Anda di halaman 1dari 14

1

Tokoh Filsafat D’Alembert

A. Pendahuluan

Dalam konsepsi agama ilmu pengetahuan lahir sejak diciptakannya manusia pertama yaitu
Adam, kemudian berkembang menjadi sebuah ilmu atau ilmu pengetahuan. Pada hakekatnya
ilmu pengetahuan lahir karena hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Hasrat ingin tahu ini
timbul oleh karena tuntutan dan kebutuhan dalam kehidupan yang terus berkembang. Secara
teoritis perkembangan ilmu pengetahuan selalu mengacu kepada peradaban Yunani. Hal ini
didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah mitologi bangsa Yunani, kesusastraan
Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu yang sudah sampai di Timur Kuno.
Sejarah filsafat di Eropa terbagi menjadi 4 bagian penting, yaitu:

a. Sebelum Masehi

Pada zaman ini, filsuf dan ilmuwan adalah sama, setiap filsuf adalah ilmuwan, begitu pun
juga sebaliknya. Awalnya para filsuf membahas tentang alam, maka sebelum Phytagoras,
para filsuf dikatakan filsuf alam karena studi filsafat mereka membahas tentang apa unsur
utama yang menyusun alam semesta. Thales mengatakan air, Anaximandros mengatakan
sesuatu yang nonfisik dan tak terbatas, sementara Anaximenes mengatakannya udara.
Kemudian setelah filsuf alam, lahirlah filsuf yang membahas tentang ilmu pasti dan
matematika seperti Phytagoras, Herakleitus dan Parmenides. Yang tersusun menurut masa
hidunya sebagai berikut :

 Thales (625 SM – 545 SM menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala
sesuatu dan sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.
 Anaximandros (610 SM – 546 SM) menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada
di dalam jagad raya sebagai unsur-unsur yang berlawanan, Bumi tidak jatuh
karena kedudukannya berada pada pusat jagad raya, dengan jarak yang sama
dengan semua benda lain dan bumi datar, matahari lenyap pada waktu malam
karena tertutup dibelakang bagian-bagian tinggi.
 Anaximenes (588 SM – 528 SM) menyatakan udara melahirkan semua benda
dalam alam semesta ini karena suatu proses “pemadatan dan pengeceran”, kalau
udara semakin bertambah maka muncullah berturut-turut angin, air, tanah dan
akhirnya batu. Sebaliknya kalau udara itu menjadi encer yang timbul adalah api.
 Pythagoras (570 SM – 495 SM), menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari
suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya
(sisi siku sikunya). Mendapat julukan “Bapak Bilangan” atau “Bapak
Matematika” dan memberi sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran
keagamaan pada akhir abad ke-6 SM.
2

 Heraclitus (544 SM – 484 SM) yang menyatakan jika kita ingin mengerti alam
semesta, kita harus menyadari bahwa alam semesta bersifat dinamis, tugas dari
para filosof adalah menjelaskan perubahan itu dan menunjukan kenapa hal
tersebut mungkin terjadi beserta fungsinya.
 Parmenides (540 SM – 470 SM) dia mengajarkan agar kita berpikir sendiri dan
menemukan kebenaran itu sendiri, tidak boleh percaya pada gagasan-gagasan
umum yang kebenarannya tidak pasti, dan kita tidak boleh percaya pada “lidah
dan telinga
 Socrates (470 SM – 399 SM) menyatakan yang benar dan yang baik sebagai nilai
obyektif yang harus diterima dan dijunjung tinggi oleh semua orang, segala
sesuatu kejadian yang terjadi di alam adalah karena adanya “ akal yang mengatur
” yang tidak lalai dan tidak tidur dan dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau
filsafat moral, dan juga filsafat secara umum. Cara penyampaian pemikirannya
kepada para pemuda mengunakan metode Tanya jawab. Dan menyatakan yang
paling bijak karena dirinya tahu bahwa dia tidak bijaksana sedangkan mereka
yang merasa bijak pada dasarnya adalah tidak bijak karena mereka tidak tahu
kalau mereka tidak bijaksana. Cara dia berfilsafat dengan mengejar satu definisi
absolut atas satu permasalahan melalui satu dialektika. Pengetahuan adalah universal
(berlaku untuk semua) dan itu tergantung pada konsep-konsep dan pemahaman
yang lengkap dalam dirinya sendiri.
 Democritus (460 SM – 370 SM), masih terbatas pada alam pemikiran filsuf
jaman prasokratik dan tidak seperti pemikiran filsafat gaya baru yang sedang
berkembang pada jamannya sehingga dia masuk dalam filsuf prasorates, dia
menyatakan bahwa prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom dan
kekosongan, atom sendiri memiliki pengertian sebagai gugusan unsur-unsur
terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, ruang kosong menjadi syarat mutlak
bagi bergeraknya atom-atom itu. Teori atom ikut mendasari pemikiran Isaac
Newton dan Albert Einstein yang justru melalui rumusan matematis bisa
dirumuskan secara ilmiah dan empiris daripada rumusan filsafat yang
dikemukakan Demokritos
 Plato (427 SM – 347 SM) dikenal sebagai pendiri sebuah institusi pendidikan
tinggi pertama di dunia Barat yang terletak di Athena yang diberi nama Akademi.
Dia membagi dunia sebagai dunia ide yaitu dunia yang terbuka terhadap ratio kita
3

dan Dunia Indrawi adalah dunia dimana mencakup benda-benda secara fisik,
jasmani, nyata dan konkret. Idea tidak tergantung pada pemikiran manusia,
melainkan pikiran manusia yang tergantung pada idea. Idea adalah citra pokok
dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Idea sudah ada
dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita. Idea-idea ini saling berkaitan satu
dengan yang lainnya.
 Arsitoteles (384 SM – 322 SM) yang menyatakan perlunya penekanan empiris
pada pengetahuan, sistem berpikir yang deduktif. Menurut Aristoteles, “ilmu
pengetahuan” adalah pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau hukum-hukum
bukan objek-objek eksternal atau fakta. Penggunaan prinsip atau hukum berarti
berargumentasi (reasoning). Ilmu pengetahuan” berarti mengembangkan prinsip-
prinsip, mengembangkan “ilmu pengetahuan” (teori) tidak terletak pada
akumulasi data tetapi peningkatan kualitas teori dan metode. Metode untuk
mengembangkan “ilmu pengetahuan” ada dua, yaitu: (1) induksi intuitif yaitu
mulai dari fakta untuk menyusun hukum (pengetahuan universal); (2) deduksi
(silogisme) yaitu mulai dari pengetahuan universal menuju fakta-fakta.
Pengetahuan adalah bagian yang esensial manusia, karena pengetahuan adalah
buah dari "berpikir ". Berpikir ( atau natiqiyyah) adalah sebagai differentia ( atau
fashl) yang memisahkan manusia dari sesama genus-nya,yaitu hewan.

b. Setelah Masehi

Dimulai tahun ke 0 Masehi sampai dengan 1400 M. Banyak diwarnai oleh Filsafat berbau
Agama, sehingga disebut Filsafat Theologist. Tokoh-tokoh filsuf pada era ini antara lain :

 Plotinus ( 204 M – 270 M ) pencetus Teori Emanasi yang menyatakan bahwa


Yang Maha Esa adalah Yang paling awal ia menganggap sains lebih rendah dari
pada metafisika, metafisika lebih rendah dari pada keimanan. Surga lebih berarti
dari pada bumi sebab surga itu tempat peristirahatan jiwa yang mulia.

 Augustinus ( 354 M – 430 M ) menyatakan bahwa teori pengetahuan yang


memerlukan pencerahan ilahiah. Tuhan mencurahkan cahaya-Nya pada jiwa
manusia dan menyebabkan jiwa itu mampu menangkap kebenaran terakhir, tetap,
dan tidak berubah. Jadi, bagi Augustinus, dalam mencari kebenaran, Tuhan adalah
guru.
4

 Al-Khawarizmi ( 780 M – 850 M ) dalam karyanya merupakan yang pertama


kalinya dalam sejarah dimana istilah aljabar muncul dalam kontesk disiplin ilmu.
Tabel ilmu ukur sudutnya yang berhubungan dengan fungsi sinus dan garis
singgung tangen telah membantu para ahli Eropa memahami lebih jauh tentang
ilmu ini. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi
sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi. menguraikan tentang
persamaan linier dan kuadrat dan perhitungan integrasi. orang pertama
memperkenalkan angka 0 (nol) dalam dunia ilmu pengetahuan
(bilangan/hitungan).

 Al-Kindi ( 801 M – 873 M ) mengatakan bahwa matematika adalah bidang ilmu


yang harus dikuasai.oleh seseorang yang hendak mempelajari filsafat. Ia adalah
semacam ilmu alat selain logika untuk memahami filsafat. Tujuan utama antara
agama dan filsafat secara praktis adalah mendorong manusia untuk mencapai
kehidupan moral yang lebih tinggi, dan tujuan secara teoritisnya adalah
mengenal dan mencapai kebenaran tertinggi, yaitu Tuhan

 Anselmus ( 1033 M – 1109 M) yang menyatakan bahwa manusia mempercayai


adanya Tuhan dengan iman. Dengan iman juga manusia dapat melogika bahwa
Allah yang menciptakan dunia dan seisinya dan menyadari bahwa manusia juga
ciptaanNya. Maka pada hakikatnya manusia diciptakan oleh Allah untuk
menyembah dan bertakwa kepadaNya.

 Thomas Aquinas ( 1225 M – 1274 M ) yang menyatakan bahwa “Lima Argumen”


yang berisi pembuktian keberadaan Tuhan yaitu Pergerakan, Sebab-akibat, Ada
dan Tiada, Kemungkinan dan Kepastian sebuah Keberadaan, Kelas Kualitas dan
Keteraturan Perencanaan.

c. Zaman Renaissance

Dimulai abad 14 sampai dengan 17. Pada zaman ini hidup beberapa filsafat antara lain :

 Leonardo Da Vinci ( 1452 M – 1519 M )


 Nicolaus Copernicus ( 1474 M – 1543 M )
 Galileo Galilei ( 1564 M – 1643 M )
d. Zaman Modern
5

Zaman ini dimulai dari abad 17 sampai dengan saat ini, yang mana pada zaman ini hiduplah
tokoh-tokoh filsafat D’Alembert. Sejumlah filsafat yang sebelum D’Alembert antara lain :

 Descrates ( 1596 M - 1650 M )


 Isaac Newton ( 1643 M – 1727 M )
 Leibniz ( 1646 M – 1716 M )
 Clairaut ( 1713 M – 1765 M )

Bertrand Russell (1979:479) menyatakan bahwa dalam sejarah, sebuah masa secara umum
dapat dinyatakan sebagai masa ‘modern’, dapat dilihat dari berbagai sisi adanya perubahan
mental yang menunjukkan perbedaan bila dibanding dengan masa pertengahan. Paling tidak
perbedaan itu tampak dalam dua hal yang sangat penting, yaitu pertama, berkurangnya
cengkraman kekuasaan gereja dan kedua, bertambah kuatnya otoritas ilmu pengetahuan.

Tokoh pertama filsafat modern adalah Descartes, seorang pelopor yang berjasa dalam
merehabilitasi, mengotonomisasi kembali rasio yang sebelumnya hanya menjadi budak
keimanan. Filsafat abad modern pada pokoknya dimulai dengan tiga aliran (Ahmad S &
Mudzakir (2004)), yaitu :

 Aliran Rasionalisme dengan tokohnya Rene Descartes (1596-1650 M)


beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio kebenaran pasti berasal
dari rasio (akal).

 Aliran Empirisme dengan tokohnya Francis Bacon (1210-1292) beranggapan


bahwa pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang batin, maupun yang
inderawi.

 Aliran Kriticisme dengan tokohnya Immanuel Kant (1724-1804 M) aliran yang


mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu.

B. Riwayat Hidup

Lahir : Paris, 16 November 1717


Kebangsaan : Perancis
Nama Ayah : Louis-Camus Destouches
Nama Ibu : Claudine Guérin de Tencin
Status : Tidak Menikah
Meninggal : Paris, 29 Oktober 1783

Semasa kecil hidupnya kurang begitu

bahagia. D’alembert merupakan buah hati “tidak sah” antara Claudine Guérin de
6

Tencin dan Louis-Camus Destouches. Ibunya adalah anak seorang anggota parlemen. Ibunya
seorang tokoh emansipasi wanita di masanya & penulis terkenal, namanya tercatat dalam
buku French Women Writers yang diedit oleh Eva Martin Sartori, Dorothy Wynne
Zimmerman diterbitkan 1994 oleh University of Nebraska Press Lincoln and London.
Karena dia dianggap “anak haram” dan saat lahir ayahnya sedang di luar negeri sehingga
selang beberapa hari kelahirannya dia ditinggalkan ibunya di tangga depan sebuah gereja
Paris Saint-Jean-le-Rond dan disanalah dia menerima nama kristennya “Jean-Baptiste
Lerond”. Ayahnya seorang Letnan Jenderal yang bertugas di bawah Kings Louis XIV dan
Louis XV, karena kegigihan dan kecemerlangannya mendapatkan julukan Canon. Dia
kemudian ditempatkan di panti asuhan.

Louis-Camus Destouches pulang bertugas


dan pergi ke Paris guna mencari
keberadaan anaknya. Akhirnya setelah
tinggal sebentar di panti asuhan dia
diadopsi oleh miss Rosseau (istri seorang
glazier), atas rekomendasi sang ayah
dengan perjanjian ibu angkatnya bersedia
menanggung semua biaya keperluan
anaknya tersebut. Lerond menganggap
miss Rosseau sebagai ibu kandungnya
sendiri karena penuh perhatian
terhadapnya dan tinggal bersama ibu
angkatnya hingga 1767 (50 tahun).
Destouches tidak meninggalkan anaknya
dan bahkan, secara diam-diam malah
membayar pendidikan Lerond.

C. Masa Pendidikan

Pendidikan Lerond diketahui dimulai pada sebuah sekolah swasta. Dia ditempatkan di
sebuah sekolah asrama di Faubourg Saint- Antoine, tempat miss Rousseau. Ketika bersekolah
ayahnya meninggal dunia, pada tahun 1726 (usia Lerond 9 tahun). Ayahnya meninggalkan
warisan 1200 French livres (1300 gram = 713 jt). Sepeninggal ayahnya, pendidikan
7

Daremberg di bawah pengawasan keluarga Destouches. Berbekal warisan dari ayahnya dan
pengaruh keluarga berbekal warisan dari ayahnya akhirnya Lerond melanjutkan pendidikan
di College des Quatre salah satu perguruan tinggi Universitas Paris yang bersejarah yang
didirikan melalui warisan Kardinal Mazarin (menteri pertama Prancis) pada usia 12 tahun
(1929). Sekolah yang didirikan oleh Kardinal Mazarin, yang hanya menerima orang yang
dipilih oleh keluarga kardinal dan anak dari keluarga bangsawan.

Dia mendaftar di College des Quantre Nations dengan nama Jean-Baptiste Lerond. Di
tempat ini dia masuk Fakultas Seni Rupa. Di College tersebut dia mempelajari, hukum,
filsafat, seni dan matematika dasar yang diajarkan oleh Profesor Carron dengan metode
kuliah Prof. Varignon yang sangat terkenal pada saat itu, maka tidaklah mustahil d’Alembert
menyenangi matematika. Dengan memanfatkan pustaka yang ada D’Alembert bisa
menambah wawasan matematikanya. Pada akhir tahun 1735, dia lulus dan mendapatkan gelar
Sarjana Seni atas nama Daremberg. Menurut catatan dari Rektor Quatre Nations College
membuktikan bahwa Daremberg (nama yang dipaksakan pada D’Alembert muda oleh
keluarga ayahnya) dan Jean-Baptise-Lerond adalah orang yang sama dan salah satu siswa
paling cemerlang di perguruan tinggi tersebut. Apa asal mula nama ini Daremberg? Mengapa
keluarga Destouches ingin memaksakannya? Karena di keluarga Destouches dia dipanggil
dari masa kanak-kanak ksatria Daremberg.

Jean-Baptise-Lerond akhirnya mengganti nama menjadi Jean d'Alembert, namun


kemudian mengubahnya menjadi D'Alembert atas usulan Frederick the Great of Prussia
( raja terlama di Prusia 1740-1786, dibawah kepemimpinannya Prusia telah meningkatkan
wilayahnya dan menjadi kekuatan militer terkemuka di Eropa).

Setelah lulus dari Sarjana Seni pada tahun 1735-1737 mengikuti Sekolah Hukum. Dia
mendaftarkan diri untuk kelas Profesor Amyot, Legendre, Ferrière dan Rousseau. Dan
menjadi 'avocat' pada tahun 1738.

1739 ia belajar kedokteran, tapi dirinya tidak tertarik di kedokteran, akhirnya mendedikasikan
dirinya untuk matematikiawan.

D. Masa Karier
8

1. Awal karirnya yaitu 19 Juli 1739, saat dia mengirimkan Paper Matematika ke Paris
Academy of Science tentang kesalahan standar text analyse demontree Reyneau's
(Profesor di Akademi Ilmu Pengetahuan), yang kurang siginifikan pengaruhnya tapi
makalahnya dipuji oleh Alexis Clairaut (keanggotaan Juli 1731). Berkat hal ini,
menegaskan dirinya ahli Matematika bukan ahli fisika. Menurutnya “mekanika (ilmu
fisika yang berkembang saat itu) merupakan bagian kecil dari geometri dan aljabarnya
matematika. Mekanika memerlukan prinsip kesederhanaan dalam penyelesaian segala
fenomena & bisa diselesaikan dengan permodelan matematika & mekanika tersebut
bisa dibentuk menjadi suatu sistem matematika yang rasional”

2. Tahun 1740, D’alembert mempelajari Mekanika Fluida. Dia mempelajari pembiasan


benda padat yang dilemparkan secara miring ke dalam cairan. Clairaut, tanpa
menegaskan kebenaran solusi, memuji dan keterampilannya.

3. Tanggal 1 Maret 1741 diterima di Paris Academy of Science dan pernah diusulkan jadi
Kandidat Ketua, namun dikalahkan oleh ahli astronomi Lacaille (kandidat yang sudah
dewasa)

4. Tanggal 26 Februari 1746 D’alembert diusulkan menjadi Associate Geometre di


Akademi tersebut.

5. Pada 1746, memperoleh hadiah yang diajukan oleh Akademi Berlin untuk penulis
karya terbaik penyebab angin (Théorie generate des vents). Buku D'Alembert tentang
penyebab angin tidak cenderung diaplikasikan karena D'Alembert belum mempelajari
mekanisme sebenarnya, setidaknya dalam ciri umumnya, yang menjelaskan angin
bertiup tanpa henti di zona terik dan hampir persis dari timur ke barat.

6. Tahun 1746 kehidupan Alembert tiba tiba berubah. Penyebabnya antara lain, dia telah
merasa waktunya untuk pensiun karena menganggap dirinya telah cukup dalam
memimpin.

7. Tahun 1746 juga dia dikenalkan dengan Mme Geoffrin, orang kaya, tidak cerdas tapi
dermawan dan akhirnya Alembert mendapatkan kehidupan sosial yang layak dan mulai
menikmati setiap pekerjaan dan kesuksesan beserta popularitasnya

8. Tahun 1752 dia ditunjuk menjadi Presiden dari Akademi Berlin, oleh Raja Frederick II
(Jerman Agung adalah bapak militerisme Prusia) untuk menggantikan Euler karena
9

tidak cocok dengan Voltaire ( penasehat spiritual). Namun dia menolaknya karena
belum mampu menggantikan posisi Euler.

9. Tahun 1754 menjadi ilmuwan paling berpengaruh, diangkat menjadi sekretaris


Academie.

10. Pada tahun 1772 ia terpilih sebagai sekretaris abadi Akademi Perancis

11. Tahun 1776 setelah Euler kembali lagi ke St. Peterburg, d’Alembert baru mau
menerima tawaran Frederick Agung untuk menggantikan posisi Euler sebagai Presiden
Akademi Berlin.

E. Hasil Karya
10

1. Buku “Traite De Dynamique” yang


diterbitkan tahun 1743 tentang
prinsip-prinsip kinetika yang dengan
prinsip D’Alembert . Dia membantu
menyelesaikan kontroversi dalam
fisika matematika mengenai
konservasi energi kinetik dengan
memperbaiki definisi gaya Newton
D’alembert berusaha berkontribusi
untuk kesempurnaan mekanika
dengan beberapa prinsip sederhana.

• Persamaan gerak sistem dinamis menggambarkan hukum gerak Newton kedua yang
menyatakan bahwa laju perubahan momentum setiap massa sama dengan gaya yang
bekerja padanya atau dapat dinyatakan dalam persamaan :

Dimana :
P(t) = vektor gaya yang bekerja
x(t) = vektor posisi dari massa
m = massa, dimana massa ini tidak berubah menurut waktu

2. Buku “Traite de l’equilibre et du


mouvement des fluides” yang
diterbitkan tahun 1744. Buku ini
membahas tentang keseimbangan
dan gerakan cairan, yang
memberikan sebuah alternatif
terhadap penemuan Daniel Bernoulli

3. Selanjutnya tahun 1747 D’alembert membuat karya dalam buku ‘Historie de L’acdemie
Royale des Sciences et Belles Letter” yang didalamnya membahas tentang
pers.diferensial parsial, cabang teori kalkulus. PD partial
11

d²u/dt² = c2 d²u/dx²

dg solusi :

u = f(x + t) + g(x – t)

dan solusi tunggal persamaan umum

y = xf(y´) + g(y´) PD partial

d²u/dt² = c2 d²u/dx²

dg solusi :

u = f(x + t) + g(x – t)

dan solusi tunggal persamaan umum

y = xf(y´) + g(y´)

dan persamaan gelombang

4. Pada tahun 1751 Diderot meminta


D’alembert sebagai editor pada buku
Ensiklopedi I. Buku ini berisi
kumpulan garis-garis besar ilmu
pengetahuan yang ada di muka bumi
secara umum, dengan tujuan
mewariskannya pada orang-orang
yang hidup setelahnya sebagai
peninggalan. 5. Pada tahun 1752 membuat buku
berjudul “ Essai dune Nouvelle
Tujuan utama adalah memberikan
Theorie de la Resistance des
informasi pendidikan, memberbaiki
Fluides”. Buku ini berisi berbagai
generasi selanjutnya dengan warisan
gagasan “ia menganggap udara
pikiran, atau mengabadikan sesuatu
sebagai cairan elastis yang mampat
agar sesutu yang pernah dipikirkan
terdiri dari partikel-partikel kecil
tidak hilang dalam etnis manusia
dan, berlaku prinsip-prinsip
mekanika benda padat.
12

6. Pada tahun 1758 D’alembert


melakukan penyempurnaan buku
“Traite de Dynamique” edisi I. Buku
ini diterbitkan tahun berisikan
tentang Konsep yang menyatakan
bahwa massa (m) akan menghasilkan
gaya inersia mv (t) yang sebanding
dengan percepatannya dan yang
melawanya disebut yang Prinsip D’
Alembert.

7. Pada tahun 1770 dia menerima


argumen yang mendukung
keberadaan Allah, yang didasarkan
pada keyakinan bahwa kecerdasan
bukan produk materi sendirian
(Metafisik). Pada tahun ini dia
menulis buku “Melanges de
Litterature D’Historie et de
Philosophie”

F. Publikasi lainnya

D’alembert juga aktif menuis artikel ilmiah antara lain dalam artikel Différentiel volume 4
tahun 1754, ia menyarankan bahwa teori untuk merumuskan turunan dari fungsi sebagai limit
dari hasil bagi peningkatan. Ide-idenya pada batas-batas membuatnya test untuk konvergensi,
13

saat ini dikenal sebagai tes rasio d'Alembert's, yang muncul di Volume 5 dari Opuscules
Mathématiques.

G. Sumbangsih untuk Filsafat Lainnya

Karena pengaruhnya dan dia dianggap sebagai orang berpengaruh di Akademi, maka dia
berperan dalam beberapa hal antara lain :
14

1. D’Alembert menjadi pembimbing dan pemandu bagi dua matematikawan Perancis :


Langrange dan Laplace.

2. D’Alembert mengusulkan Lagrange untuk menggantikan jabatan Euler di Akademi


Berlin, karena Euler akan pergi ke Rusia.

3. Ilmuwan Monge, Condorcet, Legendre dan Carnot, yang masih muda usia selalu
mengacu pada nama d’Alembert karena dianggap nama ini sangat berperan pada masa
itu.

4. D’Alembert termasuk salah seorang yang memuluskan jalan terjadinya revolusi


Perancis (walaupun saat revolusi Perancis 1789, sudah meninggal)

H. Akhir Hayat

Menjelang akhir hayatnya pada 1777, dalam sebuah surat kepada Lagrange, dia
menunjukkan betapa ia menyesal ini:

“Apa yang mengganggu saya yang paling adalah kenyataan bahwa geometri,
yang merupakan satu-satunya pekerjaan yang benar-benar menarik bagi saya,
adalah satu hal yang saya tidak bisa. Semua yang saya lakukan dalam sastra,
meskipun diterima dengan sangat baik dalam sesi umum dari Akademi
Perancis, adalah bagi saya hanya sebuah cara untuk mengisi waktu karena
tidak ada hal yang lebih baik untuk dilakukan”

Pada tanggal 29 Oktober 1783, ia menghembuskan nafas terakhinya karena penyakit kandung
kemih yang telah lama di deritanya.

Anda mungkin juga menyukai