0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan8 halaman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, ruang lingkupnya, dan sejarah perkembangan filsafat Barat dimulai dari Yunani Kuno hingga tokoh-tokohnya seperti Anaximandros dan Pythagoras. Dokumen juga membedah perbedaan filsafat ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu agama.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, ruang lingkupnya, dan sejarah perkembangan filsafat Barat dimulai dari Yunani Kuno hingga tokoh-tokohnya seperti Anaximandros dan Pythagoras. Dokumen juga membedah perbedaan filsafat ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu agama.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, ruang lingkupnya, dan sejarah perkembangan filsafat Barat dimulai dari Yunani Kuno hingga tokoh-tokohnya seperti Anaximandros dan Pythagoras. Dokumen juga membedah perbedaan filsafat ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu agama.
A. Pengertian hakikat filsafat Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa
indonesia merupakan kata serapan dari bahasa arab,yang juga diambil dari bahasa yunani ; philoshopia. Terdiri dari dua kata philos = persahabatan, cinta dsb. Dari definisi yang sederhana ini dapat dipahami bahwa filsafat secara bahasa adalah cinta terhadap hikmah, cinta terhadap kebijaksanaan dan berusaha mendapatkannya. Dari pengertian ini saja, orang dapat memahami bahwa tujuan filsafat, pada mulanya adalah mulia. Yakni, membuat orang cinta kebijaksanaa, dan seterusnya menjadi bijak sana. Berikut ini ada beberapa pengertian filsafat menurut para ahli yaitu 1. Plato, mengatakan bahwa filsafat tidak lain dari pada pengetahuan tentang segala yang ada. 2. Aristoteles, berpendapat bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu yang umum sekali. 3. Fichte, menyebutkan filsafat sebagai wissenschaftslehre. Ilmu dari ilmu-ilmu, yaitu ilmu umum yang menjadi dasar segala ilmu. 4. Al-kindi, sebagai ahli pikir pertama dalam filsafat islam yang memberikan filsafat dikalangan umat islam,terdapat tiga bagian didalamnya ; a. Ilmu fisika b. Ilmu matematika c. Ilmu ketuhanan 5. Al- farabi, mengatakan bahwa filsafat ialah mengetahui semua yang wujud karena ia wujud ( al-ilmu bil al mujadad bima hiya maujudah) B. Manfaat mempelajari filsafat Membuat seseorang untuk berpikir dan merenung, bertingkah atau bertindak sesuai dengan keyakinan dan yang dianut. C. Filsafat sebagai proses dan produk,objek,material,formal,manfaat studi Filsafat sebagai proses Filsafat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan suatu permasalan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai objeknya. Dalam pengertian ini filsafat merupakan suatu system pengetahuan yang bersifat dinamis. Filsafat sebagai produk yang mencangkup pengertian. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf Pada zaman dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau sistem filsafat tertentu, misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme, dan lain sebagainya. BAB 2 A. Ruang Lingkup Filsafat Ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia yang amat luas. Filsafat sebagai induk ilmu- ilmu lainnya pengaruhnya masih terasa. Setelah filsafat ditingkalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. B. pengertian Ontologi, Epistimologi, Aksiologi, dan Metodologi a. Ontologi Ontologi merupakan merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Pertama kali orang dihadapkan pada adanya dua macam kenyataan. Yang pertama, kenyataan yang berupa materi (kebenaran) dan kedua, kenyataan yang berupa rohani (kejiwaan). Pembicaraan tentang hakikat sangatlah luas sekali, yaitu segala yang ada dan yang mungkin ada. Jadi hakikat adalah kenyataan sebenarnya sesuatu, bukan kenyataan sementara atau keadaan yang menipu, juga bukan kenyataan yang berubah. Ahmad Tafsir mencontohkan tentang hakikat makna demokrasi dan fatamorgana. b. Epistemologi Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasardasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Meskipun demikian, tak seorang pun di antara mereka yang meragukan kemungkinan adanya pengetahuan mengenai pengetauan . c. Eksiologi Aksiologi berasal dari perkataan axios yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Sedangkan arti aksiologi yang terdapat dalam bukunya Jujun