Anda di halaman 1dari 13

III.

PERKEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 

SEJARAH ILMU PENGETAHUAN MANUSIA  


Sebenarnya pengetahuan telah diperoleh manusia sejak manusia muncul di
muka bumi.  Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat telah dimulai sejak
ratusan tahun sebelum tahun  masehi. Para ahli sejarah membaginya menjadi
beberapa zaman yaitu : 
a. Zaman Purba  
 Zaman ini ditandai dengan ditemukannya alat-alat yang terbuat dari batu dan
tulang.  Manusia pada zaman ini telah mengetahui cara bercocok tanam dan
berternak meskipun masih  secara berpindah-pindah. Pengetahuan yang
diperolehnya tersebut merupakan pengalaman  dan kemanpuannya mengamati
alam sekitarnya. Dari zaman purba sampai dengan zaman  Babilonia pengetahuan
yang dipunyainya masih berupa mitos.  
b. Zaman Yunani (600-200 SM) 
Pada zaman ini kemampuan berfikir manusia lebih maju, disertai dengan
penemuan alat  bantu yang lebih baik serta mulai menggunakan akal sehat maka,
mitos dengan berbagai le gendanya mulai ditinggalkan. Pola pikir lebih maju dari
mitos adalah penggabungan antara  pengamatan, pengalaman dan akal sehat
(logika atau rasional) yang dikenal sebagai faham  ’Rasionalisme’. Beberapa tokoh
atau pakar Yunani berpengarut dan memberikan sumbangan  dan perubahan pola
pikir manusia masa itu adalah : 
▪ Thales (624 – 548 SM), yang menyatakan bahwa matahari mengeluarkan sinarnya
sendiri  sedangkan bulan hanya memantulkan cahaya matahari. 
▪ Anaximenes, (560-520 SM) mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda
adalah  air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila
merenggang men jadi api dan bila memadat menjadi tanah. 
▪ Herakleitos, (560-470 SM) mengeluarkan pendapat mengoreksi pendapat
Anaximenes, justru api-lah yang menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-
benda akan seperti apa  adanya. 
▪ Pytagoras (580 – 548 SM), yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Ia juga penemu
dalil  pythagoras, bentuk geometris benda serta pendapanya tentang unsur dasar
yang terdiri atas  tanah, udara dan air.


▪ Socrates (470 – 399 SM), dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani
penga nut faham logika dan sebagai pemula penyelidikan kehidupan manusia. 
▪ Plato (427 – 347 SM), sebagai murid dari Socrates yang mengikuti ide gurunya dan
mela kukan pengembangan yang lebih terperinci dimana ia membayangkan bahwa
pemerintahan  sempurna adalah pemerintahan yang memiliki etika, kebajikan dan
akal sehat berada dalam  keseimbangan. 
▪ Aristoteles (384 – 322 SM), Ia adalah murid dari Plato, merupakan pemikir terbesar
Yunani  yang membukukan intisari ajaran orang-orang sebelumnya dengan terlebih
dahulu membu ang hal-hal yang tidak masuk diakal kemudian dilengkapinya dengan
pemikiran dan pen dapatnya sendiri. Dalam bukunya yang berjudul ’Logika’
dikemukakan analisis bahasa ber dasarkan silogisme. Suatu kesimpulan ditarik dari
sesuatu yang bersifat umum menuju ke  sifat yang khusus atau dikenal dengan
metode deduksi. Bukunya yang lain ’Metaphysica’  yang berisi pengetahuan yang
berisi tentang alam semesta yang oleh orang Yunani disebut  sebagai ’Philosophia’
atau ’Cinta Pengetahuan’. Pendapatnya yang lain adalah tentang zat  tunggal yang
dapat bertransmutasi menjadi unsur dasar lain berupa tanah, air, udara atau api 
berdasarkan kondisinya. 
▪ Hipocrates (460 – 377 SM), seorang dokter yang membangun kerangka dasar
praktek  pengobatan modern termasuk pengembangan etika kedokteran yang
menyatakan bahwa  tugas dokter adalah merawat siapapun tanpa memperdulikan
status sosial pasiennya. 
▪ Archimedes (287 – 212 SM), seorang ahli fisika, matematika dan astronomi Yunani
dan  sering dijuluki Bapak Ilmu Pengetahuan Alam Eksperimental karena hampir
semua  temuannya di peroleh berdasarkan eksperimen. Penemuannya yang sangat
terkenal adalah  ’Hukum Archimedes’ yang bunyinya adalah : Sebuah benda yang
dicelupkan sebahagian  atau seluruhnya ke dalam zat cair, akan mendapat gaya ke
atas sesuai jumlah zat cair yang  disesak oleh benda tersebut. 

c. Zaman Pertengahan (Keemasan Islam) 


