Anda di halaman 1dari 17

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN INDONESIA

MATA KULIAH PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN


SOSIOLOGI
Dosen Pengampu:
Dr. Agus Sikwan, S. H, M. Hum

Disusun Oleh:
Muhammad Zeini
(F2281161004)

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN SOSIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016

BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan
manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu
maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa.
Hal ini berarti pendidikan nasional mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber
daya manusia yang baik, yang dapat berguna dalam pembangunan dimasa
depan.Derap langkah pembangunan sendiri selalu diupayakan seirama dengan
tuntutan zaman. Tetapi, perkembangan zaman selalu memunculkan tantangantantangan baru, yang sebagiannya tidak dapat diramalkan sebelumnya. Sebagai
konsekuensi logis, pendidikan selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru.
Masalah-masalah tersebut kemudian berdampak kepada kualitas sumber daya
manusia dan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan adalah salah satu hal yang penting kita perhatikan,
pentingnnya pendidikan sangat terlihat jelas. Melamar pekerjaan yang layak tentu
membutuhkan ijazah sesuai dengan jabatan yang akan kita lamar. Jabatan yang
tinggi tentunya membutuhkan orang yang memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi juga yang dibuktikan dengan ijazah. Tapi apakah ijazah yang notabene
merupakan simbol tingkat pendidikan sesorang berbanding lurus dengan
pengetahuan yang dimiliki. Hal ini patut kita perhatikan dan amati bersama,
apalagi di era globalisasi yang penuh persaingan dan tidak sedikit orang yang
menghalalkan segala cara untuk memenangkan kompetisi tersebut.
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk
pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan
tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan
baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai
permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut,
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual
beserta cara penanggulangannya.
Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru
yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.Mengenai masalah pedidikan, perhatian
pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari

beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah,
pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU
pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita
kedepannya makin terpuruk.
Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan
pembangunan di bidang pendidika. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi
apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi
akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan
datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk
pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam
pembangunan negeri ini.

BAB II
RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas dilihat begitu kompleksnya permasalahan dalam
pendidikan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu Penulis membatasi beberapa
masalah dalam penulisan makalah, yaitu:
1;
2;
3;

Apakah permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini ?


Apakah penyebab permasalahan pendidikan?
Bagaimana solusi yang dapat dilakukan demi mengatasi permasalahan
pendidikan saat ini ?

BAB III
TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah
untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang terjadi pada pendidikan di
Indoensia yang dillihat dari kualitas pendidikannya semakin hari semakin
menurun, yaitu sebagai berikut:
1;
2;
3;

Untuk menjelaskan permasalahan pendidikan yang terjadi saat ini


Untuk menjelaskan penyebab permasalahan pendidikan
Untuk menjelaskan solusi untuk mengatasi permasalahan pendidikan

BAB IV

PEMBAHASAN
A; Permasalahan Pendidikan

Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan),dengan kata


lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal.
Sementara itu, Pendidikan adalah persoalan asasi bagi manusia. Manusia
sebagai makhluk yang dapat didik dan harus dididik akan tumbuh menjadi
manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Semenjak
kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang bersifat universal
(Hasbullah 2012: 194).
Dalam perjalanannya menuju tujuan pendidikan nasional sebagaimana
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang tujuan
pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab dan kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Masalah-masalah pendidikan (umum) menurut Madyo Ekosusilo
(1988:93-94) yang perlu dipecahkan adalah :
1; Kurang meratanya pelayanan pendidikan
2; Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan pembelajaran
3; Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan
4; Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian
5; Kurang lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
6; Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional
7; Belum kokohnya kesadaran, identitas, dan kebanggaan nasional
8; Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar
9; Belum tersebarnya paket pendidikan yang dapat mengikat, mudah dicerna,
dan mudah diperoleh
10; Belum meluasnya kesempata kerja (pembuatan dan pemanfaatan teknologi,
komunikasi, software dan hardware).
Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang
lain,

masalahnya

bersifat

kompleks

(rumit),

sesuai

dengan

kehidupan

masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah pendidikan dengan

masalah-masalah social lain dalam masyarakatnya, secara sederhana masalah


pendidikan dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis:
1;
2;
3;
4;

Masalah pemerataan
Masalah Mutu / kualitas
Masalah efektivitas dan relevansi
Masalah efisiensi.
Menurut Hasbullah (2012:200) Pemecahan masalah-masalah pendidikan

yag komplek itu dengan cara pendekatan pendidikan yang konvensional sudah
dianggap tidak efektif. Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai
persepektif baru dalam dunia pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk
memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara
konvensional secara tuntas.
B; Masalah Pemerataan Pendidikan
1;

