Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR ILMU POLITIK

SISTEM NEGARA MODERN

DEDEN HABIBI ALI ALFATHIMY


170210100122

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010

KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul tentang Sistem Negara Modern . Makalah ini diharapkan dapat
lebih membantu pemahaman mengenai mata kuliah yang bersangkutan
dengan judul makalah ini.
Makalah ini tidak hanya saya buat untuk memenuhi tugas yang
diamanatkan oleh dosen mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Politik saya, Dr.
Drs. Arry Bainus, M.A., tetapi juga agar lebih menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan bagi saya maupun mahasiswa / mahasiswi yang akan
membaca / mempelajari makalah saya ini.
Tidak pula lupa, saya ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Sehingga makalah ini
terselesaikan dengan baik.
Bandung, 11 Oktober
2010

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I

PENDAHULUAN...............................................................................3

A.

Latar Belakang..............................................................................3

B.

Rumusan Masalah.........................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4
A.

Pengertian Sistem Negara Modern......................................4

C.

Sistem-sistem yang Ada Sebelum Sistem Negara Modern...........5

D.

Kemunculan Sistem Negara Modern.............................................6

E.

Ciri-ciri Sistem Negara Modern.....................................................7

F.

Jenis-jenis Negara Modern............................................................7

G.

Kelayakan Sistem Negara Modern................................................8

BAB III KESIMPULAN...................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan politik dunia sudah semakin kompleks. Hal
ini ditandai dengan semakin banyaknya negara-negara yang bermunculan
beserta sistemnya masing-masing.
Sistem negara modern merupakan salah satu sistem yang telah lama
dianut oleh berbagai negara yang terutama diawali oleh negara-negara
Eropa yang terlibat dalam Perjanjian Damai Westphalia pada tahun 1648.
Saat itu Eropa sedang mengalami masa-masa yang destruktif di mana
terjadi perang besar-besaran, terutama di wilayah yang saat ini menjadi
wilayah Jerman. Pada akhirnya, sistem negara modern ini mendominasi
hampir seluruh negara yang ada di dunia saat ini.
Makalah ini akan membahas berbagai hal tentang sistem negara
modern.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem negara modern?
b. Apa saja sistem yang ada sebelum sistem negara modern?
c. Bagaimana dengan kemunculan sistem negara modern?
d. Apa ciri-ciri sistem negara modern?
e. Apa saja jenis-jenis negara modern?
f. Layakkah sistem negara modern diterapkan oleh seluruh
negara?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Negara Modern
Untuk mendefinisikan atau menjelaskan sistem negara modern, akan
jauh lebih mudah bila kita memecahnya ke dalam tiga komponen
penyusunnya yakni sistem, negara, dan modern.
a.

Sistem

Pengertian pertama tentang sistem dalam Kamus Besar Bahasa


Indonesia menyatakan bahwa sistem adalah perangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sedangkan
pengertian kedua menyatakan bahwa sistem merupakan susunan yang
teratur dari pandangan, teori, asas, dsb. Adapun yang ketiga adalah
sistem sebagai suatu metode.
Beberapa definisi negara oleh para ahli:

L. James Havery: sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk


merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai
suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.

John Mc Manama: sistem adalah sebuah struktur konseptual yang


tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang
bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

C.W. Churchman: sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang


dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

J.C. Hinggins: sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang


saling berhubungan.

Edgar F Huse dan James L. Bowdict: sistem adalah suatu seri atau
rangkaian

bagian-bagian

yang

saling

berhubungan

dan

bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling


pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
b.

Negara

Pengertian pertama tentang negara dalam Kamus Besar Bahasa


Indonesia menyatakan bahwa negara adalah organisasi di suatu wilayah
yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati rakyat. Adapun
pengertian yang kedua lebih lengkap yakni negara adalah kelompok sosial
yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah
lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan,
mempunyai kesatuan politik, dan berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.
Beberapa definisi negara oleh para ahli:

Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang


mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat.

Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari


kelompok manusia yang telah berdiam di suatu wilayah tertentu.

Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia


atau

kumpulan

manusia

yang

berada

di

bawah

suatu

pemerintahan yang sama.


c.

Modern

Modern, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti terbaru atau


mutakhir. Definisi kedua menyatakan bahwa modern adalah sikap dan
cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.
Berdasarkan definisi-definisi per elemen di atas, saya berpendapat
bahwa sistem negara modern adalah susunan perangkat dan asas yang
teratur di dalam keseluruhan komunitas sosial yang berdaulat pada
wilayah tertentu yang menyesuaikan diri pada sikap, cara berpikir, dan
bertindak sesuai dengan tujuan dan tuntutan zamannya.
B. Sistem-sistem yang Ada Sebelum Sistem Negara Modern
a. Tribute-taking Empires (Kerajaan Pengambil Upeti)

Dipraktikkan oleh Kerajaan Romawi dan Cina

Gemar berperang

Melaksanakan perdagangan dan pajak/upeti

Kekuasaan sentralistik

b. Feudalism/Divided Authority (Feodalisme/Pembagian kewenangan)

Personalisasi kekuasaan (Warlords)

Loyalitas dan pajak (Structure)

Pertanian (Economy)

Pengaruh gereja Katolik

c. Polity of Estate

Menyingkirkan feodalisme pada tahun 1300

Kurang feodal dan lebih aristokrat

Adanya raja-raja, ratu-ratu, penguasa-penguasa, dll.

Pengembangan kelompok-kelompok lokal

Daerah lokal membangun

Adanya kota-kota

Pemimpin dipengaruhi oleh rakyat

d. Absolutist State (Negara absolut)

Unit politik yang lebih besar

Sistem hukum yang lebih kuat

Sentralisasi kewenangan

Wewenang pendeta untuk memerintah

Berasal dari Tuhan

Birokrasi

C. Kemunculan Sistem Negara Modern


Tercatat dalam sejarah bahwa telah ada sekitar tiga puluh negara kota
di wilayah Sumeria sebelum tahun 2500 SM. Selanjutnya di wilayah Yunani
(sekitar 158 negara kota). Kemudian muncul negara pramodern, Kerajaan
Romawi,

yang

merupakan

tidak

mewakili

empire-state,

bukan

keinginan

rakyat.

nation-state.

Baru

Kerjaan

Romawi

beberapa

abad

selanjutnya, terjadilah perjanjian Westphalia sebagai pertanda awal


perkembangan negara modern. Saat itu, terjadi pengakuan terhadap
negara-negara baru dan penyatuan wilayah tertentu sebagai suatu negara
setelah berlangsungnya Perang Tiga Puluh Tahun di antara mereka.

Gagasan negara modern, memang, diformalkan dalam Perjanjian


Westphalia pada tahun 1648 (Heywood:1997). Banyak pernyataan dan
keterangan dalam studi hubungan internasional yang membenarkan
pernyataan tersebut.
Sistem negara modern muncul di Eropa antara awal abad ke-12 dan
akhir abad ke-17. Amerika mulai mengganti bentuk-bentuk organisasi
politik yang ada pada Abad Pertengahan di Eropa ketika aktor kunci,
menanggapi beragam rangkaian insentif politik dan ekonomi, membentuk
koalisi yang mempengaruhi satu set pengaturan politik, feodalisme, dan
secara bertahap diganti dengan yang lain yakni negara berdaulat.
Pada tahun 1648, Perdamaian Westphalia menciptakan satu set prinsip
yang disepakati sebagai peraturan yang sah yang memberikan dasar
normatif pertama untuk sistem negara modern.
Selanjutnya, perkembangan sistem negara modern diteruskan dengan
munculnya negara kota perdagangan Italia. Tidak ketinggalan juga
peristiwa Revolusi Perancis disertai gagasan tentang penentuan nasib
sendiri oleh rakyat Perancis saat itu.
D. Ciri-ciri Sistem Negara Modern
Berdasarkan sejarah dan latar belakang munculnya sistem negara
modern yang telah dijelaskan sebelumnya, ciri-ciri sistem negara modern
tidak lain adalah ciri-ciri negara bangsa (nation-state), yakni:

Batas-batas wilayah yang jelas dan tetap

Struktur kekuasaan impersonal

Legitimasi diambil dan disepakati oleh rakyat

Memonopoli penggunaan kekuatan

E. Jenis-jenis Negara Modern


Ada beberapa jenis negara modern, yakni:

Negara

Konstitusional

(Constitutional

State)

kegiatannya dipandu oleh seperangkat aturan.


o Republik Indonesia

Negara

yang

Negara Liberal (Liberal State) : Negara dipisahkan dari pihak swasta.

Demokrasi

Perwakilan

(Representative

Democracy)

Indicidu-

individu mewakili kehendak orang banyak.


o Amerika Serikat

Pemerintahan Partai Tunggal (Single Party-Polity) : Dikuasai oleh


satu partai.
o Cuba, negara-negara pembentuk Uni Soviet

F. Kelayakan Sistem Negara Modern


Dengan melihat fakta saat ini bahwa sudah banyak negara-negara
yang

menggunakan

sistem

negara

modern,

kita

bisa

mengambil

kesimpulan bahwa sistem ini memang sangat baik. Hal ini terlihat dari
proses berjalannya pengimplementasian sistem ini oleh negara-negara
yang

bersangkutan

pada

beberapa

dekade

terakhir.

