MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Manajemen Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
integrasi,
dan
sinkronisasi
kegiatan-kegiatan
pendidikan
harus
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Pentingnya Organisasi Sekolah
2. memberikan petunjuk umum atau petunjuk khusus, baik lisan atau tulisan
secara langsung maupun tidak langsung (Suharsimi 1988)
c. Pengorganisasian
Pengoganisasian
di
sekolah
diartikan
sebagai
usaha
untuk
sekolah, guru, karyawan, dan murid. Disamping itu, sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal ada dibawah instansi atasan baik itu dikantor dinas atau
kantor wilayah departemen yang bersangkutan. Di negara kita, kepala sekolah
adalah jabatan tertinggi disekolah itu, sehingga ia berperan sebagai pemimpin
swkolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia didudukkan pada tempat
paling atas.
Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas-tugas dan
tanggung jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk mencapai
tujuannya dibagi secara merata dengan baik sesuai dengan kemampuan,
fungsi, dan wewenang yang telah ditentukan. Melalui struktur organisasi yang
ada tersebut orang akan mengetahui apa tugas dan wewenang kepala sekolah,
apa tugas guru, apa tugas karyawan sekolah (yang biasa dikenal sebagai
pegawai tata usaha).
Demikian juga terlihat apakah disuatu sekolah dibentuk satuan tugas
(unit kerja) tertentu seperti bagian UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), bagian
perpustakaan, bagian kepramukaan, dan lain-lain sehingga keadaan ini
tentunya akan memperlancar jalannya roda pendidikan disekolah tersebut.
Dengan organisasi yang baik dapat dihindari tindakan kepala sekolah
yang menunjukkan kekuasaan yang berlebihan (otoriter); suasana kerja dapat
lebih berjiwa demokratis karena timbulnya partisipasi aktif dari semua pihak
yang bertanggung jawab. Partisipasi aktif yang mendidik (pedagigis) dapat
digiatkan melalui kegairahan murid sendiri yang bergerak dengan wadah
OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Oleh karena itu didalam memikirkan
pembentukan organisasi sekolah, maka fungsi dan peranan OSIS tidak boleh
dilupakan.
B. Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Organisasi
Sekolah
Sebenarnya pedoman untuk menyusun organisasi sekolah yang baik
tidak mudah ditentukan. Perbedaan sekolah yang satu dengan yang lainnya
adalah penyebab kesulitan itu. Tetapi sangat mungkin apabila sekolah yang
sejenis mempunyai organisasi yang sama atau seragam dalam hal struktur atau
susunannya.
Di bawah ini bebrapa factor yang mempengaruhi perbedaan susunan
organisasi sekolah.
1. Tingkat Sekolah
yang
bertujuan
mempersiapkan
dan
mengembangkan
perpustakaan
sekolah,
dan
bagian
pengajaran
yang
Di bawah ini beberapa contoh tipe sekolah yang dikutip dari buku
Pedoman Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah yang diterbitkan
oleh Proyek Pembakuan Sarana Pendidikan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 1978. Dengan memperhatikan tipe-tipe sekolah ini kita
dapat memebandingkan mana-mana sekolah yang besar dan mana yang
kecil, sehingga gambaran kita tentang organisasi sekolah yang
bersangkutan akan berlawanan pula.
a. Taman Kanak-kanak
khususnya
pendidikan
bagi
anak-anak
mereka
di
sekolah
pasti
1.
2.
3.
4.
f.
1.
2.
3.
4.
belajar
belajar
belajar
belajar
Keterangan:
SPG (Sekolah Pendidikan Guru) mempunyai dua jurusan yakni
jurusan guru Sekolah Dasar dan jurusan guru Taman Kanak-kanak.
g. Sekolah Menengah Ekonomi Atas
A.
B.
C.
Tata Usaha
Tata Buku
Tata Niaga
721-840
601-720
481-600
241-280
201-240
161-200
241-280
201-240
161-200
241-280
201-240
161-200
D.
E.
361-480
Kurang dari 360
121-160
Kurang
120
121-160
dariKurang
121-160
dariKurang
120
120
dari
Pemda Kelurahan
Kepala SD
Ketua BP3
DEWAN GURU
Dengan tugas-tugas meliputi:
1. Seksi Kesenian
5.
Seksi
Perpustakaan
2. Seksi PKK
3. Seksi Pertanian
4. Seksi Olahraga
6. Seksi UKS
7. Seksi Pramuka
8. Seksi Keagamaan
Keterangan:
Murid
= Garis Komando
= Garis Konsultasi
Contoh Struktur Organisasi Sekolah Sebuah SMP
Kabid PMU
Kepala Sekolah
Wakil Kep. Sek.
Kasi Pengajaran
Kasi GC
Kasi
Ketua BP3
Kasi Perpustakaan
SISWA
Contoh Struktur Organisasi Sekolah Sebuah SMU di Yogyakarta
Kepala Sekolah
Wakil Kep. Sek.
BP3
Keterangan:
Bagian
Pengajara
n
Bagian
Kesiswaan
Bagian
Perpustakaa
n
= Garis Komando
Bagian
Bagian
= Garis Konsultasi
Keuanga
Kesejahteraa
n
Wali Kelas
Kelas
Catatan:
Berdasar Kurikulum Tahun 1984, susunan organisasi SMA sudah ditentukan
sebagaiman tercantum dalam buku Petunjuk Pelaksanaan dan Pengelolaan
Kurikulum, adalah sebagai berikut.
Kepala Sekolah
WAKASEK
UR.
KESISWAA
WAKASEK
UR.
KURIKULU
WAKASEK
UR.
SARANAAPRASARANA
KOORDINATOR
BP
GURU-GURU
SISWA
BP3/POMG
WAKASEK
Tata Usaha
WAKASEK
UR.
KERJASAMA
DENGAN
MASYARAKAT
Urusan
Urusan
Sarana
Urusan
Urusan
Kurikulum Pembinaan
Prasarana
Siswa
Hubungan
Kerja sama
Masyarakat
Wali
Guru Mata
Guru
Tenaga
Kelas
Pelajaran
Pembimbing
Kependidikan
Lainnya
Koordina
tor Guru
Mata
Pelajaran
(MGMP)
PPKn
Koordinat
or Guru
Mata
Pelajaran
(MGMP)
.
Koordinat
or Guru
Mata
Pelajaran
(MGMP)
..
Koordina
tor Guru
Mata
Pelajaran
(MGMP)
..
SISWA
(Sumber: Depdikbud,1994:6)
Alternatif 2: Terutama untuk Sekolah cukup besar, yang memiliki lebih dari 6
rombongan belajar
Catatan:
Kes-Ling = Kesiswaan dan Lingkungan
Akademik = Kurikulum, Sarana-Prasarana, dan Kegiatan belajr Mengajar
Alternatif 3: Terutama untuk Sekolah kecil, yang memiliki tidak lebih dari 6
rombongan belajar.
2. Alternatif 2
Sekolah reguler (SD) yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi memiliki Guru
Pembimbing Khusus (Guru Tetap) yang berlatar belakang pendidikan luar biasa
atau berlatar belakang pendidikan umum tetapi sudah mendapatkan pelatihan yang
memadai tentang ke-PLB-an, sehingga factor jarak dengan lokasi SDLB/SLB tidak
menjadi pertimbangan, karena Sekolah ini sudah dapat mandiri. Sekolah Dasar ini
disebut SD Inklusi Basis (memiliki Guru Pembimbing Khusus Tetap).
Secara organisatoris, pola pembinaan sekolah inklusi ini sama dengan
sekolah reguler (SD), yang secara diagramatis seperti di bawah ini.
c.Agar tugas dan fungsi Kepala Sekolah berjalan baik dan dapat mencapai
sasaran perlu adanya jadwal kerja Kepala Sekolah yang mencakup:
1) kegiatan harian
2) kegiatan mingguan
3) kegiatan bulanan
4) kegiatan semesteran
5) kegiatan akhir tahun pelajaran, dan
6) kegiatan awal tahun pelajaran.
2. Tata Usaha
Kepala Tata Usaha adalah penanggung jawab pelayanan pendidikan di
sekolah. Ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala Sekolah dalam
menangani pengaturan:
a. administrasi kesiswaan
b. administrasi kurikulum
c. administrasi ketenagaan
d. administrasi sarana-prasarana
e. administrasi keuangan
f. administrasi hubungan dengan masyarakat
g. administrasi kegiatan belajar-mengajar.
3. Wakil Kepala Sekolah
Tugas Wakil Kepala Sekolah adalah membantu tugas Kepala Sekolah
dan dalam hal tertentu mewakili Kepala Sekolah baik ke dalam maupun keluar,
bila Kepala Sekolah berhalangan. Sesuai dengan banyaknya cakupan tugas, 7
(tujuh) urusan yang perlu penanganan terarah di sekolah, yaitu:
a. Urusan Kesiswaan, Ruang lingkupnya mencakup:
mengorganisasikan
(organizing),
mengarahkan
(directing),
mengkoordinasikan
(coordinating),
mengawasi
(controlling),
dan
mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang berkaitan dengan ketenagaan.
d. Urusan sarana-prasarana, Ruang lingkupnya mencakup merencanakan
mengorganisasikan
(organizing),
mengarahkan
(directing),
mengkoordinasikan
(coordinating),
mengawasi
(controlling),
dan
mengevaluasi
(evaluation),
hal-hal
yang
berkaitan
dengan
keuangan/pendanaan sekolah.
f.
g. Urusan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Organisasi secara umum dapat diartikan memberi struktur atau susunan yakni
dalam penyusunan/penempatan orang-orang dalam suatu kelompok kerja sama,
dengan maksud menempatkan hubungan antar orang-orang dalam kewajibankewajiban, hak-hak dan tanggung jawab masing-masing. Penentuan struktur,
hubungan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Penentuan struktur, hubungan
tugas dan tanggung jawab itu dimaksudkan agar tersusun suatu pola kegiatan untuk
menuju kearah tercapainya tujuan bersama.
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Organisasi
Sekolah adalah Tingkat Sekolah, Jenis Sekolah, Besar Kecilnya Sekolah, Letak dan
Lingkungan Sekolah.
Organisasi sekolah dilihat dari tingkatannya atau jenjang sekolah terdapat:
tingkat prasekolah dan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) serta Perguruan Tinggi. Ditinjau dari jenis sekolah,
dibedakan atas sekolah umum dan sekolah kejuruan, sedangkan ditinjau dari
penyelenggara pendidikan, terdapat sekolah negeri dan sekolah swasta.
Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Organisasi
Sekolah adalah Tingkat Sekolah, Jenis Sekolah, Besar Kecilnya Sekolah, Letak dan
Lingkungan Sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Subroto, B Suryo. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Rineka Cipta: Jakarta.
Sukirman, Hartati, dkk. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jurusan Administrasi
Pendidikan FIP-UNY. ( Tanpa Tahun).
http://www.ditplb.or.id/profile.php?id=54