MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan
yang diampu oleh Dr. H. Abu Bakar, M.Pd.
Disusun oleh:
Ai Srihayati 1602139
Estrie Widyastuti 1607477
Fahmi M. Hafidz 1607985
Fahri Yusrizal 1604398
Lulu Nurani 1601585
Nur’aidah Nafilah 1600736
IPAI A 2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Peserta Didik”. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen kami, yaitu Dr. H. Abu
Bakar, M.Pd. yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan
makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga
sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Manajemen
Berdasarkan asal kata, pengertian Manajemen Peserta Didik merupakan
penggabungan dari kata Manajemen dan Peserta Didik.
3
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan, sampai mencapai kematangan
(Imron, 2001, hal. 6)
Rohiat mendefinisikan bahwa manjemen peserta didik adalah menata
dalam proses peserta didik mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran
sampai lulus sesuai dengan tujuan institusional agar dapat berlangsung secara
efektif dan efisien (Rohiat, 2008, hal. 25).
4
berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan,
dan segi-segi potensi peserta didik lainnya (Prihatin, 2011, hal. 9).
Agar tujuan dan fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Prinsip-
prinsip yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a) Penyelenggara harus mengacu pada peraturan yang berlaku pada saat
program dilaksanakan.
b) Manajemen peserta didik harus mempunyai tujuan yang sama dan atau
mendukung terhadap tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan.
c) Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban
misi pendidikan dan dalam rangka mendidik peserta didik.
5
d) Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mempunyai keragaman latar belakang
dan punya banyak perbedaan.
e) Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya
pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik.
f) Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu
kemandirian peserta didik.
g) Kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan
peserta didik, baik di sekolah, lebih-lebih di masa depan (Suhardan & dkk,
2015).
C. Ruang Lingkup
6
Langkah-langkah rekruitmen peserta didik (siswa baru) adalah sebagai
berikut:
4. Orientasi
7
5. Penempatan Peserta Didik
8
7. Pencatatan dan Pelaporan
a. Buku induk siswa : Buku ini berisi catatan tentang peserta didik yang
masuk pada sekolah tersebut.
b. Buku klapper : Buku yang dibuat dengan urutan sesuai abjad siswa dan
bertujuan untuk memudahkan pencarian data peserta didik kembali jika
sewaktu-waktu diperlukan.
c. Daftar presensi : Untuk memeriksa kehadiran peserta didik pada
keseluruhan kegiatan di sekolah
d. Daftar mutase peserta didik : Daftar mutase digunakan untuk mencatat
ke luar masuk peserta didik dalam setiap bulan, semester atau setahun.
e. Buku catatan pribadi peserta didik : Buku ini dipegang oleh guru BP
f. Daftar nilai : Untuk mencatat hasil tes setiap peserta didik pada bidang
studi/mata pelajaran tertentu.
g. Buku Legger : Merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang studi
untuk setiap peserta didik
h. Buku raport : Merupakan alat untuk melaporkan prestasi belajar peserta
didik kepada orang tua/wali atau kepada peserta didikitu sendiri.
9
demikian, diharapkan hubungan antara para alumni dan sekolah tetap
terjalin. Hubungan antara sekolah dan para alumni dapat dipelihara lewat
pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh para alumni yang
tergabung dalam IKA (Ikatan Alumni) dan biasanya melakukan suatu
kegiatan yang disebut “reuni”.
10
Program Usaha Kesehatan Sekolah adalah sebagai berikut:
11
E. Studi Kasus
12
Bahkan secara rinci orientasi ini mengenalkan tata tertib sekolah, guru, staf
TU sekolah, perpustakaan sekolah, layanan khusus yang ada di sekolah,
program studi di sekolah, cara belajar efektif dan efisien di sekolah serta
organisasi kesiswaan yang ada di sekolah (Suhardan & dkk, 2015).
Setelah siswa selesai mengikuti masa orientasi, dilakukan pembagian
kelas. Pembagian kelas di sekolah biasanya menggunakan tipe kelas yang
heterogen tanpa ada pertimbangan menempatkan kelas berdasarkan suku,
nilai, agama maupun gender. Pembagian kelas ini tentu saja dibagi
berdasarkan rasio dengan ruang kelas yang ada. Setelah terbentuk kelas,
barulah peserta didik mengikuti program pembelajaran dalam bentuk mata
pelajaran/bidang studi yang harus ditempuh oleh peserta didik selama di kelas
tersebut. Di samping itu, siswa juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan
organisasi di sekolah yang sifatnya ekstra kurikuler dan dilakukan di luar jam
mata pelajaran/bidang studi (Suhardan & dkk, 2015).
Dalam proses pembelajaran ini dilakukan penilaian terhadap peserta
didik. Penilaian ini dilakukan untuk melihat kemajuan peserta didik dan
menentukan naik atau tidak naik ke kelas berikutnya (bagi kelas 1 dan kelas
2) serta penentuan lulus atau tidak lulus bagi kelas 3. Hasil penilaian yang
dilakukan oleh pihak sekolah ini dilaporkan kepada orang tua/wali siswa.
Laporan kepada orang tua tersebut lazim disebut buku raport. Sedangkan
siswa yang lulus dari sekolah diberikan ijazah/STTB (Suhardan & dkk,
2015).
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Objek Penelitian
Narasumber : Bapak Karisma Yanda
Pekerjaan : Staf Kesiswaan SMAN 15 Bandung
C. Peran-Peran
1. Pewawancara : Ai Srihayati, Fahri Yusrizal, Lulu Nurani
2. Notulensi : Ai Srihayati, Nur’aida Nafilah
3. Dokumentasi : Estrie Widiyastuti
4. Perekam Audio : Lulu Nurani, Fahmi M. Hafiz
D. Hasil Observasi
1. Proses penerimaan peserta didik
Proses penerimaan peserta didik mengikuti sesuai aturan yang berlaku di
Jawa Barat, yaitu secara online. Jalur masuk melalui dua jalur, yaitu ada
jalur akademik (menggunakan NEM) dan non akademik (prestasi dan
afirmasi). Jalur non akademik prestasi ada cabangnya, yaitu kesenian dan
olahraga.
2. Syarat penerimaan
Jalur akademik dilihat dari NEM yang sesuai atau melebihi passing grade.
Jika melalui jalur non akademik maka harus memiliki piagam yang sesuai
dengan prestasi tingkat kabupaten, kota, provinsi, dan nasional. Tingkat
yang paling tinggi akan diutamakan. Untuk jalur non akademik afirmasi
sesuai dengan wilayah terdekat dan syaratnya memiliki SKTM (Surat
Keterangan Tidak Mampu). Penerimaan peserta didik pun disesuaikan
dengan wilayah.
14
3. Passing grade
30an, tapi tiap tahun beda-beda. Untuk tahun ini passing grade SMAN 15
Bandung yaitu 29,05 di PPDB
4. Kuota pendaftar
Kuotanya 240 untuk di PPDB, namun kan ada yang masuk lewat jalur non
akademik dan banyak juga siswa pindahan. Biasanya siswa akan dibagi
menjadi 10 kelas, 1 kelas terdiri dari 32 siswa, sehingga kurang lebih
siswa yang masuk pertahun sebanyak 320 siswa.
5. Rasio antara Laki-laki dan Perempuan
Dalam satu kelas biasanya lebih banyak perempuan. kira-kira 60%
perempuan (20 siswa) dan 40% laki-laki (12 siswa).
6. Kriteria peserta didik yang diterima
Tidak ada kriteria khusus. Tapi yang pasti memenuhi syarat sesuai dengan
persyaratan yang ada pada jalur akademik dan non akademik.
7. Pembentukan panitia PPDB
Sebelum PPDB di mulai sudah ada pembentukan panitia sebulan sebelum
PPDB, sesuai dengan panitia yang di butuhkan, yaitu jalur akademik dan
prestasi. Tidak semua guru terlibat dalam PPDB, hanya beberapa guru
yang di tunjuk, biasanya bagian manajemen kurikulum, sarana, humas,
kesiswaan, dan tata usaha.
8. Pelaksanaan PPDB
PPDB dimulai setelah kelas 12 ujian nasional, sekitar bulan Mei atau Juni.
