yang

tentu mengancam proyek proyek strategis pemerintah.

Ditakutkan dengan adanya PSBB, aktivitas ekonomi terutama produksi, distribusi,

dan penjualan akan mengalami gangguan yang pada akhirnya berkontribusi

semakin dalam pada kinerja UMKM dan perekonomian nasional seperti dari hasil

kajian Kementerian Keuangan. Tidak salah jika muncul kekhawatiran apalagi

jika melihat besarnya jumlah UMKM di Indonesia dan jumlah tenaga kerja yang

terserap dalam UMK. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi

UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41

persen pada tahun 2018. Tentu kontribusi ini menunjukkan peran UMKM

sebagai tulang punggung ekonomi nasional Indonesia. Dari hal itu dapat dilihat

bahwa UMKM sangat mempengaruhi dalam perekonomian yang ada di

Indonesia karena UMKM menjadi sumber penghasilan yang terbesar di negara

kita, dikhawatirkan akan timbul masalah yang bertambah besar lagi karena

terancamnya UMKM yang ada di Indonesia.

Pemerintah pusat juga belum memaksimalkan perannya dalam menggunakan

strategi komunikasi secara komprehensif bagi seluruh pemerintah daerah. Seperti

halnya pada kemunculan awal virus saat berada di Wuhan, pemerintah belum

memikirkan strategi-strategi untuk mencegah serta menyiapkan apa saja yang

sangat dibutuhkan apabila virus tersebut bisa menyebar ke negara kita.

Keputusan yang diambil bisa berdampak dengan adanya masalah baru yang bisa

menjadi melemahnya terutama pada perekonomian negara kita yang bisa dibilang

sangat rentan sekali karena negara kita sudah mulai berkembang. Hal ini karena

tidak adanya komando nasional dari pemerintah pusat yang dikenal lambat dalam

mencegah penularan Covid-19 yang sudah menjadi bencana global.

4
1.3 Tujuan Makalah

1) Dapat menjadi acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya untuk juga pada

penulisan dilain makalah yang akan dibuat oleh pembaca.

2) Memberikan informasi-informasi terhadap pembaca terkait virus Covid-19

dan juga tindakan-tindakan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk

menanganinya.

3) Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh pemerintah

dalam menyelesaikan krisis virus pandemik Covid-19 ini.

4) Penulisan makalah ini untuk mengingatkan bahwa Negara kita pernah

menghadapi krisis dalam mengahdapi virus baru dengan dampak yang sangat

signifikan dan angka kematian serta yang terjangkit semakin bertambah

setiap harinya.

5) Tujuan Fungsional dari penulisan makalah ini adalah dapat dimanfaatkan dan

digunakan oleh suatu instansi atau bahkan organisasi untuk mengambil satu

langkah kebijakan yang dapat mempercepat suatu proses pemecahan masalah

agar lebih tepat, jelas, dan efisien.

6) Tujuan individual bagi penulis adalah untuk menambah ilmu pengetahuan,

pengalaman dan juga pengamatan dalam mensurvei informasi-informasi

terkait Covid-19 dan tidndakan yang diambil oleh pemerintah.

7) Sebagai pemenuhan tugas dari Mata Kuliah Komunikasi dan Advokasi

Kebijakan

5
BAB II

Pembahasan

2.1 Fakta/Realitas

Keadaan yang sulit yang sedang dihadapi saat pandemik Covid-19 saat ini

berbagai himbauan untuk tetap dirumah selama jumlah peningkatan yang positif

virus semakin bertambah banyak sekali orang yang masih tidak menghiraukan

himbauan tersebut. Sebaliknya masih banyak orang yang bandel untuk keluar

rumah dan berkeliaran di jalan seperti biasanya. Seperti adanya sosial distancing

atau physical distancing yang diberlakukan tidak sedikit orang-orang yang

melakukannya sehingga catatan orang yang tekonfirmasi positif virus tersebut

semakin bertambah dan juga angka kematian pun ikut bertambah.

Pasien-pasien yang meninggal rata-rata berusia 50-69 tahun dan 40-49 tahun an

yang umumnya memiliki riwayat sakit (Komorbiditas) sehingga kasus tersebut

dalam waktu sebulan atau 30 hari lebih dari 100 orang meninggal yang

diakibatkan terinfeksi virus Covid-19 tersebut. Oleh karena itu Presiden Joko

Widodo telah mengarahkan pemerintah untuk melakukan 10.000 pemeriksaan

Covid-19 perhari dengan metode polymerase atau PCR agar dapat mengetahui

presentase yang terkena virus

Serta banyak sekali dari berbagai perusahaan di PHK oleh perusahaannya karena

adanya virus tersebut yang dimana situasi pandemi COVID-19 memberikan

tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah untuk menjaga eksistensi UMKM.

Tantangan diartikan, perlu adanya solusi jangka pendek untuk membantu UMKM

dan pekerja yang tergabung didalamnya agar para karyawan yang di PHK bisa

mendapatkan pekerjaan dari UMKM.

6
2.2 Peran Pemerintah

Peran pemerintah merupakan yang paling utama dapat mempengaruhi

masyarakatnya. Pertama, menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat

Indonesia sebagai fokus utama dalam mengatasi Pandemik Covid-19 ini. Serta

menjaga laju pertumbuhan ekonomi yang diprediksi pertumbuhan ekonomi

global perlu dijadikan input bagi pemerintah dalam merancang

kebijakan-kebijakan ekonomi Presiden Indonesia Joko Widodo dalam pidatonya

mengintruksikan untuk masyarakat Indonesia mengurangi kegiatan di luar rumah

yang tidak penting. Termasuk menerapkan sistem kerja Work From Home dan

sekolah serta kuliah secara online. Ini merupakan langkah strategis yang diambil

pemerintah untuk pencegahan wabah virus corona yang semakin meluas di

Indonesia saat ini. Kebijakan ini banyak menuai pro dan kontra terutama bagi

para pekerja.Work From Home bagi sebagian bidang pekerjaan memang belum

bisa dilakukan, apalagi dari kesiapan perusahaan belum tentu semua siap dengan

sistem WFH ini. Rekomendasinya bagi para perusahaan dan bisnis bisa

menggunakan beberapa aplikasi untuk menunjang aktivtas Work From Home

agar hasilnya maksimal. Bekerja dari rumah atau Work From Home yang

dilaksanakan saat ini merupakan tindak lanjut atas imbauan Presiden Joko

Widodo pada konferensi pers di Istana Bogor Jawa Barat (15 Maret 2020).

Presiden mengimbau agar dapat meminimalisasi penyebaran virus corona tipe

baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19, masyarakat diminta untuk bekerja,

belajar, dan beribadah dari rumah, salah satunya menciptakan sistem bekerja dari

rumah. Dengan adanya WFH diberlakukannya kebijakan social distancing yang

kemudian diubah menjadi physical distancing dimana kebijakan tersebut untuk

menuntut kesadaran warga agar menghindari kerumunan seperti menjaga jarak

7
dari orang lain minimal satu meter, tidak berepergian ke area publik seperti mall,

bioskop, stadion, sekolah, tempat ibadah, gedung pemerintah, dan lain-lain, serta

tidak bersentuhan dan sebagainnya.

Mengalihkan wisma atlit sebagai rumah sakit darurat virus Covid-19 untuk

merawat pasien corona serta menjadi tempat karantina, observasi dan isolasi

ODP bagi pasien yang terinfeksi virus tersebut. Wisma atlit difokuskan untuk

pasien covid-19 dengan sakit ringan yang tidak menyebabkan penularan baru

sehingga rumah sakit rujukan corona bisa fokus untuk menangani pasien

Covid-19 yang kondisinya berat. Serta menugaskan dari instansi polri dan TNI

bersama-sama membantu pemerintah menangani masyarakat agar mencegah

jumlah dari orang yang terinfeksi virus agar tidak semakin bertambah dengan

yang telah dilakukan para anggota polri yaitu menggunakan mobil gas air mata

untuk menyemprotkan cairan disinfektan di jalan-jalan, menertibkan para warga

yang sedang nongkrong ataupun menghimbau untuk tetap berada di rumah, serta

para tni dan polri yang membangun posko makanan gratis bagi warga yang

terkena dampak dari virus tersebut.

Adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di

beberapa wilayah di Indonesia. Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No.

9/2020 tentang pedoman PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19,

PSBB meliputi pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah

yang diduga terinfeksi COVID-19 termasuk pembatasan terhadap pergerakan

orang dan/atau barang untuk satu provinsi atau kabupaten/kota tertentu untuk

mencegah penyebaran COVID- 19. Pembatasan tersebut paling sedikit dilakukan

melalui peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan,

dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.

8
2.3 Peran Sektor Swasta

Pada krisis Covid-19 ini banyak sekali yang terkena dampak akibat dari

kebijakan-kebijakan yang diberikan pemerintah yang sesungguhnya memang

cara yang dapat diambil pada saat krisis virus Covid-19 seperti saat ini. Terkait

hal tesebut banyak sekali dari pihak-pihak swasta yang ikut serta dalam

memecahkan permasalahan yang terjadi terutama pada masyarakatnya. Berbagai

pihak swasta seperti perusahaan telekomunikasi yang ikut serta memberikan

kuota tambahan atau gratis demi mendukung aktivitas belajar, bekerja, dan

beribadah di rumah. Ada pula dari perusahaan kecantikan yaitu wardah yang

memberikan sumbangan untuk pembelian alat medis sebesar Rp 13 Miliar.

Platform jual beli online (E-Commerce) Shopee juga mendonasikan Rp. 1 Miliar

kepada palang merah Indonesia shopee juga menjembatani donasi dari

masyarakat lewat kampanye sejuta masker melalui aplikasinya.

Sejumlah hotel milik swasta juga turut serta untuk dijadikan rumah sakit dalam

rangka penanganan penyakit covid-19 yang disebabkan virus corona. Hal tersebut

sebagai sumbangasih dengan penggunaan hotel yang akan digunakan sebagai

isolasi rumah sakit untuk penanganan pasien yang terkena covid-19 serta

membutuhkan karantina dan layanan medis rumah sakit

Pihak-pihak tekait seperti perusahaan milik swasta yang tetap beroperasi untuk

mempekerjakan karyawannya ikut andil juga, tetap masih melindungi pekerja

dari Covid-19 dengan memprioritaskan hak, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja

yang sangat kolektif dalam menghadapi virus corona dengan tetap bekerja.

Beberapa fasilitas disediakan oleh perusahaan maupun pabrik untuk menjamin

pekerja agar tetap sehat dan tidak menambah jumlah yang terkena virus tersebut.

9
2.4 Peran Masyarakat

Peran masyarakat untuk bersama-sama menghadapi pandemik Covid-19 sangat

penting dalam memutus rantai penyebaran virus. Partisipasi publik untuk bahu

membahu menangani dampak Covid-19. semangat untuk bangkit dan

menghadapi wabah Covid-19 bersama-sama memunculkan ragam inisiatif dari

publik. Mewabahnya Covid-19 membangkitkan kepedulian masyarakat. Sulitnya

menemukan hand sanitizer dan masker menumbuhkan inisiatif pada berbagai

kelompok masyarakat untuk memproduksinya sendiri. Ada yang memproduksi

untuk kebutuhan internal seperti kampus dan juga wilayah pemukiman. Ada pula

yang sengaja membagikannya kepada khalayak ramai dibagikan secara gratis.

Di situasi seperti ini yaitu musibah tekait Covid-19 dengan diberlakukannya

untuk tidak bekerja dan sebagainya banyak sekali dari influencer dan juga

masyarakat lain yang lebih berkecukupan untuk saling membatu antarsesama

seperti influencer Rachelvenya yang melakukan penggalangan dana di sebuah

platform pengumpulan donasi. Aksi yang dilakukan lewat media sosial tersebut

berhasil mengumpulkan dana senilai 1 miliar rupiah dalam satu hari dan sudah

mengumpulkan Rp 7,5 Miliar untuk didonasikan. Dari penggalangan dana yang

telah dilakukan akan digunakan untuk membeli APD untuk tenaga medis, dan

juga untuk memberikan bantuan pangan bagi keluarga yang terdampak.

Apabila seluruh masyarakatnya mematuhi apa yang dianjurkan oleh pemerintah

dengan begitu dapat membantu pemerintah dengan cepat tertangani masalah

virus Covid-19 yang sudah menyebar di indonesia paling tidak dapat mengurangi

orang yang positif terkena virus sehingga beban masalah yang ditanggung oleh

negara tidak bertambah berat.

10
BAB III

Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

Tidak ada satupun negara yang dapat memprediksi kapan pandemi COVID-19 ini

akan berakhir. Cara sederhana beradaptasi dan menghadapi pandemi ini adalah

dengan menyiapkan strategi-strategi jangka pendek dan jangka panjang sambil

terus berharap vaksin virus COVID-19 segera ditemukan dan bisa diproduksi

massal. Kebijakan jangka pendek yang dapat diterapkan adalah bantuan

keuangan baik dalam bentuk pinjaman lunak atau bantuan tunai langsung dengan

melibatkan pemerintah dan sektor swasta. Sementara strategi jangka panjang

difokuskan pada pengenalan dan penggunaan teknologi digital sekaligus

persiapan untuk memasuki era Industri 4.0. Dengan begitu banyak peran yang

terlibat mulai dari pemerintah, pihak swasta, dan juga masyarakatnya akan lebih

mudah pula mengatasi ,masalah pandemik virus ini dengan mengikuti

anjuran-anjuran yang telah disampaikan.

3.2 Saran

3.2.1 Saran terhadap Pemerintah Indonesia

Untuk saat ini pemerintah harus lebih memprioritaskan untuk mengatasi

masalah yang dinilai sangat mempengaruhi berbagai sektor di negara kita saat

ini yaitu pandemik Covid-19. Dengan upaya-upaya yang sudah diberikan

pemerintah bisa melihat dan mengkaji kekurangan dan kelebihan dari

kebijakan yang telah dikeluarkan dengan kondisi yang sedang dialami seperti

kebijakan PSBB tersebut sebelum pemerintah memutuskan seharusnya

pemerintah menyiapkan apa saja dampak yang akan tejadi dan juga solusi yang

11
tepat untuk mengatasi masalah baru yang timbul karena tidak semuanya

masyarakatnya bisa mematuhi kebijakan yang dibuat dan tidak selamnya pihak

swasta bisa membantu pemerintah terus-menerus. Oleh karena itu pemerintah

harus selalu siap untuk membuat rencana cadangan dengan memikirkan

dampak untuk kedepannya agar tidak membuat negara semakin memburuk.

3.2.2 Saran terhadap Sektor Masyarakat Indonesia

Untuk masyarakatnya agar lebih menyikapi masalah pandemik ini dengan

berpikir rasional dan tidak menyalahkan pemerintahnya karena apabila dari

masyarakatnya kurang kepedulian tentang kebijakan yang sudah diberlakukan

serta kepedulian tehadap orang lain juga akan memperburuk situasi dan akan

memperbanyak lagi jumlah yang terpapar virus dan angka kematian akan

semakin bertambah diakibatkan terinfeksi virus Covid-19 ini. Oleh karena itu

masyarakatnya merupakan fokus penting dari pemerintah apabila yang

diutamakan tidak menghiraukan akan lebih jadi tugas tambahan bagi

pihak-pihak lainnya untuk mengatasi pandemik ini. Dari hal itu masyarakatnya

perlu kepekaan terhadap apa yang sudah disampaikan oleh pemerintah untuk

mematuhi semua yang sudah disampaikan dengan tetap menjaga kesehatan.

Dengan begitu peran masyarkatnya sangat mempengaruhi perubahan yang

akan terjadi dalam mengatasi virus Covid-19.

12
Dafar Pusaka

Hakim, Rakhmat Nur. “Jokowi Gelontorkan Rp 405,1 Triliun untuk Atasi Covid-19, Ini.

Rinciannya.” Kompas. Diakses 22 April 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/31/18253871/jokowi-gelontorkan-rp-4051-triliun-

untuk-atasi-covid-19-inirinciannya.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. “Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil,

Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2017-2018.” Diakses 23 April 2020.

http://www.depkop.go.id/uploads/laporan/1580223129_PERKEMBANGAN%20DATA%20

USAHA%20MIKRO,%20KECIL,%20MENENGAH%20(UMKM )%20DAN%20USAHA%

20BESAR%20(UB)%20TAHUN%202017%20-%202 018.pdf.

Sumber Berita :

https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20200318174557-92-484670/ramai-ramai-sumbangan-u

sir-virus-corona-dari-indonesia

https://m.tribunnews.com/seleb/2020/03/26/lawan-virus-corona-rachel-venya-sudah-k

umpulkan-donasi-rp-75-miliar

https://nasional.tempo.co/amp/1322801/hari-ini-jokowi-resmikan-wisma-atlet-jadi-ru
mah-sakit-corona

13

Anda mungkin juga menyukai