S. Suriasumantri Filsafat Ilmu sebuah Pengantar Populer bahwa aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Ketiga, sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosio- politik. Dari definisi mengenai aksiologi di atas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.Makna «etika» dipakai dalam dua bentuk arti, pertama, etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia. Seperti ungkapan «saya pernah belajar etika». d. Metafisika Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan sifat- sifat yang meliputi realitas yang dikaji. Objek bahasan metafisika bukan semata-mata hal-hal empiri atau hal-hal yang dapat dijangkau oleh pengamatan individual, melainkan hal-hal atau aspekaspek yang menjadi dasar realitas itu sendiri. a. Membicarakan tentang prinsip- prinsip yang paling universal b.Membicarakan sesuatu yang bersifat keluarbiasaan c. Membicarakan karakteristik hal-hal yang sangat mendasar, yang berada diluar pengalaman manusia d.Berupaya menyajikan suatu pandangan yang komprehensif tentang segala sesuatu e. Metafisika ini suatu cabang filsafat yang sulit difahami, terutama bagi pemuda pelajar filsafat. Pada umumnya filosof kontemporer yang orientasinya pada pengetahuan ilmiah, terhadap metafisika lebih skeptis. BAB 3 A. Pengertian filsafat ilmu Pengetahuan Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri mengenai pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut (Beerling, et al ., 1988:1-4). Filsafat ilmu erat dengan epistemologi, yang secara umum menetapkan syarat-syarat serta bentuk-bentuk pengalaman manusia, juga mengenai logika dan metodologi. B. Pengertian filsafat ilmu agama Agama diidentikkan dengan kepercayaan, keyakinan dan sesuatu yang menjadi anutan. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajibankewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta agama yang berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Secara teori pengertian agama dapat didekati dengan dua cara, yaitu secara etimologi dan terminologi. 1. Pengertian secara Etimologis Salah satu teori menjelaskan bahwa agama berasal dari akar kata gam, mendapat awalan “A” dan akhiran “A” sehingga menjadi A-gam-a. Akar kata agama ada pula yang mendapat awalan “I” dengan akhiran yang sama (menjadi I-gam-a) dan ada pula yang mendapat awalan “U” dengan akhiran yang sama (menjadi U-gama). 2. Pengertian Agama secara Terminologis Pengertian atau batasan tentang agama merupakan dasar untuk mempelajari agama sehingga diperlukan kajian terlebih dahulu sebelum melakukan pengkajian aspekaspek lainnya. Agama adalah tata aturan Tuhan yang berfungsi dan berperan, mendorong, memberi arah, bimbingan dan isi serta warna perilaku orang yang berakal dan mengembangkan potensi- potensi dasar yang dimiliki dan melaksanakan tugas-tugas hidupnya. C. Perbedaan filsafat ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu agama Titik Perbedaan Filsafat dan ilmu pengetahuan kedua-duanya adalah samasama bersumber kepada ra’yu (akal, pikiran, budi, rasio, nalar dan reason) manusia untuk mencari kebenaran. Sedangkan agama berusaha mengungkapkan, menjelaskan dan membenarkan suatu kebenaran adalah bersumber dari wahyu. Ilmu mencari kebenaran berdasarkan metode (riset). pengalaman (empiris) dan percobaan (eksperimen). BAB 4 A. Sejarah Filsafat Barat Filsafat barat adalah sebutan yang digunakan untuk pemikiran-pemikiran filsafat dalam dunia barat atau occidental. Pada umumnya filsafat terdiri dari dua garis besar, yaitu Filsafat Barat dan Filsafat Timur. Filsafat barat berbeda dari Filasat Timur atau oriental.Masa awalnya dimulai dengan filsafat Yunani Kuno. Pada masa ini sebagaian besar bumi ini sudah dicakup, termasuk Amerika Serikat dan Australia. 1. Yunani Kuno Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli piker alam, dimana arah perhatian pemikirnya kepada apa yang diamati sekitarnya. Mereka membuat pernyataan-pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan mitos. Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah. Para pemikir filsafat Yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil. Mereka kagum terhadap alam yang penuh nuansa dan ritual serta berusaha mencari jawaban atas apa yang ada dibelakang semua misteri itu. Adapun beberapa tokoh menyimpulkan pengertian Yunani Kuno sebagai berikut: a. Anaximandros (640-546 SM) adalah orang pertama yang mengarang suatu traktat dalam kesusastraan Yunani dan berjasa dalam bidang astronomi, geografi, sehingga ia sebagai orang pertama yang membuat peta bumi. b. Pythagoras (572-497 SM) adalah seorang yang mengembangkan pokok soal matematika yang termaksud teori bilangan. Pemikirannya tentang bilangan, yang mengemukakan bahwa setiap bilangan dasar dari satu sampai sepuluh mempunyai kekuatan dan arti tersendiri. B. Zaman Klasik Pada periode Yunani Klasik ini perkembangan filsafat menunjukkan kepesatan, yaitu ditandainya semakin besar minat orang terhadap filsafat. Aliran yang mengawali periode Yunani Klasik ini adalah sofisme. Berasal dari kata Sophos yang berarti cerdik atau pandai. Keahliannya dalam bidang-bidang Bahasa, politik, retorika, dan terutama memaparkan tentang kosmos dan kehidupan manusia di masyarakat. Ada beberapa tokoh yang meplopori pengertian dari Yunani Klasik adalah sebagai berikut: 1. Plato (347-427 SM) Ia lahir di Athena, Yunani dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari Socrates, Phytagoras, Heracleitos, dan Elia. Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama : mana yang benar yang berubah-ubah (Heracleitos) atau yang tetap (Parmenides). Pengetahuan yang diperoleh lewat indra disebut pengetahuan indra atau pengetahuan pengalaman, atau bisa juga disebut pengetahuan akal. Dunia ide dan dunia pengalaman Plato menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, dunia yang sesungguhnya atau dunia realitas itu adalah dunia ide. Pluto mengemukakan ajaran dan pemikiran Heracleitos itu benar, tetapi hanya berlaku pada dunia pengalaman. Sebaliknya, pendapat Parmenides juga benar, tetapi hanya berlaku pada dunia ide yang hanya dipikirkan oleh akal. 2. Aristoteles (322-384 SM) Ia dilahirkan di Stageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM. Karena hidupnya di lingkungan istana, ia mewarisi keahliannya dalam pengetahuan empiris dari ayahnya. Beberapa lama ia menjadi pengajar di Akademia Plato untuk mengajar logika dan retorika. Setelah Plato meninggal dunia, Aristoteles Bersama rekannya Xenokrates meninggalkan Athena karena ia tidak setuju dengan pendapat pengganti Plato di Akademia tentang filsafat. C. Kedudukan Filsafat dalam IPTEK dan Agama, Perbedaan, serta Hubungan Keduanya Dalam ilmu, filsafat dan agama memiliki tujuan yang sama, yaitu sama-sama mencari kebenaran. Dalam fitrahnya, kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan bersifat empiris (berdasarkan pengalaman atau pengamatan), sedangkan kedudukan filsafat dalam agama bersifat keyakinan. Dari aspek sumber, filsafat dan ilmu memiliki sumber yang sama, yaitu akal atau rasio. Filsafat menelusuri tempat baik fisik maupun yang metafisik. Sementara agama dengan ajaran-ajarannya yang terkandung dalam kitab suci Tuhan, diyakini sebagai memiliki kebenaran mutlak. Filsafat berusaha menempuh tentang hakikat sesuatu, sedangkan agama dengan karakteristiknya memberikan jawaban atas segala persoalan. BAB 5 FILSAFAT ISLAM DAN BARAT ABAD PERTENGAHAN A. Pengertian filsafat Islam Filsafat Islam lahir di spekulasi filosofi tentang warisan filsafat Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa arab pada abad ke-III Hijriah atau abad ke-IX Masehi. Filsafat islam berpedoman pada ajaran Islam. Filsafat Islam adalah merupakan hasil pemikiran manusia secara radikal, sistematis dan universal tentang hakikat Tuhan, alam semesta dan manusia berdasarkan ajaran Islam. Dan filsafat Islam merupakan pengembangan Plato dan Aristoteles yang telah dilandasi dengan ajaran Islam dan memadukan antara filsafat dan agama. Dunia Islam telah melahirkan ahli-ahli filsafat Islam yang banyak jumlahnya, seperti Al-Kindi (800- 870), Al-Farabi (870-950). Ibnu Sina (980-1037), Al- Ghazali (1058-1111). Ibnu Thufail (1110- 1185) dan Ibnu Rusyd (1126-1198). Empat Faktor yang Menimbulkan Filsafat Islam: 1. Faktor perpecahan di kalangan umat Islam 2. Faktor dakwah Islam 3. Faktor menghadapi tantangan zaman. 4. Faktor pengaruh kebudayaan lain. B. Pengertian filsafat barat abad pertengahan Filsafat Barat abad pertengahan (476-1492) juga dapat dikatakan sebagai ‘Abad Gelap’. Pendapat ini didasarkan pada pendekatan sejarah gereja. Memang pada saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia sehingga manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya. Para ahli pikir pada saat itu pun tidak memiliki kebebasan berpikir. Apabila terdapat pemikiran- pemikiran yang bertentangan dengan ajaran gereja, orang yang mengemukakannya akan mendapat hukuman berat. Pihak gereja melarang adanya penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama. Karena itu kajian terhadap agama/teologi yang tidak berdasarkan ketentuan gereja akan mendapat larangan yang ketat. Yang berhak mengadakan penyelidikan terhadap agama hanyalah pihak gereja. Walaupun demikian, ada juga yang melanggar larangan tersebut dan mesti dianggap orang murtad dan kemudian diadakan pengejaran (inkuisasi). Pengajaran terhadap orang-orang murtad ini mencapai puncaknya pada saat Paus Innocentius III di akhir abad XII, dan yang paling berhasil dalam pengejaran orang-orang murtad ini di Spanyol. Ada dua masa pada abad pertengahan ini yaitu, masa patristik dan masa skolastik. C. Perbedaan Filsafat Islam dan filsafat barat abad pertengahan Filsafat Islam merupakan pemikiran tentang ketuhanan, kenabian, kemanusiaan serta berkembang juga dalam bentuk kalam, ushul fiqh, dan tasawuf yang berdasarkan ajaran Islam. Filsafat Islam menjelaskan bahwa wahyu tidak bertentangan dengan akal manusia. Sedangkan filsafat barat tidak lepas dari filsafat historis (sejarah). Dan pemikiran yang mengarah pada peradaban barat. Jadi filsafat barat identik dengan selalu mengutamakan kebenaran akal dan pada wahyu. Sebaliknya, dalam filsafat Islam membuat kebenaran akal selalu dialogis dengan kebenaran wahyu. klp 6 Kesimpulan Kata filsafat berasal dari bahasa yunani Dan berarti cinta akan hikmat atau cinta akan pengetahuan seorang filsuf adalah seorang. filsafat juga merupakan suatu ilmu Pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan. Filsafat cara seseorang mengembangkan apa yang difikirkan, agama lebih kepada Pengabdian kepa ALLAH SWT. Kelahiran awal Filsafat modern dimulai pada abad ke-17 campai ke-20. Filsafat modern ini muncul sejak munculnya Rasionalisme lewat pemikiran descartes. mara modern mentaar roentitar didalam filsafat modern dan dikatakan bahwa abad pertengahan itu berakhir pada tag to Daalb abad 15 dan 16. atau pada akhir masa renaissance baru selelah itu munculnya Filsafat modern. Jelar xari Pola Pemikiran Pertengahan sajarawan modern lebih memerha tikan nilai kerinambungan antara Dan di abad kedua era tersebut. «Filsafat Pada mara Renaissance memiliki Sfat resionalisme, yang menetapkan bahwa kebenaran berpurat Dari akal tetapi retiap akal tergantung pada subjek yg menggunakannya. Femudian terlahirlah Pertama lahir Filsafat modern kali di Prancis, Jerman dan Inggris pada abad ke 20. klp 8 Filsafat selalu lahir dari suatu krisis, krisis berarti penentuan, bila terjadi krisis orang biasanya meninjau kembali pokok pangkal yang lama dan mencoba apakah ia dapat tahan uji. Kehadiran filsafat abad modern yang diawali oleh gerakan renaissance berusha mengembalikan eksistensi kemanusia yang hilang oleh tidur panjang 1000 tahun abad lalu. Abad modern ditandai oleh penemuan –penemuan besar dalam bidang ilmu pengetahuan sehingga abad modern menjadi abad kembalinya subjektivitas dengan memberikan pemghargaan yang setinggi tingginya pada peranan akal. Munculnya aliran- aliran berbeda menunjukkan bahwa abad modern telah memperbarui sudut pandang dpgmatis manusia kepada pemahaman pluralis yang didukung oleh data dan fakta rasional dan empiris. klp 7 KESIMPULAN Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka dapat menyimpulkan bahwa,di akhir abad pertengahan ,hidup kembalinya filsafat karena terinspirasinya dari Yunani-romawi.jadi para filusuf menegaskan bahwa pengetahuan bukan-lah sumber ajaran agama,dari otoritas tertinggi gereja dan pengusa,dan beranggapan bahwa sumber pengetahuan yang sebenarnya adalah rasio (akal).oleh karena itu nama Descartes selalu di lekatkan pada zaman modern.karena metode itu selalu di percaya pada akal hingga dia digadang -gadang sebagai “Bapak Filsafat Modern”. Sedangkan di abad -15 dan -16 muncullah garis pemikiran yang tersembunyi dan terputus yang berupaya menjaga persoalan ontentik filosofis.yang mungkin cukup asing di telingah kita adalah sosok Nicholas Cusa dan Giordano Bruno adalah sosok yang di bahs sepintas dalam diskusi ,sebagai wakil filsafat Renainsans hingga skolastik spayol abad ke-16.