Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

ORGANISASI ORGANISASI BERPAHAM NASIONALISME,ISLAMISME


DAN MARXISME

DI SUSUN OLEH :

Nama : Johanis Paulus Reyaan

Nim : 301301171180172
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih karunianya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah dengann judul “Organisasi
organisasi berpaham nasionalisme,islamisme,marxisme” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi
tugas pertama semester kedua mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.saya sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu saran yang membangun dari
pembaca akan sangat membantu demi perbaikan makalah ini.

Timika,8 April 2018


BAB 1

PENDAHULUAN

Nasionalisme,Islamisme,dan Marxisme merupakan sesuatu bentuk paham yang harus diketahui


dan dipahami sejak dini,dan tidak menutup kemungkinan banyak masyarakat awam tidak tahu tentang
hal tersebut tetappi mereka telah merealisasikannya dalam kehidupannya.Memahami nasionalisme
tidak kemudian bersikap cinta tanah air dan antipasti terhadap bangsa lain.Pemahaman seperti ini
adalah sebagian dari nasionalisme sempit.

Begitupun dengan Islamisme dan Marxisme,pada ajaran islam (islamisme) mengajarkan


pentingnya kebersamaan dan kepeduliaan terhadap sesame umat islam tanpa membeda bedakan,begitu
juga dengan Marxisme,dalam hal Marxisme berkaitan dengan system ekonomi,sistem sosial,dan
sistem politik.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Nasionalisme,Islamisme,Marxisme

Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu pandangan paham tentang kebangsaan yang diperoleh dari rasa kecintaan
atas negaranya. Nasionalisme memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara. Karena itu hidup nasionalisme diibaratkan sebagai semboyan dari
suatu negara.

Nasionalisme menurut Ernest Renan pada tahun 1882, seorang filusuf Perancis dan Otto bauer
(kelompok Austromarxis) mengatakan tentang arti sebuah bangsa. Menurut Ernest bangsa adalah
suatu nyawa,suatu akal akal,yang terjadi dari 2 hal yaitu: Pertama-tama rakyat itu dulunya harus
bersama- sama menjalani suatu riwayat; Kedua, rakyat ini sekarang haruss mempunyai
kemauan,keinginan hidup menjadi satu. Bukannya jenis (ras),bukannya bahasa,bukannya
agama,bukannya persamaan butuh,bukannya pula batas-batas.Negeri yang menjadi “bangsa”itu.

Nasionalisme itu salah suatu iktikad; suatu keinsyafan rakyat,bahwa rakyat itu ada
golongan,satu”bangsa”

Rakyat itu sekarang harus mempunyai kemauan,keinginan untuk hidup menjadi satu. Nasionalisme
juga di katakana sebagai alat untuk mempertahankan kedaulatan Negara dari segala serangan pihak
luar yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Nasionalisme di Negara kita Indonesia sudah lama tertanam dalam diri setiap warga negara, maka
dari itu nasionalisme bias dikatakan sebagai pemersatu dari segala bentuk perbedaan yang ada di
lingkungan masyarakat kita.

Islamisme

Ideologi islam pertama kali dipakai pada tahun 1911-1912 dan dijadikan sebagai asas organisasi
serikat islam.Tujuan dari serikat islam adalah meluruskan pendapat pendapat yang salah mengenai
ajaran agam islam.Sejak berdiri,ideologi islam semakin berkembang dan menjadi daya tarik utama
bagi rakyat Indonesia untuk menjadi suatu organisasi yang berasaskan islam.

Islamisme adalah sebuah paham politik yang berasaskan ajaran islam. Dunia keislaman memiliki dua
sinar pendekar, yang namanya tak akan hilang tertulis dalam buku riwayat muslim. Pan-Islamisme
telah membangunkan dan menjunjung rakyat-rakyat Islam diseluruh benua asi dari kegelapaan dan
keunduran.

Islamisme juga bertujuan sebagai acuan bagi umat Islam dalam menjalankan syariat Islam di bidang
politik,ekonomi,sosial,dan budaya. Mula-mula perlahan dan belum begitu terang benderang di jalan
yang harus diinjakan,maka makin lama makin nyata dan tentulah arah-arah yang diambi Dallam
memutuskan sesuatu.

Paham Islamisme di Indonesia sangatlah kuat dan masih berlangsung hingga saat ini. Hal ini di
buktikan oleh banyaknya partai politik dan organisasi masyarakat yang berlandasan paa nilai-nilai
keislaman. Masyarakat Indonesia sangat mudah menerima paham islamisme karena mayoritas
penduduk di Indonesia memeluk agama islam.

