Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hubungan teknologi dan kemiskinan dalam perkembanganya,teknologi mulai
dimanfaatkan dan dikembangkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Contohnya dalam bidang kesehatan,industry dll.dalam pemanfaatanya teknologi bias
memiliki berbagai dampak,dari dampak positif hingga dampak negative.salah satu
dampak negatifnya adalah kesenjangan social.
Kemajuan teknologi dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan
kerja.akan tetapi hal ini juga dapat menimbulkan kesenjangan sisal
dimasyarakat,akibatnya terciptalah kelompok masyarakat yang memiliki uang atau
modal lebih dan masyarakat yang tidak memiliki uang atau modal.
Dizaman sekarang masyarakat yang tau dan ahli dalam menggunakan dan
memanfaatkan teknologi tentu lebih maju atau lebih unggul.
B. RUMUSAN MASALAH
Saya akan merumuskan masalah yang berkaitan mengenai perkembangan teknologi
dan kehidupan dimasyarakat,diantaranya;
1. Pengertian teknologi menurut perkembangan zaman ?
2. Makna kemiskinan menurut pandangan umum masyarakat?
3. Sistem ekonomi beserta macam macam nya?
4. Arti kemakmuran dan kemiskinan mencakup kehidupan bermsyarakat?
5. Bagaiman daya kemampuan msayarakat dalam menghadapi perkembangan
teknologi saat ini .
C. TUJUAN
Adapun tujuan pemakalah dalam bersosialisasi dibidang teknologi khususnya untuk
mengetahui perkembangan dan kemajuan suatu teknologi saat ini.dengan harapan melek
teknologi dan komunikasi dibidang tersebut.adapun dampak yang terjadi pada
masyarakat yakni kurangnya pengetahuan teknologi dan perkembangan teknologi pada
saat ini.maka menurut hakikatnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi merupakan suatu susunan dari unsur unsur ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.dan terdiri dari 3 kegiatan
ekonomi,diantaranya;produksi, distribusi, dan konsumsi.
1. PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi merupakan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai
dengan kegunaanya. Pembagian bidang produksi
a. Ekstraktif : memungut langsung hasil alam seperti perikanan,laut,dan
pertambangan .
b. Agraris : mengolah tanah untuk memelihara tumbuh tumbuhan dan hewan
seperti pertanian dan peternakan .
c. Industry : kerajinan,perakitan,perbaikan,seperti mengolah bahan mentah
menjadi bahan setengah jadi.
d. Perdagangan : semua kegiatan jual beli mencakup kegiatan membeli untuk
kemudian dijualnya.
e. Jasa:kegiatanpenyediaansaranajasasepertitransportasi,asuransi,perhotelan,per
gudangan,perbankan,dls.

Jenis produksi yang diusahakan manusia berkembang melalui beberapa tahap,yang


dalam perekonomian dibagi menjadi 3 :

1) Tahap primer (ekstraktif & agraris )


2) Tahap sekunder (industry & perdagangan )
3) Tahap tersier (jasa )
f. Factor produksi
1) Factor alam,meliputi semua sumber yang disdiakan oleh
alam dengan tanpa usaha dan kerja manusia.Factor ini
harus ada dalam setiap proses produksi.

2
2) Factor tenaga kerja,sangat menentukan dalam proses
produksi.Menurut jenisnya,dibedakan menjadi kerja
jasmani dan kerja pikiran
.menurut tingkatanya,dibedakan menjadi tenaga kerja
terdidik,terlatih,tidak terdidik dan tidak terlatih.
3) Factor modal,adalah barang yang digunakan
menghasikan lebih lanjut.menurut fungsinya,dibedakan
menjadi masyarakat dan perorangan .menurut
sifatnya,dibedakan menjadi modal tetap dan modal
lancar.
4) Factor keahlian,(skill).keahlian mengatur produksi
menjadi tanggung jawab pimpinan produksi atau
pengusaha (pengambilan keputusan tentang
tujuanperusahaan,lokasi,pengorganisasian,pemasaran
hasil produksi)

2.PENGERTIAN DISTRIBUSI,PASAR DAN PEMASARAN.

1. Distribusi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang


dan jasa dari produsen kekonsumen .Jumlah barang atau jasa yang diterima
konsumen sangat tergantung pada kebijaksanaan produsen.
2. Pemasaran sama saja seperti distribusi,hanya saja jumlah barang atau jasa
sangat tergantung pada konsumen sendiri,karna dipengaruhi oleh kebutuhan
dan daya beli konsumen.
3. Pasar ,adalah tempat terjadinya jual beli
1) .JENIS JENIS PASAR
A.Menurut fisiknya pasar dibagi menjadi :
a)Pasar real (nyata) :pasar dimana penjual dan pembeli benarbenar bertemu.
b).Pasar abstrak : dimana antara penjual dan pembelibelum tentu bertemu
B.Menurut waktu pasar itu diadakan menjadi :
a).Pasar harian : pasar yang menjual kebutuhan sehari hari,orang dapat berbelanja
setiap hari.
b).Pasar mingguan : pasar yang diadakan sekali dalam seminggu pada hari
tertentu.
c).Pasar tahunan :pasar yang diadakan sekali dalam setahun.

3
C.Menurut luasnya,pasar dibagi menjadi:
a) Pasar dalam negri
b) Pasar luar negri
c) Pasar tahunan
2) PERMINTAAN DAN PENAWARAN
a) Permintaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli pada
suatu saatdengan harga tertentu.hukum permintaan yaitu: jumlah
barang yang diminta berbanding terbalik dengan harganya,semakin
rendah harga suatu barang,maka semakin banyak jumlah yang
diminta dam sebaliknya.hukum permintaan berlaku dengan asumis
"ceteris paribus"
b) penawaran adalah jumlah barang yang akan dijual oleh penjual pada
suatu saat dengan harga tertentu.hukum penwaran yaitu : jumlah
barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harganya.makin
rendah harga suatu barang,makin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan /dijual.hukum penawaran hanya berlaku pada keadaan .
"ceteris paribus"
3) .FUNGSI PEMASARAN

Semua hal hal yang harus dilakukan oleh mata rantai pemasaran.sehingga barang
barang bisa disalurkan dari produsen dan konsumen.fungsi yang harus dilakukan adalah
memebeli,menjual,pengangkkutan,menyimpan,mengadakan
standardisasi,pembelanjaan,mengambil resiko,mengadakan advertansi (iklan)

4) LEMBAGA LEMBAGA PEMASARAN


Dibedakan menjadi 2 golongan :
a) pedagang,baik yang besar atau yang kecil/eceran
b) agen

3).PENGERTIAN KONSUMSI

Konsumsi merupakan tindakan mengurangi atau menghabiskan kegunaa barang.

4
B. KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN
1) PENGERTIAN KEMISKINAN
kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar,seperti;makanan,pakaian,tempat
berlindung,pendidikan,dan kesehatan.

2) PENGERTIAN KEMAKMURAN
Kemakmuran merupakan suatu keadaan yang berkembang, berkemajuan,
memiliki keberuntungan baik dan/atau memiliki status sosial yang sukses.
[1] Kemakmuran seringkali mencakup kekayaan, tetapi juga meliputi
faktor-faktor lain yang mungkin saja terpisah dari kekayaan pada berbagai
tingkat, misalnya kebahagiaan dan kesehatan.

C. ILMU PENGETAHUAN DAN DAYA KEMAMPUAN MASYARAKAT


Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing adalah mengedepankan
pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing;
meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian,
pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan. Situasi saat
ini menunjukkan bahwa masih banyak hasil riset yang belum sinergis dengan
permasalahan yang ada di masyarakat. Hasil riset yang lebih banyak berakhir
hanya sampai publikasi paper dan paten ternyata tidak relevan dengan kebutuhan
riil di lapangan. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya tumpang tindih
riset di perguruan tinggi dan lembaga litbang pemerintah akibat anggaran riset
dari APBN belum fokus pada bidang-bidang yang relevan dengan permasalahan
bangsa .Kunci utama untuk membangun kemandirian bangsa adalah membangun
daya saing nasional melalui strategi yang tepat untuk menciptakan keunggulan
kompetitif. Untuk membangun keunggulan kompetitif,
Iptek berperan melalui penumbuhan aset dan kapabilitas masyarakat agar secara
kolektif dapat menjadi sumber keunggulan bangsa (resource advantage);
memperkuat rantai pertambahan nilai produksi agar citra dan pangsa pasar
produk dalam negeri yang ditopang oleh hasil litbang memiliki daya saing di
pasar global (positional advantage) dan meningkatkan pendapatan negara; serta