9. MOS
Tahun ajaran 17/18 bekerjasama dengan Daarut Tauhid. Para peserta didik
berkegiatan selama 3 hari untuk membangun karakter. Dan menyerahkan
segala kegiatan dan program kepada pihak Daarut Tauhid.
10. Yang terlibat dalam MOS
Kesiswaan, manajemen dan beberapa guru yang ditunjuk.
11. Proses pembagian kelas Peserta Didik
Pemilihan kelas bukan bagian kesiswaan, karena itu ranah kurikulum.
15
12. Peminatan
Dimulai dari semester 1 kelas 10. Pada awalnya peminatan bebas memilih
tapi karena dalam satu pelajaran banyak peminatnya, maka untuk
menanggulanginya pihak kesiswaan yang mengatur. Misalnya IPS 1
kebagian peminatan bahasa jerman.
13. Ekskul
Ada sekitar 17 cabang. Seni pun terbagi yaitu degung, Angklung dan
kesenian modern. Olahraga pun sama, memiliki banyak cabang. Ada pun
ekskul yang wajib diikuti yaitu Pramuka. Karena langsung dari
kementrian. Awalnya ekstra kurikuler itu dilaksanakan tiap hari rabu, tapi
peraturannya hari jum’at tapi karena terlalu banyak yaitu satu angkatan,
maka di masukkan kedalam jam mata pelajaran. Karena kekurangan
pelatih yang tidak seimbang dengan peserta didik.
Tidak ada tindakan tegas bagi peserta didik yang tidak mengikuti ekskul,
yang penting peserta didik mengikuti ekskul wajib. Dan ekskul di luar
yang wajib sesuai dengan minatnya masing-masing.
14. Kekerasan
2 tahun yang lalu SMAN 15 di nobatkan sebagai sekolah ramah anak dan
tidak ada kekerasan. Para guru hanya bisa menghimbau agar tidak ada
kekerasan pada peserta didik. Karena banyak berita guru yang melakukan
kekerasan pada peserta didik.
15. Layanan
Semester ini, ada guru asuh. Setiap 1 guru membawahi 20 siswa. Karena
ada pembinaan karakter. Peserta didik sendiri di pilih secara acak, supaya
para guru dan siswa lebih mengenal. Tidak ada waktu khusus untuk guru
asuh dan peserta didik berkumpul, karenaitu di luar jam pelajaran.
Perbedaan fungsi guru asuh dan guru BK yaitu, guru asuh hanya fokus
pada karakter peserta didik, sedangkan guru BK fokus pada prestasi dan
yang berhubungan dengan akademik.
Layanan perpustakaan lengkap. Banyak juga guru yang menginginkan
KBM di perpustakaan, hanya saja masih secara manual.
16
Kantin ada 2 yang bisa menampung peserta didik. Karena ada dua kali
istirahat, maka jika jam 10 tidak kebagian maka ada jam 1. SMAN 15
tidak menganjurkan untuk membawa makanan dari rumah. Maka ada yang
membawa dan ada yang tidak. Jika di purwakarta perintah membawa
makanan dari rumah langsung dari bupatinya sendiri.
16. Peraturan
Semua peraturan sama seperti sekolah lain, tidak ada peraturan khusus.
Dan setiap siswa diberi buku saku.
17. Proses penilaian
Selama peserta didik mengikuti program sekolah dengan baik dan saat
pelaksanaan ujian sekolah hasilnya pun bagus maka kemungkinan besar
peserta didik dapat lulus, karena kelulusan murni berada di tangan pihak
sekolah.
18. Alumni
Dibentuknya ikatan alumni IKA yang dibentuk pada tanggal 15 Mei 2016,
tujuannya agar alumni mengetahui apabila sekolah mengadakan kegiatan
dan dapat membantu kegiatan tersebut, selain itu tujuannya agar sekolah
juga mengetahui apabila alumni mengadakan kegiatan, seperti: reuni .
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kita sebagai calon guru harusnya mampu mendidik para peserta didik
kita dengan baik, dengan proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, seorang guru harus mengenal karakteristik mereka agar bisa
mengembangkan minat dan bakat peserta didik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Imron, A. (2001). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang: Bumi Aksara.
19