STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
1. Definisi Filsafat
2. Definisi Ilmu
3. Definisi Filsafat Ilmu
4. Objek Filsafat Ilmu
5. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
6. Problem-problem Filsafat Ilmu
ALOKASI WAKTU
2 X 90 Menit
PENILAIAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa definisi filsafat ilmu?
2. Apa persamaan dan perbedaan filsafat dan ilmu?
3. Apa saja obyek filsafat ilmu?
4. apa saja ruang lingkup filsafat ilmu?
5. apa saja problem-problem filsafat ilmu?
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi filsafat ilmu.
1
Soemargono, Soejono. 2004. Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Tiara Wacana Jogja.
2
Soemargono, Soejono. 2004. Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Tiara Wacana Jogja.
3
Poedijiyadi, Anna dan Suarma. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta : Universitas Terbuka.
4
Poedijiyadi, Anna dan Suarma. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta : Universitas Terbuka.
5
Poedijiyadi, Anna dan Suarma. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta : Universitas Terbuka.
6
Poedijiyadi, Anna dan Suarma. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta : Universitas Terbuka.
7
Poedijiyadi, Anna dan Suarma. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta : Universitas Terbuka.
8
Anonim. (http://definisi-pengertian.blogspot.com/2009/11/pengertian-filsafat-dan-pengertian.html
diakses pada senin 12 Februari 2018)
9
Anonim. ( http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1871556-pengantar-filsafat/ . Diakses pada
senin 12 Februari 2018)
10
Ahmad tafsir, filsafat umum
11
Anonim. ( http://blog.uin-malang.ac.id/zayyin/2010/09/27/matematika-bagian-2/ diakses pada senin 12
Februari 2018)
A. SIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua yaitu filsafat ilmu dalam arti luas dan
sempit, filsafat ilmu dalam arti luas yaitu menampung permasalahan yang
menyangkut hubungan luar dari kegiatan ilmiah, sedangkan dalam arti sempit yaitu
menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan dalam yang terdapat
di dalam ilmu.
2. Persamaan filsafat dan ilmu adalah sebagai berikut:
a. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya
sampai ke akar-akarnya.
b. Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan antara kejadian-kejadian yang kita
alami dan mencoba menunjukkan sebab-sebabnya.
c. Keduanya hendak memberikan sintesis,
d. Keduanya mempunyai metode dan sistem..
Adapun perbedaan filsafat ddengan ilmu adalah sebagai berikut :
a. ilmu bersifat pasteriori
b. ilmu menggunakan pendekatan rasional empirical, sedangkan filsafat cukup rasional.
c. ilmu cukup terorhanisir dan tersusun secara sistematis, sedangkan filsafat lebih bebas dan
bahkan oleh orang awam malah sering menjadi tidak jelas.
d. kebenaran ilmu dibatasi hanya pada sepanjang pengalaman dan pemikiran, sedangkan
filsafat sepanjang pemikiran yang komprehensif (luas, umum, menyeluruh).
e. ilmu memiliki tugas melukiskan alam dan seisinya, sedangkan filsafat menafsirkannya.
3. Objek filsafat ilmu dibedakan menjadi dua macam, yaitu objek material dan objek
formal.
4. Berdasarkan pengertian filsafat ilmu di atas, ruang lingkup filsafat ilmu meliputi :
a. telaah mengenai berbagai konsep yang ada, praanggapan, metode (termasuk
analisisnya), struktur ilmu, perlambangan ilmiah, perluasan dan penyusunannya
guna mendapatkan ilmu pengetahuan.
b. Telaah dan pembenaran mengenai proses pembenaran dalam ilmu pengetahuan
dan struktur perlambangannya.
Poedijiyadi, Anna dan Suarma. 2002. Filsafat Ilmu. Jakarta : Universitas Terbuka.
Soemargono, Soejono. 2004. Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Tiara Wacana Jogja.