Pada zaman keemasan islam pengaruh bangsa Arab sangat menonjol. Banyak pe
ninggalan pengetahuan Yunani diterjemahkan serta penemuan tentang kedokteran
yang ditulis  dalam bentuk buku dan dipakai sebagai acuan dalam dunia pendidikan
Islam dan Eropa. Pada  zaman ini juga banyak dikembangkan metode
Ekperimentasi yang memungkinkan perluasan  bidang kedokteran, farmasi,
astronomi, kimia dan biologi. Penemuan penting yang tetap diguna-

kan sampai saat ini adalah penulisan bilangan (angka Arab) dan desimal yang
menimbulkan  ilmu aljabar. 
Beberapa diantara filosof zaman pertengahan atau zaman keemasan islam,
diantaranya  adalah Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli dibidang
kedok-teran, selain itu ahli lain  dari dunia Islam yaitu Al-Biruni seorang ahli ilmu
pengetahuan murni atau asli (pure science)  dan komtemporer. Pada abab 9 -11
ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang diter 
jemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang
menjadi ke budayaan Internasional.  

d. Zaman moderen (Abad 15 sampai sekarang) 


Zaman ini dimulai pada abad 15, banyak penemuannya yang mengubah pola
pikir  sebelumnya terutama dengan penemuan empiris yang didukung oleh alat
bantu yang lebih baik.  Pada zaman ini juga menganut metode induksi yang
merupakan dasar dari perkembangan  metode ilmiah sekarang yang intinya adalah
bahwa pengambilan kesimpulan dilakukan berda 
sarkan data pengamatan atau eksperimentasi yang diperoleh. Cara berpikir induktif
terkait de ngan empirisme, dimana dibutuhkan fakta-fakta yang mendukung.
Empirisme adalah paham  yang berpendapat bahwa fakta yang tertangkap lewat
pengalaman atau pengamatan manusia adalah sumber kebenaran. Pada zaman
tersebut dikuasai oleh suatu gerakan yang disebut  Ranaissance yang berarti
kelahiran kembali. Secara historis Ranaissance adalah suatu gerak an yang meliputi
suatu zaman dimana orang merasa dirinya telah dilahirkan kembali dalam per
adaban yang baru yaitu kembali pada sumber-sumber yang murni bagi pengetahuan
dan kein dahan (Harun Hadiwidjoyo, 1980). 
Penemuan dengan alat bantu yang lebih canggih ini kadang harus
bertentangan de ngan kepercayaan maupun kekuasaan yang ada saat itu. Hal ini
terjadi pada abad pertengahan  (15-16) yang diperoleh oleh Nicolas Copernicus
(1473-1540 M) mengenai heliosentris (mata hari sebagai pusat tata surya) yang
sangat bertentangan dengan paham geosentris (bumi  sebagai pusat tata surya)
oleh Ptolemeus paham ini (heliosentris) didukung oleh penemuan  Gallileo (1564-
1642 M), Johanes Keppler (1571-1630 M). Untuk membuktikan bahwa bumi 
mengelilingi matahari, harus ditemukan aberasi cahaya dan paralaks yang mana
belum bisa di buktikan oleh Copernicus pada waktu itu. Aberasi cahaya baru
dibuktikan oleh Bredley pada  tahun 1728 seorang ahli astronomi dari Inggris
sedangkan paralaks ditemukan oleh Bessel  seorang ahli astronomi Jerman pada
tahun 1840. 

Ilmuan lain yang juga memberi konstibusi dalam pengembangan teori ini
adalah Francis  Bacon (1561-1662) yang memperkenalkan teori empiris induktif
serta Rene Descartes (1596- 1650) yang membangun filsafat reduksionisme dan
metode rasional deduktif. Descartes ada lah ahli filsafat dan matematika dari
Prancis yang dalam usahanya mencari kebenaran justru  pada awalnya meragukan
segalanya, ragu akan adanya dunia, ragu akan adanya tuhan dan  bahkan ragu
akan adanya dirinya, namun akhirnya dia sampai pada kesimpulan: karena saya 
ragu maka saya berpikir, karena saya berpikir maka saya ada, karena saya ada
dan orang  lain ada maka Tuhan pun ada. 
Semua hasil-hasil yang telah dipaparkan diatas dianalisis, disintesis dan
dikembangkan  lebih lanjut oleh Isaac Newton (1642-1727) yang merumuskan
secara matematik hukum gerak.  Newton adalah ilmuan terbesar sepanjang abad,
seorang ahli matematika, fisika, astronomi, ahli  filsafat, ia menemukan hukum
gravitasi dan hukum gerak. Keberhasilan Newton ini mendorong  ilmuan lain untuk
mencoba mengembangkan ilmu yang ditekuninya dengan mengacu pada  prisip-
prinsip Newton antara lain: Freud mengembangkan teori tentang relasi-obyek yaitu
ada nya keterpisahan antara satu sistem dengan sistem lain; Locke
mengembangkan teorinya de 
ngan keyakinan bahwa terhadap hukum-hukum alam yang mengatur masyarakat
manusia  yang sama dengan hukum yang mengatur alam semesta; Adam Smith
mengembangkan pe mikirannya dalam ilmu ekonomi dan Frederick Taylor
mengembangkan teori manajmen.  
Kemudian berikutnya, revolusi industri awwal abad 19 sudah memberi
dampak yang  besar terhadap alam dan penghuninya. Penambahan populasi
manusia, kemampuan alat yang  tersedia, komunikasi antar bangsa serta
persyaratan hidup nyaman menimbulkan peningkatan  kebutuhan akan ruang, baik
untuk kehidupan, produksi maupun untuk eksploitasi sumber daya  alam bagi
penyediaan energi dan industri yang semakin bertambah. Akibat dari tata cara
hidup  manusia, maka lingkungan yang azasi telah berubah menjadi ruang hidup
yang akan dapat me 
nampung fungsi masyarakat modern. Selanjutnya manusia modern dengan kondisi
sedemikian  seolah-olah telah melepaskan diri dari lingkungan alamnya karena
mereka sudah menganggap  mampu mengatur, mengubah dan kondisi sesuai
keinginannya, terutama dibidang ilmu penge tahuan dengan tokohnya antara lain
Auguste Comte (1789 – 1857) pada abad 20 saat ber kembangnya aliran
’Pragmatisme’ suatu faham yang menyatakan bahwa segala sesuatu tidak  tetap
melainkan tumbuh dan terus berubah dengan tokohnya adalah William James
(1842 – 1910) dan John Deway (1859 – 1952).


