Disusun oleh :
Kelompok 4
1
KATA PENGANTAR
.
Kelompok 4
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.3 Sekolah..........................................................................................................9
2.3.3.1 Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh guru dalam pendidikan Islam
.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan itu adalah aktif dan pasif. Dikatakan “pasif” artinya si pendidik
tidak mengetahui “masa peka” akan tetapi menunggu dengan saksma dan
sabar. Bimbingan aktif terletak di dalam pengembangan daya-daya sedang
mengalami masa pekanya, pemberian pengetahuan dan kecakapan yang
penting untuk masa depan si anak, dan membangkitkan motif-motif yang
dapat menggerakkan si anak sesuatu dengan tujuan hidup.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keluarga (Orang Tua)
5
2.1.2 Kewajiban-Kewajiban Orang Tua terhadap Anak-anaknya
Kewajiban-kewajiban terpenting orang tau terhadap anak-anak adalah
sebagai berikut:
a) bahwa si bapak memilih istri yang akan menjadi ibu bagi anak-
anaknya ketika ia berminat hendak kawin, sebab sang ibu tersebu
mempunyai pengaruh besar pada pendidikan anak-anaknya dan pada
tingkah laku mereka, terutama pada awal masa kanak-kanak, dimana
ia tidak kenak siapa-siapa kecuali ibunya yang menyediakan
makanan, kasoh sayang dan kecintaan.
b) ia memilih nama yang baik bagi anak-anaknya, terutama bila ia
seorang laki-laki sebab nama baik tersebut mempunyai pengaruh
positif atas kepribadian manusia, begitu juga atas tingkah laku, cita-
cita dan angan-angannya.
c) memperbaiki adab dan pengajaran anak-anaknya dan menolong
mereka membina mereka yang betul dan agama yang kukuh.
d) orang lain harus memuliakan anak-anaknya berbuat adil dan
kebaikan di antara mereka.
e) orang tua harus memberi contoh yang baik dan teladan yang saleh
atas segala yang di ajarakannya.
6
c) Bahwa anak-anak memungkinkan orang tuanya menunaikan ibadah
haji yang tidak sanggup mereka mengajarkan dengan harta meraka
sendiri.
8
c) Memberi nasihat kepada setiap murid pada setiap kesempatan,
bahkan gunakanlah setiap kesempatan untuk menasehati dan untuk
membimbingnya.
d) Mencegah murid dari akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran
jika mungkin dan jangan dengan cara terus terang, serta dengan jalan
halus dan jangan mencela.
e) Sang guru mengamalkan ilmunya dan tidak bertolak belakang
dengan perbuatannya.
Orang tua adalah orang dewasa pertama yang memikul tanggung jawab
pendidikan, sebab secara alami anak pada masa itu awal kehidupannya
berada di tengah-tengah ibu dan ayahnya. Islam memerintahkan agar orang
tua berlaku sebagai kepala dan pemimpin dalam keluarganya serta
kewajiban untuk memelihara keluarganya dari api neraka sebagaimana
firman Allah dalam Qs. At-Tahrim ayat 6 yang artinya: "wahai orang-oramg
yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka".
Mengenai kewajiban dan tanggung jawab orang tua untuk mendidik dan
membimbing perkembangan anak-anaknya.
9
a. Pendidikan Agama
Pendidikan Agama dan spiritual adalah fondasi utama bagi
pendidikan keluarga. Pendidikan agama ini meliputi pendidikan
akidah.
b. Pendidikan Akhlak
Pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam, sebab tujuan
tertinggi pendidikan Islam adalah mendidik jiwa dan akhlak.
c. Pendidikan Jasmani
Islam memberi petunjuk kepada kita tentang pendidikan jasmani
agar anak tumbuh dan berkembang secara sehat dan bersemangat.
d. Pendidikan Akal
Pendidikan akal adalah meningkatkan kemampuan intelektual anak,
ilmu alam, teknologi dan sains modern, sehingga anak mampu
menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
perkembangan zaman dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai
hamba Allah, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang
di tetapkan Allah.
2.3 Sekolah
Sekolah ialah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran secara formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan
pengajaran telah ada sejak beberapa abad yang lalu, yaitu zaman Yunani
kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa Yunani “schola” yang berarti waktu
yang menganggur atau waktu senggang.
1
Nur Uhbiati, Guru Profesional, Jakarta: PT. Pustaka Setia, 1995, hlm. 247-248
10
memiliki tanggung jawab dalam membimbing dan mendidik dimensi
spiritual peserta-peserta didik sehingga menghasilkan akhlakul karimah.
c) Sehat Jasmani
Kesehatan jasmani kerap kali dijadikan salah satu syarat bagi mereka
yang melamar menjadi guru agar kegiatan belajar mengajarpun
berjalan dengan lancar.
d) Berkelakuan Baik
Budi pekerti guru maha penting dalam pendidikan watak murid.
Guru harus menjadi suri tauladan bagi peserta didiknya. Tujuan
pendidikan ialah membentuk akhlak baik anak dan hanya mungkin
berakhlak baik pula.2
2.3.2 Tanggung Jawab Sekolah Terhadap Pendidikan Islam Meliputi
a. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan
tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang
berlaku, dalam hal ini undang-undang pendidikan; UUSPN
Nomor 2 Tahun 1989.
b. Tanggung jawab keilmuwan berdasarkan bentuk, isi, tujuan, dan
tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh
masyarakat dan bangsa.
2
Zakiah Daradjat, dkk, Op. Cit, hlm. 40-44.
11
c. Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional
pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan
ini berdasarkan ketentuan-ketentuan jabatannya. Tanggung jawab
ini merupakan pelimpahan tanggung jawab dan kepercayaan
orangtua (masyarakat) kepada sekolah dari pada guru.3
2.3.3 Tugas Guru
a. Tugas Pensucian
b. Tugas Pengajaran
3
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 1999, hlm.47
4
Hery Noeraly, Op. Cit, hlm. 96
12
e. Perhatikan tingkat akal pikiran anak-anak dan berbicara dengan
mereka menurut kadar akalnya
f. Jangan menampakkan rasa benci pada murid
g. Sang guru harus mengamalkan ilmunya dan tidak bertolak
belakang dengan perbuatannya
h. Murid yang masih dibawah umur diberikan pelajaran yang jelas
dan pantas baginya.5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanggung jawab dalam pendidikan islam yang pertama adalah orang tua,
dikatakan pendidik pertama karena di tempat inilah anak mendapatkan
pendidikan untuk pertama kalinya sebelum ia menerima pendidikan yang
lainnya . Yang kedua adalah guru pada lingkungan sekolah, dengan
demikian sekolah pun sebagai lembaga pendidikan turut bertanggung jawab
dalam mendidik akhlak peserta didiknya, maka dari itu jika muncul perilaku
negatif maka salah satu faktor yang di sorot adalah bidang pendidikan.yang
ketiga adalah tokoh agama dalam lingkungan masyarakat. Ketiga komponen
tersebut harus saling berkesinambungan, karena keterbatasan orang tua tidak
bisa mendidik anaknya sendirian tanpa bantuan dan dukungan dari guru
(sekolah) dan tokoh agama (masyarakat).
3.2 Saran
Dari pembahasan diatas diharapkan pembaca dan mengatahui lebih
lanjut apa itu arti dari tanggung jawab Pendidikan Islam.
5
Muhammad’ Athiyah Al-abrasyi, Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Islam, Bandung:
Pustaka Setia, 2003, hlm. 158-159
13
Daftar Pustaka
Buku Bahan ajar Ilmu Pendidikan Islam
Prof. Dr. Azyumardi Azra, Buku Teks Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
September, 2002
Didiek Ahmad Supaedi, pengantar Studi Islam – Edisi Revisi, cet 2, Jakarta:
Rajawali Pers, 2012
14