Anonim. Filsafat Ilmu. 2010. (http://blog.uin-malang.ac.id/zayyin/2010/09/27/ matematika-
bagian-2/ . Diunduh pada Senin 12 Februari 2018)
Anonim. Pengertian Filsafat. 2009. (http://definisi-pengertian.blogspot.com/2009
/11/pengertian-filsafat-dan-pengertian.html diunduh pada Senin 12 Februari 2018)
STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memahami Sejarah Ilmu dan Periodesasi Perkembangan Sejarah Ilmu
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
1. Sejarah Ilmu
2. Ilmu dan Pengalaman Prailmiah
3. Pertumbuhan masyarakat berilmu
ALOKASI WAKTU
2 X 90 Menit
PENILAIAN
13
( Anonim ) Https://Baehaqiarif.Files.Wordpress.Com/2009/12/Sejarah.Pdf,. Diunduh Pada 24-02-2018 Pukul
10:26
14
( Anonim ) Http://Elearning.Gunadarma.Ac.Id/Docmodul/Filsafat_Ilmu/Bab4-Apa_Itu_Ilmu.Pdf. Diunduh
Pada 24-02-2018 Pukul 10:42
15
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
16
Oemar Hamalik, PROSES BELAJAR MENGAJAR,(Jakarta, PT Bumi Aksara, 2011), Hal: 13
17
(Anonim) Https://Id.Scribd.Com/Doc/83581698/Makalah-Sejarah-Ilmu. Diunduh Pada 24-02-2018 Pukul
10;55
18
(Anonim) Https://Mafiadoc.Com/Sejarah-Perkembangan Ilmu Pada Masa Afid Burhanuddin
59c709d71723ddb471329a94.Html Diunduh Pada 24-2-2018,Pukul 10;51
19
(Anonim) Https://Mafiadoc.Com/Sejarah Perkembangan Ilmu Pada Masa Afid Burhanuddin Html. Diunduh
Pada 24-2-2018,Pukul 10;51
20
(Anonim) Https://Mafiadoc.Com/Sejarah Perkembangan Ilmu Pada Abad-Afid Burhanuddin pdf.Html.
Diunduh Pada 24-2-2018,Pukul 10;49
21
(Anonim) Https://Mafiadoc.Com/Sejarah-Perkembangan-Ilmu-Pada-Abad-Afid-Burhanuddin Html. Diunduh
Pada 24-2-2018,Pukul 10;49
22
(Anonim) https://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/sejarah-perkembangan-ilmu-pada-masa-
modern_dhenok-dwi-anugrahwati_oke.pdf Di unduh pada 24-2-2018,pukul 10.39
23
(Anonim) Https://Afidburhanuddin.Files.Wordpress.Com/2012/05/Sejarah-Perkembangan-Ilmu-Pada-Masa-
Modern_Dhenok-Dwi-Anugrahwati_Oke.Pdf Di Unduh Pada 24-2-2018,Pukul 10.39
24
Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir; Kamus Arab-Indonesia (Yogyakarta: PP. Al-Munawwir Krapyak,
1989), hlm 965.
25
Amsal Bachtiar, Filsafat Ilmu (Jakarta: Rajagrafindo, 2007) hlm 15.
26
Pustaka Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997),
hlm 371.
27
Stewart Ricards, An Introdution to Philoshopy of Soiology of Science (Oxford: TJ Press, 1983), hlm 28.
28
Beerling, Kwee, Mooij Van Peursen, Pengantar filsafat ilmu, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), hlm 15.
29
Peter F Drucker, The Esensial Drucker, (New York: Happer Collins, 2001), hlm 45.
Beerling, Kwee, Mooij Van Peursen, Pengantar filsafat ilmu, (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2005), hlm 15.
Pustaka Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), hlm 371.
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
1. Pengertian Ilmu
2. Ilmu sebagai Proses
3. Ilmu Sebagai Prosedur
4. Ilmu sebagai Produk
ALOKASI WAKTU
2 X 90 Menit
PENILAIAN
A. Pengertian Ilmu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdiknas. pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu.
Wikipedia Indonesia, Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Contoh: Ilmu Alam hanya bisa
menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi kedalam hal yang bahani (materiil saja)
atau ilmu psikologihanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup
pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit.30
B. Ilmu sebagai Proses
Ilmu secara nyata dan khas adalah suatu aktivitas manusiawi, yakni perbuatan
melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Ilmu tidak hanya satu aktivitas
tunggal saja, melainkan suatu rangkaian aktivitas sehingga merupakan sebuah proses.
Rangkaian aktivitas itu bersifat rasional, kognitif, dan teleologis.
