Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN KARAKTER DAN SASTRA

DOSEN PEMBIMBING :

MARTOPAN ABDULLAH,S.PD.,M.M.

DISUSUN OLEH :

1. BERES HARIATI 20216120100044


2. DHINI FEBRIANTI P.O 20216120100041
3. EFITRIANI RISNA 20216120100013
4. EKA RATNAWATI 20216120100008
5. EKO SAPUTRA 20216120100024
6. EXCELA AGISTHA PUTRI 20216120100054
7. FANY NURHIKMAH 20216120100002
8. FEBRYIANA 20216120100023
9. FERNANDO 20216120100037
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang maha Pengasih lagi Maha
Penyayang atas segala rahmat-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat tersusun sampai
dengan selesai. Kami sangat berharap semoga makalah tentang “Pendidikan Karakter dan
Sastra” ini dapat menambah pengetahuan . Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. I

DAFTAR ISI........................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

A.LATAR BELAKANG................................................................................................... 1

B.RUMUSAN MASALAH............................................................................................... 1

C.TUJUAN PENELITIAN................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2

A.PENGERTIAN KARAKTER DAN SASTRA............................................................. 2

B.UNSUR-UNSUR KARAKTER.................................................................................... 3

C.JENIS KARAKTER...................................................................................................... 4

D.FAKTOR PEMBENTUKAN KARAKTER................................................................. 4

E.PEMBELAJARAN SASTRA DAN PENDIDIKAN KARAKTER............................. 5

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 6

A.KESIMPULAN............................................................................................................. 6

B.SARAN.......................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN

A.LatarBelakang
Karakter merupakan penggambaran sifat-sifat kejiwaan dan tingkah lakuseseorang
dengan menonjolkan nilai tertentu sehingga berbeda dengan orang lain yang diperoleh
melalui proses pembelajaran. Karakter seseorang bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir.
Pada dasarnya karakter tersebut terbentuk melalui proses pembelajaran yang cukup panjang
di beberapa tempat, seperti dirumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitar.
Pembentukan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui pembelajaran pengetahuan
(kognisi) dan penanaman nilai-nilai karakter yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Materi pembelajaran di sekolah menyuguhkan pendidikan karakter yang abstrak dan
ideal. Namun ada juga materi pelajaran yang menyuguhkan pendidikan karakter yang nyata
(konkret) bagi siswa, yakni materi sastra.
Sastra dapat dijadikan sebagai salah satu sumber dan sarana pembentukan karakter
mahasiswa karena pada dasarnya karya satra merupakan cerminan kehidupan masyarakat
yang mengandung nilai-nilai tentang segala aspek kehidupan manusia, berupa nilai moral,
akhlak, dan budi pekerti. Pendidikan karakter melalui pembelajaran sastra bisa berhasil jika
guru dapat memilih bahan ajar yang tepat dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang
menarik. Pembelajaran sastra akan mendapatkan dukungan secara luas oleh lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga,dan masyarakat jika bahan ajar sastra disesuaikan dengan nilai-
nilai karakter yang digali dari budaya masyarakat setempat.

B.RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksuddenganpendidikankarakter dan sastra ?
2. Apasajaunsur-unsurkarakter ?
3. Apasajajeniskarakter ?
4. Apasajafaktorpembentukankarakter ?
5. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran sastra dan pendidikan berkarakter ?

C.TujuanPenelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksuddenganpendidikankarakter dan sastra
2. Untuk mengetahuiunsur-unsurkarakter
3. Untuk mengetahuijeniskarakter
4. Untuk mengetahuifaktorpembentukankarakter
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran sastra dan pendidikan
berkarakter
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Karakter dan Sastra