5
mengatasi berbagai bentuk persaingan yang melemahkan posisi tawar negara,
sehingga secara berkelanjutan dapat memperbaharui sumber-sumber keunggulan
bangsa(regeneratingadvantage).Peran Iptek dalam aktivitas perekonomian yang
digambarkan dengan Total Factor Productivity (TFP) di Indonesia adalah yang
paling rendah di antara negara-negara ASEAN. Hal ini dipertegas oleh nilai
ekspor Indonesia tahun 1996 sampai 2009 yang didominasi oleh produk-produk
yang kandungan teknologinya rendah. Sementara impor Indonesia didominasi
oleh produk industri, tambang, dan produk industri makanan dengan kandungan
teknologi yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia belum dapat
memperoleh manfaat nilai tambah yang maksimal melalui pemanfaatan teknologi
dalam pengelolaan sumber daya alam. Investasi industri untuk litbang teknologi
masih sangat terbatas, sehingga kemampuan industri dalam menghasilkan
teknologi masih rendah. Di samping itu, beberapa industri besar dan industri
yang merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) mempunyai ketergantungan
yang besar pada teknologi yang berasal dari industri induknya atau dari negara
asing. Akibatnya ketergantungan semakin besar pada negara asing penghasil
teknologi dan kurangnya pemanfaatan teknologi hasil litbang dalam negeri.
Ketergantungan industri pada teknologi impor antara lain disebabkan oleh
kelemahan lembaga litbang nasional dalam menyediakan teknologi yang siap
pakai. Hal ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas litbang yang disebabkan
oleh belum efektifnya kelembagaan, sumber daya, dan jaringan Iptek., postur
lembaga litbang pemerintah cenderung kurang efisien dan efektif, kompetensi
inti lembaga menjadi semakin lemah karena fungsi yang cenderung internasional
sangat terbatas, rendahnya anggaran litbang, dan kurangnya sarana-prasarana
yang berkualitas internasional. Permasalahan tersebut memerlukan penyelesaian
yang sistematis karena berpengaruh terhadap produktivitas SDM dan lembaga
litbang itu sendiri.SDM Iptek merupakan faktor kunci dalam kegiatan litbang.
Beberapa faktor penting yang berpengaruh terhadap kinerja SDM Iptek adalah
kuantitas, kualitas, produktivitas, dan kesejahteraan SDM. Kuantitas SDM Iptek
dipengaruhi oleh kapasitas perguruan tinggi sebagai penghasil SDM Iptek, minat
lulusan perguruan tinggi untuk bekerja di bidang Iptek, pola dan kebijakan
rekrutmen serta pembinaan SDM baik pada tingkat lembaga maupun secara
nasional. Faktor-faktor tersebut belum memberikan dukungan yang optimal bagi
terpenuhinya kuantitas SDM Iptek yang ideal. Kualitas SDM berkaitan dengan

6
kapasitas dan kapabilitas SDM Iptek dalam penciptaan Iptek dan siklusnya.
Dalam hal ini masalah yang kita hadapi adalah ketidakseimbangan antara bidang
ilmu sosial dengan eksakta di tingkat pendidikan tinggi. SDM berpendidikan
tinggi yang ada di berbagai lembaga litbang masih timpang, dan komposisi
bidang keahlian belum sesuai dengan yang dibutuhkan untuk peningkatan
penguasaan Iptek. Produktivitas SDM Iptek dapat dinilai dari besarnya publikasi
dan paten yang dihasilkan. Dari kedua hal tersebut dapat dikatakan bahwa
produktivitas SDM Iptek Indonesia masih sangat rendah. Rendahnya
produktivitas SDM ini tidak dapat dilihat sebagai faktor yang berdiri sendiri
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kuantitas dan kualitas SDM,
kesejahteraan, ketersediaan anggaran, ketersediaan sarana prasarana, efektivitas
kelembagaan, dan menajemen Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Kesejahteraan
SDM Iptek merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam menilai kinerja
dan produktivitas SDM. Sarana prasarana litbang berpengaruh terhadap
produktivitas SDM dan efektivitas lembaga dalam menghasilkan invensi yang
unggul dan kompetitif. Akan tetapi, kondisi sarana prasarana litbang saat ini
banyak yang sudah tidak layak dan out of date. Untuk itu, optimalisasi dan
modernisasi sarana prasarana litbang diperlukan dalam mendukung tugas dan
fungsilembagalitbang.Jaringan yang efektif antar unsur kelembagaan diharapkan
dapat mengalirkan sumber daya Iptek dari lembaga penghasil Iptek ke lembaga
pengguna Iptek. Terbentuknya jaringan ini saling dipengaruhi oleh kompetensi
lembaga, kualitas SDM, ketersediaan sarana prasarana litbang, dan
anggaran.Lemahnya jaringan Iptek menyebabkan lemahnya interaksi antara
penghasil dan pengguna Iptek sehingga mengakibatkan lemahnya pemanfaatan
Iptek. Selain faktor-faktor tersebut, budaya kreatif inovatif belum berkembang di
masyarakat baik di kalangan masyarakat umum maupun di kalangan peneliti.
Secara umum, budaya bangsa masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang
mempunyai sifat penalaran obyektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola
pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada
sekedar memakai, lebih suka membuat daripada sekedar membeli, serta lebih
suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.
Implikasi Mendorong Inovasi Dalam Bidang Iptek Terhadap Peningkatan Daya
SaingBangsaDanKetahananNasional.
Keberhasilan negara menumbuh kembangkan kemampuan ilmu pengetahuan dan

7
teknologi karena negara itu mampu menyinergikan perkembangan kelembagaan
dan sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya dengan
berbagai faktor lain secara bersistem. Kemampuan menumbuhkan jaringan antara
unsur-unsur kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membentuk
rantai nilai yang mengaitkan kemampuan melakukan inovasi di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan kemampuan memanfaatkan kemajuan yang
terjadi ke dalam barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis. Melalui jaringan
itu terjadi berbagai bentuk transaksi sehingga sumber daya ilmu pengetahuan dan
teknologi mengalir dari unsur kelembagaan yang satu ke unsur kelembagaan
yang lain. Dengan demikian, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara
efektif.
Kemampuan menumbuhkan iklim usaha yang kompetitif, sehingga persaingan
antar pelaku ekonomi tidak hanya ditentukan oleh penguasaan pasar atau sumber
daya alam saja, namun lebih ditentukan oleh kemampuan inovatif dalam
menghasilkan produk barang dan jasa yang bermutu dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Tumbuhnya iklim seperti itu menimbulkan tarikan bagi
kegiatan penelitian dan pengembangan untuk terus mencari terobosan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan menghasilkan berbagai invensi dan inovasi yang
tidak saja memperkaya kasanah ilmu pengetahuan dan teknologi,namun juga
memberi peluang baru bagi pelaku ekonomi untuk mengembangkan berbagai
inovasiyang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Kemampuan menumbuhkan daya dukung. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak hanya tergantung pada para pelaku yang terlibat langsung.
Dukungan pihak-pihak lain sangat diperlukan, terutama dukungan yang berkaitan
dengan pengembangan profesionalisme, pengalokasian sumber daya,
pembentukan kepastian usaha, penyelenggaraan aliran permodalan,
pemberdayaan standardisasi, serta penentuan persyaratan dan pengawasan, baik
untuk melindungi kepentingan kehidupan manusia maupun untuk menjaga
kelestarian fungsi lingkungan hidup. Sinergi perkembangan kelembagaan dan
sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ketiga faktor itulah yang
membentuk lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan kapasitas ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pendayagunaannya dalam kegiatan ekonomi
agar meningkat daya saing bangsa.
Persoalan yang dihadapi

8
a. Rendahnya kualitas SDM untuk inovasi iptek dan rekayasa sosial.
Kualitas SDM ini mencakup dua hal, yaitu SDM untuk inovasi
IPTEK sendiri dan SDM untuk rekayasa sosial agar masyarakat
memiliki sikap mental yang baik dalam menghadapi perubahan
sosial sebagai pengaruh kemajuan Iptek. Proporsi pendidikan
sosial dan ilmu alam yang kurang seimbang berpengaruh pada
hasil-hasil inovasi nasional. SDM yang kurang dalam jumlah baik
sebagai inventor, peneliti, maupun ilmuwan juga merupakan hal
yang perlu diperhatikan. Termasuk juga adanya braindrain para
ilmuwan Indonesia.
b. Belum optimalnya mekanisme sinergi pelaku inovasi iptek.
Inovasi Iptek dapat berjalan dengan baik ketika ada sinergi antara
pemerintah, pelaku bisnis, dan akademisi. Hanya saja di
Indonesia, aktivitas riset dilakukan tidak hanya di pendidikan
tinggi tetapi juga di lembaga riset pemerintah; dan aktivitas ini
tidak selalu saling mendukung untuk dapat diserap sebagai produk
industri. Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mendorong
inovasi juga belum terkoordinasi dengan baik di berbagai
departemen, sehingga banyak produk inovasi iptek yang prematur,
tidak sampai dapat industrialisasi produk inovasi tersebut.
Kebijakan bidang pendidikan, industri, dan iptek belum
terintegrasi sehingga mengakibatkan kapasitas yang tidak
termanfaatkan pada sisi penyedia, tidak berjalannya sistem
transaksi, dan belum tumbuhnya permintaan dari sisi pengguna
yaitu industri.
c. Terbatasnya ketersediaan infrastruktur inovasi IPTEK. Masalah
ini dapat terlihat dari belum tertatanya infrastruktur iptek, antara
lain institusi yang mengolah dan menterjemahkan hasil
pengembangan iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai
untuk difungsikan dalam sistem produksi. Disamping itu, masalah
tersebut dapat dilihat dari belum efektifnya sistem komunikasi
antara lembaga litbang dan pihak industri, yang antara lain
berakibat pada minimnya keberadaan industri kecil menengah
berbasis teknologi. Kecilnya anggaran iptek berakibat pada

9
terbatasnya fasilitas riset, kurangnya biaya untuk operasi dan
pemeliharaan, serta rendahnya insentif untuk peneliti. Lemahnya
sumber daya iptek diperparah oleh tidak adanya lembaga
keuangan modal ventura dan start-up capital yang diperlukan
untuk sumber pembiayaan inovasi-inovasi baru.
d. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan hasil
inovasi IPTEK nasional. Budaya bangsa secara umum masih
belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai penalaran
obyektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola pikir
masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta
daripada sekedar memakai, lebih suka membuat daripada sekedar
membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar
menggunakan teknologi yang ada. Media massa yang cenderung
kurang mendorong perkembangan berfikir masyarakat yang lebih
adaptif dan selektif pada IPTEK juga menjadi salah satu sebab
masyarakat belum cukup mampu untuk mendorong inovasi Iptek.
PENGARUH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
Perubahan dan dinamika lingkungan strategis baik global, regional
maupun nasional akan membawa implikasi positif dan negatif
secara bersamaan. Pengaruh lingkungan ini tentu akan
mempengaruhi pelaksanaan pembangunan nasional. Terjadinya
percepatan teknologi terutama pada teknologi informasi,
komunikasi, dan transportasi telah mempengaruhi dinamika
politik, ekonomi dan keamanan internasional.Inovasi IPTEK
menjadi sangat penting untuk peningkatan daya saing bangsa.
Kekuatan IPTEK suatu negara telah mendorong negara tersebut
menjadi adidaya dengan kekuatan ekonomi yang berdaya saing
tinggi. Keadaan ini telah menyebabkan adanya kecenderungan dan
dominasi negara adidaya (yan memliki ekonomi mapan dengan
didasari ideologi yang kadang berbeda) untuk memaksakan
kehendak sebagai bagian proses penguasaan atas negara lain
dalam berbagai aspek. Negara-negara yang kuat cenderung
menerapkan pandangan-pandangan politik serta nilai-nilai yang
berlaku di masyarakatnya kepada negara lain melalui proses

10
penyertaan modal/ kapital, ilmu penetahuan dan teknologi, serta
pasar produk industri. Hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan
sebagai sebuah ancaman baru dalam rangka mempertahankan
kedaulatan, kepribadian dan kemandirian bangsa. 

D. TEKNOLOGI & KEMISKINAN


1) PENGERIAN TEKNOLOGI
Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
manusia .Perkembangan teknologi terbaru termasuk diantaranya telepon
dan internet telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan
memungkinkan manusia untuk berkomunikasi secara bebas dan
global.tetapi tidak semua teknologi digunakan untuk hal hal yang
positif,ada juga pihak pihak yang menciptakan atau mengembangkan
teknologi untuk kegiatan yang negative contohnya sebagai senjata
penghancur,dls.Dimasa sekarang, teknologi banyak merubah dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat.dikehidupan masyarakat,teknologi
telah banyak membantu berbagai pekerjaan manusia.tetapi teknologi juga
bias merusak lingkungan.
Menurut saya tindakan ini banyak terjadi di masyarakat.dizaman sekarang
memang teknologi semakin berkembang dan menarik minat para anak
anak apalagi mengenai game.sehingga mereka melakukan berbagai cara
agar bisa bermain game meskipun seharusnya para orang tua bisa
mengawasi dan memdidik anak anaknya agar tidak selalu bergantung
pada teknologi.orang tua juga seharusnya bisa membatasi anak anak
mereka dalam penggunaan teknologi
2) PENGERTIAN KEMISKINAN
kemiskinan secara konseptual dapat dibedakan atas tiga
pengertian, yaitu kemiskinan subyektif, kemiskinan absolut dan
kemiskinan relatif.
a. Dalam pengertian kemiskinan subyektif, setiap orang
mendasarkan pemikirannya sendiri dengan menyatakan bahwa
kebutuhannya tidak terpenuhi secara cukup walaupun secara
absolut atau relatif sebenarnya orang itu tidak tergolong miskin".

11
Kemiskinan subyektif terjadi karena individu menyamaratakan
keinginan (wants) dengan kebutuhan (needs). Pengertian
kemiskinan absolut adalah kondisi di mana seseorang atau
keluarga memiliki pendapatan tetapi tidak mencukupi untuk
pemenuhan kebutuhan minimumnya sehari-hari secara efisien.
b. Pengertian kemiskinan relatif berkaitan dengan konsep relative
deprivation di mana kemampuan pemenuhan kebutuhan
seseorang atau sebuah keluarga berada dalam posisi relatif
terhadap anggota masyarakat lain yang tinggal dalam satu
wilayah. Konsep ini terkait erat dengan ketimpangan pendapatan.
c. Pengertian kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif ditentukan
berdasarkan ketidakmampuan seseorang atau sekelompok orang
untuk memenuhi kebutuhan pokok minimumnya seperti pangan,
sandang, kesehatan, perumahan dan pendidikan. Kebutuhan
pokok minimum diterjemahkan sebagai ukuran finansial dalam
bentuk uang dan nilai minimum kebutuhan dasar yang dikenal
dengan istilah garis kemiskinan. Oleh karena itu, penduduk yang
pendapatannya di bawah garis kemiskinan digolongkan sebagai
penduduk miskin.Pengertian kemiskinan relatif menurut BPS
adalah "suatu kondisi miskin karena pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan
masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi
pendapatan".

12
BAB 3
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dalam tugas kali ini pemakalah akan mengambil bebrapa kesimpulan dari hasil
yang telah saya uraikan sebelumnya yakni mengenai beberapa point tentang
pengetahuan teknologi diera modern ini.mengenai kebutuhan social,dampak
social dls didalam masyarakat.dengan begitu pemakalah menjelaskan
bahwasanya dengan perkembangan teknologi saat ini kita tidak boleh miskin
akan IPTEK ,karna akan menyulitkan kita dalam memanfaatkan saran dan
prasarana untuk memenuhi kebutuhan kitasehari hari , seperti
halnya;informatika,telekomunikasi,dan alat kendaraan .dalam kesimpulankali ini
saya tidak akan menjelaskan begitu panjang lebar mengenai ISD.dan munkin
dilanjutkan dalam sesi Tanya jawab,melalui prensatasi.
Selamat belajar semoga ini menjadi bermanfaat untuk kita semua.
Terima kasih .
2. SARAN & KRITIK

13
DAFTAR PUSTAKA

Hartowo,dkk.1992.pengantar ilmu ekonomi.jakarta: karunika

Kuswanto.2002.ips sejarah,geografi,ekonomi.semarang:media wiyata

Https://taniakharismaya.wordpress.com/2013/12/1/hubungan-teknologi-dan-
kemiskinan/

14

Anda mungkin juga menyukai