RUANG LINGKUP PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 
1. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan 
Sampai mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu pengetahuan
belum begitu  luas dan dalam, sehingga seseorang yang mempunyai cara berfikir
tajam dan kritis akan sangat  mungkin dapat menguasai beberapa bidang ilmu
sekaligus. Sebagai contoh Copernicus (1473- 1543 M) dikenal sebagai ahli
austronomi, ahli matematika dan juga ahli pengobatan. Seorang  pemikir Yunani,
Pythagoras (500 SM) dikenal sebagai seorang astronom yang juga ahli mate 
matika dan ahli kimia khususnya transmutasi unsur. Akan tetapi setelah abad
pertengahan, per kembangan ilmu relatif lebih pesat dan mendalam sehingga tidak
mungkin lagi seseorang menguasai ber-bagai bidang ilmu secara mendalam, oleh
karena itulah diperlukan adanya  klasifikasi ilmu pengetahuan. 
Secara skematis periode perkembangan ilmu pengetahuan dari berbagai
abad ditam pilkan pada Gambar 2. 
Abad <15 15 16 19 20 

Lambat Sedang Cepat Lebih Cepat Sangat Cepat - Pseudo - Awal ilmu -
Revolusi - Masa -Ilmu Pengetahuan  science Pengetahuan Industri
percepatan Modern 
- Mitos - Holiosentris - Penemuan perkembangan - Alat riset canggih - Logika -
Liberalisme mesin modern ilmu -Telaah skala mikro  - Penemuan (mesin uap)
pengetahuan - Penemuan anomali  Alat bantu - Penemuan (akselerasi) teori
sebelumnya  Alat bantu - Konsep baru 
 lebih baik (modern) 
 - Sifatnya : 
 Mikroskopiks,  
 analisis tinggi dan 
 abstraksi dalam 
 Gambar 2. Skema periode perkembangan ilmu pengetahuan.


Ilmu pengetahuan membahas sasaran-sasarannya dengan meninjau dari
berbagai su dut pandang atau aspek tinjauan yang disebut obyek forma. Obyek
forma inilah yang membe dakan antara satu jenis ilmu pengetahuan dengan jenis
ilmu pengetahuan yang lainnya. Timbul nya berbagai macam ilmu pengetahuan
yang semakin lama semakin banyak adalah disebab kan karena obyek forma yang
semakin berkembang yang juga terkadang bersinergi antara satu  
obyek forma dengan obyek forma yang lain. Dengan aktifitas dan kreasi akalnya,
manusia se makin maju dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Sekarang ini
berbagai macam ilmu  pengetahuan baru bermunculan seiring dengan bertambah
banyaknya kebutuhan manusia dal am kehidupannya. Pertumbuhan ilmu
pengetahuan ini dimungkinkan oleh sifat kumulatifnya di mana dengan sifat itu ilmu
dapat disusun secara konsisten dan sistematis diatas dasar ilmu  
sebelumnya dan membentuk suatu kerangka ilmu yang utuh dan terintegrasi satu
sama lain. Disamping itu ilmu pengetahuan sebagai produk akal manusia, juga
mempunyai ciri lain,  yaitu sifatnya yang relatif, sehingga tidak mengenal adanya
istilah final dalam suatu produk ilmu  pengetahuan. Kebenaran ilmu pengetahuan
tidak bersifat mutlak atau absolut, sehingga terbuka  kesempatan setiap saat bagi
siapa saja untuk menyempurnakannya. Disinilah peranan daya  pikir manusia yang
harus bekerja secara terus menerus untuk mengembangkan dan mengha silkan
pengetahuan baru buat memenuhi kepentingan dan kebutuhan hajat hidup manusia
di  dunia yang kian berkembang dengan pesat. 
Berdasarkan beberapa argumentasi, ilmu pengetahuan atau sains dalam arti
luas dikla sifikasikan atas : 
A. Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosial Science) 
Ilmu pengetahuan sosial banyak membahas hubungan antara manusia
sebagai mahluk  sosial, kualifikasi ilmu ini sekarang telah memiliki cabang-cabang
ilmu diantaranya adalah : ▪ Sosiologi : studi tentang tingkah laku sosial terutama
tentang asal-usul organisasi, institusi  dan perkembangan masyarakat manusia. 
▪ Ekonomi : cabang ilmu pengetahuan sosial yang berhubungan dengan produksi,
tukar  menukar barang produksi, pengelolaan dalam ruang lingkup rumah tangga
peru-sahaan atau  negara. 
▪ Sejarah : suatu ilmu yang mempelajari tentang pencatatan peristiwa-peristiwa yang
telah  terjadi pada suatu bangsa, negara atau individu.


▪ Etnologi : ilmu yang mempelajari tentang antropologi dari aspek sistem sosio
ekonomi dan  pewarisan kebudayaan dan faktor pertumbuhan perkembangan
kebudayaan serta perubah annya dalam masyarakat primitif. 
▪ Antropologi : cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari asal-usul dan
perkembangan  jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah laku manusia. 
▪ Pendidikan : model perlakuan atau proses latihan yang terarah, teratur dan
sistematis me nuju ke suatu tujuan tertentu. 
▪ Psikologi : suatu cabang lmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses
mental, sikap dan tingkah laku manusia. 
▪ Dan lain-lain. 

B. Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Science) 


Ilmu pengetahuan alam banyak membahas tentang alam semesta yang
sangat kom pleks beserta isinya dan selanjutnya terbagi atas cabang ilmu sebagai
berikut : a. Fisika (Physics) : cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
tentang fenomena  
alam yang berkaitan dengan benda atau materi dalam aspek wujud dan
perubahan fisik yang  bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam :
mekanika, teknik, bunyi, cahaya, ge lombang, listrik, magnet dan teknik mekanik,
sipil, teknik listrik yang sekarang merupakan fisi ka terapan. 
b. Kimia (Chemistry) : suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda hidup dan
tidak hidup  dari aspek susunan materi dan perubahan-perubahan secara kimiawi
yang bersifat tetap.  Filosopi ilmu Kimia secara garis besar dibagi menjadi : Kimia
anorganik (mempelajari tentang  unsur kimia dalam zat tak hidup) dan kimia organik
(mempelajari karakter unsur kimia dalam  zat hidup dan keterkaitan antara
keduanya). Kedua bagian ini pada dasarnya membahas  dasar ilmu secara
keseluruhan kemudian diikuti dengan cabang ilmu analisis kimia yang  terbagi atas
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Kimia fisika merupakan ilmu pengeta huan
yang merupakan bagian dari ilmu kimia namun digabungkan sedimikian rupa
sehingga  identitas masing-masing menjadi hilang karena telah menyatu menjadi
kimia fisika artinya  batas buatan manusia antara kimia dan fisika menjadi kabur,
misalnya beberapa perkem 
bangan yang besar dalam kimia teori seperti transformasi inti atom yang telah
dikembangkan  oleh para ilmuan baik dalam bidang kimia maupun fisika. Kondisi
yang sama dengan Kimia  Fisika adalah, Biokimia (gabungan biologi dan kimia)
dan Kimia Lingkungan (gabungan 

semua jenis ilmu kimia dengan berbagai cabang ilmu seperti fisika, biologi,
klimatologi, dan  lain-lain). Cabang ilmu lain yang berkaitan dengan kimia adalah
Kimia radiasi (mempelajari  tentang atom dan perubaha-perubahan yang
berkaitan dengan inti dan partikel serta  peluruhan inti atom) dan ilmu Kimia
terapan. Disebut kimia terapan oleh karena mempelajari  aspek-aspek terapan
science kimia yang fokusnya pada produk misalnya : Karet sintesis,  pupuk
sintesis, plastik, bahan makanan, bahan peledak dan lain-lain. 
c. Biologi (Biological Science) : ilmu pengetahuan yang mempelajari mahluk hidup
dan ge jala-gejalanya. Biologi dibagi atas berbagai cabang ilmu antara lain : 
▪ Botani, cabang biologi yang mempelajari seluk beluk tentang
tumbuhan. ▪ Zoologi, suatu cabang biologi yang mempelajari
tentang hewan. 
▪ Marfologi, suatu studi tentang bentuk struktur luar mahluk hidup. 
▪ Anatomi, suatu studi tentang bentuk struktur dalam mahluk hidup 
▪ Fisiologi, suatu studi tentang fungsi atau faal bagian-bagian tubuh / organ
mahluk hidup.  ▪ Sitologi, cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel
secara mendalam yang  meliputi struktur, molekuler dan lainnya, dan
sebagainya. 

C. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Earth Science and Space) Ilmu
pengetahuan yang membahas tentang bumi, planet lain dan ruang angkasa dalam 
tata surya. Cabang ilmu yang masuk kelompok ini adalah : 
1. Geologi : cabang ilmu yang mempelajari tentang struktur bumi, yang dalam
pembahasan  tentang struktur, perubahan materi baik yang terdapat dipermukaan
tanah maupun yang  terdapat dalam perut bumi, menggunakan konsep dasar kimia
dan fisika. Bagian geologi  yang penting ialah petrologi yang membahas tentang
batuan, vulkanologi membagas tentang  aktifitas geologi bumi, mineralogi
membahas tentang bahan atau material galian  menggunakan konsep kimia fisika
dan sub cabang yang penting adalah kristalografi yang  membahas tentang bentuk
kristal dan mineral. 
2. Astronomi : suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang benda-benda ruang
angkasa  dan semua aspek yang berkaitan dengan alam semesta. Ilmu ini meliputi ;
bintang, matahari,  planet, satelit dan semua benda angkasa lainnya. Penerapan
yang praktis tentang ilmu  astronomi adalah dalam navigasi, perhitungan waktu dan
kalender. 
3. Geografi : suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang muka bumi dan
produk eko nomi sehubungan dengan mahluk hidup terutama manusia. Geografi
sebagai ilmu penge-

tahuan informasi yang diperoleh dalam semua cabang ilmu lain, sehingga
merupakan  cabang ilmu pengetahuan yang dapat dipakai manusia untuk
memecahkan masalah yang  dihadapi dalam rangka adaptasinya dengan
lingkungan. Sub cabang yang penting adalah  fisiografi yang membahas sifat fisis
bumi dan geografi biologi serta geografi ekonomi sebagai  bagian dari geografi
biologi. 

Matematika sebagai salah satu bidang ilmu tidak termasuk dalam kategori
pembagian  ilmu pengetahuan tersebut oleh karena kedudukan matematika
merupakan penunjang pengem bangan semua disiplin ilmu yang lain. Matematika
merupakan alat bahasa yang dapat dipakai  untuk membahasakan hukum-hukum
alam, Statistika dimanfaatkan untuk pengolahan, peng organisasian, analisis dan
peringkasan atau perumusan kesimpulan dari data-data yang terda pat pada semua
bidang ilmu. 

2. Fokus Pembentukan Multidisiplin Ilmu 


a. Pemfokusan Ilmu 
Perkembangan ilmu terus menerus dan begitu cepatnya terutama mulai abad
20, me nyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah disiplin ilmu yang lebih
spesifik. Sebagai contoh dalam disiplin ilmu kimia, maka terjadi pemfokusan ilmu
menjadi sub disiplin ilmu kimia seperti :  Kimia teoritis, kimia analisis, kimia
bioanorganik, kimia kompleks, kimia organik sintesis, biokimia,  kimia polimer, dan
lain-lain. 
Selanjutnya bagian disiplin ilmu tersebut berkembang menjadi spesialisasi
tertentu,  sebagai contoh adalah dalam bagian disiplin ilmu kimia organik, maka
terda-pat antar lain fokus  kearah kimia organik sintesis dan kimia organik bahan
alam. Kimia bahan alampun dapat terbagi  lagi berdasarkan sumber dari bahan alam
itu apakah dari darat atau dari lautan ataupun  berdasarkan kelompok senyawa
kimianya bahkan kelompok spesies tanaman sebagai sumber  bahan kimia dari ilmu
kimia bahan alam. 
Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa ilmu
pengeta huan berkembang dengan pesatnya, sehingga tidak memungkinkan lagi
seorang dapat mengu asai beberapa atau bahkan satu bidang ilmu tertentu. Untuk
dapat menguasai bidang ilmunya  dengan baik, maka seseorang akan lebih
mempokuskan atau menspesialisasi dirinya dalam  salah satu fokus disiplin ilmu
tertentu.

b. Multidisiplin dan Interdisiplin Ilmu 
Arah perkembangan ilmu sekarang ini dalam aspek lain bukan hanya ke arah
pem fokusan disiplin ilmu tertentu, akan tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa
dibahas berdasarkan  satu disiplin ilmu saja. Ilmu semacam ini akan membentuk
model lain yaitu gabungan beberapa  disiplin ilmu menjadi interdisiplin ilmu atau ilmu
multidisipliner. 
Multidisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya meng gunakan lebih dari satu kelompok disiplin ilmu, misalnya
kelompok IPA, IPS dan IPBA. Contoh  ilmu multidisiplin yang paling populer adalah
ilmu lingkungan. Pembahasan ilmu lingkungan  dapat dilihat dari ilmu sosial, ilmu
pengetahuan alam dan ilmu bumi antariksa. Pendekatannya  dapat dilihat dari
disiplin ilmu seperti kimia (kimia lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi 
(ekologi), sosial ekonomi (antropologi dan ekonomi) dan geografi. 
Interdisiplin ilmu merupakan ilmu pengetahuan yang cakupan
pembahasannya meng gunakan satu kelompok disiplin ilmu saja. Sebagai contoh
adalah ilmu komputer dikembangkan  dari disiplin ilmu IPA paling tidak mencakup
ilmu bahan untuk pembuatan prosessor, semi kon duktor, elektronika (Kimia, fisika),
pemrograman (matematika) dan sebagainya. 
Perkembangan interdisiplin ilmu cukup banyak dan berkembang dengan sangat
pesat,  sebagai contoh adalah bioteknologi, teknologi informasi dan ilmu material.
Perkembangan ter sebut sangat mempengaruhi pola pandang dan kehidupan sosial
manusia saat ini. Oleh karena nya suatu ilmu yang dikembangkan berdasarkan
interdisiplin ilmu tetapi karena dampak sosial nya juga perlu dipertimbangkan
sehingga pembahasannya berubah menjadi multi disiplin ilmu. Sebagai contoh
perlunya etika penelitian bioteknologi terutama yang menyangkut manusia  (cloning),
dampak teknologi informasi (internet, multimedia) terhadap perkembangan anak
serta  dampak material baru (plastik, karet sintesis, pestisida dan lain-lain) terhadap
lingkungan. 
Beberapa contoh ilmu interdisipliner yang berakar dari ilmu kimia, fisika dan
biologi dan  perkembangannya didukung oleh matematika, statistika dan informatika,
ditampilkan pada  Gambar 3.

