Anda di halaman 1dari 6

A.

Yunani Kuno

Yunani kuno adalah tempat bersejarah di mana sebuah bangsa memilki peradaban.
Oleh karenanya Yunani kuno sangat identik dengan filsafat yang merupakan induk dari ilmu
pengetahuan. Padahal filsafat dalam pengertian yang sederhana sudah berkembang jauh
sebelum para filosof klasik Yunani menekuni dan mengembangkannya. Menurut Bertrand
Russel, di antara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu sulit
diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak.

Memang banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan
Mesopotamia. Karena itu, periode perkembangan filsafat Yunani merupakan entri poin untuk
memasuki peradaban baru umat manusia. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai
dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an inquiring attitude , dan tidak
menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude .

Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan yang terkemuka, di antaranya:

1. Thales

Kurang lebih enam ratus tahun sebelum Nabi Isa terlahir, muncul sosok pertama dari
tridente Miletus yaitu Thales yang menggebrak cara berpikir mitologis masyarakat Yunani
dalam menjelaskan segala sesuatu Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar melakukan
rihlah.

2. Pythagoras

Pythagoras lahir di Samos , tetapi kemudian berada di Kroton . Ia adalah seorang


matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai
Bapak Bilangan, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema
Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatusegitiga siku-siku adalah
sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya .

3. Socrates

Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar
dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan
Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi
pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos,
yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates
dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.
Periode setelah Socrates ini disebut dengan zaman keemasan keilmuan bangsa Yunani,
karena pada zaman ini kajian-kajian keilmuan yang muncul adalah perpaduan antara filsafat
alam dan filsafat tentang manusia. Tokoh yang sangat menonjol adalah Plato (429-347 SM),
yang sekaligus murid Socrates.

4. Plato (427 SM-347 SM)

Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis
besar pandangannya pada keadaan ideal. Karyanya Timaeus merupakan karya yang sangat
berpengaruh di zaman sebelumnya; dalam karya ini ia membuat garis besar suatu kosmogoni
yang meliputi teori musik yang ditinjau dari sudut perimbangan dan teori-teori fisika dan
fisiologi yang diterima pada saat itu.

5. Aristoteles (384 SM- 322 SM)

Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander
yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu
Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang
mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara
itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan
dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah
logika dan Teologi 0HWHVLND. Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif
deductive reasoning, yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap
pelajaran tentang logika formal.

Selain nama-nama di atas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander 610 SM-546
SM dengan diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan,
karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad
ke 6 SM. , masih satu generasi dengan Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang awal
ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara.
Demokreitos 460- 370 SM, ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi,
sehingga ia dikenal sebagai Bapak Atom Pertama.

Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika dan biologi pada
abad 4 dan 3 SM. Dan juga Archimedes, sekitar 287-212 SM ia adalah seorang ahli
matematika, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Archimedes
dianggap sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan pada
temuannya berupa prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan
menarik sebuah kapal sendirian saja, dan ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang
dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di
langit. Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian dijuluki sebagai
Eksperimental. Sebelum masuk periode Islam ada yang menyebut sebagai periode
pertengahan.

B. Objek Kajian Filsafat


Filsafat sebagai kegiatan pikir murni manusia (reflective thinking) menyelidiki objek yang
tidak terbatas. Ditinjau dari sudut isi atau substansi dapat dibedakan menjadi berikut ini.

1. Objek material ialah menyelidiki segala sesuatu yang tak terbatas dengan tujuan memahami
hakikat ada (realitas dan wujud). Objek material filsafat kesemestaan, keuniversalan, dan keumuman
bukan partikular secara mendasar atau sedalam-dalamnya.

2. Objek formal ialah metodologi, sudut, atau cara pandang khas filsafat, pendekatan dan
metode untuk meneliti atau mengkaji hakikat yang ada dan mungkin ada baik yang konkret fisik dan
bukan fisik; abstrak dan spiritual; maupun abstrak logis, konsepsional, rohaniah, nilai-nilai agama,
dan metafisika, bahkan mengenai Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta.

Perkembangan selanjutnya adalah filsafat sebagai hasil upaya pemikiran dan renungan para
ahli pikir. Ada juga yang merupakan suatu ajaran atau sistem nilai, baik berupa pandangan hidup
maupun sebagai cita-cita hidup atau ideologi. Misalnya, paham-paham individualisme ,
kapitalisme, sosialisme, ideologi komunisme, ideologi zionisme, ideologi pan-Islamisme, ideologi
nasionalisme, dan sebagainya.Dalam ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan
sentral, asal, atau pokok. Karena filsafat lah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia
dibidang kerohanian untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan.Memang lambat laun beberapa
ilmu-ilmu pengetahuan itu akan melepaskan diri dari filsafat akan tetapi tidaklah berarti ilmu itu sama
sekali tidak membutuhkan bantuan dari filsafat.

Filsafat ilmu melakukan kritik terhadap asumsi dan postulat ilmiah serta analisis-kritis tentang
istilah-istilah teknis yang berlaku dalam dunia keilmuan. Filsafat ilmu juga menjadi pengkritik yang
sangat konstruktif terhadap sistem kerja dan susunan ilmu .Pada dasarnya filsafat bertugas memberi
landasan filosofi untuk minimal memahami berbagai konsep dan teori suatu disiplin ilmu, sampai
membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
C. Ruang Lingkup Filsafat
Bidang garapan filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang menjadi
tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, tiang penyangga itu ada tiga macam yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.

1. Ontologi
Ilmu ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan
kebenaran dan kenyataan baik yang berbentuk jasmani atau konkret maupun rohani atau
abstrak. Dengan demikian, metafisika umum adalah cabang filsafat yang membicarakann prinsip yang
paling dasar atau dalam dari segala sesuatu yang ada.

2. Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan
lingkup pengetahuan, pengendalian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai
pengetahuan yang dimiliki, mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalanya ia dapat
mencapai realitas sebagaimana adanya.Pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan
lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah:

a. Metode Induktif

Induktif yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi yang
disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.

b. Metode deduktif

Deduktif ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut
dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah adanya
perbandingan logis antara kesimpulan itu sendiri. Penyelidikan bentuk logis itu bertujuan apakah teori
tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah.

c. Metode positivme

Metode ini dikeluarkan oleh Agus Comte .Ia menyampaikan segala uraian atau persoalan di luar
yang ada sebagai fakta.apa yang diketahui secara positif adalah segala yang tampak dari segala gejala.

d. Metode Kontemplatif

Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh
pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun berbeda-beda yang harusnya dikembangkan suatu
kemampuan akal yang disebut intuisi.
e. Metide Dialektis

Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan
filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannya sebagai diskusi logika.

3. Aksiologi

aksiologi menjelaskan tentang nilai. Nilai yang dimaksud disini adalah sesuatu yang dimiliki
oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Nilai dalam filsafat
mengacu pada permasalahan etika dan estetika. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang
pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya.

D. Filsafat sebagai sumber segala ilmu

Sebagai induk dari segala ilmu, filsafat telah berjasa dalam kelahiran sebuah disiplin ilmu,
kajian, gagasan, serta aliran pemikiran sebagai ideologi. Ada mulanya ilmu yang pertama kali muncul
adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus menjadi bagian dari filsafat, sehingga ada yang mengatakan
filsafat sebagai induk atau ibu ilmu pengetahuan, karena objek material filsafat sangat umum yaitu
seluruh kenyataan.

Ilmu berasal dari keingintahunya manusia terhadapat sesuatu. Filsafat adalah salah satu ilmu
pengetahuan yang mengajarkan manusia tentang mencari kebenaran dalam menjalani hidup, banyak
hal yang dapat diketahui dengan mempelajari filsafat. Bagi manusia, berfilsafat itu berarti mengatur
hidupnya seinsaf-insafnya, senetralnetralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab
terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai