2013
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan pancasila adalah upaya sadar diri suatu masyarakat dan pemerintahan suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup bangsanya, selaku masyarakat, bangsa dan negara yang berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi masa depan mereka yang senantiasa bisa berubah dan selalu terikat dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasionalnya. Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan asional !ndonesia" menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu# Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak$anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak$ anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi$tingginya. Menurut %% o. &' tahun &''( Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara akti) mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan egara. *ujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita$ cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memoti+asi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pancasila merupakan jati diri bangsa. Pengaruh pancasila terhadap bangsa dan egara !ndonesia sangatlah besar, baik di bidang pertahanan,kebudayaan,pendidikan maupun yang lainnya. namun dalam
2013
hal ini seiring berkembangnya -aman, makna atau re+italisasinya dalam berbagai bidang mulai luntur karena beberapa )aktor. amun kembali lagi bahwa pancasila mengandung nilai$nilai luhur yang begitu penting untuk menunjang keberlangsungan pembangunan bangsa ini, maka alangkah lebih baiknya jika kita menggali kembali makna pancasila yang sempat terpinggirkan dan seolah$olah tenggelam dalam pusaran sejarah langkah kecil ini untuk perubahan yang lebih besar . 1.2 PERUMUSAN MASALAH Mengapa Pancasila disebut sebagai paradigma pembangunan di bidang Pendidikan. Bagaimana peran Pancasila sebagai paradigma pembangunan di bidang pendidikan . 1.3 TUJUAN %ntuk mengetahui peran pancasila sebagai paradigm pembangunan di bidang pendidikan. %ntuk mengetahui kaitan antara Pendidikan Pancasila dengan pembentukan karakter bangsa. 1.4 1.5 METODE PENULISAN Mencari bahan dari internet. Mengumpulkan in)ormasi. SISTEMATIKA PENULISAN Pendahuluan Pembahasan Penutup masa lalu yang tak lagi rele+an. Dan bersama$sama menge+aluasinya karena
&
2013
2013
manusia, (&"menyiapkan tenaga terja dan (("menyiapkan warga negara yang baik. *ujuan pendididkan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. *ujuan umum adalah tujuan paling akhir dan merupakan keseluruhan tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan. Bagi 9ange+eld tujuan umum atau tujuan akhir adalah kedewasaan, yang salah satu cirinya adalah telah hidup dengan pribadi mandiri. Di dalam %%D ,123 pasal &:; telah dinyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. 8elain dari pasal &:; terdapat dalam pasal (, yang dinyatakan bahwa (," tiap$tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Disamping itu dinyatakan pula bahwa (&" pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan %ndang$%ndang. Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang pendidikan ini sangat rele+an dengan kondisi kita dewasa ini, dimana di tengah$tengah dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kita merasakan bahwa Pancasila semakin terpinggirkan, Pancasila seolah$olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tak lagi rele+an dengan dialektika re)ormasi, Pancasila seolah hilang dari memori kolekti) bangsa, Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan apalagi diterapkan, baik dalam konteks ketata negaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan, sehingga dengan demikian, sangat jauh dari konteks pembentukan karakter bangsa. Padahal pendidikan pancasila itu sendiri sangat berperan besar bagi kehidupan kita. Misal bagi mahasiswa dengan adanya pendidikan pancasila di jenjang perguruan tinggi, dapat membantu mahasiswa dalam memahami dan menghayati nilai$nilai dalam pancasila sehingga dapat mendorong diri untuk dapat mewujudkan nilai$nilai tsb ke dalam sendi$sendi kehidupan. 8elain itu dapat membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan
2013
kesadaran
bela
egara.
Peran$peran
pancasila
sebagai
paradigm
pembangunan di bidang pendidikan yaitu # (," sebagai paradigm yang kuat dalam penerapan nilai$nilai luhur di pendidikan (&" sebagai acuan nilai$nilai budaya yg diterapkan di bidang pendidikan ((" sebagai konteks acuan dalam proses pembentukan karakter dan lain$lain. Dunia pendidikan merupakan media yang paling e)ekti) dalam menanamkan memiliki dan menyebarkan Pancasila. nilai$nilai pancasila. Melalui dunia pendidikan mampu menciptakan generasi$generasi penerus bangsa yang jiwa$jiwa 8ehingga mampu menerapkan nilai$nilai amun Pancasila di segala sendi$sendi kehidupan dalam bernegara. <eaktualisasi Pancasila sebagai mata pelajaran tersendiri memang penting. sasarannya tak hanya sampai pada titik itu saja. Pancasila harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan baik itu di lingkup terkecil yaitu keluarga, kelas hingga dunia luar sehingga menjadikannya sebagai budaya. *ak hanya sekedar mata pelajaran belaka.Masalah utama agar Pancasila berhasil menjadi nilai$nilai dalam budaya di sekolah adalah reaktualisasi dan re+italisasi Pancasila itu sendiri.Dalam konteks ini, pendidikan )ormal merupakan salah satu jalur yang e)ekti), mengingat nilai$nilai Pancasila itu secara sistematis ditanamkan melalui proses pendidikan, sejak anak usia dini sampai pendidikan tinggi. 8elain itu, penanaman nilai$nilai Pancasila juga dapat dilakukan melalui jalur pendidikan in)ormal dan/atau non$)ormal, seperti =erakan Pramuka, Karang *aruna, serta berbagai unit akti+itas minat, bakat, dan olahraga. Penguatan kembali nilai$nilai Pancasila dalam segala sendi kehidupan perlu menjadi pemikiran utama seluruh elemen bangsa. Pendidik (guru" yg baik adalah +ital bagi kemajuan dan juga keselamatan bangsa. *idak hanya menyampaikan ide$ide,tetapi hendaknya menjadi suatu wakil dari suatu cara hidup yg kreati),suatu symbol kedamaian dan ketenangan dalam suatu dunia yg dicemaskan dan dianiaya. !a menjadi penjaga peradaban dan pelindung kemajuan. Keteladanan pendidik adalah suatu keniscayaan yg harus
2013
diwujudkan. Perilaku pendidik akan lebih diikuti oleh peserta didik dari pada apa yang dikatakan guru. Bisa karena biasa. !tu lah yang menjadi kunci utama agar nilai$nilai Pancasila dapat diserap. Pancasila harus lah ditanamkan sejak dini. ;aranya melalui dunia pendidikan tadi. ilai$nilai Pancasila harus lah berada di dalam kurikulum dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi 8ekolah harus membudayakan nilai$nilai Pancasila dalam kehidupan sehari$ hari. Penanaman nilai$nilai kejujuran, etika, bermusyawarah, kepedulian terhadap sesama harus ditanamkan sejak dini. 8i)at$si)at tersebut akan tertanam jika dibiasakan dalam kehidupan sehari$hari agar menjadi karakter bangsa bukan diha)al semata melalui buku paket. Kemudian salah satu agenda penting dalam upaya mengatasi krisis dalam kehidupan bangsa kita adalah melalui penididikan karakter, pendidikan nilai, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti.
>
2013
Pancasila menghayati
menempatkan
manusia
dalam
keluhuran
harkat
dan
martabatnya sebagai makhluk *uhan ?ang Maha @sa. Pedoman untuk dan mengamalkan Pancasila harus manusiawi, artinya merupakan pedoman yang memang mungkin dilaksanakan oleh manusia biasa. Agar Pancasila dapat diamalkan secara manusiawi, maka pedoman pengamalannya juga harusa bertolak dari kodrat manusia, khususnya dari arti dan kedudukan manusia dengan manusi lainnya. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dinamakan 0@kaprasetia Pancakarsa4. @kaprasetia Pancakarsa berasal dari bahasa 8ansekerta. 8ecara har)iah 0eka4 berarti satu/tunggal, 0prasetia4 berarti janji/tekad, 0panca4 berarti lima dan 0karsa4 berarti kehendak yang kuat. Dengan demikian 0@kaprasetia Pancakarsa4 berarti tekad yang tunggal untuk melaksanakan lima kehendak dalam kelima 8ila Pancasila. Dikatakan tekad yang tunggal karena tekad itu sangat kuat dan tidak tergoyahkan lagi. @kaprasetia Pancakarsa memberi petunjuk$petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan kelima 8ila dari Pancasila sebagai berikut # A. 8ila Ketuhanan ?ang Maha @sa ," Percaya dan takwa kepada *uhan ?ang Maha @sa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing$masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. &" Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut$penganut kepercayaan yang berbeda$beda, sehingga terbina kerukunan hidup. (" 8aling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan orang lain. B. 8ila Kemanusiaan yang adil dan beradab
," Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama
kepercayaannya.
manusia.
&" 8aling mencintai sesama manusia.
2013
(" Mengembangkan sikap tenggang rasa. 2" *idak sewenang$wenang terhadap orang lain. 3" Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. >" =emar melakukan kegiatan kemanusiaan. 7" Berani membela kebenaran dan keadilan. :" Bangsa !ndonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. ;. 8ilaPersatuan !ndonesia
," Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan
yang ber$Bhineka *unggal !ka. D. 8ila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
," Mengutamakan kepentingan negara dan
masyarakat.
&" *idak memaksakan kehendak kepada orang lain. (" Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
2" Musayawarah untuk mencapai mu)akat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
3" Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
2013
secara moral kepada *uhan ?M@, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai$nilai kebenaran dan keadilan. @. 8ila Keadilan 8osial bagi seluruh <akyat !ndonesia
," Mengembangkan
yang
luhur dan
yan nilai
mencerminkan
&" Bersikap adil.
sikap
kekeluargaan
kegotongroyongan.
(" Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 2" Menghormatsi hak$hak orang lain. 3" 8uka memberi pertolongan terhadap orang lain. >" Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. 7" *idak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. :" 8uka bekerja keras. 1" Menghargai hasil karya orang lain. ,'"
Bersama$sama
2013
Kesadaran moral, mengenal diri sendiri, mengenal nilai$nilai moral, kemampuan memberi pandangan, pengambilan keputusan, dan pengenalan diri sendiri, adalah kualitas manusia utama, yang membuat orang memiliki pengetahuan moral (moral knowing", yang semuanya ini berkonstribusi terhadap bagian dari kogniti) karakter. &. Komponen$komponen Moral 6eeling meliputi enam unsur penting, yaitu # a. ;onscience, kata hati atau hati nurani, yang memiliki dua sisi yaitu sisi kogniti) dan sisi emosi. b. 8el)$esteem atau harga diri. Mengukur harga diri kita sendiri berarti kita menilai diri sendiri. c. @mpathy atau empati adalah kemampuan untuk mengidenti)ikasi, seolah$olah mengalami sendiri apa yang dialami orang lain, atau merasakan apa yang orang lain rasakan. d. 9o+ing the good atau cinta pada kebaiukan, jika orang cinta akan kebaikan, maka mereka akan berbuat baik, dan mereka memiliki moralitas. e. 8el)$control atau kontrol diri, adalah kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, dan hal ini diperlukan juga untuk mengekang kesenangan diri sendiri. ). Humility atau kerendahan hati (lembah manah", adalah merupakan kebaikan moral yang kadang$kadang dilupakan atau diabaikan, pada hal ini merupakan bagaian terpenting dari karakter yang baik. Kerendahan hati adalah bagian dari aspek a)ekti) dari pengetahuan terhadap diri sendiri. Kata hati, harga diri, empati, cinta kebaikan, pengendalian diri, dan kerendahan hati, semuanya akan memperbaiki bagian emosi dari moralitas diri sendiri. (. Komponen$komponen Moral Action, meliputi tiga unsur penting, yaitu # a. ;ompetence atau kompetrensi moral adalah kemampuan untuk menggunakan pertimbangan$pertimbangan moral dan perasaan dalam perilaku moral yang a)ekti).
,'
2013
b. Bill atau kemauan, adalah kemampuan yang sering menuntut tindakan nyata dari kemauan, memobilitas energi moral untuk bertindak tentang apa yang kita pikirkan, apa yang harus kita kerjakan. Kemauan berada pada keberanian moral inti. c. Habit atau kebiasaan. 8uatu kebiasaan untuk bertindak secara baik dan benar perlu senantiasa di kembangkan. *ugas pendidikan moral adalah membantu peserta didik supaya memiliki karakter atau akhlaC atau budi pekerti yang baik, sekaligus dimilikinya dalam diri peserta didik, pengetahuan, perasaan, dan tindakan moral yang saling melengkapi satu sama lain, dalam suatu kesatuan organis harmonis dinamis. 8edangkah tujuan pendidikan moral adalah membantu peserta didik agar menjadi bijak atau pintar (smart" dan membantu mereka menjadi orang yang baik. Baik dalam artinya adalah dimilikinya nilai$nilai yang dapat memperkokoh martabat manusia dan mengembangakan kebaikan indi+idu dan masyarakat. Aspek pendidikan adalah aspek terpenting dalam membentuk karakter bangsa. Dengan mengukur kualitas pendidikan, maka kita dapat melihat potret bangsa yang sebenarnya, karena aspek pendidikanlah yang menentukan masa depan seseorang, apakah dia dapat memberikan suatu yang membanggakan bagi bangsa dan dapat mengembalikan jati diri bangsa atau sebaliknya. 8etidaknya ada empat )aktor utama yang harus diperhatikan yaitu )aktor kurikulum, dana yang tersedia untuk pendidikan, )aktor kelaikan tenaga pendidik, dan )aktor lingkungan yang mendukung bagi penyelenggaraan pendidikan. Keempat )aktor ini terkait satu sama lain untuk dapat menghasilkan 8DM dengan karakter nasional yang mampu bersaing di era global, yang akhirnya dapat mengembalikan jati diri bangsa.
,,
2013
3.2.
Sa#an
Dalam membangun karakter bangsa sebaiknya dengan menerapkan nilai$nilai yang terkandung pada pancasila karena jika suatu bangsa dapat mengamalkannya maka akan terbentuk suatu bangsa berkarakter tangguh serta akan di dapati egara yang aman dan sejahtera. Dan kita sebagai generasi penerus bangsa harus berusaha menerapkan nilai$nilai luhur tersebut dalam sendi$sendi kehidupan kita terutama dalam pendidikan kita, karena dengan adanya pendidikan yang dilandasi dengan pancasila maka akan tercipta generasi yang tangguh yang mampu bersinergi dengan tantangan -aman
,&