10 
INTERDISIPLIN ILMU IPA 

KIMIA KIMIA-FISIKA FISIKA 

K. Analisis 
K. Organik 
K. Fisika 
K. Organik 
Biokimia 
Dll 

Interdisiplin 
Kimia-Matematika 
Ilmu Material Metalurgi 
Mineralogi Energi 
Nuklir 
Teknik Kimia Dll 
Mekanika 
Listrik 
Magnet 
Cahaya 
Bunyi 
Fisika Modern Dll 

Interdisiplin 
Fisika-Matematika 

Kimia Teoritis Chemometric, dll. 

Matematika/ 
Statistika/ 
Informatika 

Interdisiplin 
KIMIA 

IPA 
FISIKA

Astronomi 
Meteorologi 
Geofisika 
Geologi 
Bidang teknik, dll. 

Interdisiplin 
Fisika-Biologi 
Kimia-Biologi 
Biokimia 
Biotransformasi Farmasi 
Pangan/Nutrisi Kesehatan, dll. 
BIOLOGI 

Fisika Medis 
Teknik Medis 
Teknologi Pertanian Biofisika, dll 

Interdisiplin 

BIOLOGI Biologi-Matematika 

Botani 
Zoologi 
Mikrobiologi Taksonomi Fisiologi 
Ekologi, dll. 
Interdisiplin 
Kimia-Fisika-Biologi 
Bioteknologi 
Rekayasa Genetika Dll 
Biostatistika Dll 

Gambar 3. Perkembangan dan hubungan interkoneksitas disiplin ilmu IPA 

11 
PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 
Dalam abad 20 terakhir ini pengembangan ilmu pengetahuan mencatat
loncatan-lon catan penting dan kemajuan yang sangat pesat. Penemuan baru dan
penciptaan karya terjadi  silih berganti, informasi ilmiah diproduksi dengan cepat
bahkan dua kali lipat setiap tahunnya  bahkan dalam disiplin ilmu tertentu seperti
genetika, bioteknologi dan teknologi informasi, telah  menimbulkan kesulitan
tersendiri dalam penyimpanan, penyebaran, penelusuran dan penerap annya oleh
karena perkembangannya yang begitu pesat. Berkali-kali telah terjadi revolusi
dalam  ilmu pengetahuan dengan akibat yang besar dan tak terduga. Pada bidang
kedokteran dicatat  perubahan besar oleh Hippokrates yang melihat kedokteran
secara holistik dimana individu  diamati secara utuh dalam lingkungannya sebagai
bagian dari alam. Akhir-akhir ini terjadi  perubahan besar dengan gagasan manusia
yang harus menguasai alam sehingga materi dan  jiwa harus dipisahkan. Alam tidak
hanya diamati tetapi diselidiki fenomena-fenomena yang ter sirat dan tersurat
didalamnya. Mulailah abad analisis, misalnya di dalam bidang kedokteran me
nimbulkan patologi sel dan reduksionisme yang menganggap manusia sebagai
kumpulan  senyawa kimia sederhana sampai pada yang paling kompleks. 
Pengembangan ilmu biologi sebelum abad 20 bersifat deskriptif, sekarang
orientasinya  juga berkembang kearah analisis. Experimentasi dan induksi
memegang peranan penting, rasio  dan mekanisasi menjadi kiblat dan tujuan. Orang
tidak hanya memberikan dan mengurai kehi dupan tetapi berusaha mengubah dan
menciptakannya. Kalau hal ini dilakukan terhadap tum buhan dan hewan akibatnya
tidak terlalu menghawatirkan malahan menggembirakan tetapi ka lau diterapkan
terhadap manusia, maka mulai menjadi masalah karena berkaitan dengan etika  dan
moral. Walaupun berbagai macam ketakjuban dapat ditimbulkan namun karena
menyentuh  inti kehidupan maka pasti menimbulkan perdebatan diberbagai
kalangan. 
Pengembangan bidang ilmu pengetahuan sosial misalnya ilmu komunikasi,
sangat luar  biasa akselerasinya. Penduduk di pulau-pulau kecil dan desa-desa
terpencil sudah semakin  mudah berkumunikasi berkat adanya perkembangan
peralatan komunikasi satelit artinya lonjak an informasi sangat luar biasa. Media
elektronika merevolusi informasi dengan televisi, koran  jarak jauh (telezeitung) dan
lain-lain, sehingga dunia terasa menjadi semakin kecil. Saat ini ada  sekelompok
orang tidak mau menerima begitu saja apa yang diperoleh dalam hidupnya apalagi 
nasib yang diterimanya sewaktu dilahirkan. Sekarang mikroelektronik dan
multimedia membawa  kita ke masyarakat informasi yang sanggup menyajikan
gambar, suara dan cetakan sekaligus 