1.Pengertian Karakter
Pengertian karakter menurut para ahli :
W. B. Saunders
Karakter adalah suatu sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh seorang individu.
Karakter seseorang dapat terlihat dari berbagai atribut dalam tingkah lakunya sehari-hari.
Alwisol
Karakter adalah suatu penggambaran tingkah laku yang dilakukan dengan memperlihatkan
dan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk), secara implisit maupun eksplisit.
John Maxwell
Pengertian karakter jauh lebih baik dibandingkan dengan sekadar perkataan. Lebih lanjut,
Maxwell mengatakan karakter adalah suatu pilihan yang dapat menentukan tingkat
kesuksesan seseorang.
Kamisa
Karakter adalah suatu sifat Kejiwaan, akhlak, serta budi pekerti yang dimiliki seseorang yang
membuatnya berbeda dengan orang lainnya.
Soemarno Soedarsono
Karakter adalah suatu nilai yang terpatri dalam diri seseorang yang didapatkan dari
pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh lingkungan yang kemudian
dipadupadankan dengan nilai-nilai yang ada di dalam diriseseorang dan menjadinilaiintrinsik
yang terwujud di dalam system daya juang yang kemudian melandaisikap, perilaku, dan
pemikiran seseorang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
Menurut KBBI, arti karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan yang lain; watak.Menurut Wikipedia Karakter atau watak
adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budipekerti, dan tabiat yang
dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.

2.Pengertian Sastra
Pengertian sastra menurut para ahli :
Menurut Aristoteles 
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.

Menurut A. Teeuw
Sastra didefenisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis; pemakaian Bahasa dalam bentuk
tulis.
Menurut Ahmad Badrun
Sastra atau  kesusastraana dalah kegiatanseni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-
simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) :
Sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa
sehari-hari). Menurut Wikipedia, sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan
dari Bahasa Sans kertaśāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman",
dari kata dasarśās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini
biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang
memiliki arti atau keindahan tertentu.

B.Unsur-Unsur Karakter
1.Emosi
Secara umum, definisi emosi adalah suatu perasaan atau gejolak jiwa yang muncul dalam diri
seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari
luar.
2.Konsep diri
Konsep diri (self conception) adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya
sendiri. Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik, karakter individu, dan
motivasi diri.
3.Kebiasaan dan kemauan
Kebiasaan dan kemauan yang kuat dalam diri seseorang akan sangat berpengaruh pada
pembentukan karakternya. Suatu kebiasaan dalam berperilaku dan
bertindakmerupakancerminandarikarakterseseorang.
4.Kepercayaan
Dalam hal ini, kepercayaan merupakan komponen yang didapatkan dar ifaktor
sosiopsikologis yang juga dapat berpengaruh pada karakter seseorang. Kepercaya
anseseorang dapat membangun watak dan karakter seseorang melalui proses pembelajaran.
C.Jenis Karakter
1.Sanguinis
Jenis karakter ini secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan individu tertentu
suka bergaul dengan orang lain yang berada di lingkungan sekitarnya. Jenis karakter ini
seringkali diistilahkan dengan ekstrovet.
2.Melankolis
Jenis karakter melankolis secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan individu
yang tidak suka bergaul dengan individu lain di lingkungan sekitar, atau cenderung menutup
diri dari luar lingkungannya, pemikirkeras serta cenderung bersifat pesimis.
Jenis karakter melankolis sering kali diistilahkan sebagai introvert.
3.Koleris
Jenis karakter koleris secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan memiliki
kepribadian yang tegas dalam mengambil keputusan, gemar mengatur, senang berpetualang,
senang denganhal yang menantang, serta optimistis atau tidak mudah menyerah.
4.Plegmatis
Jenis karakter plegmatis secara mendasar menjelaskan karakter yang identic dengan sifat
pembawaan yang cenderung santai dan acuh tak acuh. Jenis karakter ini dapat lebih mudah
berdamai dengan kehidupan dalam berbagai macam keadaan.

D.Faktor Pembentukan Karakter


1.Lingkungan
Dalam membentuk karakter seseorang, lingkungan memberikan pengaruh kuat bagi individu.
Setiap perilaku dan sugesti yang diberikan sedikit banyak akan menjadi contoh dan kemudian
ditirukan.
2.Kegiatan sehari-hari
Setiap kegiatan yang dilakukan secara teratur akan menjadi kebiasaan dan dapat menjadi
pengaruh besar dalam perkembangan karakter seseorang. Kegiatan tersebut sebagai contoh
nyata bahwa sikap dan gaya keseharian bisa mencerminkan suatu karakter.
3.Keturunan
Pada dasarnya keturunan adalah factor utama pembentukkan karakter seorang individu.
Selain kepribadian yang menurun, kebiasaan dalam bertindak merupakan contoh riil untuk
memengaruhi karakter.
4.Perasaan
Peran perasaan atau emosi pada pembentukan karakter sangat kuat karena factor tersebut
berasal dari diri sendiri. Gambaran perasaan akan menunjukkan emosi Ketika berada dalam
kondisi dan situasi, lalu dieksekusi dengan sebuah tindakan.

E. Pembelajaran Sastra dan Pendidikan Berkarakter


Pembelajaran Sastra Membentuk Karakter Mahasiswa adalah karya seni yang
menggunakan Bahasa sebagai sarananya, mencakup sastra lisan, tulis, dan cetak (Sopandi,
2010:1).
Sering terjadi Tindakan anarkisme, tawuran serta perlakuan yang melawan hukum juga telah
ditunjukkan anak bangsa. Lebih parah lagi, hal itu juga ditunjukkan oleh tokoh publik, tokoh
politik, juga oleh penyelenggara pemerintahan. Dapat dilihat bahwa banyak nya perbuatan
berindikasi pada Tindakan melawan hukum, dilakukan oleh orang-orang yang terhormat
dengan menduduki posisi penting di negeri ini. Semuanya sangat miris untuk dideskripsikan.
Tragisnya, hal itu bisa menjadi contoh yang akan menjadi cerminan bagi seluruh anak bangsa
ini. Perilaku negative tersebut dipublikasi secara media sosial maupun media cetak. Sehingga
terlihatlah dengan jelas bagaimana perilaku itu sangat jauh dari karakter bangsa Indonesia
yang terkenal dengan etika dan sopan santun.
Menurut Confusius seorang filsuf terkenal Cina dalam Megawangi (2003)
Menyatakan bahwa “Manusia pada dasarnya memiliki potensi mencintai kebajikan, namun
bila potensi ini tidak diikuti dengan pendidikan dan sosialisasi setelah manusia dilahirkan,
maka manusia dapat berubah menjadi binatang, bahkan lebih buruk lagi”. Sebab itu,
sosialisasi dan Pendidikan anak yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan baik di keluarga,
sekolah, maupun lingkungan yang lebih luas sangatlah penting dalam pembentukan karakter
seorang anak. Sastra memiliki berbagai peran penting dalam fungsi edukasi. Pembelajaran
sastra di dalam kelas, dapat menciptakan imajinasi pada siswa, mengembangkan kemampuan
kritis dan meningkatkan kesan emosionalnya. Mahasiswa akan menjadi lebih percaya diri
dalam mengekspresikan ide mereka, dan mengekspresikan emosinya. Selainitu, dapat
meningkatkan motivasi dalam hal kemampuan nya menguasai teks sastra dan memahami
bahasa, serta dalam menghubungkan teks sastra yang dibaca tersebut dengan nilai-nilai dan
tradisi dari masyarakatnya. Dapat disimpulkan bahwa sastra mempunyai fungsi yang penting
bagi kehidupan, pembelajaran sastra dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk meningkatkan
kepekaan Mahasiswa terhadap nilai-nilai kehidupan dan kearifan dalam menghadapi
lingkungan, realitas, kehidupan, dan sikap pendewasaan.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik kepada peserta didik
untuk membentuk kepribadian peserta didik yang mengajarkan dan membentuk moral, etika,
dan rasa berbudaya yang baik serta berakhlak mulia yang menumbuhkan kemampuan
seseorang untuk memberikan keputusan baik dan buruk serta mewujudkan kebaikan itu
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melakukan pendidikan , pengajaran ,dan pelatihan.

B.Saran
Melalui pengajaran sastra kita dapat berperan dalam membentuk karakter yang positif
pada diri kita masing-masing. Namun pembentukan karakter itu tidak akan maksimal, jika
pengajaran sastra gagal menumbuhkan minat baca seseorang pada karya sastra.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.websitependidikan.com/2017/09/pengertian-sastra-menurut-kbbi-dan-para-
ahli.html
http://mettaadnyana.blogspot.com/2014/07/bahasa-indonesia-makalah-pendidikan.html?m=1
https://www.bola.com/ragam/read/4582039/pengertian-karakter-unsur-jenis-beserta-macam-
macam-pembentukannya-yang-perlu-diketahui
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Karakter

Anda mungkin juga menyukai