Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM

TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ISLAM

Dosen Pengajar: Irawan,S.Pd.I.,M.Pd

Makalah ini disusun sebagai bukti hasil tugas kelompok

Disusun oleh :

Kelompok 4

 Moch. Aldiyat Yusuf Qursy (1803020008)


 Ai Suluhiah (1803020035)
 Risa Molanda Oktalia (1803020024)
 Rokhmatun Sadana (1803020127)

Universitas Islam Syekh-Yusuf

Jl. Maulana Yusuf No. 10, Babakan, Kec. Tangerang, Kota


Tangerang, Banten 15118

1
KATA PENGANTAR
.

Alhamdulillahi Robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan


Semesta Alam. Atas segala karunia nikmatnya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul
“tanggung jawab pendidikan islam” disusun dalam rangka memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan yang dipandu oleh Bapak
Irawan,Spd.I.,M.Pd.I

Makalah ini berisi tentang “Tanggung Jawab Pendidikan Islam”. Dalam


penyusunannya melibatkan berbagai pihak, dari satu kelompok. Oleh sebab
itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam
membantu penyusunan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia


biasa menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Karenanya
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sekalian.

Besar harapa hanya makalah ini dapat menjadi sarana membantu


mahasiswa dalam memahani peranan penting Dalam Pendidikan Islam.

Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat


mengambil manfaat dari karya ini.

Tangerang, 10 juni 2019

Kelompok 4

2
Daftar isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3

1.1 Latar Belakang...............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

2.1 Keluarga (Orang Tua)....................................................................................4

2.1.1 Peran dan Tanggung Jawab Pendidikan Islam Terhadap Keluarga..........4

2.1.2 Kewajiban-Kewajiban Orang Tua terhadap Anak-anaknya.....................5

2.1.3 Hak-Hak Orang Tua Terhadap Anak-Anaknya dalam Pendidikan Islam. 5

2.2. Peran dan Tanggung Jawab Pendidikan Terhadap Sekolah...........................6

2.2.1 Hak-hak Siswa dan Kewajiban Mereka dalam Pendidikan Islam............7

Beryekad untuk belajar hingga akhir umur.......................................................7

2.2.2 Kewajiban Guru Menurut Pandangan Imam Al-Ghazali.........................7

2.3 Sekolah..........................................................................................................9

2.3.1 Syarat untuk menjadi guru................................................................10

2.3.2 Tanggung Jawab Sekolah Terhadap Pendidikan Islam Meliputi....10

2.3.3 Tugas Guru..........................................................................................11

2.3.3.1 Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh guru dalam pendidikan Islam
.......................................................................................................................11

2.3.3.2 Kewajiban guru menurut pendapat Imam Al-Ghazali.................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

3.1 Kesimpulan..................................................................................................13

3.2 Saran............................................................................................................13

Daftar Pustaka.....................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban


mendidik. Secara umum pendidik ialah membantu anak didik di dalam
perkembangan dari daya-dayanya dan didalam penetapan nulai-nilai.
Bantuan atau bimbingan itu dilakukan dalam dayanya pergaulan antara
pendidik dan anak-anak didik dalam situasi pendidikan yang terdapat dalam
lingkungan rumah tangga sekolah maupun masyarakat.

Bimbingan itu adalah aktif dan pasif. Dikatakan “pasif” artinya si pendidik
tidak mengetahui “masa peka” akan tetapi menunggu dengan saksma dan
sabar. Bimbingan aktif terletak di dalam pengembangan daya-daya sedang
mengalami masa pekanya, pemberian pengetahuan dan kecakapan yang
penting untuk masa depan si anak, dan membangkitkan motif-motif yang
dapat menggerakkan si anak sesuatu dengan tujuan hidup.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana peran Keluarga dalam mendidik ?