12 
serta bersifat individual atau personal. Suatu hal yang jelas ialah masa depan akan
bergelimang  dengan informasi luar biasa banyak dan cepat.  
Tidak semua bidang atau cabang ilmu pengetahuan maju dan berkembang
sama pesat nya pada setiap kurun dan tempat. Dalam masa belakangan ini,
beberapa bidang tampak me laju dengan sangat menonjol dan oleh karena itu
berpengaruh besar terhadap manusia dan ke hidupannya. Bidang-bidang itu yang
utama adalah: 
▪ Ilmu-ilmu nuklir (Nuclear science) 
▪ Ilmu-ilmu kimia (Chemistry science) 
▪ Bioteknologi (Biotechnology) 
▪ Mikroelektronik (Microelectronic) 
▪ Ilmu-ilmu antariksa (Space science) 
Kemajuan dalam tiap-tiap bidang ini mempunyai akibat yang jauh, baik
langsung terha dap manusia, masyarakat, prinsip-prinsip yang dianutnya dan
lingkungan hidupnya, maupun  tidak langsung melalui bidang atau disiplin yang lain.
Pembaharuan-pembaharuan yang ditim bulkannya tidak hanya karena
perkembangan kebutuhan manusia tetapi juga rutin direncanakan  oleh kelompok
khusus yang bertugas untuk itu. 
Fisika dan kimia nuklir telah sanggup menghasilkan buah yang tidak diduga
sama sekali.  Fisi dan fusi atom melepaskan tenaga yang luar biasa besarnya, yang
terutama berkembang  atau dikembangkan ke arah pembuatan secara besar-
besaran senjata nuklir. Dengan demikian  suatu senjata yang dahsyat berada
ditangan manusia yang berkuasa. Tidak ada senjata yang  begitu berbahaya
sebelumnya sehingga Einstein dan lain-lain telah memperingatkan manusia  bahwa
kita memerlukan cara berpikir yang substansial baru sama sekali kalau kita ingin
selamat  memasuki masa depan. Ahli-ahli fisika sekarang tidak menyebut senjata
pada senjata akan te tapi dia mengatakan sebagai annihilator, oleh karena dapat
membunuh atau menganiaya manu 
sia sampai mati secara massa dan merusak ekosistim global dalam waktu yang
sangat singkat. Bidang kimia tidak kalah pesatnya dimana para ilmuan kimia telah
berhasil membuat  sejumlah besar persenyawaan baru yang sebelumnya belum
pernah terdapat di alam dan  senyawa tersebut memiliki manfaat yang begitu besar
bagi kehidupan manusia. Dari segi positif  kita lihat misalnya obat-obatan baru untuk
diagnostik dan terapi berbagai penyakit pada hewan,  tanaman, manusia dan
tumbuhan. Lingkungan akan semakin terbebani dengan senyawa kimia  baru baik
yang bermanfaat maupun yang menimbulkan masalah, mulai dari bahan sintesis 

13 
dalam makanan, minuman, pakaian, pemukiman, kelautan, pertanian, perkebunan,
pengang kutan, kosmetik dan lain sebagainya. Senyawa kimia yang bersifat racun
untuk mahluk hidup di gunakan untuk manusia, gas racun dan obat psikotropika
dipergunakan sebagai senjata dalam  perang prontal maupun secara terselubung
yang didukung oleh kondisi ekonomi masyarakat  dan sikap mental yang sering
mencari jalan cepat, instan tanpa memperdulikan resiko atau aki batnya yang
ditimbulkannya. Perkembangan senyawa kimia dibidang pertanian, peternakan, 
kelautan yang digunakan untuk pemicu pertumbuhan, menambah kekebalan atau
imunitas,  meningkatkan jumlah dan produktifitas juga berkembang sangat pesat,
seperti ditemukannya  berbagai macam pupuk kimia organik baru, pestisida ramah
lingkungan, senyawa peromon  rekrut pada serangga dan lain-lain. 
Biologi mengembangkan teknologi reproduksi yang baru dan manipulasi
genetik pada  mahluk hidup. Keduanya bahkan berimplikasi sangat mendasar sebab
terhadap manusia de ngan mahluk hidup lain atau manusia dengan manusia lain
dapat dilakukan manipulasi genetik.  Dari sudut yang positif ia dapat meningkatkan
jumlah dan mutu bahan yang meliputi tanaman,  tumbuhan, hewan bahkan
menemukan organisme baru selain varietas baru. Pada manusia  dapat mengatur
keturunan secara kuantitatif dan kualitatif misalnya sifat baru yang kita kehendak 
dapat dimasukkan ke dalam manusia lain. Negatifnya adalah mengurangi
keanekaan, mema halkan biaya produksi, menimbulkan varietas organisme baru
yang prilakunya dalam ekosistim  belum diketahui dengan benar. 
Bidang bioteknologi dapat dipergunakan untuk memproduksi senjata biologis,
terutama  kuman, virus dan toksin. Oleh para ahli, senjata-senjata ini dianggap
“manusiawi” bersama sen jata kimiawi karena akibatnya bersifat temporerdan tidak
global, namun jika dilihat dari sudut lain  sebenarnya justru sebaliknya karena
senjata tersebut mengorbankan manusia atau hewan dan  lainnya tanpa kecuali. 
Perkembangan senjata biologi, kimia dan nuklir mengakibatkan dunia menjadi tidak
da mai. Manusia saling menuduh, menakut-nakuti dan bahkan saling menyerang,
yang dapat  menghancurkan peradaban ummat manusia dimuka bumi. Perang Irak
dengan Amerika be serta sekutunya baru berakhir diawal abad milenium ini namun
kedamaian belum tercapai dan  akibatnya kehancuran dimana-mana, lingkungan
rusak manusia cacat pisik dan psikhis dan lain lain. Ini adalah contoh terbaru
dampak negatif ilmu pengetahuan yang tidak terkendali dan se wenang-wenang.
Diharapkan kita sebagai calon intelektual muda UNHAS dapat menjadi pelo-

14 
por pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu bersikap arip dan
bijaksana  pada manusia dan lingkungan alam semesta dan selalu memegang teguh
prinsip dasar se orang ilmuan yang beretika dan bermoral. 
Mikroelektronika sangat membantu dalam informatika dan komunikasi sejak
dari produk si, pengolahan, penyimpanan dan penyebaran informasi sampai ke
penerimanya. Mikroelek tronika merupakan sambungan indera dan otak, tidak hanya
sambungan tangan dan otot bah kan ia dapat mengganti tenaga manual menjadi
sistim eksper, dapat membantu dalam aspek  
lain seperti demokrasi dalam masyarakat misalnya dalam pilihan informasi.
Disamping mengin formasikan dari dan kepada masyarakat, juga mikroelektronika
membuat resolusi dalam duania  kerja dengan otomatisasi dan sistim robotik.
Pekerjaan yang terlalu rendah untuk dilakukan ma nusia, terlalu berbahaya, rutin
atau memerlukan keseksamaan yang ekstrim dapat diserahkan  kepada robot yang
akhirnya dapat diberi instruksi dengan bahasa manusia sehari-hari. Kondisi  lain
adalah terjadinya ”perang bintang” yang tidak lain adalah perang mikroelektronika
dalam  skala besar. Perang dan senjata abad millenium sedang dirancang
dilaboratorium mikroelek tronik dan industri terkemuka di dunia. Mikroelektronika
dapat pula menjajah manusia se-cara  halus, memantaunya bagi kepentingan diluar
dirinya, melenyapkan privasinya, mengatur pemi kiran dan mempengruhi prilakunya
dalam pengelolaan dan memanipulasi informasinya. Buta  komputer dimasa depana
akan menimbulkan lapisan masyarakat bawah yang lebar dengan  segala akibat
yang dialaminya apalagi yang memang terkebelakang ilmu pengetahuannya alias 
buta huruf. 
Perkembangan ilmu antariksa juga mengalami kemajuan yang luar biasa
pada abad 20  ini, terutama setelah ditemukannya komputer, satelit dan pesawat
ulang-alik. Diantara perkem bangan tersebut adalah Rusia telah sukses membuat
laboratorium luar angkasa ”MIR” pada  akhir abad 20 dan sesudah itu abad
millenium sekarang ini stasiun tersebut diganti dengan yang  baru yaitu ISS
(Internasional Space Station), milik beberapa negara adikuasa seperti Rusia, 
Amerika Serikat dan beberapa negara Eropah. Stasiun ruang angkasa ini dapat
memonitor pe nomena atmosfer planet bumi kita, sehingga sangat menguntungkan
bagi manusia pada ber bagai bidang kehidupan demi untuk kesejahteraan bahkan
dijadikan sarana hiburan dan rekre asi oleh beberapa orang, diantaranya 2 orang
milyuner dunia sudah melakukannya. Di satasiun  bumi NASA juga telah sukses
membuat pesawat ulang-alik dengan kecepatannya sangat luar  biasa yang
diperkirakan mencapai 10.000 km per jam.

15 

Anda mungkin juga menyukai