Anda di halaman 1dari 7

Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kita telah belajar banyak mengenai sejarah islam, yang tentunya telah
mengisahkan perjalanan perkembangan agama islam yang turun naik, pasang
surut gelombang kemajuan dan kemunduran islam. Kini umat islam tengah
memikirkan kembali bagaimana cara memajukan dirinya. Pembaharuan terjadi
hampir diseluruh negara islam, terutama Negara-negara yang pernah dijajah oleh
kekuatan barat, seperti Turki, India, Mesir. Pembaharuan tersebut hingga sekarang
masih terus berlanjut untuk mencapai tujuannya yang diinginkan. Dan hasilnya
telah dipublikasikan baik dalam bentuk artikel, buku, dakwah maupun dengan
lisan.
Dari keadaan demikian itu, muncullah suatu bidang studi pembaharuan
dalam islam dan untuk mengkaji berbagai upaya pembaharuan berikut pemikiran,
tokoh-tokoh, strategi dan keberhasilannya, disini kami mencoba
sedikit mengulas mengenai ‘Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam’.
B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian pembaruan islam ?
2.    Apa saja model penelitian pemikiran modern dalam islam ?
C.      Tujuan
1.    Agar dapat memahami tentang pengertian pembaruan islam.
2.    Agar dapat mengetahui model-model penelitian pemikiran modern dalam islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Pembaruan Islam
Di sebagian umat Islam tradisional hingga saat ini tampak ada perasaan
masih belum mau menerima apa yang dimaksud dengan pembaharuan islam. Hal
ini disebabkan karena mereka memandang bahwa pembaharuan Islam adalah
membuang ajaran Islam yang lama diganti dengan ajaran Islam baru, padahal
ajaran Islam yang laam itu berdasarkan pada hasil ijtihad para ulama besar yang
dalam ilmunya, taat beribadah dan unggul kepribadiaannya. Sedangkan ulama
yang ada sekarang adalah kebalikannya.
Persepsi demikian hingga kini tampak dipegang terus oleh umat Islam
tradisional, tanpa mau melakukan dialog atau diskusi dengan para tokoh
pembaharu dalam Islam, sehingga muncullah istilah kaum modernis dan kaum
tradisionalis.
Pembaharuan Islam sebenarnya bukan sebagimana yang dieprsepsikan
oleh sementara kaum tradisioanlis di atas. Pembaharuan Islam adalah upaya-
upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru
yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Selain itu
pembaharuan Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti
ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.1[1]
Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan
umat agar mengikuti ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Hal
ini perlu dilakukan, karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki al_qur’an
dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Al-Qur’an misalnya mendorong
umatnya agar menguasai pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan modern serta
teknologi secara seimbang, hidup bersatu, rukun dan damai sebagai suatu keluarga
besar. Dengan demikian, maka pembaharuan Islam mengandung maksud
mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat agar sejalan dengan petunjuk
Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

B.       Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam

1[1] Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta
Agama sebagai salah satu ajaran yang memberi tuntunan hidup banyak
dijadikan pilihan. Karena ada indikasi dalam agama terdapat banyak nilai yang
bisa dimanfaatkan manusia ketimbang ideologi. Orang juga lebih leluasa
memeluk agama dan merasakan nilai-nilai positifnya tanpa harus capek-capek
menggunakan potensi akalnya untuk berpikir. Agama memberi tempat bagi
semua.
Di kalangan kaum akademisi dan aktivis sosial khususnya, agama saat ini
tidak hanya dipandang sebagai seperangkat ajaran (nilai), dogma atau  sesuatu
yang bersifat normatif lainnya, tetapi juga dilihat sebagai suatu case study, studi
kasus yang menarik bagaimana agama dilihat sebagai obyek kajian untuk diteliti.
Dalam perspektif budaya, agama dilihat bagaimana yang ilahi itu
menghistoris (menyejarah) di dalam tindakan sosial. Sehingga dengan demikian
agama bukannya sesuatu yang tak tersentuh (untouchable), namun sesuatu yang
dapat diobservasi dan dianalisis karena perilaku keberagamaan itu dapat dilihat,
dan dirasakan. Terlebih di dalam masyarakat yang agamis seperti Indonesia, yang
menempatkan agama sebagai bagian dari identitas keindonesiaan tentu ada banyak
problem keagamaan yang menarik untuk diungkap.2[2]
Kita tidak akan pernah tahu rahasia agama dan keberagamaan masyarakat
bila kita tidak mampu melakukan penelitian atau kajian, seperti mengapa
seseorang itu menjadi sangat militan dengan ajaran agama dan madzhabnya, atau
mengapa antar komunitas agama saling berkonflik dan seterusnya.
Telah banyak hasil penelitian yang di lakukan para ahli yang mengambil
tema di sekitar pemikiran modern dalam islam di antaranya hasil penelitian yang
di lakukan oleh Deliar Noer, dan H.A.R. Gibb :

1.        Model penelitian Deliar Noer


Deliar Noer mengatakan betapa perkembangan masa merdeka banyak
relevansinya dengan perkembangan pemikiran periode sebelumnya yaitu pertama,
soal khilafiyah. Kedua, sifat fragmentasi kepartaian. Ketiga, kepemimpinan yang

2[2] H.A.R Gibb, Aliran-aliran Moden Dalm Islam(terj) L.E Hakim, (Jakarta:Tintamas, 1954).
bersifat pribadi. Keempat, perbedaan dan pertentangan paham. Kelima, hubungan
dengan pemerintah.
Untuk mendapatkan bahan-bahan yang di perlukan untuk penelitian
tersebut Deliar Noer menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam berbagai
litelatir baik yang di tulis dalam bahasa Indonesia maupun yang di tulis dalam
bahasa asing sepertin inggris dan Belanda. Dengan pendekatan hitoris di hasilan
pembahasan menurut urutan peristiwa secara kronologis dan dapat di buktikan
keberadaanya dalam sejarahm dan dengan pendekatan sosiologis di hasilkan
deskripsi yang menjelaskan bergagai peristiwa yang antara satu bagian dengan
bagian lainnya saling berkaitan.3[3]
Melalui metode dan pendekatan tersebut di hasilkan informasi yang
komprehensif mengenai asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern islam dalam
bidang pendidikan, social dan politik. Asal-usul dan petumbuhan gerakan modern
islam dalam bidang politik meliputi sarekat islam, partai-partai islam,reaksi
Belanda, reaksi kalangan teradisi dan kalangan kebangsaan, reasi kalangan tradisi
dan reaksi kalangan nasionalis yang netral agama
Mengenai perkembangan dan sifat gerakan moderrn islam di Indonesia,
Deliar Noer menyimpukan bahwa sifat dan kecenderungan gerakan ini di bentuk
oleh Pemimpin Organisasi serta lingkungan tempat organisasi itu bergerak.
Selanjutnya,dalam kesimpualn itu Deliar Noer menyebukan adanya
golongan tradisional dan golongan pembaharu. Sementara itu, golongan
pembaharu lebih memberi perhatian pada sifat islam pada umumnya.
Kesimpulan berikutnya Deliar Noer mengungkapkan tentang 
kepemimpinan dalam gerakan pembaruan. Sehingga terdapat dualisme dalam
kepemimpinan gerakan ini.
Menurutnya, hal ini menumbuhkan kesulitan dalam memilih
kepemimpinan masyarakat islam di Indonesia; apalagi pada saat kesatuan dan
persatuan masyrakat tersebut telah tercapai- umpamanya- pada masa Indonesia
merdeka. Sehingga timbul masalah pilihan, kapada siapa kepemimpinan itu di
serahkan.

3[3] Adudin Nata. hlm 348


Berdasarkan uraian di atas, terlihat jelas bahwa Deliar NOer telah
memberikan model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai penelitian
sejarah, yang dalam hal ini sejarah gerakan moderrn islam di Indonesia tahun
1900-1942, dengan kesimpulan yang secara akademis dapat di
pertanggungjawabkan validitasnya. Penelitian tersebut walaupun tidak secara
eksplisit mengemukakan latar belakang pemikiran, permasalahann tujuan, metode
dan pendekatan setra kerangka analisis yang di gunakan dalam penelitian, namun
secara keseluruhan berbagai aspek yang seharusnya ada dalam sebuah penelitian
telah tertampung dalam penelitian yang di lakukan Deliar Noer.4[4]
2.        Model penelitian H.A.R. Gibb
Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islam kelihatannya
bertolak dari tesisnya yang mengatakan bahwa islam adalah suatu agama yang
hidup dan vital yang menyampaikan dakwah kepada hati,pikiran, dan perasaan
dari berpuluh-puluh,malah berarus –ratus miliun manusia, memberikan kepadanya
suatu pedoman supaya hidup jujur, sungguh-sungguh dan taqwa.
Untuk membuktikan tesisnya itu H.A.R Gibb melakukan penelaahan
terhadap-doktrin doktrin ajaran isalam sebagai mana yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan Al-Sunnah, dan bukan dari sumber-sumber yang sudah tidak sejalan
dengan doktrin tersebut. Dengan demikian, peneitian yang mencoba
mendeskripsikan secara mendalam suatu objek dengan menggunakan data-data
yang terdapat dalam kajian pustaka, sedangkan pendekatan yang digunakannya
bersifat filosofis historis. Yaitu suatu penelitian yang tekanannya ditujukan untuk
mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek
yang diteliti, serta didukung oleh data-data historis yang dipercaya.5[5]
Dari penelitian itu, Gibb mengemukakan tentang dasar-dasar alam pikiran
isalam, ketenggangan dalam islam, dasar-dasar moderisme, agama kaum modern.
Hukum dan masyarakat serta islam di dunia.
Terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam islam yang di
lakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang sepenuhnya
4[4] Nasution Harun, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran Dan gerakan (Jakarta: Bulan Bintan ,1975)

5[5] Adudin Nata. hlm 389


menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis,
khususnya buku buku nyang dihasilkan para penulis sebelumnya.
Pendektan yang digunakan dalam penelitiannya itu adalah pendekatan
filosofis historis, yaiu penelitian yang menekankan pada upaya untuk menarik
nilai-nilai universal yang di dasarkan pada informasi yang terdapat dalam kitab
suci dan di dukung oleh kebenaran sejarah.6[6]

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Pengertian pembaharu Islam adalah, upaya-upaya untuk menyesuaikan
paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern selain itu mengubah keadaan umat agar
mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

Model Penelitian Pemikiran Modern dalam Islam diantaranya adalah

ü  Model Penelitian Deliar Noer, deskriptif analitis, yaitu penelitian yang


mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia

ü  Model Penelitian H.A.R Gibb, penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang


sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber
tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya.

REFRENSI
-Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo
Persada, Jakarta
-H.A.R Gibb, Aliran-aliran Moden Dalm Islam(terj) L.E Hakim,
(Jakarta:Tintamas, 1954).
-Nasution Harun, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran Dan gerakan
(Jakarta: Bulan Bintan ,1975)
-Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta:LP2ES,
1980)

6[6] Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta:LP2ES, 1980) hlm.13

Anda mungkin juga menyukai