Marxisme

Mendengar perkataan ini, tamak sebagai suatu bayangan-bayangan di penglihatan kita gambarannya
berduyun-duyun kaum yang mudlarat dari segala bangsa dan negeri,pucat-muka dan kurus-
badan,pakaian berkoyak-koyak; tampak pada angan-angan kita dirinya pembela dan kampiun si
mudlarat tahadi,seorang ahli fikir yang ketetaan hatinya dan keinsyafan akan
kebiasaanya’’mengingatkan kitaa pada pahlawan-pahlawan dari dongeng-dongeng kuno Germania
yang sakti dengan tiada teralahkan itu”,suatu manusia yang “geweldig”(haibat)yang dengan
sungguh-sungguhnya bernama”grootmeester”(maha guru) pergerakan kaum buruh,yakni:Heinrich
Karl Marx.

Dari mudanya sampai wafatnya,manusia yang hebat ini (Karl Marx). Tiada henti-hentinya membela
dan memberi penerapan pada kaum buruh seolah-olah kita dimana-mana negeri yang suaranya
mendengung menjadi guntur ketika mendengar orang miskin tertindas.

Berlainan dengan sosialis-sosialis lain,yang mengira bahwa cita-cita mereka itu dapat tercapai
dengan cara jalan persahabatan antara kaum buruh dan majikan. Maka Karl Marx dalam
bukunya”tidak sama sekalipun tidak mempersoalkan kata kasih atau kata cinta,membeberkan paham
pertentangan golongan antara orang kaya dan orang miskin”.

Pergerakan marxistik di Indonesia yang lebih dominan kepada pergerakan yang berhaluan
nasionalistik,kepada pergerakan yang berazaskan ke-Islaman.Manakala konflik ini menjadi suatu
perselisihan paham dan pertengkaran sikap menjadi pertengkaran saudara.
2.2 Organisasi Yang Berpaham Nasionalisme

1. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Partai Nasional Indonesia didirikan di Bandung pada 4 Juli 1924 oleh kaum terpelajar yang
dipimpin oleh Ir.Soekarno.Gerakan PNI dipimpin oleh tokoh-tokoh berbobot seperti,Ir.Soekarno,Mr.
Ali Sastroamijoyo,Mr.Sartono,yang berpengaruh luas di berbagai negara Indonesia. Partai Nasional
Indonesia adalah salah satu partai yang bersifat nasionalisme,bisa dilihat dari namanya,Partai
Nasional Indonesia.Partai ini bertujuan untuk bekerja demi Indonesia merdeka. Partai ini bersikap
non-kooperatif. PNI juga berasaskan sosio-nasionalis dan sosio-demokratis. Anggota organisasi ini
terus bertambah dengan signifikan sejak tanggal pendiriannya. Ada 2 usaha yang dilakukan oleh
organisasi ini,yaitu usaha ke dalam dengan mengadakan kursus dan lembaga pendidikan dan usaha
keluar demi memperkuat dukungan publik terhadap PNI.

Tujuan PNI adalah kemerdekaan Indonesia dan tujuan itu akan dicapai dengan asas “percaya
pada diri sendiri” yang artinya memperbaiki keadaan politik,ekonomi,sosial,dam budaya yang sudah
dirusak oleh penjajahan,dengan kekuatan sendiri.Semua itu akan dicapai melalui berbagai
usaha,antara lain :

1. Usaha Politik,yaitu dengan cara memperkuat rasa kebangsaan persatuan dan kesatuan,memajukan
pengetahuan sejarah kebangsaan,mempererat kerja sama dengan bangsa-bangsa Asia dan menumpas
segala perintang kemerdekaan dan kehidupan politik.

2. Usaha Ekonomi,yaitu dengan memajukan perdagangan rakyat,kerajinan,atau industry kecil,bank-


bank,sekolah-sekolah,dan terutama koperasi.

3. Usaha Sosial,yaitu dengan memajukan pengajaran yang bersifat nasional,mengurangi


pengangguran,mengangkat derajat kaum wanita,meningkatkan transmigrasi dan memperbaiki
kesehatan rakyat.

2. Indische Partij (IP)

Indische Partij didirikan di bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tiga
serangkai,yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo),Dr.Cipto Mangunkusumo dan Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).

Organisasi ini mempunyai cita-cita untuk menyatukan semua golongan yang ada di
Indonesia,baik golongan Indonesia asli maupun golongan Indo,Cina,Arab,dan sebagainya. Mereka
akan dipadukan dengan kesatuan bangsa dengan membutuhkan semangat nasionalisme Indonesia.
Susunan program organisasi ini sebagai berikut :

1. Meresapkan cita-cita nasional Hindia (Indonesia).


2. Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan baik di bidang pemerintahan,maupun
kemasyarakatan.

3. Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antara agama yang satu dengan yang
lain.

4. Memperbesar pengaruh pro-hindia dilapangan pemerintahan.

5. Berusaha untuk mendapatkan persamaan hak bagi semua orang Hindia

6. Dalam hal pengajaran,kegunaannya harus ditujukan untuk kepentingan ekonomi Hindia dan
memperkuat yang ekonominya lemah.

Melihat tujuan dan cara-cara menacapai tujuan seperti tersebut dapat diketahui bahwa Indische Partij
berdiri diatas nasionalisme yang luas menuju Indonesia merdeka.

2.3 Organisasi Yang Berpaham Islamisme

1. Sarekat Islam (SI)

Sarekat Islam adalah salah satu organisasi yang berpaham pan-Islamisme. Sebuah paham
yang diperkenalkan oleh Jamaluddin Al-Afghani yang intinya bahwa umat islam harus bersatu padu
saling membantu. Oleh karena itu tujuan awal pembentukannya adalah menyatukan penduduk
pribumi yang beragama islam.

Organisasi ini didirikan pada tahun 1911 oleh Haji Samanhudi dengan nama Sarikat Dagang
Islam (SDI) dengan menghimpun para pengusaha-pengusaha batik. Jadi tujuan pertamanya adalah
untuk tujuan dagang dengan menyatukan para pedagang islam melawan pedagang-pedagang cina.
Baru pada tahun berikutnya SDI diubah menjadi Sarekat Islam (SI). Tujuan Sarekat Islam adalah
sebagai berikut :

1. Memajukan perdagangan

2. Membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam bidang usaha (permodalan)

3. Memajukan kepentingan rohani dan jasmani penduduk asli

4. Memajukan kehidupan agama islam.


2. Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi islam yang besar di Indonesia. Organisasi


Muhammadiyah ini didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912. Asas perjuangannya ialah Islam dan kebangsaan Indonesia,sifatnya nonpolitik.
Muhammadiyah bergerak di bidang keagamaan,pendidikan,dan sosial menuju kepada tercapainya
kebahagiaan lahir batin. Tujuan Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

1. Memajukan pendidikan dan pengajaran berdasarkan agama islam

2. Mengembangkan pengetahuan ilmu agama dan cara-cara hidup menurut umat islam.

Untuk mencapai tujuan tersebut,usaha-usaha yang dilakukan oleh muhammadiyah adalah sebagai
berikut :

1. Mendirikan sekolah-sekolah yang berdasarkan agama islam,dari TK sampai perguruan tinggi.

2. Mendirikan poliklinik-poliklinik,rumah sakit,rumah yatim,dan masjid

3. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan.

2.4 Organisasi Yang Berpaham Marxisme

1. Partai Komunis Indonesia (PKI)

Partai Komunis Indonesia didirikan pada tahun 1914 oleh seorang Belanda bernama Henk
Sneevliet. Partai Komunis Indonesia adalah organisasi pergerakan sosialis yang mengadopsi nilai-
nilai perjuangan komunisme dari Rusia. Pada awalnya organisasi ini bernama Indische Social
Demokratische Vereeniging (ISDV),yang kemudian berubah menjadi Partai Komunis Indonesia pada
tahun 1924. Gerakan ini dipelopori oleh seorang Marxis Belanda Sneevliet yang ingin menyebarkan
ajaran-ajaran Marxis di Indonesia,khusunya tentang manifesto-komunisnya. Asas organisasi ini
adalah marxisme-leninisme. Ideologi leninisme dicetuskan oleh Lenin,seorang pemimpin golongan
Bolshevik dari Partai Sosial Demokrat Rusia. Lenin mulanya menganut paham marxisme,namun dia
menghendaki perubahan dari teori marxisme itu sendiri,sehingga terciptalah ideologi Leninisme.
Tujuan didirikannya PKI adalah mewujudkan masyarakat sosialis dan masyarakat komunis di
Indonesia dan negara digunakan sebagai alat untuk mewujudkan tujuan itu dengan berbagai cara.

Anda mungkin juga menyukai