Pengertian Pemerataan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan berasal

dari kata dasar rata, yang berarti: 1) meliputi seluruh bagian, 2) tersebar kesegala
penjuru, dan 3) sama-sama memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan kata
pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan melakukan pemerataan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu proses, cara dan
perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga
seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program
pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh
warga negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan
perluasan pendidikan atau biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan
salah satu sasaran dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini
dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut tidak
dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial, agama, maupun letak lokasi
geografis.
Dalam propernas tahun 2000-2004 yang mengacu kepada GBHN 19992004 mengenai kebijakan pembangunan pendidikan pada poin pertama
menyebutkan:

Mengupayakan

perluasan

dan

pemeraatan

memperoleh

pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya
Manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peninggakatan anggaran pendidikan
secara berarti. Dan pada salah satu tujuan pelaksanaan pendidikan Indonesia
adalah untuk pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan bagi setiap warga
negara.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa Pemerataan Pendidikan
merupakan tujuan pokok yang akan diwujudkan. Jika tujuan tersebut tidak dapat
dipenuhi, maka pelaksanaan pendidikan belum dapat dikatakan berhasil. Hal
inilah yang menyebabkan masalah pemerataan pendidikan sebagai suatu masalah
yang paling rumit untuk ditanggulangi.
Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya
koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga
daerah terpencil sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara
pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga
terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan
proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan
pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daearh-daerah terpencil. Jadi hal
ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah,
tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diharapkan.
Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan
menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang
wajib mendapatkan pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang
dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak
ada oknum yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini.
2;

Tujuan pemerataan Pendidikan


Adalah menyiapkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam

pembangunan dan pengembangan bangsa, oleh karena itu setelah pelaksanaan


pemerataan pendidikan terpenuhi maka yang marus dilakukan selanjutnya adalah
meningkatkan mutu pendidikan.
Sebagaimana dijelaskan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional (sisdiknas) bab 3 mengenai penyelenggaraan pendidikan
pasal 4 yang berbunyi sebagai berikut :

a; Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak

b;
c;
d;

e;
f;

diskriminatif dengan menjungjung tinggi hak asasi manusia, nilai


keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan
sistem terbuka multibermakna.
Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung seumur hidup.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, serta mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran
Proses pendidikan dikembangkan dengan budaya membaca, menulis, dan
berhitung bagi setiap masyarakat.
Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu layanan pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami pendidikan diindoesia

dilaksanakan berdasarka kebutuhan warga masyarakat dalam pemberdayaan


terhadap warga negara dengan menjunjung tunggi nilai-nilai demokratis dan
keadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
C; Masalah Mutu Pendidikan
1;

Pengertian Mutu Pendidikan


Mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan bobot. Jadi pendidikan

yang bermutu yaitu pelaksanaan pendidikan yang dapat menghasilkan tenaga


profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan bangsa pada saat ini. Sedangkan
relevan berarti bersangkut paut, kait mangait, dan berguna secara langsung.
Sejalan dengan proses pemerataan pendidikan, peningkatan mutu untuk setiap
jenjang pendidikan melalui persekolahan juga dilaksanakan. Peningkatan mutu ini
diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan, proses, guru, sarana
dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk menjalankan pendidikan.
Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan
dapat mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan. Oleh sebab itudalam
mengatasi masalah ini pemerintah telah berusaha dengan sebaik mungkin untuk
meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, dengan menambah

fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari sestem pengajaran tepat


guna, serta sistem eveluasi yang sebaik mungkin dengan tujuan dapat
meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.
2;

Tujuan Mutu pendidikan


Adalah untuk memberikan jaminan kualitas pendidikan yang sesuai

dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu mutlak dilakukan atau dilaksanakan
oleh lembaga pendidikan. Mutu pendidikan erat kaitannya dengan lembaga
pendidikan, yaitu sekolah yang merupakan lembaga pendidikan secara khusus
yang mengembangkan SDM.
3;

Masalah Efektivitas dan Efisiensi


a; Pengertian Efektifitas dan Efisiensi
Sesuai dengan pokok permasalahan pendidikan yang ada selain sasaran

pemerataan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan, maka ada satu masalah
lain yang dianggap penting dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu efisiensi dan
efektifitas pendidikan. Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi
internal pendidikan. Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang
pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna. Artinya pendidikan
akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak menghamburkan
sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan sebagainya.
Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan
sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan
produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarng ini, pelaksanaan
pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya
yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran
di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka
peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat
pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani.
Pendidikan yang efektif adalah pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang
dicapai sesuai dengan rencana / program yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika
rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen dan guru tidak terlaksana dengan
sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut tidak efektif.

Tujuan dari pelaksanaan pendidikan adalah untuk mengembangkan


kualitas SDM sedini mungkin, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai
upaya. Dari tujuan tersebut, pelaksanaan pendidikan Indonesia menuntut untuk
menghasilkan peserta didik yang memeiliki kualitas SDM yang mantap.
Ketidakefektifan pelaksanaan pendidikan tidak akan mampu menghasilkan
lulusan yang berkualitas. Melainkan akan menghasilkan lulusan yang tidak
diharapkan. Keadaan ini akan menghasilkan masalah lain seperti pengangguran.
Penanggulangan masalah pendidikan ini dapat dilakukan dengan
peningkatan kulitas tenaga pengajar. Jika kualitas tenaga pengajar baik, bukan
tidak mungkin akan meghasilkan lulusan atau produk pendidikan yang siap untuk
mengahdapi dunia kerja. Selain itu, pemantauan penggunaan dana pendidikan
dapat mendukung pelaksanaan pendidikan yang efektif dan efisien. Kelebihan
dana dalam pendidikan lebih mengakibatkan tindak kriminal korupsi dikalangan
pejabat pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang lebih terorganisir dengan baik
juga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pendidikan. Pelaksanaan
kegiatan pendidikan seperti ini akan lebih bermanfaat dalam usaha penghematan
waktu dan tenaga.
Pendidikan diusahakan agar dapat memperoleh hasil yang baik dengan
adanya biaya dan waktu yang sedikit. Ini artinya harus dicari sistem mendidik dan
mengajar yang efisien dan efektif, yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
pendidikan[9]
b;

Tujuan Efisiensi Pendidikan


Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan diindonesia erat kaitannya

dengan profesional dalam management nasional pendidikan yang diterapkan,


antara lain : disiplin keahlian, etos kerja, dan cost effectiveness.
Bedasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa efisiensi pendidikan
merupakan salah satu faktor pendukung dalam membentuk lembaga pendidikan
yang efektif serta sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu proses
pendidikan harus diusahakan agar memperoleh hasil yang maksimal denga waktu
yang terbatas.[10]
4;

Permasalahan Relevansi
a; Pengertian Relevansi Pendidikan

Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan dengan


perkembangan di masyarakat. Misalnya:Lembaga pendidikan tidak dapat
mencetak lulusan yang siap pakai. tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan)
pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi.[11]
Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar. Dalam kondisi
sekarang ini sangat dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat terutama dalam hubungannya dengan persiapan kerja. Hal tersebut
lebih jelas dengan digulirkannya konsep Link and Match yang salah satu
tujuannya adalah untuk mengatasi persoalan relevansi tersebut.
b; Tujuan Relevensi

Upaya peningkatan relevasi dalam sstem pendidikan bertujuan agarhasil


pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dalam artian prosese
pendidikan dapat memberikan dampak pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik
kebutuha kerja , kehidupan dimasyarakat, dan melanjutkan kejenjang yang lebih
tinggi.[12]
D; Faktor Pendukung Masalah Pendidikan

Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah itu. Adapun faktor-faktor


yang dapat menimbulkan permasalahan pokok pendidikan tersebut adalah sebagai
berikut:

1;

IPTEK
Adanya

perkembangan

ilmu

pengetahuan

tidak

bisa

dipungkiri

mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi keidupan sosial,


ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa indonesia.
Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama
ini belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga

dunia

pendidikan

belaum

dapat

menghaslkan

tenaga-tenaga

pembangunan yang produktif, kreatif dan aktif serta sesuai dengan wawasan dan
keinginan masyarakat luas.

Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki


dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus
menerus.
2;

Pertambahan penduduk
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya

perubahan, sekaligus pertambahannya keinginan masyarakat untuk mendapatkan


pendidikan yang secara komulatif menuntut dari segi sarana pendidikan yang
memadai.
Kenyataan tersebut menyatakan daya tampung, ruang dan fasilitas
pendidikan sangat tidak seimbang. Hal inilah yang mneyebabkan sulitnya
menentukan bagaiman relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat
tidak seimbangnya antara output lembaga pendidikan dengan kesempatan yang
tersedia.
3;

Meningkatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang


lebih baik
Munculnya gerakan inovasi pendidikan yang erat kaitannya dengan

adanya berbagai tantanga dan permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan
dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan IPTEK. Kemajuan
IPTEK yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat. Pada
umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal bisatu sis
kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau
persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan ini pula sekarang bermunculuan
sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.
4;