1.2.2. Bagaimana peran dan tanggung jawab pendidikan Islam tehadap
sekolah?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui peran keluarga dalam mendidik dan tanggung


jawab pendidikan islam terhadap sekolah.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Keluarga (Orang Tua)

2.1.1 Peran dan Tanggung Jawab Pendidikan Islam Terhadap Keluarga


Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Dikatakan pendidik pertama karena di tempat inilah anak mendapatkan
pendidikan yang lainnya. Karena pendidikan di dalam keluarga mempunyai
pengaruh yang besar bagi kehidupan anak di kelak kemudian hari. Islam
mengajarkan rumah tanggga yang baik ialah rumah tangga yang dibangun
dengan kehidupan penuh sakinah, sebagaimana yang tercantum didalam Qs.
Ar-Rum ayat 21 yang artinya " Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya-Nya
ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu
rasa kasih dan sayang. Sesunggunya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir".

Orang tau memiliki tanggung jawab yang besar bagi terselenggaranya


pendidikan bahkan di tangan orangtualah pendidikan anak ini daoat
terselenggarakan, orang tua dapat melepas bagitu saja beban ini kepada
orang lain karena orang tua memiliki beban tanggung jawab.

Ketahuilah bahwa Allah SWT menjadikan manusia pada umumnya lahir


karena pernikahan laki-laki dan perempuan dan anak-anak yang lahir dalam
keadaan fitrah, bersih dari dosa dan selanjutnya orangtualah yang
menentukan kemana arah atau akan jadi apa anak tersebut. Demikianlah
kehendaknya para pengajar memahami ajaran Islam yang benar sehingga
tidak mengajarkan kepada anak-anak ilmu-ilmu yang akan merusak akhlak
anak.

Begitu besar perhatian Islam terhadap keluarga sehingga ia


mengusahakan dan memperhatikan sebelum kelangsungan perkawinan,
yaitu pada masa di mana wanita masih berada atau dalam tenggung jawab
orang tuanya.

5
2.1.2 Kewajiban-Kewajiban Orang Tua terhadap Anak-anaknya
Kewajiban-kewajiban terpenting orang tau terhadap anak-anak adalah
sebagai berikut:

a) bahwa si bapak memilih istri yang akan menjadi ibu bagi anak-
anaknya ketika ia berminat hendak kawin, sebab sang ibu tersebu
mempunyai pengaruh besar pada pendidikan anak-anaknya dan pada
tingkah laku mereka, terutama pada awal masa kanak-kanak, dimana
ia tidak kenak siapa-siapa kecuali ibunya yang menyediakan
makanan, kasoh sayang dan kecintaan.
b) ia memilih nama yang baik bagi anak-anaknya, terutama bila ia
seorang laki-laki sebab nama baik tersebut mempunyai pengaruh
positif atas kepribadian manusia, begitu juga atas tingkah laku, cita-
cita dan angan-angannya.
c) memperbaiki adab dan pengajaran anak-anaknya dan menolong
mereka membina mereka yang betul dan agama yang kukuh.
d) orang lain harus memuliakan anak-anaknya berbuat adil dan
kebaikan di antara mereka.
e) orang tua harus memberi contoh yang baik dan teladan yang saleh
atas segala yang di ajarakannya.

2.1.3 Hak-Hak Orang Tua Terhadap Anak-Anaknya dalam Pendidikan


Islam
Disamping hak-hak anak-anak terhadap orang tuanya dalam pendidikan
Islam, maka orang tua juga mempunyai hak-hak terhadap anak-anaknya
yang telah di terangkan didalan Al-Quran dan sunnah untuk mematuhinya,
hak-hak ini dapat di kategorikan kepada tiga hak sebagai berikut:

a) bahwa anak-anak meneladani anak-anaknya dengab baik, lemah


lembut berkata, menyayangi kelemahan dan selalu menimbulkan
rasa hormat penghargaan, dan syukur atas dasar-dasar bukti mereka
terhadapnya.
b) bahwa anak-anak memberi pemeliharaan, pembelajaran yang
memelihara kehormatan ibu bapak tanpa mengharap bayaran
terhadap diri meraka.

6
c) Bahwa anak-anak memungkinkan orang tuanya menunaikan ibadah
haji yang tidak sanggup mereka mengajarkan dengan harta meraka
sendiri.

2.2. Peran dan Tanggung Jawab Pendidikan Terhadap Sekolah


Pendidikan memiliki peran yang dangat penting dalam membentuk
kepribadian setiap manusia, sebagaimana telah di kemukakan oleh Ki Hajar
Dewantara bahwa ada tiga lembaga yang turut berperan dalam
mengembanglan potensi -potensi pada peserta didiknya, yaitu pendidikan
formal, pendidikan informal, dan pendidikan non formal, masing-masing di
wakili oleh sekolah, keluarga, dan lingkungan atau masyarakat.

Dengan demikian sekolah sebagai lembaga pendidikan formal turut


bertanggung jawab dalam mendidik akhlak setiap peserta didiknya. Itu
sebabnya ketika muncuul perilaku negatif (akhlak madzmumah) di tengah-
tengah masyarakat, maka salah satu faktor yang disorot adalah bidang
pendidikan di samping faktor-faktor lainnya, tidak hanya guru agama yang
mempunyai kewajiban itu melainkan semua guru ilmu yang dimiliki setiap
guru baik itu di bidang sains, sosial dan lainnya, pada hakikatnya bersumber
dari Allah SWT.

Untuk setiap guru diharapkan mampu melakukan pendekatan


keagamaan dan pendekatan integral dalam konteks keagamaan. Melalukan
proses pembelajaran kepada peserta didik, khususnya guru yang beragama
Islam. Setiap materi yang di ajarkan dikaitkan dengan pemahaman agama.

Selain dengan pendekataan keagamaan, setiap guru di tuntut untuk


melakukan metode keteladanan. Persoalan mendidik akhlaj siswa akan sulit
berhasil tanpa keteladanan. Tugas dan tanggung jawab sekolah terhadap
pendidikan ini terbatas pada wewenang juga terbatas selama anak mengikuti
pendidikan sekolah.

Dalam perspektif pendidika Islam guru di sebut sebagai Abu Al-Ruh


yaitu orang tua spiritual artinya setiap guru, khususnya yang beragama
Islam terlepas, apakah ia bidang studi agama atau tidak bertugas dan
memiliki tanggung jawab dalam pemimbing dan pendidik dimensi spiritual
7
peserta didik sehingga melahirkan akhlakul karimah, guru membawa misi
peyempurnaan akhlak.

Sebagaimana misi di utusnya Rasulullah Muhammad Saw, nabi sendiri


demgan tegas pernah bersabda yang artinya "sesungguhnya aku di utus
aalah untuk menyempurnakan akhlak (manusia).

2.2.1 Hak-hak Siswa dan Kewajiban Mereka dalam Pendidikan Islam


Diantara kewajiban-kewajiaban yang senantiasa diperhatikan oleh
setiap siswa dandikerjakan adalah sebagai berikut:

a) mulai belajar, siswa harus terlebih dahulu membersihkan hatinya


dari segala sifat yang buruk karena belaajar dan mengajar itu di
anggap sebagai ibadah.

b) Dengan belajar itu, ia bermaksud hendak mengisi jiwanya dengan


fadhilah, mendekatkan diri kepada Allah, bukanlah dengan maksud
menonjolkan diri, dan berbangga-bangga.

c) Hendaklah ia menghormati guru dan memuliakannya serta


mengagungkannya bati guru dengan cara yang baik.

d) Bersungguh-sungguh dan tekun belajar

e) Tekun dalam belajar, mengulangi pelajaran di waktu senja dan


menjelang subuh.

Beryekad untuk belajar hingga akhir umur.

2.2.2 Kewajiban Guru Menurut Pandangan Imam Al-Ghazali


Dibawah ini kita cantumkan beberapa kewajiban yang harus
diperhatikan oleh setiap guru menurut pendapat Imam Al-Ghazali.
a) Harus menaruh rasa kasih sayang terhadap murid dan
memperlakukan mereka seperti anak sendiri.
b) Tidak mengaharapkan balasan jasa ataupun terima kasih, tetapi
bermaksud untuk mendapatkan ridha Allah dan mendekatkan diri
kepada Tuhan.

8
c) Memberi nasihat kepada setiap murid pada setiap kesempatan,
bahkan gunakanlah setiap kesempatan untuk menasehati dan untuk
membimbingnya.
d) Mencegah murid dari akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran
jika mungkin dan jangan dengan cara terus terang, serta dengan jalan
halus dan jangan mencela.
e) Sang guru mengamalkan ilmunya dan tidak bertolak belakang
dengan perbuatannya.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak


mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan orang
tua memegang peran yang penting dan amag berpengaruh atas pendidikan
anak-anaknya.

Orang tua adalah orang dewasa pertama yang memikul tanggung jawab
pendidikan, sebab secara alami anak pada masa itu awal kehidupannya
berada di tengah-tengah ibu dan ayahnya. Islam memerintahkan agar orang
tua berlaku sebagai kepala dan pemimpin dalam keluarganya serta
kewajiban untuk memelihara keluarganya dari api neraka sebagaimana
firman Allah dalam Qs. At-Tahrim ayat 6 yang artinya: "wahai orang-oramg
yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka".

Mengenai kewajiban dan tanggung jawab orang tua untuk mendidik dan
membimbing perkembangan anak-anaknya.

Tanggung jawab pendidikan Islam yang menjadi beban orang tua


sekurang-kurangnya harus di laksanakan dalam rangka:

a. Adanya motivasi cinta kasih sayang yang menjiwai hubungan orang


tua dan anak.
b. Pemberian motivasi kewajiban moral.
c. Memlihara dan membesarkan anak.
d. Memberi pendidikan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan.
e. Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat.
Pendidikan yang harus di berikan oleh orang tua sebagai wujud
tanggung jawab terhadap keluarga adalah:

9
a. Pendidikan Agama
Pendidikan Agama dan spiritual adalah fondasi utama bagi
pendidikan keluarga. Pendidikan agama ini meliputi pendidikan
akidah.
b. Pendidikan Akhlak
Pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam, sebab tujuan
tertinggi pendidikan Islam adalah mendidik jiwa dan akhlak.
c. Pendidikan Jasmani
Islam memberi petunjuk kepada kita tentang pendidikan jasmani
agar anak tumbuh dan berkembang secara sehat dan bersemangat.
d. Pendidikan Akal
Pendidikan akal adalah meningkatkan kemampuan intelektual anak,
ilmu alam, teknologi dan sains modern, sehingga anak mampu
menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
perkembangan zaman dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai
hamba Allah, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang
di tetapkan Allah.

2.3 Sekolah
Sekolah ialah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran secara formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan
pengajaran telah ada sejak beberapa abad yang lalu, yaitu zaman Yunani
kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa Yunani “schola” yang berarti waktu
yang menganggur atau waktu senggang.

Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implisit ia telah


mmerelakan dirinya menerima memeikul sebagia tanggung jawab
pendidikan yang terpikul dipundak orang tua.1

Guru dalam perspektif pendidikan islam, disebut sebagai Abu AL-Ruh,


yaitu orang spiritual. Artinya setiap guru, khususnya yang beragama Islam
terlepas apakah dia guru bidang studi agama atau tidak bertugas dan

1
Nur Uhbiati, Guru Profesional, Jakarta: PT. Pustaka Setia, 1995, hlm. 247-248

10
memiliki tanggung jawab dalam membimbing dan mendidik dimensi
spiritual peserta-peserta didik sehingga menghasilkan akhlakul karimah.

2.3.1 Syarat untuk menjadi guru


a) Takwa kepada Allah

Guru sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, tidak mungkin


mendidik anak agar bertakwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak
bertakwa kepadanya. Sebab ia adalah teladan bagi muridnya
sebagaimana Raulullah saw menjadi teladan bagi umatnya.
b) Berilmu

Gurupun harus mempunyai ijazah supaya ia dibolehkan mengajar


kecuali dalam keadaan darurat, misalnya jumlah murid meningkat,
sedang jumlah guru daripada mencukupi, maka terpaksa
menyimpang untuk sementara, yakni menerima guru yang belum
berijazah.

c) Sehat Jasmani

Kesehatan jasmani kerap kali dijadikan salah satu syarat bagi mereka
yang melamar menjadi guru agar kegiatan belajar mengajarpun
berjalan dengan lancar.

d) Berkelakuan Baik
Budi pekerti guru maha penting dalam pendidikan watak murid.
Guru harus menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya. Tujuan
pendidikan ialah membentuk akhlak baik anak dan hanya mungkin
berakhlak baik pula.2
2.3.2 Tanggung Jawab Sekolah Terhadap Pendidikan Islam Meliputi
a. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan
tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang
berlaku, dalam hal ini undang-undang pendidikan; UUSPN
Nomor 2 Tahun 1989.
b. Tanggung jawab keilmuwan berdasarkan bentuk, isi, tujuan, dan
tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh
masyarakat dan bangsa.

2
Zakiah Daradjat, dkk, Op. Cit, hlm. 40-44.

11
c. Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional
pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan
ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya. Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan
orangtua (masyarakat) kepada sekolah dari pada guru.3
2.3.3 Tugas Guru

Tugas pokok guru dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

a. Tugas Pensucian

Guru hendaknya mengembangkan dan membersihkan jiwa


peserta didik agar dapat mendekatkan diri kepada Allah, menjauhkan
dari keburukan dan menjaganya agar tetap berada dalam fitrahnya.

b. Tugas Pengajaran

Guru hendaknya menyampaikan berbagai pengetahuan dan


pengalaman kepada peserta didik untuk diterjemahkan dalam
tingkah laku dan kehidupannya.4

2.3.3.1 Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh guru dalam


pendidikan Islam
a. Zuhud tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari
keridhoan Allah semata
b. Kebersihan guru, seorang guru harus bersih jauh dari dosa dan
kesalahan, bersih jiwa, terhindar dari dosa besar, sifat riya
(mencari nama), dengki, permusuhan, perselisihan, dan lain-lain
sifat tercela.
c. Ikhlas dalampekerjaan
d. Suka pemaaf
2.3.3.2 Kewajiban guru menurut pendapat Imam Al-Ghazali
a. Harus menaruh rasa kasih sayang terhadap muridnya
b. Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terimakasih
c. Berikanlah nasihat kepada murid pada tiap kesempatan
d. Mencegah murid dari akhlak yang tidak baik dengan jalan
sindiran jika mungkin dan jangan terus terang, serta dengan jalan
halus dan jangan mencela.

3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 1999, hlm.47
4
Hery Noeraly, Op. Cit, hlm. 96

12
e. Perhatikan tingkat akal pikiran anak-anak dan berbicara dengan
mereka menurut kadar akalnya
f. Jangan menampakkan rasa benci pada murid
g. Sang guru harus mengamalkan ilmunya dan tidak bertolak
belakang dengan perbuatannya
h. Murid yang masih dibawah umur diberikan pelajaran yang jelas
dan pantas baginya.5

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tanggung jawab dalam pendidikan islam yang pertama adalah orang tua,
dikatakan pendidik pertama karena di tempat inilah anak mendapatkan
pendidikan untuk pertama kalinya sebelum ia menerima pendidikan yang
lainnya . Yang kedua adalah guru pada lingkungan sekolah, dengan
demikian sekolah pun sebagai lembaga pendidikan turut bertanggung jawab
dalam mendidik akhlak peserta didiknya, maka dari itu jika muncul perilaku
negatif maka salah satu faktor yang di sorot adalah bidang pendidikan.yang
ketiga adalah tokoh agama dalam lingkungan masyarakat. Ketiga komponen
tersebut harus saling berkesinambungan, karena keterbatasan orang tua tidak
bisa mendidik anaknya sendirian tanpa bantuan dan dukungan dari guru
(sekolah) dan tokoh agama (masyarakat).

3.2 Saran
Dari pembahasan diatas diharapkan pembaca dan mengatahui lebih
lanjut apa itu arti dari tanggung jawab Pendidikan Islam.
5
Muhammad’ Athiyah Al-abrasyi, Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Islam, Bandung:
Pustaka Setia, 2003, hlm. 158-159

13
Daftar Pustaka
Buku Bahan ajar Ilmu Pendidikan Islam
Prof. Dr. Azyumardi Azra, Buku Teks Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
September, 2002
Didiek Ahmad Supaedi, pengantar Studi Islam – Edisi Revisi, cet 2, Jakarta:
Rajawali Pers, 2012

14

Anda mungkin juga menyukai