Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MAKALAH

“SENSUS PENDUDUK 2020”

Dikerjakan sebagai tugas Mata Kuliah Geografi Penduduk dan Demografi

Disusun oleh :

Feisel Kristopel Rompas


18605071

Dosen Pengampu :

Dra. Ellen F. Poli, M.Si


Syafrida Selfiardy, S.Pd., M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita limpahkan kepada Tuhan yang maha esa atas segala
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
tentang “Sensus Penduduk 2020” dalam bentuk laporan makalah. Tidak lupa pula
penulis haturkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Ellen F. Poli, M.Si dan Ibu
Syafrida Selfiardy, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Geografi
Penduduk dan Demografi atas saran dan arahannya selama pembuatan laporan
makalah ini,

Adapun penulisan laporan makalah “Sensus Penduduk 2020” ini bertujuan


untuk mengetahui tentang Arti Sensus Penduduk 2020 itu sendiri dan masalah-
masalah yang terjadi di desa penulis beromisili.

Dalam menyusun laporan makalah ini, penulis menyadari banyaknya


kekurangan yang terdapat dalam laporan makalah ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak agar
laporan makalah ini dapat lebih baik lagi kedepannya.

Tondano, 15 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sensus Penduduk ................................................................. 3


B. Dasar Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 (SP 2020) ............................. 4
C. Metode Sensus Penduduk 2020 ................................................................ 5
D. Tujuan dan Manfaat Sensus Penduduk 2020 ........................................... 6
E. Komponen/ Variabel Kuisioner Sensus Penduduk 2020 ......................... 6
F. Rancangan Pelaksanaan SP 2020 ............................................................. 10
G. Masalah Dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 ..... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara di dunia yang memiliki jumlah
penduduk yang sangat besar. Indonesia menempati peringkat keempat , di
bawah Negara Tiongkok, India dan Amerika Serikat yang menempati
urutan 1, 2 dan 3 secara berurut dalam hal jumlah penduduk . Berdasarkan
hasil riset CIA world Factbook pada tahun 2012, Indonesia menempati
peringkat 105 dari 220 negara dalam hal jumlah kelahiran dan
pertambahan penduduk. Dalam riset tersebut tercatat jumlah kelahiran
sebanyak 4,4 juta jiwa. Hal ini berbanding terbalik dengan tingkat
kematian masyarakat Indonesia, menurut Hasil Proyeksi BAPPENAS
tahun 2010-2035, yang menyatakan bahwa jumlah kematian sebesar 1,52
juta jiwa . Tentunya hal ini menimbulkan banyak masalah kependudukan.
Dalam rangka mengatasi masalah kependudukan di Indonesia, Badan
pusat Statistik (BPS) dibantu oleh kementrian dalam negeri (Dukcapil)
dirasa perlu menyelengggarakan Sensus Penduduk 2020 (SP 2020) untuk
mendata dan menganalisis Komponen Kependudukan di Indonesia serta
menyusun referensi bagi Stakeholders (Pembuat Keputusan) dalam hal ini
pemerintah. Semua hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional bangsa Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD
1945 alinea ke 4.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Sensus Penduduk?
2. Apa Dasar Hukum Sensus Penduduk 2020?
3. Bagaimana metode Sensus penduduk yang digunakan SP 2020?
4. Apa tujuan dan manfaat Sensus Penduduk 2020?
5. Apa saja komponen Pendataan Sensus Penduduk 2020?
6. Bagaimana rancangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020?
7. Apa saja masalah dan hambatan dalam pelaksanaan Sensus Penduduk
2020?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Sensus Penduduk
2. Mengetahui dasar hukum Sensus Penduduk 2020
3. Mengetahui metode Sensus Penduduk yang digunakan pada Sensus
Penduduk 2020
4. Mengetahui tujuan dan manfaat Sensus Penduduk 2020
5. Mengetahui Komponen pendataan Sensus Penduduk 2020
6. Mengetahui rancangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020
7. Mengetahui masalah dan hambatan dalam pelaksanaan Sensus
penduduk 2020

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sensus Penduduk


Secara umum, dikenal tiga sumber utama data demografi, yaitu sensus
penduduk (SP), Sistem registrasi, dan survey sampel. Masing-masing
sumber data ini memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti dalam hal
metode pengumpulan data, validitas, reliabilitas, cakupan data, landasan
hukum, perilaku masyarakat dan pelaksana pendataan.
Diantara sumber utama data demografi diatas, Sensus Penduduk (SP)
adalah metode pengumpulan data yang paling tua di dunia. Catatan sejarah
menunjukan bahwa sensus penduduk telah dimulai pada tahun 3800 SM di
kerajaan Babylonia, pada tahun 3000-2500 SM di Cina, dan tahun 2500
SM di Mesir. Pada abad XVI-XVII, Sisilia dan Spanyol pun telah
melakukan sensus penduduk, walaupun hasilnya masih belum sempurna
karena pelaksanaannya masih terbatas.
Secara etimologi, Sensus Penduduk disusun dari dua buah kata yaitu
“Sensus” dan “Penduduk”. Menurut Wikipedia, Sensus atau cacah jiwa
adalah sebuah proses mendapatkan informasi deskriptif tentang anggota
sebuah populasi (tidak hanya populasi manusia). Sedangkan dalam ilmu
sosiologi, Penduduk adalah Kumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu.
Secara terminologi kita dapat mengambil pengertian sensus penduduk
menurut PBB (UN, 1958), dalam “Principles and Recommendations for
National Populations Censuces” mendefinisikan sensus penduduk sebagai
keseluruhan proses pencacahan (collecting), pengumpulan (compiling),
penyusunan (tabulation), dan penerbitan (publishing) data demografi,
ekonomi, dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di
suatu negara atau suatu wilayah tertentu.
Dari berbagai definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa Sensus
Penduduk memiliki tiga dimensi, yakni pencatatan menyeluruh, dalam
jangka waktu tertentu, dan mencakup wilayah tertentu. Berikut adalah
penjelasan mengenai tiga dimensi tersebut.

3
1. Pencatatan yang menyeluruh terhadap semua orang
Artinya, semua orang yang tinggal di suatu wilayah atau negara
wajib dicatat, tanpa terkecuali. Bahkan, diperlukan pula untuk
mencatat penduduk suatu negara yang sedang bekerja di luar negeri,
seperti korps diplomatik dan pelajar/mahasiswa. Dalam hal ini, sensus
mencakup semua orang, baik secara de jure maupun de facto.
2. Dilaksanakan pada jangka waktu tertentu
Artinya, sensus harus dilaksanakan pada suatu waktu tertentu,
umumnya 10 tahun sekali. Selain itu, pencacahan dilakukan secara
serentak, idealnya pada saat yang bersamaan untuk menghindarkan
cacah ganda (double counting). Akan tetapi, sering pula dilakukan
pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya dari tanggal 30 oktober
1989 sampai dengan 30 Januari 1990.
3. Mencakup suatu wilayah tertentu
Artinya, ruang lingkup sensus harus meliputi suatu wilayah
administratif tertentu dan biasanya digunakan batas administratif
negara.
Sensus penduduk adalah pencatatan individu (perorangan), bukan
keluarga atau rumah tangga. Pencatatan tersebut dapat menggunakan
konsep de jure, yaitu mencatat penduduk berdasarkan tempat dimana ia
biasa tinggal, atau de facto, yang mencatat penduduk yang diketemukan
pada saat sensus dilaksanakan. Dapat juga digunakan penggabungan antara
konsep de jure dan de facto.
B. Dasar Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 (SP 2020)
Adapun dasar hukum Sensus Penduduk 2020 adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Statistik.
3. Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007 tentang struktur Organisasi
BPS.
4. Prinsip Statistical Capacity Building : Change and Reform for the
Development of statistics (STATCAP-CERDAS) , Reformasi

4
Birokrasi BPS (RB BPS) #3 (Mengandalkan data registrasi dan
administrasi)
STATCAP-CERDAS merupakan program transformasi BPS yang
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi Badan Pusat
Statistik (BPS) dalam memproduksi dan Diseminasi data yang dapat
diandalkan, tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan pengguna data yang
sesuai dengan standar internasional dan praktik terbaik.
5. Rekomendasi United Nations (UN) mengenai Metode Sensus
C. Metode Sensus Penduduk 2020
Metode Sensus Penduduk yang digunakan pada Sensus Penduduk
2020 adalah Metode Kombinasi, Yaitu metode sensus penduduk yang
menggunakan data registrasi yang relevan dengan sensus, yang kemudian
dilengkapi dengan sampel survei. Dalam hal ini, Pelaksanaan sensus
penduduk 2020 menggunakan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil (Dukcapil) sebagai sumber data utama dan mengandalkan pendataan
mandiri melalui computer aided web interviewing (CAWI) sebagai moda
pendataan mandiri.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai metode sensus penduduk,
berikut adalah metode sensus penduduk menurut rekomendasi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB).
1. Metode Tradisional
Hingga akhir abad ke 20, lebih dari 190 negara telah melakukan
sensus penduduk dan mayoritas menggunakan pendekatan
trradisional. Metode tradisional adalah metode sensus dengan
melakukan pencacahan lapangan secara penuh (full field
enumeration). Metode tradisional dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dan informasi secara aktif dari individu/ rumah
tangga yang satu ke individu/ rumah tangga yang lain.
2. Metode Berbasis Registrasi
Konsep melakukan sensus penduduk dengan menggunakan
metode berbasis registrasi telah banyak dilakukan di awal tahun 2000.
Pada tahun 1990-an beberapa negara telah berhasil melakukan sensus

5
penduduk dengan menggunakan metode ini, walaupun pada
kenyataannya, metode ini telah diuji sejak tahun 1970-an. Metode
berbasis registrasi ini adalah sebuah metode sensus penduduk dengan
sepenuhnya menggunakan data registrasi yang tersedia, baik data
registrasi yang bersifat individual maupun bersifat rumah tangga.
3. Metode Kombinasi
Metode Kombinasi adalah metode yang sekarang sedang banyak
dicoba dan diuji dalam melakukan sensus penduduk. Metode
kombinasi adalah metode sensus penduduk yang menggunakan data
registrasi yang relevan dengan sensus, yang kemudian dilengkapi
dengan sampel survei. Metode ini mengombinasikan metode
tradisional dan metode berbasis registrasi dalam melakukan sensus
penduduk.
D. Tujuan dan Manfaat SP 2020
Tujuan Sensus Penduduk 2020 adalah menuju satu data kependudukan
Indonesia. BPS akan melaksanakan Sensus Penduduk 2020 yang bertujuan
untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik
penduduk menuju satu data kependudukan Indonesia.
E. Komponen/ Variabel kuisioner Sensus Penduduk 2020
Komponen/ variabel kuisioner yang akan ditanyakan kepada
masyarakat pada Sensus Penduduk 2020 terdiri dari dua yaitu short form
dan long form.
1. Short form (Kuisioner pendek)
a. Nomor Induk Kependudukan (NIK)
b. Nama
c. Jenis kelamin
d. Alamat
e. Status hubungan dalam keluarga
f. Tempat dan tanggal lahir
g. Agama
h. Status perkawinan dan kepemilikan akta perkawinan
i. Pendidikan terakhir

6
j. Jenis pekerjaan
k. Bidang pekerjaan
l. Status kepemilikan rumah yang ditempati
m. Penggunaan listrik
n. Sumber air minum
o. Fasilitas BAB
p. Jenis lantai terluas
2. Long form (Kuisioner Panjang)
a. Individu
Adapun variabel kuisioner individu yang akan ditanyakan
kepada masyarakat pada dasarnya sama dengan variabel yang akan
ditanyakan pada short form (Kuisioner Pendek). Pertanyaannya
berjumlah 13 pertanyaan.
b. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu komponen perubahan
penduduk selain fertilitas dan mortalitas. Dibandingkan dengan
pengaruh faktor alamiah, pengaruh faktor migrasi sebenarnya
tidak terlalu besar terhadap perubahan jumlah penduduk di
kebanyakan provindi di Indonesia dari hasil SUPAS 2005,
berdasarkan tempat lahir dapat diperoleh data migrasi seumur
hidup, sedangkan berdasarka tempat tinggal terakhir menghasilkan
data migrasi total, sementara berdasarkan tempat tinggal 5 tahun
yang lalu akan menghasilkan data migrasi risen.
Informasi mengenai migrasi dalam sensus umumnya
diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan mengenai tempat tinggal
saat pencacahan, tempat lahir, dan tempat tinggal lima tahun yang
lalu. Dari semua keterangan tersebut, hanya dimungkinkan untuk
mengetahui terjadinya migrasi yang bersifat permanen. Seseorang
dikatakan migran jika tempat tinggalnya saat pencacahan berberda
dengan tempat kelahirannya atau tempat tinggalnya pada waktu
lima tahun yang lalu.

7
c. Pendidikan Status Sekolah
1. Tidak/belum pernah sekolah adalah status sekolah bagi mereka
yang sama sekali belum pernah sekolah, termasuk mereka
yang telah tamat atau belum tamat Taman kanak-kanak tetapi
tidak/belum melanjutkan ke sekolah dasar.
2. Masih sekolah adalah status sekolah bagi mereka yang
terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan disuatu jenjang
pendidikan formal.
3. Tidak bersekolah lagi adalah status sekolah bagi mereka yang
pernah terdaftar dan katif mengikuti pendidikan di suatu
jenjang pendidikan formal, tetapi pada saat pencacahan tidak
lagi terdaftar dan tidak aktif lagi.
d. Ketenagakerjaan
Penduduk di suatu negara mengonsumsi barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi hanya sebagian dari mereka
yang secara langsung terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam
kegiatan memproduksi barang dan jasa tersebut (disebut kegiatan
produktif). Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dikatakan bahwa
penduduk di suatu negara dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Penduduk yang “aktif” secara ekonomi (economically active
population)
2. Penduduk yang "tidak aktif” secara ekonomi (economically
inactive population)
Penduduk yang aktif secara eonomi terdiri dari dua
kelompok. Kelompok pertama adalah penduduk yang bekerja
memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian. Kelompok
kedua adalah penduduk yang belum bekerja, tetapi sedang aktif
mencari pekerjaan (termasuk mereka yang baru pertama kali
mencari pekerjaan). Penduduk yang tidak aktif secara ekonomi
adalah mereka yang tidak bekerja atau tidak sedang mencari

8
pekerjaan. Kelompok ini tidak memproduksi barang dan jasa,
hanya mengonsumsi barang yang diproduksi orang lain.
Dalam studi kependudukan sering disebut „tenaga kerja‟ yang
diterjemahkan dari istilah manpower, yakni seluruh penduduk
yang dianggap mempunyai potensi untuk bekerja secara produktif.
e. Kelahiran
Anak lahir hidup adalah anak kandung yang pada waktu
dilahirkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan, walaupun
mungkin hanya beberapa saat saja, seperti jantung berdenyut,
bernafas, dan menangis.
Anak lahir mati adalah anak yang pada waktu lahir tidak
menunjukkan tanda-tanda kehidupan.Anak lahir mati tidak
dicakup di sini.
Jika ada anak yang tinggal di luar rumah tangga dan tidak
diketahui kabarnya apakah masih hidup atau tidak, maka anak
tersebut dianggap masih hidup.
f. Kematian
Kematian yang dicatat adalah kejadian kematian pada
seseorang yang sebelumnya sempat menunjukkan tanda-tanda
kehidupan. Kejadian kematian ini tidak termasuk “bayi” yang lahir
mati (meninggal dalam kandungan/sebelum lahir, yaitu lahir tanpa
menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti menangis, denyut
nadi, refleksi, gerakan, dan warna kulit pucat, pada usia janin 22
minggu ke atas).
Kematian pada masa kehamilan, persalinan, atau masa 2
bulan setelah melahirkan
1. Kematian wanita pada masa kehamilan adalah kematian yang
terjadi ketika wanita dalam keadaan hamil. Kmeatian bisa
disebabkan oleh faktor apa saja, termasuk karena ada kelainan
kehamilan seperti seperti pendarahan dan tekanan darah tidak
normal.

9
2. Kematian wanita pada masa persalinan adalah kematian yang
terjadi selama proses persalinan atau melahirkan. Kematian
bisa disebabkan pendarahan waktu melahirkan, letak plasenta
tidak normal, kesalahan menolong persalinan, dan sebagainya.
3. Kematian wanita selama 2 bulan setelah melahirkan adalah
kematian yang terjadi setelah selesai melahirkan sampai
selama 2 bulan kemudian. Massa 2 bulan di sini merupakan
pendekatan dari masa nifas.
F. Rancangan Pelaksanaan SP 2020
Sensus Penduduk 2020 sesuai jadwal akan dilaksanakan pada Maret-
April 2020. Adapun tahapan pelaksanaannya Terdiri dari Koordinasi dan
Konsolidasi, Penyiapan Basis Data Kependudukan, Pendataan Mandiri,
Penyusunan Daftar Penduduk, Pemeriksaan Daftar Penduduk, Verifikasi
Lapangan, dan Pencacahan Lapangan.
1. Koordinasi dan Konsolidasi
Koordinasi dan konsolidasi kegiatan SP2020 dengan stakeholder
terkait untuk memperoleh dukungan dan kolaborasi dalam
menyukseskan SP2020. Output kegiatan ini adalah dukungan
Stakeholder dan komitmen untuk membantu pelaksanaan Gladi Bersih
Sensus Penduduk 2020.
2. Penyiapan Basis Data Dasar
Penyiapan basis data Adminduk sebagai dasar untuk keperluan
pendataan mandiri. Output kegiatan ini adalah basis data dasar
penduduk menurut Satuan Lingkungan Setempat (SLS) terkecil.
3. Pendataan Mandiri Melalui CAWI (Computer Aided Web
Interviewing)
Masyarakat melakukan pendataan secara mandiri melalui:
 Link: https://sensus.bps.go.id
 Pendekatan institusi: ASN/SKPD, Pelajar (SMA/SMK/MA) dan
Mahasiswa (PTN/PTS), dan Ketua/Pengurus SLS
Output dari kegiatan ini adalah basis data penduduk per SLS hasil
pemutakhiran mandiri.

10
4. Penyusunan Daftar Penduduk (DP)
Penyusunan daftar penduduk berdasarkan data Adminduk yang
telah dimutakhirkan sebagai prelist petugas ke lapangan. Output dari
kegiatan ini adalah Daftar Penduduk (SP2020-DP) per SLS hasil
pendataan mandiri.
5. Pemeriksaan Daftar Penduduk (GB SP2020-DP)
Pemeriksaan daftar penduduk berdasarkan data Adminduk yang
telah dimutakhirkan sebagai prelist petugas ke lapangan. Output dari
kegiatan ini adalah Daftar Penduduk (SP2020-DP) per SLS yang
sudah terverifikasi.
6. Pengecekan Lapangan (Ground Check)
 Petugas Bersama ketua/pengurus SLS melakukan pengecekan
lapangan untuk penduduk baru dan penduduk yang diragukan
keberadaannya di SLS tersebut oleh ketua/pengurus SLS.
 Petugas juga harus memberikan penomoran untuk setiap
rumah/bangunan di SLS tersebut.
7. Pencacahan Penduduk
 Pencacahan penduduk yang TIDAK terdaftar dalam DP dan yang
belum melakukan pendataan mandiri.
 Petugas melakukan pencacahan penduduk dengan daftar SP2020-
C1 secara “door-todoor” baik dengan menggunakan CAPI/gadget
smartphone/tablet BYOD (Bring Your Own Device) maupun
kuesioner kertas/PAPI (Paper And Pencil Interviewing).
G. Masalah Dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020
Berita dan sosialisasi terkait pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 yang
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman, dukungan, dan
partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyelenggarakan sensus penduduk
(SP) pada Maret-April 2020. Namun, diakui, pelaksanaan sensus tersebut
tidak mudah karena akan berhadapan dengan masalah privasi.
Sensus penduduk 2020 berhadapan dengan isu privasi yang makin
dominan, kepercayaan masyarakat, dan waktu luang yang sulit ditemui.

11
Masyarakat semakin individualis, tidak seperti di tahun 1990-an, mereka
menyambut antusias kalau ada petugas BPS yang datang untuk sensus.
BPS akan menggunakan inovasi dalam metode pengumpulan data di
lapangan, selain itu, juga akan mengedepankan langkah-langkah persuasif.
BPS, tidak akan menggunakan tekanan yang berlebihan kepada
masyarakat dan mencoba untuk mengajak kerjasama.
Metode yang digunakan masih asing dikalangan warga yang tempat
tinggalnya belum terjangkau akses internet sedangkan BPS akan
menggunakan tiga jenis metode pencacahan, yakni PAPI (Paper and Pencil
Interviewing), CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing), dan
CAWI (Computer Assisted Webinterviewing).
Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Sosial Sairi Hasbullah
mengatakan saat ini masyarakat semakin mengutamakan keleluasaan
pribadi dan individualitas. Masyarakat cenderung tidak ingin diganggu,
termasuk untuk sensus.
Contoh halnya saat penulis mewawancarai secara langsung ke
beberapa masyarakat sekitar yang berada di Desa Mekaruo, Kecamatan
Dumoga Barat, Kabupaten Bolaang Mongonow, Provinsi Sulawesi Utara
mengenai sistem penyelenggaraan Sensus Penduduk 2020. Berdasarkan
hasil wawancara dari beberapa pertanyaan yang dilontarkan telah
diketahui:
1. Sebanyak 80% masyarakat ( 8 KK dari 10 KK) diwawancarai
tidak mengetahui mengenai sistem SP 2020 yang bahwasanya bisa
dilakukan secara mandiri lewat Online (Daring). Sedangkan 20%
(2 KK dari 10 KK) mengetahui hal tersebut dikarenakan mereka
merupakan sebagai perangkat desa.
2. Jangkauan untuk jaringan internet tidak begitu baik
3. Belum adanya sosialisasi atau penyampaian dari perangkat desa
terhadap masyarakat secara langsung dikarenakan adanya faktor
Pandemi Covid-19 sehingga himbuan dari pemerintah pusat untuk
sementara ini seluruh masyarakat membatasi aktifitasnya.

12
4. Sebagian kecil masyarakat kurang begitu peduli mengenai SP 2020
ini

13
BAB III
PENDAHULUAN

A. Kesimpulan
Secara umum, dikenal tiga sumber utama data demografi, yaitu
Sensus Penduduk (SP), Sistem Registrasi, dan Survey sampel. Masing-
masing sumber data ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Diantara
sumber data demografi tersebut, Sensus Penduduk adalah metode
pengumpulan data yang paling tua, yaitu sejak tahun 3800 SM di kerajaa
Babylonia.
Sensus Penduduk menurut PBB (UN, 1958) adalah keseluruhan
proses pencacahan, Pengumpulan, Penyusunan, Penerbitan data
demografi, Ekonomi dan social yang menyangkut semua orang pada
waktu tertentu di suatu Negara atau wilayah tertentu.
Dasar pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 adalah UU No. 16 tahun
1997 tentang Statistik, PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan
statistik, PP No. 86 tahun 2007 tentang struktur Organisasi BPS, Prinsip
STATCAP CERDAS RB BPS No. 3, dan rekomendasi PBB mengenai
metode sensus.
Metode Sensus Penduduk yang digunakan pada SP 2020 adalah
metode kombinasi, yaitu metode sensus penduduk yang menggunakan
data registrasi yang relevan dengan sensus, dan kemudian dilengkapi
dengan sampel survei. Adapun metode sensus penduduk sesuai
rekomendasi PBB ada tiga yaitu, Metode Tradisional, Metode berbasis
registrasi, dan metode kombinasi.
Rancangan pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 terdiri dari Koordinasi
dan Konsolidasi, Pendataan Mandiri, Penyusunan Daftar Penduduk,
Pemeriksaan Daftar Penduduk, Verifikasi Lapangan dan Pencacahan
Lapangan.
Masalah dan hambatan dalam pelaksanaan SP 2020 yaitu antara lain
Isu privasi yang makin dominan, Kepercayaan masyarakat, waktu luang
yang sulit ditemui, Masyarakat semakin Individualis, dan Masyarakat

14
semakin mengutamakan keleluasaan pribadi dan Individualitas serta
masyarakat semakin cenderung tidak ingin diganggu.
B. Saran
Sensus Penduduk 2020 adalah “Pesta Demografi” yang diadakan di
seluruh wilayah Indonesia dan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Oleh
karena itu penulis ingin memberi saran bagi seluruh masyarakat Indonesia,
terutama bagi pembaca laporan makalah ini agar dapat menyemarakan dan
membantu pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 demi terwujudnya “Satu
Data Kependudukan Di Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

15
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. ___ . Daftar Negara Menurut Jumlah Penduduk.


https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_penduduk.
Diakses pada 14 April 2020.
Wikipedia. ___ . Daftar Negara Menurut Angka Kelahiran.
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_angka_kelahiran.
Diakses pada 14 April 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Angka Kelahiran dan Kematian Penduduk
Proyeksi 2010-2035 : Badan Pembangunan Nasional.
Lembaga Demografi FE UI. 2000. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta : Lembaga
Penerbit FE UI.

16

Anda mungkin juga menyukai