Menurunnya kualitas Pendidikan


Kualitas pendidikan yang dirasakan dewasa ini semakin menurun,

ditambah belum mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, menuntut adanya


sejumlah perubahan. bila tidak demikian, jelas akan berakibat fatal dan terus
ketinggalan.
5;

Kurang adanya Relevansi antara


masyarakat yang sedang membangun

Pendidikan

dan

kebutuhan

Dalam era modern sekarang masyarakat menuntut adanya lembaga


pendidikan yang benar-benar mampu untuk diharapkan, terutama yang siap pakai
dengan dibekali skill yang diperlukan dalam pembangunan.
Umumnya, kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu
perkembangannya diindonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali
penggantian kurikulum. Hal ini dilaksanakan dalam upaya mengatasi masalah
relevansi. Dengan kurikulm baru inilah peserta didik dbina kepribadiaannya
melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa
kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum
baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.[13]
E; SOLUSI PERMASALAHAN PENDIDIKAN

Solusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyelesaian,


pemecahan atau jalan keluar. Jadi solusi permasalahan pendidikan adalah jalan
keluar untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan melalui faktor internal
(masalah atau hambatan tercapainya tujuan utama dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan), dan eksternal (masalah atau hambatan dalam pelaksanaaan kegiatan
pendidikan.Masalah- masalah dalam pelaksanaan pendidikan ).
1;

Solusi permasalahan pemerataan dan peningkatan kualitas


Cara pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh

melalui :
a; Meningkatkan kemampuan pendidik lewat penataran-penataran.
b; Memperkaya pengalaman dan memperlancarkan proses belajar peserta

2;

didik.
c; Memantapkan nilai, keterampilan, sikap dan kesadaran lingkingan pada
peserta didik
Solusi permasalahan pelayanan pendidikan
Cara memperluas pelayanan pendidikan (kuantitas), yaitu melalui :
a; Memberiakan ketetampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah.
b; Penyebaran pesan-pesan yang merangsag kegiatan belajar da partisipasi

untuk ikut membangun.


c; Penyebaran informasi untukmenumbuhkan kesadaran lingkungan.

d; Usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan


3;

dan aspirasi yang berkembang dan realistis.


Solusi permasalahan relevansi pendidikan
Cara

meningkatkan

relevansi

(keserasian)

pendidikan

dengan

pembangunan yaitu dapat ditempuh dengan :


a; Menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk

4;

kehidupan dimasyarakat kelak.


b; Menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan
permasalahan yang actual dalam masyarakat.
c; Menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup
dimasyarakat.
Solusi permasahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan
Cara meningkatkan efiktifitas dan efisiensi sestem penyajian, dapat

ditempuh melalui :
a; Memberikan kebebasan sesuai dengan minat, kemampuan,dan kebutuhan

kearah perkembangan yang optimal.


b; Memberikan pengalaman yang bulat agar peserta didik mandiri dan
memiliki sikap tanggung jawab.
c; Megintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan
d; Mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, tepat
saat, menarik dan mengesankan.

BAB V

PENUTUP
A; Kesimpulan

Permasalahan pendidikan di Indonessia mulai dari pemerataan pendidikan


merupakan persoalan yang terkait dengan pelaksanaan sistem pendidikan yang
dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga Negara untuk
memperoleh

pendidikan,

sehingga

pendidikan

menjadi

wahana

bagi

pembangunnan sumber daya manusia yang menunjang pembangunan suatu


bangsa.
Permasalahan Relevansi merupakan kesesuain program pendidikan yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan kebutuha masyarakat sebagai
pengguna atau stickholders pendidikan, artinya apa yang dihasilkan lembaga
pendidikan dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat atau tepat guna.
Terakhir adalah permasalahan Efisiensi Merupakan apabila hasil yang
dicapai maksimal dengan biaya yang wajar karena biaya merupakan ukuran
efisien dalam proses pendidikan teruta apabila dalam proses pendiikan dapat
menghasilkan output pendidikan dengan biaya yang efisien.
B; Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan
kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam
segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin
ketinggalan

dengan

negara-negara

lain

adalah

dengan

meningkatkan

kualitas

pendidikannya terlebih dahulu.


Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang
terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing
secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

DAFTAR PUSTAKA

1;
2;
3;
4;
5;

Hasbullah, 2012, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo


Ekosusilo, Madyo-Kasihadi RB, 1988, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang;
Effhar Publishing.
Kadir, Abdul, 2012, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
http://isaninside.wordpress.com/ diakses pada tanggal 02 November, jam.
21:00
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai