Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Jaya Paldi

Oleh :

M. ILHAM FADILLAH

Kelas E

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS RIAU

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya

dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pancasila sebagai Ideologi Negara ini tepat

pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Jaya Paldi

pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang Pancasila sebagai ideologi negara bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Jaya Paldi , selaku Mata Kuliah Pendidikan

Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan

sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 14 November 2020

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................................6
1. Pancasila dan Agama............................................................................................................6
2. Hubungan Pancasila dan Agama.........................................................................................8
3. Peran Agama dalam Memperkuat Nilai Pancasila..........................................................11
4. Pancasila dan Ideologi Dunia.............................................................................................12
5. Posisi Pancasila di Antara Ideologi Dunia........................................................................23
BAB III............................................................................................................................................25
PENUTUP.......................................................................................................................................25
A.      Kesimpulan........................................................................................................................25
Daftar Pustaka................................................................................................................................26

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai ideologi negara mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita warga negara

Indonesia. Selain dikenal sebagai dasar negara, pancasila juga dikenal sebagai ideologi negara.

Namun, beberapa orang mungkin masih belum memahami pengertian pancasila sebagai ideologi

negara yang sebenarnya. Sebelum membahas mengenai pengertiannya secara keseluruhan, ada

baiknya kita mengetahui makna dari kata kunci, yaitu ideologi. Ideologi berasal dari bahasa

Yunani, yaitu ideas dan logos. Kata ini memiliki arti pemikiran, ilmu, cara pandang, dan cita-cita.

Jadi bisa disimpulkan bahwa ideologi adalah sebuah cara pandang yang membentuk kerangka

berpikir kita dalam mewujudkan cita-cita. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan

berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Ideologi dalam hal ini berfungsi untuk menentukan suatu arah dalam menjalankan kehidupan

berbangsa dan bernegara. Setelah perdebatan panjang yang menyertai sejarah pembentukannya,

Pancasila dengan redaksi yang ada saat ini, pada akhirnya menjadi kesepakatan bersama bagi

dasar-dasar nilai hidup berbangsa dan bertanah air, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Padahal, latar belakang pembentukan pancasila tersebut sangatlah sarat dengan nuansa

dan nilai-nilai agama.

Pancasila adalah pedoman hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara bagi setiap warga

negara Indonesia. Oleh sebab itu pancasila memegang peranan penting sebagai fondasi yang kuat

dalam menjalankan sistem pemerintahan di Indonesia. Banyak jenis ideologi di dunia. Hampir

masing-masing negara mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya, karena

4
ideologi merupakan dasar negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju serta masyarakat

juga dapat hidup lebih sejahtera dan berdampingan dengan baik. Dengan demikian berikut akan

menjelaskan bagaimna hubungan pancasila dengan iedologi dunia

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimkasdu dengan Pancasila dan Agama ?

2. Bagaimana Hubungan Pancasila dan Agama ?

3. Bagaimana Peran Agama dalam Memperkuat Nilai Pancasila ?

4. Perbandingan Pancasila dan Ideologi Dunia ?

5. Bagaimana Posisi Pancasila diantara Ideologi Dunia ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pancasila dan agama,bagaimana hubungan

pancasila dan agama serta bagaimana kedudukan pancasila dalam agama. Dan juga untuk

mengetahui apa itu Pancasila dalam ideology dunia serta bagaimana posisi Pancasila diantara

ideology dunia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pancasila dan Agama

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata

dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan

dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang

adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum

pada alinea ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.

Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa

tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati bersama

sebagai hari lahirnya Pancasila.

Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber dari pandangan hidup (isi jiwa bangsa

Indonesia) atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat kita

sendiri. Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi

pandangan hidup bangsa Indonesia, dimana falsafah negara Pancasila terdapat, tercemin,

terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.

Agama adalah ajaran system yang mengatur ata keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta

tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan. (Kamus

besar Bahasa Indonesia )

6
Persepsi menyetakan bahwa agama sebagai musuh Pancasila, adalah suatu kesalahpahaman

dalam bernalar. Hal ini mengingat, ideologi Pancasila sebagai ideologi yang selaras dengan ajaran

agama (Islam), dimana adanya nilai Ketuhanan, Keadilan dan Musyawarah untuk mencapai

mufakat. Nilai-nilai tersebut sangat erat kaitannya dengan agama (Islam). Menurut Jimly

Asshiddiqie (2010), bahwa dalam perspektif internal, ajaran kekuasaan tertinggi atau konsep

kedaulatan yang dianut oleh UUD 1945, salah satunya mencakup ajaran kedaulatan Tuhan. Ajaran

kedaulatan Tuhan Yang Maha Esa tercermin dalam pengakuan bangsa Indonesia dalam alinea

ketiga dan keempat Pembukaan UUD 1945 serta dalam ketentuan Pasal 29 ayat (1) UUD 1945.

Pada Alinea 3 Pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha

Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang

bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Sementara itu, pada Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945, ditegaskan pula bahwa ”…maka

disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara

Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,

Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia”.

Dari kedua alinea itu, kita dapat mengetahui bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya

kekuasaan yang Mahakuasa di atas manusia, yang atas berkat rahmat-Nya bangsa Indonesia

menyatakan kemerdekannya. Bersamaan dengan itu, pada alinea keempat ditegaskan pula bahwa

bangsa Indonesia menganut ajaran kedaulatan rakyat yaitu bahwa susunan Negara Republik

7
Indonesia yang dibentuk adalah susunan negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar

kepada Ketuhanan Yang Maha Esa beserta prinsip-prinsip atau keempat sila lainnya dari

Pancasila.

Paham kedaulatan Tuhan itu ditegaskan lagi dalam rumusan ketentuan Pasal 29 ayat (1) UUD

1945 yang menyatakan, “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ketentuan Pasal 29

ayat (1) ini dapat dikatakan merupakan penegasan saja dari rumusan sila pertama Pancasila

sebagaimana tertulis dalam Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut di atas. Adanya

prinsip ajaran kedaulatan dalam Negara Republik Indonesia pertama-tama harus dipahami berasal

dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan keyakinan akan adanya Ke-Maha-Kuasaan Tuhan yang

mutlak, maka setiap manusia dipandang relatif dalam hubungan yang egaliter antara satu sama

lain.

2. Hubungan Pancasila dan Agama

Begitu pentingnya memantapkan kedudukan Pancasila, maka Pancasila pun

mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua orang dan berbagai agama.

Tuhan menurut termiologi Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak terbagi yang

maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen, Budha dan bahkan juga Animisme

(Chaidar,1998:36). Menurut Notonegoro (dalam Kaelan, Materialis) yang menyatakan bahwa

“Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila, yang digali dari bangsa Indonesia

yang berupa nilai-nilai adat istiadat kebudayaan. Dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular

dijumpai kalimat yang kemudian dikenal Bhineka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrua,

artinya walaupun berbeda, satu jua adanya, sebab tidak ada agama yang mempunya tujuan berbeda

(Hartono, 1992 : 5).

8
Dalam hubungan antara agama Islam dan Pancasila,keduanya dapat berjalan saling

menunjang dan saling mengokohkan. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh

dipertentangkan. Juga tidak harus dipilih salah satu dengan sekaligus membuang dan

menanggalkan yang lain.

Hubungan Negara dengan agama menurut NKRI yang berdasarkan Pancasila adalah

sebagai berikut (Kaelan, 2012: 215-216):

a. Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

b. Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang berKetuhanan yang Maha Esa.

Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan

ibadah sesuai dengan agama masing masing.

c. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia

berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan.

d. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter pemeluk

agama serta antar pemeluk agama.

e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil peksaan

bagi siapapun juga.

f. Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara.

g. Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan Negara harus sesuai dengan

nilai nilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama norma-norma Hukum positif maupun

norma moral baik moral agama maupun moral para penyelenggara negara.

h. Negara pada hakikatnya adalah merupakan “…berkat rahmat Allah yang Maha Esa”.

9
Berdasarkan kesimpulan Kongres Pancasila (Wahyudi (ed.), 2009: 58), dijelaskan bahwa

bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Religiusitas bangsa Indonesia ini, secara filosofis

merupakan nilai fundamental yang meneguhkan eksistensi Negara Indonesia sebagai negara yang

ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan dasar kerohanian bangsa

dan menjadi penopang utama bagi persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjamin

keutuhan NKRI. Karena itu, agar terjalin hubungan selaras dan harmonis antara agama dan negara,

maka negara sesuai dengan Dasar Negara Pancasila wajib memberikan perlindungan kepada

agama-agama di Indonesia.

Semua pemeluk agama memang harus mawas diri. Yang harus disadari adalah bahwa

mereka hidup dalam sebuah masyarakat dengan keyakinan agama yang beragam. Dengan

demikian, semestinya tak ada satu kelompok pemeluk agama yang mau menang sendiri. Dengan

kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral namun dapat

mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia.

Karena itu dipilihlah Pancasila sebagai dasar negara. Namun saat ini yang menjadi

permasalahan adalah bunyi dan butir pada sila pertama. Sedangkan sejauh ini tidak ada pihak

manapun yang secara terang-terangan menentang bunyi dan butir pada sila kedua hingga ke lima.

Namun ada ormas-ormas yang terang-terangan menolak isi dari Pancasila tersebut. Akibat

maraknya parpol dan ormas Islam yang tidak mengakui keberadaan Pancasila dengan menjual

nama Syariat islam dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa. Bagi kebanyakan masyarakat

Indonesia yang cinta atas keutuhan NKRI maka banyak dari mereka yang mengatasnamakan diri

mereka Islam Pancasilais, atau Islam Nasionalis.

Konsep negara Pancasila adalah konsep negara agama-agama. Konsep negara yang

menjamin setiap pemeluk agama untuk menjalankan agamanya secara utuh, penuh dan sempurna.

10
Negara Pancasila bukanlah negara agama, bukan pula negara sekuler apalagi negara atheis. Sebuah

negara yang tidak tunduk pada salah satu agama, tidak pula memperkenankan pemisahan negara

dari agama, apalagi sampai mengakui tidak tunduk pada agama manapun. Negara Pancasila

mendorong dan memfasilitasi semua penduduk untuk tunduk pada agamanya.

Penerapan hukum-hukum agama secara utuh dalam negara Pancasila adalah

dimungkinkan. Semangat pluralisme dan ketuhanan yang dikandung Pancasila telah siap

mengadopsi kemungkinan itu. Tak perlu ada ketakutan ataupun kecemburuan apapun, karena

hukum-hukum agama hanya berlaku pada pemeluknya. Penerapan konsep negara agama-agama

akan menghapus superioritas satu agama atas agama lainnya. Adopsi hukum-hukum agama dalam

negara Pancasila akan menjamin kelestarian dasar negara Pancasila, prinsip Bhineka Tunggal Ika

dan NKRI.

Sesungguhnya tidak ada agama yang salah dan mengajarkan permusuhan. Agama yang

diakui di Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu. Sebuah kesalahan fatal

bila menjadikan salah satu agama sebagai standar tolak ukur benar salah dan moralitas bangsa.

Karena akan terjadi chaos dan timbul gesekan antar agama.

3. Peran Agama dalam Memperkuat Nilai Pancasila

Peran agama dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara yaitu sebagai kekuatan yang mempersatukan,mengikat, dan memelihara

eksistensi suatu masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung di dalamPancasila dapat dipahami dalam

dua bagian yaitu :

 Nilai filosofis (Pancasila sebagai pamdangan hidup dalam sikap, tingkah laku, danperbutan

dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, danbernegara)

11
 Nilai instrumentalia (Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yangberlaku

dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia)

4. Pancasila dan Ideologi Dunia

 Pancasila

Pancasila merupakan ideologi yang digunakan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-

cita dan mencapai tujuan bangsa Indonesia, Pancasila diresmikan sah sebagai dasar negara pada

sidang PPKI yang kedua pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila merupakan kata yang berasal

dari bahasa sansekerta yang mempunyai arti panca artinya lima dan syila artinya batu, sendi, alas,

dan dasar. Secara etimologis Pancasila dapat diartikan yaitu dasar yang memiliki lima unsur. 

Pancasila merupakan Ideologi yang digunakan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan

cita-cita serta mencapai tujuan bangsa Indonesia. Pancasila digunakan sebagai ideologi di

Indonesia karena nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila sesuai dengan nilai-nilai luhur

budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai dalam Pancasila juga cocok dengan bangsa Indonesia karena

nilai-nilai dalam Pancasila sudah ada dan digunakan sejak dahulu dalam kehidupan sehari-hari. 

Oleh karena itu, Pancasila digunakan sebagai ideologi karena nilai luhur yang diyakini

kebenarannya serta kebaikannya yang digunakan sebagai acuan atau pedoman kehidupan bangsa

Indonesia sehingga menimbulkan tekad yang kuat dalam mewujudkannya dalam kehidupan nyata.

Dijadikannya pancasila sebagai ideologi bagi bangsa Indonesia maka setiap permasalahannya

keagamaan, kenegaraan, ekonomi, kebudayaan, dan politik dapat dijelaskan oleh ideologi

pancasila. 

12
Dalam agama pancasila jelas mengakui adanya agama dan percaya terhadap keberadaan

tuhan, hal tersebut mengacu pada sila yang terdapat dalam pancasila yakni sila pertama yang

berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa" artinya Pancasila mewajibkan warga negara Indonesia

supaya menganut agama atau kepercayaan seperti agama islam, kristen, protestan, hindu, dan

budha, dll, dengan demikian, pandangan pancasila dalam konteks agama dan kepercayaan sangat

menentang adanya orang yang tidak memiliki agama atau atheisme. 

Pancasila dengan sifatnya yang luwes memberikan kebebasan setiap individu untuk

memilih agama yang dijadikan sebagai kepercayaan. Hubungan antara agama dan negara juga

cukup erat sehingga dalam Pancasila tidak mengenal yang namanya sekuler atau menghilangkan

unsur-unsur agama dalam suatu kehidupan bermasyarakat.

Dalam bidang ekonomi Pancasila memandang bahwa peran negara sangat penting dalam

kegiatan perekonomian karena apabila negara tidak ikut campur tangan terhadap segala sesuatu

yang berkaitan dengan ekonomi maka akan dapat menimbulkan eksploitasi terhadap individu

ataupun alam serta dengan terlibatnya negara dalam ekonomi dapat meminimalisir adanya tindak

penipuan serta menghindari segala bentuk monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta. 

Oleh karena itu, di Indonesia yang menganut ideologi pancasila kegiatan ekonomi dibagi

dalam kepemilikan negara dan swasta karena dalam pancasila menjunjung tinggi adanya keadilan

sosial yang tertera pada sila kelima dalam pancasila. Dalam sila kedua yang berbunyi

"kemanusiaan yang adil dan beradab" dalam konteks ekonomi hal tersebut bermaksud bahwa

Indonesia sangat menjunjung prinsip humanis dan menolak segala bentuk eksploitasi sumber daya

manusia yang dapat merugikan rakyat.

13
Dalam bidang kebudayaan khususnya pendidikan Pancasila memandang bahwa semua

rakyat berhak merasakan pendidikan dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi serta

pancasila memberikan kebebasan mengembangkan suatu ide dan mendapatkan ilmu serta

pengetahuan. Tujuan dari Pancasila dalam pendidikan adalah membentuk suatu masyarakat yang

bertanggung jawab kepada Tuhan yang Maha Esa dan Negara serta membentuk akhlak yang mulia

yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Dalam bidang Politik dan juga Hukum, pancasila menganut sistem politik yakni demokrasi

pancasila demokrasi yang didasarkan pada asas kekeluargaan serta musyawarah untuk mufakat

dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sistem politik yang digunakan dalam ideologi pancasila

juga mengakui setiap kebebasan individu tetapi harus dengan rasa tanggung jawab serta dalam

demokrasi pancasila tidak terdapat dominasi mayoritas atas minoritas ataupun sebaliknya, dalam

sistem politik pancasila menjunjung tinggi hak asasi manusia dan juga melindungi hak masyarakat

yang menjadi minoritas. 

Di indonesia juga terdapat berbagai partai politik walaupun tidak banyak jumlahnya yang

mana partai politik digunakan sebagai penyalur aspirasi masyarakat terhadap pemerintah. Dalam

bdiang hukum, pancasila digunakan sebagai dasar dan sumber hukum dan konstitusi yang terdapat

di Indonesia karena pancasila merupakan pedoman yang digunakan oleh warga negara Indonesia

dalam memutuskan dan menyelesaikan masalah. Selain itu, dalam hukum pancasila menjunjung

tinggi keadilan sosial dan mengakui keberadaan individu dan masyarakat untuk mendapatkan

haknya.

Sebagai Ideologi pancasila mempunyai ciri khas yakni hanya Indonesia yang menggunakan

ideologi pancasila untuk memandang suatu permasalahan bangsa, hal tersebut membedakan

dengan bangsa lain yang menggunakan ideologi yang sama antar negara. Selain itu, pancasila

14
memiliki kekhasan mampu menyatukan perbedaan baik etnis, ras, dan agama yang dituangkan

dalam sila ketiga yang berbunyi "persatuan indonesia".

Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi yang sifatnya terbuka karena pancasila

memiliki sifat yang fleksibel dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selain itu,

pancasila merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat Indonesia serta keberadaan

Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia tidak dipaksakan kepada rakyat Indonesia.

Sifat-sifat pancasila sebagai ideologi :

1) Terbuka

 Nilai-nilai dn cita-cita digali dari kekayaan adat sitiadat,kebudayaan,dan religius masyarakatnya

 Menerima Reformasi

 Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah masyarakat

2) Komprehensif

 Mengakomodasi Nilai-nilai dan cita-cita yang bersifat menyeluruh tanpa berpihak pada golongan

tertentu atau melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu

 Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat yang

bersifat majemuk.

 Ideologi

Ideologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian-

pengertian dasar.

Macam-macam ideologi di dunia :

15
 Liberalisme/Kapitalisme

Kapitalisme merupakan ideologi yang berkembang di Amerika Serikat, ideologi ini

dikembangkan oleh Adam Smith yang merespons terhadap adanya paham merkantilisme, Adam

Smith menganggap bahwa merkantilisme kurang mendukung perekonomian masyarakat pada

waktu itu karena Adam Smith menganggap bahwa tanah adalah hal yang penting dalam proses

produksi sehingga Adam Smith beranggapan bahwa ada sistem yang tersembunyi dalam

berjalannya suatu perekonomian sehingga pasar harus bebas dari segala campur tangan

pemerintah. Keterkaitan antara liberalisme dengan kapitalisme cukup erat karena ideologi ini

sama-sama menginginkan kebebasan dan menolak segala campur tangan negara dalam kehidupan

bermasyarakat. Keterkaitan antara liberalisme dengan kapitalisme cukup erat karena ideologi ini

sama-sama menginginkan kebebasan dan menolak segala campur tangan negara dalam kehidupan

bermasyarakat

Dalam kapitalisme dan liberalisme sangat menjunjung tinggi sekularitas sehingga dalam

sebuah negara yang menganut ideologi ini cenderung memisahkan antara urusan agama dengan

pemerintahan atau negara. 

Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu dapat beragama ataupun tidak beragama,

negara tidak ikut mengurusi individu dalam bidang keagamaan artinya terdapat sebuah kebebasan

dalam menentukan agama apakah seseorang menganut Islam ataupun menjadi seorang ateis hal

tersebut di negara yang menganut ideologi kapitalisme-liberalisme merupakan hal yang sah dan

legal.

Sementara itu, dalam bidang ekonomi kapitalisme sering dikatakan merupakan wujud dari

ideologi liberalisme dalam sektor ekonomi, perekonomian dalam liberalisme dan kapitalisme

16
sebenarnya hampir sama yakni menekan setiap individu dalam kebebasan, dalam liberalisme dan

kapitalisme menentang adanya campur tangan pemerintah dalam suatu perdagangan atau sektor

perekonomian, menurut individu yang menganut ideologi ini perekonomian akan terbentuk dengan

sendirinya melalui mekanisme pasar tanpa intervensi oleh pemerintah. Dalam negara yang

menganut ideologi ini kepemilikan didasarkan atas kepemilikan individu swasta. 

Dalam sektor pendidikan negara yang menganut ideologi liberalisme-kapitalisme sangat

menekankan kepada kebebasan berpikir dan berpendapat pada setiap individu, dengan demikian

negara tidak membatasi individu dalam urusan pengembangan iptek sehingga akibat adanya

kebebasan tersebut membuat ilmu pengetahuan di negara yang menganut ideologi liberalisme-

kapitalisme cepat berkembang. 

Selain itu, dalam kapitalisme identik dengan uang sehingga pendidikan dalam negara yang

menganut kapitalisme-liberalisme memiliki tujuan dan orientasi dalam masa depan supaya bisa

mencetak uang yang banyak serta menjadi individu yang terampil dan profesional yang nantinya

dapat membantu sistem kapitalisme terus berlangsung. 

Oleh karena itu, pada negara kapitalisme-liberalisme pendidikan sangat terjamin bahkan

didanai oleh pemerintah sebagai investasi supaya nantinya sistem kapitalisme berlangsung cukup

baik.

Dalam bidang politik dan hukum, ideologi kapitalisme dan juga liberalisme yang berkembang

di negara di dunia ini, umumnya dalam sebuah negara yang menganut ideologi tersebut akan

terdapat banyak sekali partai yang bersaing dalam pemilu karena setiap individu mempunyai

kebebasan untuk mendirikan partai politik untuk ikut berpartisipasi dalam kontestasi pemilihan

17
umum, banyaknya partai politik dalam negara yang menganut ideologi liberalisme-kapitalisme

karena sistem demokrasi berkembang pesat di negara yang menganut ideologi tersebut. 

Sebagai ideologi liberalisme-kapitalisme memiliki ciri yang khas yaitu kepemilikan segala

sesuatu khususnya dalam bidang ekonomi adalah kepemilikan berdasarkan individu atau swasta

serta menolak adanya campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar sehingga alat-alat

produksi dimiliki oleh para swasta. Ideologi liberalisme juga memiliki kekhasan dalam hal

kebebasan, ideologi ini menentang segala bentuk intervensi pemerintah kepada warga negara

karena hal tersebut merupakan bentuk pengekangan dan tidak mencirikan kebebasan.

Ideologi liberalisme dan kapitalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang terbuka karena

memberikan kebebasan dalam setiap aktivitas warga negara. Selain itu, dalam ideologi

liberalisme-kapitalisme menghargai keberadaan pluarisme. 

 Sosialisme

Dalam ideologi sosialisme erat kaitannya dengan kebersamaan dan rasa solidaritas yang tinggi

antar masyarakat sehingga terjadi pemerataan dalam kehidupan masyarakat dan tidak terjadi

kesenjangan seperti yang terjadi dalam masyarakat liberal-kapitalis. Adapun negara yang

menganut ideologi sosialisme yakni Laos.

Dalam konteks agama sosialis menganggap bahwa setiap individu berhak memeluk agama

yang diyakini setiap individu tetapi dalam sosialisme juga menganggap hal yang sah dan lumrah

apabila individu tidak menganut agama serta tidak percaya dengan keberadaan tuhan atau ateisme.

Dalam pemerintahan untuk menjalankan sebuah negara, Sosialisme memiliki sifat yang sekuler

yakni tidak melibatkan agama dalam urusan yang menyangkut dengan negara seperti pembuatan

keputusan maupun kebijakan pengaruh agama dihilangkan.

18
Sosialisme memandang ekonomi seharusnya setiap individu tidak menciptakan kesenjangan

dalam kehidupan bermasyarakat artinya antar individu harus rela untuk berbagi antar sesama

sehingga terjadi pemerataan. Hubungan sosialisme dengan pemerintahan dalam sektor ekonomi

adalah pemerintah menjadi pengendali dalam sektor ekonomi yang terjadi dalam masyarakat dan

mengharuskan setiap individu untuk saling membantu sehingga dapat menciptakan kesejahteraan

yang dapat dirasakan secara bersama-sama, pemerintah juga ikut intervensi dalam membentuk

harga yang terjadi dalam mekanisme pasar. Segala bentuk alat produksi dikuasai oleh negara

sehingga peran individu atau swasta sangat dibatasi atau kecil. 

Dalam negara yang menganut ideologi sosialis dalam bidang pendidikan peran pemerintah

sangat diperlukan karena dalam negara sosialis dalam pendidikan akan melakukan doktrinisasi dan

juga pengabdian secara total kepada negara sehingga dalam negara sosialis para pelajar kelak

nantinya tidak akan pernah lupa terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam sosialisme dengan

melakukan doktrinisasi dalam dunia pendidikan menurut negara yang menganut sistem sosialis

akan dapat membentuk individu yang setia dan taat pada negara. 

Dalam negara sosialis setiap individu wajib untuk mendapatkan hak belajar sesuai waktu yang

ditentukan oleh setiap negara yang menganut sistem sosialisme. Negara juga menyediakan fasilitas

dan biaya pendidikan yang gratis untuk mengenyam pendidikan di negara sosialis.

Dalam bidang politik dan hukum, sosialisme menganut pada demokrasi dengan kolektivitas

atau kebersamaan karena persamaan antar individu dalam masyarakat sosialis sangat dijunjung

tinggi dengan persamaan maka demokrasi akan dapat terlihat secara nyata dengan menggunakan

prinsip yang terdapat dalam sosialisme, dalam negara yang menganut sistem sosialis pada

umumnya akan mempunyai partai tunggal dalam sebuah negara artinya warga negara hanya

mempunyai satu pilihan partai saja. 

19
Dalam bidang hukum negara sosialis menggunakan penguasa negara sebagai sumber hukum

dalam sebuah negara, hukum di negara sosialis diutamakan untuk kepentingan umum bukan

kepentingan individu. Hukum dalam negara sosialis digunakan untuk melanggengkan prinsip-

prinsip yang ada pada sosialisme. Sehingga dalam negara yang menganut ideologi sosialisme hak

setiap individu cenderung dibatasi dan individu tidak mempunyai kesempatan untuk

memperjuangkan kepentingan pribadinya karena bertentangan dengan hukum yang ada pada

ideologi sosialis.

Sosialisme memiliki ciri yang khas yaitu kebersamaan antar masyarakat, individu yang harus

saling membantu antar individu lainnya supaya tidak terjadi kesenjangan dan merasakan

kesejahteraan secara bersama-sama sehingga masyarakat yang hidup dalam sosialisme sangat

menjunjung tinggi adanya solidaritas.

Sosialisme merupakan ideologi yang sifatnya tertutup karena penggunaan ideologi sosialisme

yang menuntut masyarakat untuk mempunyai kesetiaan yang total dan berkorban untuk ideologi

tersebut.

 Komunisme

Komunis merupakan salah satu ideologi yang terdapat di dunia ini dan sekarang masih terdapat

negara yang menganut ideologi tersebut seperti Kuba dan Rusia. Komunisme merupakan ideologi

yang pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx yang merupakan seorang filsuf yang berasal dari

Jerman. Komunisme lahir sebagai akibat dari adanya sistem kapitalisme yang terjadi di Inggris

pada saat terjadinya revolusi Industri pada abad ke 18, 

Karl Marx melihat adanya eksploitasi terhadap para pekerja yang kala itu disebut sebagai kaum

proletar, yang bekerja untuk menghasilkan uang bagi para pengusaha atau disebut sebagai borjuis,

20
bagi Karl Marx hal tersebut merupakan sebuah penindasan sehingga Karl Marx berpikir supaya

tidak ada penindasan seperti yang dilakukan oleh kapitalisme maka lebih baik jika semua alat

produksi negaralah yang memegang kendali supaya tidak ada masyarakat yang tersekat pada

kelas-kelas tertentu seperti pekerja dengan pengusaha.

Dalam konteks beragama individu yang hidup dalam negara yang menggunakan ideologi

komunis adalah individu tetap berhak memeluk agama yang diyakini tetapi dalam praktiknya hal

tersebut sangat dibatasi kebebasan untuk memeluk agama yang diyakini dengan keberadaan

individu yang beragama diatur oleh negara untuk mengikuti ideologi dari negara. 

Komunis dalam hubungan antara negara dengan agama dapat dikatakan bersifat sekuler artinya

agama dipisahkan dalam kegiatan bernegara dan pengambilan keputusan sehingga agama tidak

memberikan pengaruh apa pun terhadap negara. 

Dalam negara yang menganut ideologi komunisme sering sekali menemukan individu yang

tidak percaya adanya keberadaan tuhan atau dewa dan dewi karena dalam negara komunis

pemerataan ekonomi serta materi lebih penting terhadap keberadaan agama itu sendiri.

Dalam ideologi komunis khususnya dalam sektor ekonomi, kepemilikan alat produksi oleh

individu atau swasta sangat ditentang oleh ideologi ini sesuai dengan apa yang di cita-cita kan oleh

Karl Marx kepemilikan alat produksi oleh individu atau swasta hanya akan membawa ke dalam

masyarakat yang terdapat stratifikasi atau kelas, dengan adanya kelas menurut Marx dapat

menimbulkan penindasan kepada golongan yang lebih lemah yakni para pekerja sehingga dalam

negara yang menganut ideologi komunis sejatinya menggunakan sistem ekonomi yang terpusat

atau komando, semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga tidak terdapat kelas dalam

sebuah masyarakat. 

21
Peran negara dalam ekonomi dalam ideologi komunisme sangat besar, negara sangat

mengintervensi kegiatan warga negara dalam sektor ekonomi, dalam negara komunis sektor

produksi dikuasai oleh negara sehingga pemenuhan bahan mentah sampai proses pendistribusian

hasil produksi dikendalikan oleh negara. Akibat dari sistem komunis yang terjadi adalah banyak

individu yang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya karena individu harus patuh terhadap

perintah pemerintah.

Dalam bidang pendidikan ideologi komunisme diajarkan dan ditanamkan secara intensif

kepada warga negara supaya nantinya warga negara dapat patuh terhadap perintah negara. Dalam

negara komunisme pendidikan yang sebelumnya swasta akan dinasionalisasikan langkah tersebut

diambil supaya sistem pendidikan di negara komunis dapat dikontrol sepenuhnya oleh negara.

Demi menjamin hak warga negara dalam memperoleh pendidikan setiap warga negara berhak

untuk mengenyam pendidikan secara gratis tetapi harus tetap tunduk dan taat kepada negara, hal

tersebut dicontohkan oleh Kuba yang sampai sekarang masih menganut sistem komunis.

Dalam bidang politik serta hukum, komunisme sebagai ideologi yang digunakan oleh beberapa

negara di belahan dunia pada umumnya mempunyai satu partai saja dalam sebuah negara yang

menganut komunis, tentu saja setiap warga negara hanya mempunyai satu partai pilihan saja,

sehingga dalam bidang politik kebebasan mengemukakan pendapat sangat dibatasi oleh

pemerintah komunis, sehingga dapat dikatakan apabila negara komunis kurang menjunjung nilai-

nilai hak asasi manusia. 

Dalam bidang hukum negara yang menganut ideologi komunis memiliki sumber hukum yakni

keputusan tertinggi yang dibuat oleh penguasa dan harus ditaati oleh setiap warga negara. Dalam

negara yang menganut komunis setiap kebebasan individu dalam melakukan aktivitas khususnya

melakukan kritik terhadap pemerintah akan dikenakan hukum yang tegas secara langsung,

22
sehingga dalam negara komunis dapat dikatakan kebebasan berpendapat sangat dibatasi oleh

hukum yang telah dibuat oleh penguasa. Komunisme berada di atas hukum sehingga pelaksanaan

hukum hanya untuk mementingkan dan melanggengkan sistem komunisme.

Ideologi komunis mempunyai kekhasan yaitu segala sektor ekonomi dan alat produksi diatur

dan dikuasai oleh negara. Komunis menolak adanya sistem kelas dalam masyarakat sehingga

keberadaan pengusaha dan pekerja yang menyebabkan kesenjangan sangat ditentang. Oleh karena

itu, dalam sistem komunisme setiap aktivitas dalam segala bidang mendapatkan intervensi dari

negara.

Komunisme sebagai ideologi dapat dikatakan sebagai ideologi yang tertutup karena dalam

praktiknya yang terjadi setiap negara yang menganut komunisme apabila melihat sejarah selalu

terjadi revolusi yang mengakibatkan pertumpahan darah sehingga hadirnya komunisme dalam

sebuah negara terkesan dipaksakan oleh pihak yang menjadi pemenang dalam perjuangan untuk

merebut kekuasaan. Selain itu, banyak negara di luar Eropa yang menganut paham komunisme hal

tersebut jelas berbeda secara nilai-nilai luhur dari sebuah bangsa atau negara yang menganut

komunisme sehingga dapat dikatakan komunisme bukan merupakan suatu cita-cita dan tujuan

suatu negara.

5. Posisi Pancasila di Antara Ideologi Dunia

Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara utama bagi Indonesia. Pancasila terdiri dari

dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila adalah

pedoman hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia. Oleh

sebab itu Pancasila telah memegang peranan penting sebagai fondasi yang kuat dalam

menjalankan pemerintahan Indonesia. 

23
Dari seluruh sila-sila dalam Pancasila, tentu Pancasila memiliki posisi sendiri dari ideologi-

ideologi lain di dunia. Negara Indonesia merupakan negara demokrasi, yang berarti Indonesia

mengarah ke Liberalisme dalam hal ini. Liberalisme merupakan suatu paham yang mengutamakan

kebebasan individu. Hak setiap individu dilindungi dan diakui dalam liberalisme. Dalam negara

demokrasi, tentu mementingkan suara rakyat dan memberikan kebebasan dalam setiap aspek

kehidupan, seperti kebebasan dalam hak memberi suara untuk pemilu.

Selain Liberalisme, Pancasila juga mengarah ke ideologi sosialisme dalam kehidupan

sosial masyarakat Indonesia. Sosialisme merupakan ideologi yang menekankan keberadaan

kelompok. Sosialisme mengutamakan paham pertemanan atau persahabatan dan bertentangan

dengan individualisme. Warga Indonesia masih menekankan kepentingan sosial daripada

individualis. Sosialisme juga merupakan bentuk perlawanan terhadap konsep kepemilikan privat

atas alat-alat produksi para pekerja, mengambil alih kepemilikan alat-alat produksi yang kemudian

akan digunakan oleh pemerintah (sebagai representasi dari kaum pekerja) untuk memenuhi

kebutuhan sosial secara merata.

24
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

  Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu, Ideologi  berfungsi untuk

menentukan suatu arah dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila

merupakan pedoman hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara bagi setiap warga negara

Indonesia. Oleh sebab itu pancasila memegang peranan penting sebagai fondasi yang kuat dalam

menjalankan sistem pemerintahan di Indonesia.Ideologi Pancasila sebagai ideologi yang selaras

dengan ajaran agama (Islam), dimana adanya nilai Ketuhanan, Keadilan dan Musyawarah untuk

mencapai mufakat.

Banyak jenis ideologi di dunia. Hampir masing-masing negara mempunyai ideologi

tersendiri yang sesuai dengan negaranya, karena ideologi merupakan dasar negara tersebut untuk

semakin berkembang dan maju serta masyarakat juga dapat hidup lebih sejahtera dan

berdampingan dengan baik.

25
Daftar Pustaka

https://bobo.grid.id/read/082413123/pancasila-sebagai-ideologi-negara-inilah-pengertian-dan-

fungsinya-bagi-masyarakat-indonesia

https://m.liputan6.com/hot/read/3926575/fungsi-ideologi-penjelasan-dan-unsurnya-bagi-

kehidupan-masyarakat

https://www.republika.id/posts/4379/pancasila-dan-agama-saling-menopang-atau-tumpang-tindih

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

https://www.kompasiana.com/sarahkathrine/5db5cbaa097f362d64512da3/pancasila-dan-ideologi-

dunia

https://waspada.id/opini/pancasila-dan-agama/

https://www.researchgate.net/publication/337556678_Pendidikan_Pancasila_dan_Agama

https://www.coursehero.com/file/47838224/PERAN-AGAMA-DALAM-MEMPERKUAT-

NILAI-PANCASILAdocx/

https://www.kompasiana.com/nabilfahmi21/5ec645b0097f3616747629a4/perbandingan-ideologi-

pancasila-liberalisme-kapitalisme-sosialisme-dan-komunisme?page=all

26

Anda mungkin juga menyukai