1. Rasional
Aktivitas rasional berarti kegiatan yang mempergunakan kemampuan
pikiran untuk menalar yang berbeda dengan aktivitas berdasarkan perasaan dan
naluri. Ilmu menampakkan diri sebagai kegiatan penalaran logis dari pengamatan
empiris.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu
kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan
makhluk yang berfikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya
bersumber pada pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau
30
Kartika. Pengertian Ilmu, (online), http://kartika-s-n-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-37181-
hardskill%20PENGERTIAN%20PENGETAHUAN,%20ILMU,%20DAN%20ILMU%20PENGETAHU
AN.html Artikel diakses pada 6 April 2018 pukul 12:30
31
Putera, Ardiansyah. Ilmu sebagai Proses dan Produk, (online),
http://ardiansyahputera.wordpress.com/2010/11/07/ilmu-sebagai-proses-dan-produk/
Artikel diakses pada 6 April 2018 pukul 12:30
32
Ardiansyah Putera, “Ilmu sebagai Proses dan Produk” Artikel diakses pada 6 April 2018
pukul 12:30 dari http://ardiansyahputera.wordpress.com/2010/11/07/ilmu-sebagai-
proses-dan-produk/
33
Alleicya. ilmu sebagai prosedur, (online), http://alleicya.blogspot.com/2010/11/filsafat-
ilmu-ilmu-sebagai-prosedur.html artikel diakses pada 6 April 2018 pukul 12:30
34
Ardiansyah Putera, “Ilmu sebagai Proses dan Produk” Artikel diakses pada 6 April 2018 pukul 12:30 dari
http://ardiansyahputera.wordpress.com/2010/11/07/ilmu-sebagai-proses-dan-produk/
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
1. Metode Ilmiah
2. Peran Teknologi dalam Revolusi Ilmiah
3. Pengetahuan Il miah
4. Penggolongan Pengetahuan Ilmiah
ALOKASI WAKTU
2 X 90 Menit
PENILAIAN
A. Latar Belakang
Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis,
dan terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan
secara alami berdasarkan bukti fisis.35
Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu
proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah
haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998).
Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara
mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus
secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau
bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah
cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan
penjelasan kebenaran.
Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam
mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian,
mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan
sebagainya, akan lebih mudah terjawab.
Adapun menurut schoeder et al. mengungkapkan metode ilmiah dimulai
dari identifikasi dan perumusan masalah. Setelah masalah ditetapkan dan dibatasi
diambil suatu hipotesis untuk dilakukan pengujian dan dari hasil pengujian dapat
diambil kesimpulan.36
35
Dr. Mukhatar Latif, filsafat ilmu: Jakarta, prenadamedia group, 2014 hlm. 129
36
ibid
A. Metode Ilmiah
Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis, dan
terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara
alami berdasarkan bukti fisis.37
Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau
cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah
haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998).
Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara
mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus
secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan
tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran.
Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari
kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa
begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan
lebih mudah terjawab.
Adapun menurut schoeder et al. mengungkapkan metode ilmiah dimulai dari
identifikasi dan perumusan masalah. Setelah masalah ditetapkan dan dibatasi
diambil suatu hipotesis untuk dilakukan pengujian dan dari hasil pengujian dapat
diambil kesimpulan.38
B. Sikap Ilmiah
1. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan awal atau sebagai dasar untuk melakukan
penelitian-penelitian demi mendapatkan sesuatu yang baru.
2. Jujur
37
Dr. Mukhatar Latif, filsafat ilmu: Jakarta, prenadamedia group, 2014 hlm. 129
38
ibid
39
http://yesiyesonk.blogspot.co.id/2015/05/filsafat-ilmu-metode-ilmiah.html.diakses pada 11 April 2018 pukul
14:35 WIB
40
ibid
41
https://lutfi4math.wordpress.com/2012/05/02/pengetahuan-pengetahuan-ilmiah-penelitian-ilmiah-jenis-
penelitian/.Diakses pada 11 april 2018 pukul 22:20 WIB
Ke tiga landasan ini saling berkaitan. Jadi ontologi ilmu terkait dengan
epistemologi ilmu dan epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dst. Jadi
kalau kita ingin membicarakan epistemologi ilmu, maka hal ini harus dikaitkan
dengan ontologi dan aksiologi ilmu.
Ilmu atau ilmu pengetahuan juga memiliki definisi sebagai seluruh usaha sadar
untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara
sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu
tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan
adalah produk dari epistemolog42
42
https://lutfi4math.wordpress.com/2012/05/02/pengetahuan-pengetahuan-ilmiah-penelitian-ilmiah-jenis-
penelitian/.Diakses pada 11 april 2018 pukul 22:24 WIB
1. Fisika : mempelajari benda tak hidup dari aspek wujud dengan perubahan
yang bersifat sementara. Seperti : bunyi, cahaya, gelombang magnet, teknik
kelistrikan, teknik nuklir.
2. Kimia : memperlajari benda hidup dan tak hidup dari aspek susunan materi
dan perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar terbagi menjadi
kimia organic (protein, lemak) dan kimia anorganik (Nac1), hasil ilmu ini
dapat diciptakan seperti plastic, bahan peledak.
3. Biologi : mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
4. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuh-tumbuhan.
5. Zoology : ilmu yang mempelajari tantang hewan.
6. Morfologi : ilmu yang mempelajari tentang stuktur luar makhluk hidup
7. Anatomi : suatau studi tentang struktur dalam atau bentuk dalam makhluk
hidup.
8. Fisiologi : studi tentang fungsi atau organ bagian tubuh makhluk hidup.
9. Sitologi : ilmu yang mempelajari sel secara mendalam.
10. Histologi : studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang
merupakan serentetan sel sejenis.
11. Palaentologi : studi tentang makhluk hidup masa lalu43
43
https://anggie417661.wordpress.com/2010/10/01/pengelompokan-ilmu-pengetahuan. Diakses pada 11
April 218 pukul 22: 51 WIB
A. Metode Ilmiah
Metode merupakan prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan untuk mempermudah memecahkan masalah secara teratur, sistematis,
dan terkontrol.
B. Sikap Ilmiah
1.rasa ingin tahu
2.jujur
3.tekun
4.teliti
5.objektif
6.terbuka menerima pendapat yang benar
C. Sarana Berfikir Ilmiah
Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berfikir
ilmiah secar teratur dan cermat
D. Kriteria Metode Ilmiah
1. Berdasarkan Fakta
2. Bebas dari Prasangka
3. Menggunakan Prinsip Analisa
4. Menggunakan Hipotesa
5. Menggunakan Ukuran Obyektif
6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi
E. Pengetahuan Ilmiah
Dalam penjelasan tentang pengetahuan Jujun S. Suriasumantri
mengemukakan bahwa kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan
kebenarannya telah teruji secara empiris itulah yang disebut dengan ilmu atau bisa
dikatakan ilmu pengetahuan.
1. fisika
2. kimia
3. biologi
4. botani
6. morfologi
7. antomi
8. fisiologi
9. sitiologi
10. hostologi
11. palaentologi
B. Saran
1. Diharapkan agar pembaca dapat memahami tentang Metode Ilmiah dengan
baik.
2. Diharapkan agar pembaca dapat melanjutkan memaparkan lebih detail
mengenai Penggolongan Pengetahuan Ilmiah.
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
ALOKASI WAKTU
2 X 90 Menit
PENILAIAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang sangat khas dan unik jika dibandingkan dengan
makhluk - makhluk lainnya.ia ingin selalu mengetahui segala sesuatu terkait dengan
situasi dan realitas yang dihadapinya. Dengan berfikir, manusia tidak hanya berusaha
untuk mencari jawaban terhadap segala yang dihadapinya tetapi juga manusia dapat
mengembangkan keterampilan nalarnya, sehingga berkembang berbagai jenis
pengetahuan. Dengan senjata pengetahuan terdebut pada akhirnya manusia dapat
mengembangkan kebudayaan dan peradapan.
Proses berfikir itulah yang disebut sebagai filsafat yang berisi tentang
kumpulan teori atau sistem pemikiran (philosophy is a group of system of thouhg)
yang muncul dalam sejarah 44.
Ada banyak objek yang dibahas dalam filsafat, akan tetapi kami hanya
menyampaikan salah satu objek formal kajian filsafat, yaitu hubungan antara filsafat
ilmu pengetahuan dan agama dalam makalah kami yang singkat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Hubungan Ilmu Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan?
2. Apa hubungan filsafat dengan agama?
3. Apa titik sentuh antara Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama?
C. Tujuan
1. Mengetahui hubungan Ilmu Fisafat dengan Ilmu Pengetahuan
2. Memahami hubungan filsafat dengan agama.
3. Mengetahui titik sentuh antara Filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama
44
. Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pengantar Filsafat. Surabaya. IAIN Sunan Ampel
Press. 2011.hal:9
Jadi, jika dipandang dari segi filsafat, maka ilmu ada karena terbentuk dari usaha
berfikir manusia yang secara jauh mendalam mengenai pengetahuan yang
dimilikinya.
Relasi filsafat dan ilmu pengetahuan merupakan dua ilmu yang saling terkait.
Filsafat merupakan bidang yang mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi, dan
implikasi dari ilmu yang termasuk didalamnya adalah ilmu alam dan sosial. Ilmu
filsafat ini berusaha untuk menjelaskan masalah-masalah ilmiah. Ilmu ini berusaha
menjelaskan tentang apa dan bagaimana alam sebenarnya dan bagaimana teori ilmu
pengtahuan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi. Untuk tujuan ini, ilmu tersebut
mengguanakan bukti eksperimen, deduksi logis, serta pemikiran yang rasional untuk
mengamati kejadian alam dalam masyarakat.
45
.ibid..hal: 5
46
. ibid. Hal:38
Sebagai contoh, hasil pengamatan manusia tentang alam melalui panca indra,
dengan melontarkan berbagai pertanyaan, maka dari pemikiran ilu menghasilkan ilmu
sains, perbintangan (astronomi) disusul dengan matematik sebagai sarana berfikir.
Kemudian disusul ilmu fisika, kimia, botani Zoologi, ilmu bumi, dll. Pada awalnya
ilmu alam ini hanya bersifat teori, hanya karena semata-mata manusia ingin
mengetahui sifat benda dan kodrat alam. Akan tetapi muncullah sebuah praktik teori,
seperti kedokteran, agraria, dan teknik, dan pada akhirnya menjadi disiplin ilmu baru
yang lahir dari sebuah pemikiran mendalam tentang alam. Contoh lain, ilmu sosial
timbul kerana manusia menyadari akan adanya masalah dalam hubungan manusia
ketika bermasyarakat. Berbagai macam kehidupan sosial dipelajari, sehingga
melahirkan ilmu ekonomi, hukum, sosiologi.47
47
. Mustansyir Rizal. Filsafat Ilmu. Yogyakarta.Pustaka Pelajar. 2003. Hal: 124
48
. Ihsan Fuad. Filsafat Ilmu. Jakarta.Rineka Cipta.2015.hal:73
49
. Ibid.hal: 78
50
. Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pengantar Filsafat. Surabaya. IAIN Sunan Ampel
Press. 2011.hal: 52
51
. ibid:53
52
..A. Ihsan Fuad. Filsafat Ilmu. Hal:78
menjawab
3. Agama mengandung nilai-nilai yang terkait dengan keyakinan. Keberan
dalam agama tidak selalu dapat diterima dengan nalar (logika). Namun
agam juga menawarkan penjelasan pada manusia tentang fenomena
tertentu. Penjelasan tersebut diperoleh melalui perasaan, intuisi, dan
wahyu dari Tuhan. Berbeda dengan filsafat yang berada dalam tahapan
berfikir (kognitif), ilmu berada pada tahapan yang berhubungan dengan
fakta.
A. Kesimpulan
Pengertian filsafat dapat dipandang dari dua segi, yaitu:
c. Filsafat dilihat dari segi aktivitas hasil pengetahuan. Adalah jenis pengetahuan
yang berusaha mencari hakikat dari segala sesuatu yang ada.
d. Dilihat dari segi aktivitas budi manusia. Adalah metode atau cara yang radikal
hendak mencari keterangan yang terdalam tentang segala sesuatu yang ada.53
Sedangkan Ilmu pengetahuan adalah segala usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia.
Relasi filsafat dan ilmu pengetahuan merupakan dua ilmu yang saling terkait.
Filsafat merupakan bidang yang mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi, dan
implikasi dari ilmu yang termasuk didalamnya adalah ilmu alam dan sosial. Ilmu
filsafat ini berusaha untuk menjelaskan masalah-masalah ilmiah. Ilmu ini berusaha
menjelaskan tentang apa dan bagaimana alam sebenarnya dan bagaimana teori ilmu
pengtahuan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi. Untuk tujuan ini, ilmu tersebut
mengguanakan bukti eksperimen, deduksi logis, serta pemikiran yang rasional untuk
mengamati kejadian alam dalam masyarakat.
Agama maupun filsafat pada dasarnya mempunyai kesamaan dan tujuan yang
sama, yakni mencapai kebenaran yang sejati. Alasan filsafat untuk menerima
kebenaran hanya dari penyelidikan sendiri, yakni hasil pemikiran belaka. Bukan
berarti filsafat menginginkan kebenaran lain dari ajaran agama yang sudah ada.
Filsafat tidak mengingkari wahyu, tetapi ia tidak berdasarka penyelidikan pada
wahyu.
Pada intinya, hasil pemikiran dasar suatu agama secara analitik dan kritik, dengan
tujuan memberikan alasan rasional untuk memberikan agama itu, ini membuktikan
bahwa ajaran agama itu tidaklah mustahil dan tidak berlawanan dengan logika. Tugas
sebenarnya filsafat adalah membawa ajaran – ajaran agama ke alam budi, sehingga ia
secara rasional dapat dipahami.
53
.ibid..hal: 5
Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2011. Pengantar Filsafat. Surabaya.
IAIN Sunan Ampel Press.