Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

FILSAFAT ILMU PETERNAKAN

AKSIOLOGI

OLEH :

ZULFI ARYANTI
I012192011

ILMU DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
A. PENGERTIAN AKSIOLOGI FILSAFAT
1. Pengerttian Aksiologi
Menurut bahasa Yunani AKSIOLOGI berasal dari kata axios artinya
nilai dan logos artinya Teori atau Ilmu. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1995:19) Aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi
kehidupan manusia kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Dalam
Encyclopedia of philosophy (Dalam Amsal:164) dijelaskan aksiologi
disamakan dengan value dan valuation :
1. Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak. Dalam pengertian yang
lebih sempit seperti baik, menarik dan bagus. Sedangkan dalam
pengertian yang lebih luas mencakup sebagai tambahan segala
bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
2. Nilai sebagai kata benda konkret. Contohna ketika kita berkata
sebuah nilai atau nilai-nilai. Ia sering dipakai untuk merujuk kepada
sesuatu yang bernilai, sepertinya atau nilai dia.
3. Nilai juga dipakai sebagai kata kerja ekspresi menilai, memberi nilai
atau dinilai.
Dari definisi aksiologi diatas terlihat dengan jelas bahwa
permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah
sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan
tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu
pada masalah etika dan estetika.
Aksiologi ilmu terdiri dari nilai-nilai yang bersifat normatif dalam
pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana
dijumpai dalam kehidupan yang menjelajahi berbagai kawasan seperti
kawasan sosial, kawasan simbolik ataupun fisik material (koento 2003:13)
Jadi, aksiologi adalah teori tentang nilai. Berikut ini dijelaskan beberapa
definisi aksiologi :
a. Menurut Suriasumantri (1990:234) aksiologi adalah teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
b. Menurut Wibosono (dalam Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai-
nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika, dan moral sebagai dasar
normatif penelitian dan panggilan, serta penerapan ilmu.
c. Scheleer dan Langeveld mengontraskan aksiologi dengan
praxeology, yaitu suatu teori dasar tentang tindakan tetapi lebih
sering dikontraskan dengan deontology, yaitu suatu teori mengenai
tindakan baik secara normal.
d. Langeveld memberikan pendapat bahwa aksiologi terdiri atas dua
hal utama, yaitu etika dan estetika. Etika merupakan begian filsafat
nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku orang, sedangkan
estetika adalah bagian filsafat nilai dan penilaian mengandung karya
manusia dari sudut indah dan jelek.
e. Kattsoff (2004:319) mendefinisian aksiologi sebagai ilmu
pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai yang umunya ditinjai dari
sudut pandang kefilsafatan.
f. Menurut Bramel (dalam Asmal 2009:163) aksiologi terbagi tiga
bagian yaitu sebagai berikut :
1. Moral Conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin
khusus yaitu etika.
2. Estetic expression, yaitu ekspresi keindahan, bidang ini
melahirkan keindahan.
3. Socio-political lifa, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan
melahirkan filsafta sosial politik.

2. Pengertian Filsafat
Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang dalam
perkembanagan berikutnya dikenal dalam bahasa lain yaitu : Philosophie
(jerman, belanda, dan prancis); philosophy (Inggris); Philosophia (Latin);
dan falsafah (Arab).
Secara etimologi istilah fisafat berasal dari bahasa Arab, yaitu
falsafah, ada pula yang berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari
bahasa inggris “Philosophy”. Kedua istilah tersebut berakar kepada
bahasa Yunani yaitu “Philosopia”. Istilah tersebut memiliki dua unsur
asasi, yaitu : “Philein” dan “Sopia”, Philein berarti cinta , sopia berarti
kebijaksanaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa filsafat
(philosophia) berarti cinta kebijaksanaan. Seorang filsuf adalah pencari
kebijksanaan, ia adalah pencinta kebijaksanaan dalam arti hakikat.
Seorang filsuf mencintai atau mencari kebijaksanaan dlam arti yang
sedalam-dalamnya. Seorang filsuf adalah pencinta atau pemakaian istilah
filsafat pertama kali digunakan oleh Phytagoras. Kaum sophist yang
dipelopori oleh Socrates telah menjelaskan pengertian filsafat yang tetap
terpakai sampai saat ini.
Pengertian filsafat secara termonologi sangat berguna. Dalam hal ini
para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan
pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya. Beberapa filsuf telah merumuskan
pengertian filsafat sebagai berikut :
1. Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
kebenaran yang asli.
2. Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (Pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik dan estetika, (Filsafat Keindahan).

B. KEGUNAAN AKSIOLOGI FILSAFAT


Apa guna pengetahuan filsafat? Atau, apa kegunaan filsafat? Tidak
setiap orang perlu mengetahui filsafat. Tetapi orang yang merasa perlu
berpartisipasi dalam membangun dunia perlu mengetahui filsafat.
Mengapa? Karena dunia dibangun oleh dua kekuatan : agama dan
filsafat.
Untuk mengetahui kegunaan filsafat, kita dafat memulainya dengan
melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori
pilsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahan masalah, ketiga,
filsafat sebagai pandangan hidup (Philosophy of life).
Mengetahui teori-teori filsafat amat perlu karena dunia dibentuk oleh
teori-teori itu. Jika anda tidak senang pada komonisme maka anda harus
mengetahui Marxisme, karena teori filsafat untuk komonisme itu ada
dalam marxisme. Jika anda menyenangi ajaran Syari’ah Dua belas di Iran,
Maka anda hendaknya mengetahui filsafat Mulla Shadra. Begitulah kira-
kira. Dan jika anda hendak membentuk dunia, baik dunia besar ataupun
dunia kecil (Diri Sendiri), maka anda tidak dapat mengelak dari
penggunaan teori filsafat. Jadi, mengetahui teori-teori filsafat amatlah
perlu.
Yang amat penting ialah filsafat sebagai Methodology yaitu cara
memecahkan masalah yang dihadapi. Disini filsafat digunakan sebagai
satu cara atau model pemecahan masalah secara mendalam dan
universal. Filsafat perlu mencari sebab terakhir dan dari sudut pandang
seluas-luasnya. Hal ini diuraikan pada bagian lain sesudah ini.
Filsafat sebagai pandangan hidup tentu perlu juga diketahui.
Mengapa Misalnya salah seorang presiden Amerikaa (Bill Clinton, 1998),
telah mengaku berzina, dan masyarakatnya yang memberikan dukungan?
Mungkinkah hal ini seperti itu untuk Indonesia? Presiden Indonesia yang
mengaku berzina pasti akan dicopot oleh masyarakat Indonesia.
Mengapa berbeda? Karena masyarakat Indonesia berbeda pandangan
hidup dengan masyarakat Amerika.
Filsafat sebagai Fhilosophy of live sama dengan agama, dalam hal
sam mempengaruhi sikap dan tindakan penganutnya, bila agama dari
tuhan atau dari langit maka filsafat (Sebagai Pandangan Hidup) yang
berasal dari pandangan manusia.
Berikut uraian yang membahas tentang kegunaan filsafat dalam
menentukan Philosophy of life. Banyak orang memiliki pandangan hidup,
banyak orang yang menganggap Philosophy of life itu sangat penting
dalam menjalani kehidupan.

C. CARA AKSIOLOGI FILSAFAT MEMECAHKAN MASALAH


Kegunan filsafat yang lain ialah sebagai metodologi, maksudnya
sebagai metode dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah bahkan
sebagai metode dalam memandang dunia (world view).
Dalam hidup kita, pasti kita banyak masalah. Masalah artinya
kesulitan. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila masalah terseleaikan.
Ada banyak cara dalam menyelesaikan masalah, mulai dari yang amat
sederhana sampai yang rumit.
Ada rapat disebuah RT. Yang dibicarakan masalah keamanan. Pak
ketua RT. Menyatakan bahwa akhir-akhir ini dikampung kita banyak
pencurian, tidak seperti biasanya. Menanggapi itu hamper semua orang
yang hadir mengususlkan agar ronda malam dipergiat inilah kira-kira cara
orang awam menyelesaikan masalah.
Disitu ada orang yang berpendapat lain ia bertanya barang apa saja
yang biasanya dicuri. Sejak bulan apa, pada ukul berapa biasanya terjadi.
Lantas ia mengusulkan selain meningkatkan ronda, sebalinya digiatkan
juga pengajian. Ia melakukan identifikasi lebih dahulu, lantas ia melihat
penyebab lebih mendasar, ia piker bila perondanya bermoral buruk, bias-
bisa peronda itu sendiri yang mencuri. Orang ini ilmuan. Kira-kira beginilah
penyelesaian sains. Filsafat pun mempunyai cara tersendiri dalam
menyelesaikan masalah.
Sesuai dengan sifatnya, filsafat menyelesaikan masalah secara
mendalam dan universal. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam, artinya
ia ingin mencari asal masalah. Universal, artinya filsafat ingin masalah itu
dilihat dalam hubungan seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu
cepat dan berakibat seluas mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,


2003.

Jurnal HMJ Aqidah dan Filsafat UIN SGD Bandung Vol. I No. 1 April 2013.

Tafsir, Ahmad. Prof. Dr. Filsafat Ilmu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

http://ilmukriminologi.blogspot.com/2012/09/filsafat-aksiologi-naldi.html
(Diakses pada tanggal 20 Februari 2020)

http://www.academia.edu/5571813/MAKALAH_AKSIOLOGI_FILSAFAT_I
SLAM (Diakses pada tanggal 20 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai