ANGKATAN 20
2022-2023
KATA PENGANTAR
Manusia sebagai makhluk hidup dengan segala keunikannya, memiliki peran penting dalam
kemajuan peradaban dunia. Historis perkembangan manusia menjadi pembahasan panjang dari
berbagai disiplin keilmuan, mulai dari filsafat, Agama, Sosial, Pendidikan, hingga Ekonomi maupun
Budaya. Sehigga berbagai macam tokoh ilmuwan dunia, saling merumuskan kerangka-kerangka
tersendiri mengenai persepsi atas adanya makhluk hidup yang bernama manusia. Maka dari itu
pembahasan mengenai manusia hingga saat ini masih relevan untuk dikaji lebih lanjut.
Berkaitan dengan apa yang akan dibahas dalam tulisan ini, kami dari tim SC MAPABA VII
Angkatan 2020 berusaha menjabarkan sedikit mengenai konsep dasar manusia. Dalam hal tersebut
kami mengambil Perspektif tokoh Psikologi Humanistik yaitu Carl Ransom Rogers, sosok Ilmuwan yang
terkenal dalam disiplin ilmu Psikologi. Penelitiannya mengenai manusia yang disandarkan pada
pandangan positif bahwa dalam pembentukan diri manusia adalah bermula dari sumber kebaikan.
Kami juga turut mengucapkan banyak terimakasih pada pihak terkait yang berpartisipasi dalam
menyelesaikan pembahasan tulisan ini, terkhusus pada sang maha kuasa yakni Allah SWT yang telah
menganugerahi kami dengan akal budi, untuk dapat diaktualisasikan dalam aktifitas keseharian, serta
kepada Junjungan agung Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari alam
jahiliyah hingga alam ilmiyah saat ini.
Maka apabila nanti ditemukan beberapa kekurangan atau kejanggalan, kami selaku manusia
yang penuh kelemahan memohon kritik dan saran untuk penyempurnaan tulisan ini. Harapan kami atas
adanya tulisan ini adalah semoga bermanfaat bagi proses keberlangsungan pendidikan maupun
kehidupan dalam dinamika Organisasi Eksternal Kampus. Yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia Rayon Tabassam Komisariat Wahab Hasbullah Jombang. Demikian atas pengantar ini Kami
Sampaikan Terimakasih.
BAB II PEMBAHASAN
1. BIOGRAFI TOKOH
Hippocrates lahir di Pulau Kos pada tahun 460 SM. la sering disebut dengan sebutan
‘’Hippocrates Asclepiades’’ yang memiliki arti keturunan (dewa dokter) Asclepios, namun
hal ini masih belum diketahui secara pasti apakah memang gelar ini diberikan karena
keturunan. keluarga atau hanya karena ia berkutat dibidang medis. Beliau merupakan
putra dari Heracleides dan Praxithea yang dikenal kaya. Kekayaan keluarganya ini
memungkinkan dia untuk memiliki Pendidikan awal yang baik.
Setelah sembilan tahun menjalani pendidikan jasmani, baca tulis, mengeja, musik,
menyanyi dan puisi, ia melanjutkan ke sekolah menengah dimana pelatihan atletik
dilakukannya selama dua tahun, Hippocrates melanjutkan Pendidikan kedokterannya di
bawah kebijakan ayahnya dalam bentuk magang atau pembelajaran perdagangan melalui
pengalaman kerja. Pelatihannya ini juga termasuk berpergian ke daratan Yunani dan
mungkin juga Mesir dan Libya untuk mempelajari lebih dalam mengenai praktik medis.
Sekitar tahun 420 SM. Hippocrates bertemu dengan kaum 'Barbarian yang ditemuinya saat
berada di bagian utara Yunani, la belajar mengenai wabah yang menyerang kaum
Barbarian' tersebut. Dia menganggap bahwa iklim dan arah angin akan membantunya
memprediksi bahwa wabah akan menjangkit kota Yunani. Setelahnya, ia segera
mengirimkan peringatan bagi warga kota Yunani.
Awal usianya yang ke 40 tahun, Hippocrates mengelilingi berbagai kota di Yunani untuk
mengobati macam-macam penyakit. Anak dari Hippocrates dan muridnya juga melakukan
hal yang sama dengan Hippocrates. Dari pengobatannya ini, Hippocrates mendapatkan
medali emas dari kota Athena. Segala sumber dari informasi mengenai biografi
Hippocrates didapatkan dari buku karangan pengikut Hippocrates yang berjudul "Speech
of The Envoy". Buku ini bisa Hippocrates dan anaknya. Thessalus. Prasasti ini terletak di
Delphi yang juga merupakan lokasi Oracle yang terkenal.
2. Galenus dari Pergamon (129-199)
Galenus dilahirkan di Pergamum (kini: Bergama, Turki), putra dari Nicon, seorang arsitek
kaya. Ada perbedaan pendapat mengenai masa hidupnya, pendapat pertama mengatakan
Galenus hidup tahun 129-199, sementara pendapat kedua mengatakan tahun 130-200. Ia
memiliki ketertarikan pada bidang pertanian, arsitektur, astronomi, astrologi, filsafat, hingga
akhirnya ia memilih untuk berkonsentrasi pada kedokteran.
Pada usia 20 tahun ia telah menjadi seorang tabib pada kuil Asclepius selama 4 tahun.
Setelah kematian ayahnya pada 148 atau 149, ia merantau untuk belajar
di Smyrna, Korintus, dan Alexandria selama 12 tahun. Ketika ia kembali ke Pergamum
pada 157, ia bekerja sebagai seorang dokter di sekolah gladiator sleama 3 sampai 4
tahun. Selama masa itu, ia banyak belajar mengenai perawatan dan
penyembuhan trauma dan luka. Kemudian ia mengistilahkan luka sebagai "jendela untuk
masuk ke tubuh".
Galenus melakukan operasi yang berbahaya yang tidak pernah dilakukan lagi hampir
selama 2 milenium terakhir termasuk pembedahan otak dan mata. Untuk
mengoperasi katarak, ia menyelipkan sebuah alat seperti benang ke mata hingga di
belakang lensa mata. Ia kemudian menariknya supaya qatarak nya terangkat.
Kesalahan sedikit dapat menyebabkan buta permanen. Selain itu ia juga meletakkan dasar
standar untuk kedokteran modern. Pada 162, ia pindah ke Roma di mana ia banyak
menyebarkan ilmu anatomi. Reputasinya kian naik dan dikenal sebagai ahli kedokteran
yang berpengalaman dan memiliki klien yang tersebar luas. Salah satunya adalah
konsul Flavius Boethius yang akhirnya memperkenalkan ia menjadi tabib kerajaan. Ia turut
merawat Lucius Verus, Commodus dan Spetimius Severus. Lalu menyempatkan Kembali
ke tanah airnya, Pergamum selama 166 hingga 169.
Galenus menghabiskan sisa hidupnya di kerajaan. Sesuai tradisi, tahun meninggalnya
ditetapkan sekitar tahun 200 sesuai dengan dokumen Suda Lexicon dari abad ke-10.
Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ia meninggal pada 216, disebabkan
perkiraan karya tulis terakhirnya dituliskan pada akhir 207.
Galenus meneruskan kedokteran Hippokrates pada zaman Renaisans. Ia pun
mengemukakan empat humor (cairan) tubuh yaitu darah, empedu kuning, empedu hitam,
dan mukus. Empat hal ini akan berputar sesuai dengan empat musim. Ia menysuun
teorinya sendiri dari prinsip tersebut dan banyak karyanya didasarkan pada prinsip
Hippokrates. Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari Tentang Kegunaan Bagian
Tubuh Manusia. Ia juga menulis tentang filsafat dan anatomi.
A. LATAR BELAKANG TEORI
Tipologi kepribadian ( Tipologi Konstitusi ) Hipocrates-Galenus
Dasar pemikiran : Tipologi Yang dikembangkan atas dasar Aspek Jasmaniah. para
tokoh tipologi konstitusi meninjau bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa
bentuk penampilan fisik maupun yang tidak tampak, menentukan ciri pribadi
manusia.
Sejarah Munculnya : terpengaruh oleh pandangan Empedocles, bahwa alam
semesta beserta isinya ini tersusun dari 4 unsur dasar yaitu : tanah (Sifat kering),
air (Sifat basah), udara (Sifat dingin), dan api (Sifat panas).
pandangan hipocrates (460-370 SM)
Pandangan dasar : Pendekatan Filosofis Pada ilmu kedokteran
Asumsi dasar : dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat tersebut yang didukung oleh
keadaan yang berupa cairan-cairan yang ada dalam tubuh manusia.
Pernyataan : keempat jenis cairan ini ada dalam tubuh dengan proporsi yang tidak selalu sama
antara individu satu dengan lainnya. Dominasi salah satu cairan tersebut yang menyebabkan
timbulnya ciri-ciri khas pada setiap orang.
Pandangan Galenus
Pandangan dasar : Pendekatan Filosofis Pada ilmu kedokteran.
Asumsi dasar : sependapat dengan Hippocrates, bahwa di dalam tubuh setiap orang
terdapat 4 macam cairan tersebut.
Pernyataan : menyatakan bahwa cairan-carairan tersebut berada dalam tubuh manusia
dalam proporsi tertentu. Dominasi salah satu cairan terhadap cairan yang lain
mengakibatkan sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada
seseorang sebagai akibat dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh Galenus
disebutnya ,temperamen .
Pandangan Hippocrates yang kemudian dilengkapi oleh Galenus selanjutnya disebut
tipologi Hippocrates Galenus.
B. KERANGKA TEORI
Hipocrates (460 - 370 SM)
4 macam cairan yang memiliki sifat seperti keempat unsur alam. yaitu :
A. Sifat Kering – Empedu kuning – Chole – Warna Kuning.
B. Sifat Basah - Empedu Hitam - Melanchole - Warna Hitam.
C. Sifat Dingin - Lendir - Fleghma - Warna Putih.
D. Sifat Panas - Darah - Sanguine ‐ Warna Merah.
Asumsi Dasar : Keempat Cairan Yang dimiliki oleh individu tidak akan sama
dengan individu Lainnya. Setiap individu di dominasi oleh salah satu cairan hingga
menimbulkan Ciri khas.
Galenus (129 - 199 M)
Perspektif Sama dengan Hipocrates Mengenai 4 Cairan dalam tubuh manusia.
Cairan yang dominan menimbulkan Ciri khas.
Sifat kejiwaan bercirikan khusus.
Dominasi Salah satu Cairan disebut sebagai Temperamen.
Perkembangan Studi Psikologi Kepribadian Melalui 2 jalur :
1. Penekanan pada Aspek Kejasmanian (Struktur Badan).
2. Penekanan Pada Aspek Kejiwaan (Sifat, Watak, Perilaku).
4 Karakter Manusia Versi Galenus (Sanguinis - Populer, Koleris - Kuat, Melankolis - Sempurna,
plegmatis - Damai).
4 Karakter Manusia Mempunyai 20 sifat dasar pada kekuatan dan 20 sifat dasar pada
kelemahan.
C. KLASIFIKASI KARAKTER
Tipologi Hipocrates-Galenus
DAFTAR PUSTAKA