Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Administrasi Kurikulum

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu
Emi Lilawati, M.Pd.

Kelompok 3 :
1. Muhammad Sihabuddin (2001012117)
2. Aurora Novitasari (2001011909)
3. Zarian Septiawan (2001011975)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH
TAMBABERAS JOMBANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum.wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Administrasi
Kurikulum” Makalah ini disusun sebagai tugas Kelompok semester VI mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada teman-teman yang sudah membantu untuk
memberikan pegalaman mengenai pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata
kuliah Administrasi agar menjadi acuan dalam bekal pengalaman kami untuk lebih baik
di masa yang akan datang. Semoga makalah ini memberikan informasi yang bermanfaat
bagi orang lain yang membacanya dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan serta
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wa’alaikumussalam.wr.wb

Jombang, 26 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Administrasi Kurikulum.............................................................................3
B. Proses Administrasi Kurikulum...............................................................................6
C. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum...........................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam kehidupan
manusia. Dalam konteks Indonesia, pendidikan menjadi sumber utama
peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga tidak mengherankan jika
menjadi suatu pemikiran para pemimpin untuk membuat suatu garis kebijakan
nasional. Salah satu perwujudan akan hal ini adalah lahirnya Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu disusun
pula kurikulum yang berlaku secara nasional oleh pemerintah pusat melalui
Departemen Pendidikan Nasional, yang memuat hal-hal pokok yang harus
dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan formal tertentu.
Pengadministrasian kegiatan-kegiatan belajar-mengajar, lazim juga disebut
sebagai administrasi kurikulum. Bidang pengadministrasian ini sebenarnya
merupakan pusat dari semua kegiatan-kegiatan di sekolah. Ada beberapa fihak
yang tidak begitu setuju dengan istilah administrasi kurikulum. Di luar negeri
disebutnya sebagai "administration of the instructional program". Memang,
administrasi kurikulum agak kurang tepat, jika kurikulum diartikan dalam arti
sempit sebagai "bahan pelajaran" atau subject matter" yang harus disampaikan
kepada pelajar.
Kurikulum merupakan salah satu aspek terpenting dalam penentu
keberhasilan pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program
pembelajran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan,
sehingga kurikulum memegang peran penting dalam mewujudkan sekolah yang
bermutu dan berkualitas.
Demi mewujudkan mutu dan kualitas pendidikan yang baik, pemerintah
sampai saat ini terus melakukan perubahan dan perombakan terhadap kurikulum
pendidikan. Tercatat enam kali pergantian terhadap kurikulum. pergantian ini
bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang mampu
mengembangkan kehidupan demokrasi yang mantap dalam memasuki era
globalisasi.
Untuk menentukan keberhasilan kurikulum dipengaruhi oleh pemberdayaan
bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum di lembaga pendidikan yang

1
bersangkutan. Jadi administrasi kurikulum dalam pendidikan sangatlah penting
untuk kita pahami sebagai calon pendidik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi kurikulum ?
2. Bagaimana proses pelaksaan Administrasi Kurikulum?
3. Apa saja peran guru dalam Administrasi Kurikulum?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui pengertian dari Administrasi kurikulum
2. Untuk mengetahui proses pelaksaan Administrasi Kurikulum
3. Untuk mengetahui apa saja peran guru dalam Administrasi Kurikulum

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Administrasi Kurikulum
Kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa latin Curriculum, semula
berarti a running course, specially a chariot race course, dan terdapat pula
dalam bahasa perancis “Courier” artinya “to run” (berlari). Sedangkan secara
terminologi berarti rancangan program pendidikan yang berisi serangkaian
pengalaman yang diberikan kepada peserta didik untuk mencapai suatu tujuan
yang ingin dicapai melalui serangkaian pengalaman belajar. Kurikulum dalam
arti sempit diartikan sebagai kumpulan berbagai mata pelajaran yang diberikan
kepada peserta didik melalui kegiatan yang dinamakan proses pembelajaran.
Sedangkan pengertian lainya diartika sebagai deretan mata pelajaran yang
diberikan oleh suatu lembaga pendidikan.8Kurikulum secara lebih luas dapat
diartikan sebagai keseluruhan proses pembelajaran yang direncanakan dan
dibimbing di sekolah.1
Ada beberapa definisi kurikulm menurut para pakar pendidikan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. J. Galen Saylor dan William M. Alexander
Kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak
belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah
termasuk kurikulum.
2. Harold B. Albertycs
Kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi juga
meliputi kegiatan-kegiatan lain, di dalam dan di luar kelas, yang berada di
bawah tanggung jawab sekolah.
3. Smith
Kurikulum dipandang sebagai seperangkat usaha dan upaya pendidikan
yang bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan hidup bermasyarakat.
4. Hilda Taba
Kurikulum meliputi pengalaman yang direncanakan dan tidak
direncanakan.
1
A Rohmaniah (2016). Administrasi Kurikulum, (kudus). Retrievet From http://eprients.
Stainkudus.ac.id./81/5/005 BAB 2 Pdf.

3
Jadi, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
pendidikan atau pengajaran atau pengajaran dan hasil pendidikan atau
pengajaran yang harus dicapai oleh anak didik, kegiatan belajar mengajar,
pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum itu
sendiri. Bidang dari administrasi kurikulum adalah yang mencakup didalamnya
pelaksanaan kurikulum, pebinaan, penyusunan silabus, persiapan harian,
termasuk juga pembelajaran.
Tujuan kurikulum Pembelajaran, secara umum, lembaga pendidikan
bertujuan untuk meningkatkan partisipasi umat dalam melaksanakan tugas
pendidikan guna membentuk insan kamil.
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen komponen
tertentu. Komponen itu adalah sebagai berikut:2
1. Komponen Tujuan
Tujuan kurikulum merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh suatu
kurikulum. Tujuan kurikulum menurut taksonomi Bloom terbagi
menjadi tiga, yaitu domain kognitif, domain afektif dan domain
psikomotorik.
2. Komponen Isi/Materi Pembelajaran
Isi kurikulum merupakan kumpulan dari mata pelajaran yang menjadi
bahan diskursus dalam proses belajar mengajar. Isi atau materi
melibatkan banyak hal, bukan saja pengetahuan, tetapi juga
keterampilan, konsep, sikap, dan nilai. Kompetensi merupakan
keseluruhan sikap dan keterampilan yang ditunjukkan oleh peserta
didik.
3. Komponen Metode
Metode merupakan cara, jalan yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Metode dipilih berdasarkan tujuan yang dirumuskan.
Seperti metode ceramah, diskusi dan lain-lain. Metode ini berkaitan
dengan strategi yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan.
4. Komponen Evaluasi

2
Ibrahim, N. (2017). Manajemen Kurikulum, (Makassar). Retrieved from http://journal.uin
alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/viewFile/4274/3936

4
Evaluasi atau penilain harus dilakukan secara bertahap, berkesinambungan, dan
bersifat terbuka. Dari evaluasi ini diperoleh keterangan mengenai kegiatan dan
kemajuan belajar siswa.
Ditinjau dari segi administrasi, kurikulum adalah kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang pendidikan artinya cita-cita, harapan dan tuntutan masyarakat
terhadap pendidikan itu sendiri. Pada dasarnya telah ditampung dalam
kebijaksanaan pendidikan pemerintah. Kebijaksanaan tersebut lalu dijabarkan
dalam landasan dan program kurikulum yang dapat dilaksanakan di lembaga
pendidikan.
Kurikulum jadinya bukan sekedar dokumen tentang mata pelajaran tapi
mengandung amanat/misi kehendak rakyat dalam pendidikan. Jika dilihat,
konsep penting dari sebuah kurikulum adalah tujuan bahan pelajaran,
pengalaman dan aspek perencanaan. Salah satu ciri kurikulum adalah landasan
tujuan. Landasan berfungsi sebagai tempat tumpuan dan sebagai titik tolak
kurikulum. Sedang tujuan menunjukkan apa yang akan dicapai dalam
kurikulum itu kurikulum pada dasarnya berlandaskan pada Pancasila sebagai
landasan Ideal dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional sedang arah
pendidikan berkiblat pada undang-undang.
Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan
serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Administrasi
adalah kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau
mengatur semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Administrasi
kurikulum adalah semua kegiatan yang dirancang oleh sekolah bagi semua murid
demi perkembangan mereka selama mengikuti pendidikan di sekolah
tersebut.
Dalam administrasi kurikulum kegiatan dititik beratkan kepada kelancaran
pembinaan situasi belajar mengajar. Kurikulum berisi berbagai macam hal,
seperti masalah apa yang harus di kembangkan pada diri siswa, evaluasi untuk
menafsirkan hasil belajar, bahan dan peralatan yang dipergunakan, kualitas
guru yang dituntut dan sebagainya.
Administrasi kurikulum adalah administrasi yang ditujukan untuk kegiatan
belajar mengajar secara maksimal, dengan dititik beratkan pada usaha
meningkatkan kualitas, interaksi belajar mengajar tersebut. Ruang lingkup

5
administrasi kurikulum meliputi : kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan,
dan kegiatan penilaian.3
B. Proses Administrasi Kurikulum
Ada beberapa proses administrasi kurikulum sebagai berikut :
1. Perencanaan
Di dalam perencanaan kurikulum terdapat sekitar masalah tanggung
jawab untuk menentukan: Harus bagaimana bentuk kurikulum itu. Siapa
yang merencanakan dan bilamana. Ada yang mengemukakan pendapat
bahwa perencanaan kurikulum adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian
dan karena itu dikerjakan oleh para ahli atau “expert” dalam bidang
perencanaan kurikulum. Menurut pendapat ini kurikulum harus
direncanakan baik-baik sebelumnya. seringkali secara terperinci mengenai
situasi belajar, dan semua murid di semua sekolah tingkat tertentu
mempunyai kurikulum yang kira-kira seragam, Mengenai perencanaan
dimuka atau “Pre-Planning” terdapat perbedaan pendapat dalam hal sejauh
mana perencanaan dimuka dapat dilakukan. Ada beberapa ahli yang
mengemukakan pendiriannya, bahwa tidak ada aspek-aspek kurikulum yang
harus direncana jauh sebelum situasi belajar berlangsung.
Untuk penjelasan singkat, pendapat-pendapat yang berbeda itu dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kurikulum seharusnya direncanakan di muka secara terperinci oleh
“experts” dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.
b. Kurikulum direncanakan secara terperinci di muka oleh panitia yang
terdiri dari guru-guru dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.
c. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya yang luas oleh panitia
yang terdiri dari guru-guru dalam bentuk pedoman kerja. perincian
dilakukan oleh guru berdasarkan kebutuhan-kebutuhan murid.
d. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya berisi partisipasidari guru-
guru dan tokoh-tokoh masyarakat. perincian dilakukan oleh perencanaan
bersama guru murid.

3
Mardiana, Sarli, dkk. 2017. Pengertian dan Proses Administrasi Kurikulum. Universitas Negeri Padang:
Padang.

6
e. Kurikulum direncanakan oleh guru bersama murid pada waktu akan
belajar, tanpa perencanaan jauh dimuka.
2. Pelaksanaan
Sebelum kurikulum benar-benar dilaksanakan, harus terlebih dahulu
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual. Yang dimaksud disini
adalah masalah penyesuaian program pengajaran terhadap perbedaanperbedaan
di antara anak-anak. Jawaban terhadap persoalan ini macammacam. Kurikulum
yangn berorientasikan kumpulan mata pelajaran berasal dari zaman sebelum
ada pengetahuan tentang perbedaan-pebedaan individu dan kemapuan pada
murid. Pada waktu itu orang menganggap semua murid (kecuali anak-anak
lemah jiwa) dapat menguasai semua mata pelajaran yang diberikan disekolah
dengan kepandaian yang sama asal mereka rajin belajar.
Pada umumnya diakui bahwa makhluk manusia sangat beraneka ragam
dalam kemampuannya untuk maju. Keadaan itu telah menggerakkan para
pendidikan kepada perbedaan-perbedaan individual ini. Disini timbul
perbedaan-perbedaan pendapat mengenai persoalan bagaimana hal ini harus
dilaksanakan:
a. Konsep kurikulum yang telah di tetapkan jauh di muka harus dikuasai
oleh semua murid menurut kecepatan yang telah diatur sebelumnya.
Masalahnya ialah menyesuaikan individu-individu yang mempunyai
kecepatan belajar yang berbeda-beda pada “realitas” ini.
b. Bahwa murid-murid harus dikelompokkan menurut kemampuannya
dengan tujuan bahwa pengelompokan ini akan memperkecil
perbedaan kemampuan dalam tiap kelompok agar mempermudah
pelaksanaan individualis program pengajaran.
c. Menciptakan jenis kurikulum berdasarkan pengalaman yang dipusatkan
kepada masalah-masalah dan memberikan kesempatan kepada
kelompok-kelompok tesebut dalam pendapat kedua untuk bekerja sama
memecahkan masalah bersama, yang menarik perhatian bersama. Hal ini
menunjukkan tiap anggota kelompok untuk mampu bekerja menurut taraf
perkembangan masing-masing dalam bidang akademis sosial dan emosi
dan masih menunjang usaha bersama kelompok.
3. Pengawasan

7
Dalam Pengembangan Kurikulum terdapat dua proses utama, yakni
Pengembangan Pedoman Kurikulum dan Pengembangan Pedoman
Instruksional.
a. Pedoman Kurikuklum, meliputi:
1) Latar belakang yang berisi rumusan Falsafah dan tujuan lembaga
pendidikan, populasi yang menjadi sasaran, rasional
bidang studi atau mata kuliah, struktur organisasi bahan
pelajaran.
2) Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang
diberikan yakni Scope (ruang lingkup) dan Sequence-nya
(urutan pengajiannya).
3) Desain evaluasi termasuk strategis revisi atau perbaikan
kurikulum mengenai: Bahan pelajaran (Scope dan Sequence)
Organisasi bahan dan strategi intruksionalnya
b. Pedoman instruksional
Pedoman Instruksional diperoleh atas usaha pengajar untuk
menguraikan isi pedoman kurikulum agar lebis spesifik sehingga
lebih mudah untuk mempersiapkannya sebagai pelajaran dalam kelas.
dengan demikian apa yang diajarkan benar-benar bersumber dari
pedoman kurikulum.
4. Evaluasi
a. Dasar-dasar Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya, yang paling
penting di antaranya ialah:
1) Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan kearah
tujuan yang telah ditentukan.
2) Melalui efektivitas kurikulum.
3) Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan
kurikulum.
4) Sering kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang
sistematis. Jika evaluasi diadakan secara terus-menerus mungkin
tak perlu kurikulum diganti seluruhnya, akan tetapi dapat

8
senantiasa di perbaiki dan disempurnakan serta disesuaikan
dengan perkembangan zaman.
b. Desain Evaluasi
Desain evaluasi menguraikan tentang (1) Data yang harus
dikumpulkan, (2) analisis data untuk “membuktikan” nilai dan
efektivitas kurikulum.
C. Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum
Di dalam pelaksanaan kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum
tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok, dengan demikian guru dan
kepala sekolah memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan. Dalam proses
pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam tataran kelas mencatat
peran guru sebagai:
1. Implementers
Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam
melaksanakan perannya guru hanya menerima kebijakan perumus kurikulum.
Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan isi kurikulum maupun
menentukan target kurikulum. Pada fase implementator kurikulum, peran guru
dalam pengembangan kurikulum sebatas hanya menjalankan kurikulum yang
telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).
2. Adapters
Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga
sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa
dan kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru memberikan kewenangan
untuk menyelesaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik
sekolah dan kebutuhan lokal.
3. Developers
Guru berwewenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat
menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan
tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan
serta bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang
kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun kurikulum sesuai dengan

9
karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai dengan pengalaman
belajar yang dibutuhkan siswa.
4. Researchers
Peran guru sebagai peneliti kurikulum. Peran ini dilaksanakan sebagai
bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab
dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanakan
peran sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji
berbagai komponen kurikulum.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi kurikulum adalah
serangkaian proses yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
serta evaluasi terhadap kurikulum pendidikan yang harus ditempuh oleh peserta
didik. Dengan tujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien
sehingga tujuan utama dari pendidikan itu dapat tercapai.
Jadi kegiatan dalam administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang
bertujuan untuk melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga
kurikulum dapat dijadikan sebagai instrument dalam mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip administrasi, kurikulum
kemudian di kembangkan, sehingga dalam pelaksanaannya kurikulum dapat
mencapai sasaran pendidikan yang di harapkan. Setidaknya, kegiatan
administrasi kurikulum menghendaki agar rumusan kurikulum benar-benar
terencana dengan baik, sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan
baik pula.
B. Saran
Setelah memahami pembahasan di atas, hendaknya kita dapat
memanfaatkan pengetahuan yang kita miliki tentang administrasi kurikulum dan
menerapkan dalam pembelajaran di kelas untuk pendidikan yang lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA
A Rohmaniah (2016). Administrasi Kurikulum, (kudus). Retrievet From http://eprients.
Stainkudus.ac.id./81/5/005 BAB 2 Pdf.
Ibrahim, N. (2017). Manajemen Kurikulum, (Makassar). Retrieved from
http://journal.uin
alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/viewFile/4274/3936
Mardiana, Sarli, dkk. 2017. Pengertian dan Proses Administrasi Kurikulum.
Universitas Negeri Padang: Padang.
Kusrini, Sri. 2011. Implementasi Administrasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Nurul Islam
Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuansing. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Sultan Syarief
Kasim Riau: Pekanbaru.
Repositori STAIN Kudus. 2019. Administrasi Kurikulum. Dalam
http://eprints.stainkudus.ac.id , diakses pada 21 Maret 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai