Anda di halaman 1dari 8

GEOTEKNIK FORENSIK

(FORENSIC GEOTECHNICAL ENGINEERING)


TOPIK KHUSUS – CEC 715
SEMESTER GANJIL 2012/2013

Dr.Eng. Agus S. Muntohar

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 1

Geoteknik Forensik

PENURUNAN PADA
BANGUNAN

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 2
Distorsi

L L
LAB LAB
A B C D A B C D

A' D' A' D'


βAB ω
ρB ρB βAB
∆AB ∆

B' C'
δ ij B' C'
βij = −ω
Lij (a) (b)
Gambar 1 Diagram penurunan fondasi bangunan (a) rotasi benda kaku, (b)
distorsi pada benda kaku

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 3

Keterangan::
Keterangan
 ρi = penurunan total pada titik i,
 δij = beda penurunan antara titik i dan j,
 ω = rotasi benda kaku,
 ∆ = defleksi relatif,
 β = sudut distorsi antara titik i dan j,
 Lij = jarak antara dua titik yang ditinjau i
dan j,
 L = jarak antara kolom,
 ∆/L = rasio defleksi.
Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)
Department of Civil Engineering 4
Efek distorsi pada rotasi fondasi
 Distorsi pada rotasi fondasi menyebakan
terjadinya penurunan yang tidak merata
sehingga menghasilkan retak pada
bangunan dan miring.

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 5

Efek distorsi pada rotasi fondasi

Gambar 3: Rasio defleksi, regangan


Gambar 2: Sudut distorsi, regangan horisontal dan kategori kerusakan (Burlan,
horisontal dan kategori kerusakan 1997) Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)
Department of Civil Engineering 6
(Boscardin and Cording, 1989)
Pola Keruntuhan (distress)

(a) (b)

Gambar 4 Pola keruntuhan pada dinding bata (a) penurunan,(sagging),


(b) pengembangan (hogging)

Sudut Distorsi dan Keruntuhan


Tabel 1 Nilai batas sudut distorsi (Bjerrum, 1963)
Sudut Jenis Kerusakan
Distorsi
1/750 Berbahaya untuk mesin yang peka terhadap penurunan
1/600 Berbahaya untuk rangka diagonal
1/500 Batas aman bangunan terhadap retak (Faktor Aman sudah
diperhitungkan)
1/300 Panel dinding mulai mengalami retak (Faktor Aman tidak
diperhitungkan)
1/250 Kemiringan bangunan mulai nampak dengan jelas
1/150 a. Retak yang meluas pada panel dinding
b. Bahaya bagi kerusakan bangunan (secara umum)
c. Batas aman bagi dinding bata fleksibel
Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)
Department of Civil Engineering 8
Sudut Distorsi dan Keruntuhan
Tabel 2 Nilai sudut distorsi yang diijinkan pada rangka beton
bertulang atau bata struktur

Sudut Jenis Kerusakan


Distorsi
1/500 Kerusakan non-struktur (Faktor Aman sudah
diperhitungkan)
1/300 Kerusakan non-struktur, seperti retak terjadi pada
dinding panel
1/150 Kerusakan struktur

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 9

Sudut Distorsi dan Keruntuhan


Tabel 3 Nilai rasio defleksi struktur dinding bata tanpa perkuatan
(Burland and Wroth, 1974)

Jenis Deformasi Rasio defleksi yang diijinkan (∆


∆/L)
Penurunan (sagging) 1/2500 untuk L/H = 1
1/1250 untuk L/H = 5
Pengembangan (hogging) 1/5000 untuk L/H = 1
1/2500 untuk L/H = 5

Catatan:
L dan H adalah masing-masing panjang dan tinggi bangunan

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 10
Penurunan Sebagian (differential
settlement))
settlement

Lij δij
Gambar 5 Penurunan sebagian pada struktur rangka dengan fondasi
individual

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 11

Penurunan Sebagian (differential


settlement))
settlement
 Penurunan yang terjadi di salah satu
fondasi pada struktur rangka Gambar 5
adalag δij sebagai akibat dari berat sediri.
Bila penurunan yang terjadi tidak memicu
kerusakan non-struktur, mengacu Tabel 1
dan Tabel 2 penurunan yang diijinkan
adalah
δ ij 1
≤ (a)
Lij 300
Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)
Department of Civil Engineering 12
Batas Penurunan Sebagian
 Di Eropa dan Amerika, kebanyakan jarak
antar kolom Lij = 20 ft (6 m), sehingga
persamaan (a) diperoleh δij:
1 3
δ ij ≤ × ( 20 ) ≈ in ≈ 2 cm (b)
300 4

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 13

Batas Penurunan Sebagian


 Penuunan sebagian δij pada praktekya
tidak mudah untuk mengukurnya
dibanding dengan pengukuran penurunan
total.
 Pada tanah berpasir penurunan sebagian
kira-kira ¾ dari penurunan total, maka
penurunan total (termasuk faktor aman):
4
ρij ≈ δ ij ≈ 1 in ≈ 2.5 cm (b)
3
Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)
Department of Civil Engineering 14
Batas Penurunan Pada Bangunan
Tabel 4 Penurunan yang diijinkan pada struktur beton bertulang
dengan fondasi telapak individu

Jenis Tanah Penurunan Penurunan Rujukan


Fondasi Total (cm) Sebagian (cm)
Fondasi Pasir 2.5 2.0 TP
Individu 5.0 3.0 SM
3.0 - J
Lempung 7.5 - SM
10 - J, A
Catatan:
TP = Terzaghi & Peck (1967)
SM = Skempton & MacDonald (1957) dengan sudut distorsi 1/300
J = JSA (1988); A = AIROC (1989)
Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)
G = Grant et al. (1974) dengan sudut distorsi 1/300 Department of Civil Engineering 15

Batas Penurunan Pada Bangunan


Tabel 4 Penurunan yang diijinkan pada struktur beton bertulang
dengan fondasi rakit (mat foundation)

Jenis Tanah Penurunan Penurunan Rujukan


Fondasi Total (cm) Sebagian (cm)
Fondasi Pasir 5.0 2.0 TP
Rakit 5.0 ~ 7.5 3.0 SM
6.0 ~ 8.0 - J
- 3.0 G
Lempung 7.5 ~ 12.5 4.5 SM
20 ~ 30 - J, A
- 5.6 G

Agus S. Muntohar, Ph.D(Eng)


Department of Civil Engineering 16

Anda mungkin juga menyukai