Anda di halaman 1dari 12

INFORMASI DALAM BINGKAI

KONFLIK REGULASI
Oleh : Dr. Fahrianoor, S.IP., M.Si
ASPEK HUKUM
KOMUNIKASI
• UU No. 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
• Kehadiran UU No. 40 Tahun 1999 merupakan
taman surga bagi Kemerdekaan Pers di Indonesia.
Kebebasan pers yang secara institusional idealnya
dijamin (bebas dari berbagai ancaman ketika
melaksanakan kegiatan jurnalistik)
• UU NO. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik
• Kehadiran UU No. 19 Tahun 2016 Tentang
Perubahan Atas UU No. 11 tahun 2008 Tentang
ITE menjadi titik balik kebebasan pers ke arah
underdemocracy
Fakta Demokrasi ?
• Masih adanya kekerasan sipil terhadap pers
dilatarbelakangi oleh :
a. Lemahnya kesadaran hukum masyarakat. Faktor
lemahnya kesadaran hukum masyarakat dapat
dibuktikan dengan berbagai tindakan kekerasan
yang dilakukan oleh masyarakat, dengan main
hakim sendiri
b. Kekerasan sipil terhadap pers disebabkan karena
kurang tersosialisasinya Undang-Undang Nomor
40 Tahun 1999 Tentang Pers. Kekerasan sipil
terhadap pers terjadi biasanya didahului oleh
adanya pemberitaan media.
Dalam aktivitas profesinya, wartawan
sebagaimana yang dimanatkan oleh UU No. 40
Tahun 1999 Tentang Pers, pasal 8 secara tegas
menyebutkan “Dalam melaksanakan profesinya
wartawan mendapat perlindungan hukum”
Ranah Konflik Regulasi
UU No. 19 Tahun 2016 Tentang
UU No. 40 Tahun 1999 Perubahan Atas UU No. 11 tahun
Tentang Pers 2008 Tentang ITE

Pasal 45A (ayat 2) Setiap Orang


Pasal 4 (ayat 3) untuk yang dengan sengaja dan
menjamin kemerdekaan tanpa hak menyebarkan
pers, pers nasional informasi yang ditujukan
mempunyai hak mencari, untuk menimbulkan rasa
memperoleh, dan kebencian atau permusuhan
menyebarluaskan gagasan individu dan/atau kelompok
dan informasi. masyarakat tertentu
Pasal 5 (ayat 1) pers berdasarkan atas suku, agama,
nasional berkewajiban ras, dan antargolongan (SARA)
memberitakan peristiwa sebagaimana dimaksud dalam
dan opini dengan Pasal 28 ayat (2) dipidana
menghormati norma-norma dengan pidana penjara paling
agama dan rasa kesosilaan lama 6 (enam) tahun dan/atau
serta asas praduga tak denda paling banyak
bersalah Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
Akar konflik regulasi ini :
• Perbedaan perspektif dalam melihat atau
memandang suatu objek permasalahan. Kalangan
jurnalis melihat suatu peristiwa bernilai berita dan
layak diketahui oleh publik. Sementara kelompok
tertentu melihat informasi yang disebarkan jurnalis
bisa menimbulkan rasa kebencian (interpretasi)
akibat “pasal fleksibel”
• Konflik interes yaitu pemberitaan berhadapan
dengan kepentingan kelompok atau golongan
tertentu.
Lingkaran dampak konflik regulasi

Meningkatnya
kasus hukum yang
dialami oleh
pekerja media

Aparat akan
Berkembangnya dihadapkan pada
kriminalisasi banyaknya aduan
terhadap pers yang masuk karena
masalah informasi

Publik sulit
mendapatkan
Demokrasi menjadi informasi yang
terancam benar dan
berkualitas akibat
bungkamnya pers

Menjadi alat yang


dimanfaatkan oleh
kelompok tertentu
untuk berperkara
Dampak konflik regulasi :
• Meningkatnya kasus hukum yang dialami oleh pekerja
media.
• Berkembangnya kriminalisasi terhadap pers.
• Publik sulit mendapatkan informasi yang benar dan
berkualitas akibat bungkamnya pers
• Aparat akan dihadapkan pada banyaknya aduan yang
masuk karena masalah informasi.
• Menjadi alat yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu
untuk berperkara.
• Demokrasi menjadi terancam
Model
Penyelesaian
Konflik Regulasi

MoU Dewan Mekanisme


Pers dan Polri Hukum
MoU Dewan Pers dan Polri
• Butuh kometment yang kuat
bagi para pihak dari pusat
hingga daerah untuk
melaksanakan MoU tersebut.
• Tersosialisasinya MoU
tersebut kesemua kalangan
awak media dan aparat
kepolisian disemua line.
• MoU sebagai rujukan bersama
dalam penyelesaian kasus pers
Mekanisme Hukum
Organisasi Wartawan
bersama Dewan Pers
melakukan Judicial Review
terhadap UU No. 19 Tahun
2016 Tentang Perubahan
Atas UU No. 11 tahun 2008
Tentang ITE
TERIMA KASIH SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai