Anda di halaman 1dari 4

Soal:

1. Dalam perspektif historis, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila.
a. Bagaimana pandangan anda terhadap pendapat yang menyatakan bahwa Pancasila
lahir pada tanggal 1 Juni 1945? Jelaskan !
b. Secara yuridis, rumusan Pancasila yang manakah berlaku sampai hari ini dan
seterusnya? Berikan jawabannya secara singkat padat dalam argumentatif.

2. Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai Staat Fundamental Norm (Norma Dasar
Negara).
a. Jelaskan secara substantif dari makna pembukaan UUD 1945 sebagai norma dasar
negara Republik Indonesia !
b. Bagaimana relasi Pancasila dasar negara dengan pembukaan UUD 1945? Jelaskan
secara singkat.
c. Mengapa pembukaan UUD 1945 tabu untuk dilakukan perubahan? Jelaskan
argumennya.
d. Sebut dan jelaskan pokok-pokok pikiran utama yang terdapat dalam pembukaan UUD
1945!
3. Ideologi dapat berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik dan sekaligus fungsi
integratif (faktor pemersatu).
a. Dapatkah ideologi Pancasila berfungsi sebagai faktor pengendali konflik dan fungsi
integratif bagi bangsa Indonesia? Jelaskan!
Jawabannya adalah ya, hal tersebut itu dikarenakan fungsi daripada ideologi Pancasila itu
sendiri. Karena sebagai sebuah ideologi, maka Pancasila haruslah menjadi sebua faktor
pengendali dari berbagai macam konflik yang ada pada masyarakat. Oleh sebab itu pada
Pancasila sila ke-3 berbunyi "Persatuan Manusia" dan juga pada sila ke-4 yang dimana
berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan" yang dimana di dalam kedua sila dalam Pancasila akan
lebih memfokuskan untuk menyelesaikan berbagai macma permasalahan yang ada di
Indonesia dengan cara berfokus kepada tindakan musyawarah.

b. Berikan deskripsi perbandingan antara ideologi Pancasila dengan ideologi sosialis


komunis, liberal kapitalis dan ideologi agama!

Ditinjau dari Agama

 Pancasila : Masalah agama adalah hak pribadi (berhak memilih kepercayaan masing-
masing).
 Liberalisme : Masalah ketuhanan adalah masalah pribadi, Negara tidak mencapai urusan
agama warga Negaara bebas beragama atau tidak beragama.
 Komunisme : Penganut demokrasi ini tidak percaya kepada Tuhan, kehidupan manusia
berdasarkan suatu evolusi ditentukan oleh hukum-hukum kehidupan tertentu.
 Fasisme : Menolak konsep persamaan tradisi yahudi kristen (dan juga Islam) yang
berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideologi yang
mengedepankan kekuatan.
 Sosialisme : Warga negara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula untuk
propaganda anti- agama.
 Kapitalisme : Paham kapitalisme ini secara jelas dicela dalam Islam dan Allah Subhanahu
wa Ta’ala telah memberikan suatu deskripsi yang sangat brilian mengenai kapitalisme
ini, secara jelas tergambar dalam QS. Al-Qalam:17-33

Ditinjau dari Hukum

 Pancasila : Warga Negara menganut aturan sesuai dengan UUD 1945.


 Liberalisme : Warga Negara mempunyai kebebasan yang luas untuk bertindak, asal tidak
melanggar hukum.
 Komunisme : Hukum yang berlaku disana kurang ketat, sehingga keadaan kaum ada
batasan-batasan tertentu.
 Fasisme : Hukum untuk melindungi penguasa.
 Sosialisme : Demokrasi kolektivitas diutamakan masyarakat sama dengan negara.
 Kapitalisme :  ideologi dimana kekuasaan ada di tangan kapital atau pemilik modal.

Ditinjau dari Ekonomi

 Pancasila : Sistem perekonomian melibatkan pemerintah. Para pengusaha swasta dan


seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun golongan ekonomi aktif/kuat.
Dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa saling membantu kegiatan ekonomi.
 Liberalisme : Dalam perekonomian membuka persaingan sekuat-kuatnya, akumulasi
modal berada pada beberapa kelompok kecil masyarakat.
 Komunisme : Sistem ekonomi diatur sentralistis atau penguasaan oleh pusat atau Negara
kalau ada ekonomi swasta ia sangat terbatas.
 Fasisme : Peran Negara sangat kecil, Kapitalisme dan Monopolisme.
 Sosialisme : Sistem sosialisme berpandangan kemakmuran individu hanya mungkin
tercapai bila berpondasikan kemakmuran bersama dan merupakan faktor-faktor produksi
yang merupakan kepemilikan sosial.
 Kapitalisme : sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di
mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini.

Ditinjau dari pandangan terhadap individu dan masyarakat..

 Pancasila : Individu diakui keberadaannya.


 Liberal : Individu lebih penting daripada masyarakat.
 Komunis : Masyarakat diabaikan untuk individu, individu tidak penting dan masyarakat
tidak penting.
 Fasisme : Masyarakat tidak penting, sosial budaya ditentukan oleh propaganda penguasa
sehingga daya kritis masyarakat menjadi mundur.
 Sosialisme : Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting, masyarakat lebih penting
dari individu, individu tidak penting.
 Kapitalisme : Setiap individu bukanlah bagian dari masyarakat, tetapi merupakan suatu
pihak yang harus berjuang untuk kepentingan sendiri. Dalam perjuangan ini, faktor
penentunya adalah produksi. Produsen unggul akan tetap bertahan, dan produsen lemah
akan tersingkir.

c. Mengapa ideologi ISIS bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia?


d. Ideologi Pancasila berpeluang menjadi ideologi masyarakat global. Mengapa?
Jelaskan !
4. Pancasila sebagai Paradigma pengembangan kehidupan beragama.
a. Jelaskan apa makna dari pengertian Pancasila sebagai paradigma pengembangan
kehidupan beragama di Indonesia!
- pancasila sebagai idiologi bangsa indonesia dalam pancasial ayat pertama yang berbunyi
ketuhanan yang maha esa berarti bangsa indonesia mengedepankan sifat salaing
menghormati agama dan kepercayaan setiap warga negara

b. Bagaimana bentuk implementasi Pancasila sebagai paradigma pengembangan


kehidupan beragama? Jelaskan!
- Pancasila merupakan sebuah bentuk daripada dasar negara yang dimana digunakan
oleh bangsa Indonesia. Terutama, setelah melewati masa reformasi yang
menyebabkan terjadinya sebuah idisintegrasi yang terjadi dalam waktu yang cukup
lama. Sejarah daripada pengimplementasian pancasila sendiri kemudian secara tidak
langsung tidak memberikan sebuah garis lurus yang dimana bukanlah didalam
pengertian daripada keabsahan dari substansialnya, akan tetapi di dalam sebuah
konteks implementasinya.

Terutama di zaman reformasi, pengimplementasian daripada Pancasila itu sendiri


kemudian sangatlah dibutuhkan oleh masyarkat itu sendiri, secara lebih pada
Pancasila yang dimana kemudian sebagai sebuah bentuk daripada Paradigma dari
nilai dasar Pancasila yang dimana secara normatif menjadi sebuah bentuk dasar dan
juga kerangka acuan dan sebuah tolak ukur dari segala macam aspek pembaungna
yang dimana dijalankan di Indonesia atas penggunaan daripada Pancasila sebagai
sebuah dasar negara dan juga ideologi nasional.

5. Tertib sosial dan keteraturan hidup bersama.


a. Bagaimana keadaan penegak hukum di Indonesia dilihat dari perspektif Pancasila
dewasa ini?Jelaskan
- Sangat menyimpang sekali dengan aspek pancasila.contohnya kasus penegak hukum yang
berhubungan dengan sila pancasila yang ke 4. Yaitu kasus nenek yang mencuri buah kakao
dengan para koruptor.di kasus itu terlihat jelas sekali keadaan penegak hukum diindonesia
yang sangat memprihatinkan
b. Berikan contoh sekurang-kurangnya 5 kejadian yang menunjukkan bahwa penegakan
hukum di Indonesia belum sesuai atau sejalan dengan Pancasila sebagai etika
penegakan hukum!

Anda mungkin juga menyukai