Semuanya

menujukkan situasi yang cukup stabil baik secara domestik maupun


internasional.
Namun, bukan berarti dengan baiknya performa sistem ini menujukkan
bahwa mengejawantahkan sistem ini merupakan suatu keharusan. Walau,
memang, di antara yang lain, sistem ini merupakan yang terbaik hampir di
segala aspek ( militer, ekonomi, pemerintahan, dan lain-lain), tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa selanjutnya akan terbentuk sistem-sistem
negara yang baru.
Sistem negara modern yang ada saat ini masih tergolong muda untuk
menjadi

yang

terakhir.

Banyak

hal

yang

tak

terduga

yang

bisa

memaksanya untuk menyesuaikan diri. Sesuai dengan definisinya yang


telah dijelaskan oleh penulis sebelumnya, sistem negara modern memang
seharusnya menyesuaikan diri dengan tuntutan zamannya. Bahkan tak
menutup kemungkinan juga bila dalam suatu waktu, pelaksanaan sistem
negara modern di suatu negara berbeda dengan negara lainnya.
Mungkin namanya akan kekal dan tak tergantikan. Tetapi, substansinya
akan senantiasa berubah seiring berputarnya roda kehidupan manusia.

10

Keharusannya bukan terletak pada elemen-elemen sistem yang ada saat


ini, tapi pada kesadaran dan penghayatan yang benar tentang motif
eksistensi sistem negara modern itu sendiri.

11

BAB III
KESIMPULAN
Sistem negara modern bisa didefinisikan sebagai susunan perangkat
dan asas yang teratur di dalam keseluruhan komunitas sosial yang
berdaulat pada wilayah tertentu yang menyesuaikan diri pada sikap, cara
berpikir, dan bertindak sesuai dengan tujuan dan tuntutan zamannya.
Sebelum kemunculannya, telah ada sistem-sistem negara seperti
Tribute-taking Empires (Kerajaan Pengambil Upeti), Feudalism/Divided
Authority (Feodalisme/Pembagian kewenangan), Polity of Estate, dan
Absolutist State (Negara absolut).
Awal perkembangan sistem negara modern ditandai oleh Perjanjian
Westphalia pada tahun 1648. Ciri-ciri utamanya adalah adanya batasbatas wilayah yang jelas dan tetap, diberlakukannya struktur kekuasaan
impersonal, legitimasi diambil dan disepakati oleh rakyat, serta monopoli
penggunaan kekuatan. Hingga saat ini ada beberapa jenis negara modern:
negara konstitusional (constitutional state), negara liberal (liberal state),
demokrasi perwakilan (representative democracy), dan pemerintahan
partai tunggal (single party-polity).
Sistem negara modern sangat layak untuk dipergunakan. Namun,
keharusan penggunaan sistem negara modern bukan terletak pada
elemen-elemennya

yang

ada

saat

ini,

tapi

pada

kesadaran

dan

penghayatan yang benar tentang motif eksistensi sistem negara modern


itu sendiri.

12

DAFTAR PUSTAKA
Heywood, Andrew. Politics. Palagrave Foundations (1997)
Oraganisasi.Org. Arti Definisi/Pengertian Negara Dan Fungsi Negara - Pendidikan
Kewarganegaraan PK. http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-negaradan-fungsi-negara-pendidikan-kewarganegaraan-pkn (diakses 9 Oktober
2010)
Pearson Prentice Hall. War, Peace, and the Evolution of the State System in
Europe.
http://wps.prenhall.com/hss_lamborn_worldpolitics_1/0,7290,548639-,00.ht
ml (diakses 9 Oktober 2010)
Sauk Valley Community College. Development of the Modern Nation-State.
http://www.svcc.edu/academics/classes/edlemap/gov163/powerpointgov16
3/DevelopmentoftheModernNation-State.pdf (diakses 9 Oktober 2010)
Warta Warga. Arti Definisi Sistem Secara Umum Menurut Para Ahli.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/definisi-sistem-secara-umundan-menurut-ahli/ (diakses 9 Oktober 2010)
Wikibooks. International Relations/Evolution of the Modern State System.
Wikibooks.
http://en.wikibooks.org/wiki/International_Relations/Evolution_of_the_Moder
n_State_System (diakses 9 Oktober 2010)

Anda mungkin juga menyukai