A. Filsafat
1. Pengertian Filsafat
Filsafat merupakan ilmu yang sudah sangat tua. Bila kita membicarakan filsafat
maka pandangan kita akan tertuju jauh ke masa lampau di zaman Yunani Kuno.
Pada masa itu semua ilmu dinamakan filsafat. Dari Yunanilah kata ―filsafat‖ ini
berasal, yaitu dari kata ―philos‖ dan ―sophia‖. ―Philos‖ artinya cinta yang sangat
mendalam, dan ―sophia‖ artinya kebijakan atau kearifan. Istilah filsafat sering
dipergunakan secara populer dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun
tidak sadar. Dalam penggunaan populer, filsafat dapat diartikan sebagai suatu
pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut sebagai pandangan masyarakat
―filsafat hidup saya adalah hidup seperti oksigen, menghidupi orang lain dan diri
saya sendiri‖. Atau orang lain lagi mengatakan: ―Hidup harus bermanfaat bagi
orang lain dan dunia‖. Ini adalah contoh sederhana tentang filsafat seseorang. Selain
itu, masyarakat juga mempunyai filsafat yang bersifat kelompok. Oleh karena
manusia itu makhluk sosial, maka dalam hidupnya ia akan hidup bermasyarakat
dengan berpedoman pada nilai-nilai hidup yang diyakini bersama. Inilah yang
disebut filsafat atau pandangan hidup. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan
of ideals, and of values, in the sense everyone has a philosophy of life”. Di Jerman
diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar-
1
akarnya. Pernyataan ini sejalan dengan pendapat Magnis Suseno (1995:20) bahwa
filsafat sebagai ilmu kritis. Dalam pengertian lain, filsafat diartikan sebagai
interpretasi atau evaluasi terhadap apa yang penting 2 atau apa yang berarti dalam
kehidupan. Di pihak lain ada yang beranggapan bahwa filsafat sebagai cara berpikir
yang kompleks, suatu pandangan yang tidak memiliki kegunaan praktis. Ada pula
yang beranggapan bahwa para filsuf bertanggung jawab terhadap cita-cita dan kultur
masyarakat tertentu. Seperti halnya Karl Marx dan Fredrich Engels yang telah
mengembangkan suatu teori yang dianut dalam masyarakat demokratis. John Dewey
mengatakan bahwa filsafat adalah hasil kegiatan berpikir yang radikal, sistematis,
universal. Kata ―radikal‖ berasal dari bahasa Latin ―radix‖ yang artinya akar.
yang diajukan dan jawaban yang diberikan bersifat mendalam sampai ke akar-
akarnya yang bagi orang awam mungkin dianggap hal biasa yang tidak perlu
dibahas lagi, tetapi filsafat ingin mencari kejelasan makna dan hakikatnya. Misal:
Siapakah manusia itu? Apakah hakikat alam semesta ini? Apakah hakikat keadilan?
menunjukkan adanya hubungan satu sama lain, saling berkait dan bersifat koheren
(runtut). Di dalam tradisi filsafat ada paham-paham atau aliran besar yang menjadi
titik tolak dan inti pandangan terhadap berbagai pertanyaan filsafat. Misal: aliran
pengalaman, maka tidak akan ada pengetahuan. Pengalaman diperoleh karena ada
2
kemudian menjadi persepsi dan diolah oleh akal sehingga menjadi pengetahuan.
filsafat bersifat umum dan mengenai semua orang. Misalnya: Keadilan adalah
keadaan seimbang antara hak dan kewajiban. Setiap orang selalu berusaha untuk
pertanyaan filsafat, tetapi jawaban yang diberikan berlaku umum, tidak terbatas
ruang dan waktu. Dengan kata lain, filsafat mencoba mengajukan 3 suatu konsep
sering juga dapat diartikan sebagai ―berpikir reflektif dan kritis‖ (reflective and
critical thinking). Namun, Randall dan Buchler sebagaimana dikutip oleh Uyoh
reflektif dan kritis, padahal antara sains dan filsafat berbeda, 3) ahli hukum, ahli
ekonomi juga ibu rumah tangga sewaktu-waktu berpikir reflektif dan kritis, padahal
mereka bukan filsuf atau ilmuwan. Dalam Al-Quran dan budaya Arab terdapat
istilah “hikmat‖ yang berarti arif atau bijak. Filsafat itu sendiri bukan hikmat,
tersebut, maka yang dinamakan filsuf adalah orang yang mencintai dan mencari
hikmat mengandung kematangan pandangan dan pikiran yang jauh, pemahaman dan
pengamatan yang tidak dapat dicapai oleh pengetahuan saja. Dengan hikmat filsuf
3
filsuf akan memperhatikan semua aspek pengalaman manusia. Pandangannya yang
tujuan yang seharusnya. Ia akan melampaui batasbatas yang sempit dari perhatian
pengertian filsafat dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Dalam arti sempit
filsafat diartikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan metodologi atau analisis
bahasa secara logis dan analisis makna-makna. Filsafat diartikan sebagai ―science
of science‖ yang bertugas memberi analisis secara kritis terhadap asumsi-asumsi dan
tentang alam semesta, hidup 4 dan makna hidup. Ada beberapa definisi filsafat yang
dikemukakan Harold Titus, yaitu: (1) Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan
alam semesta; (2) Filsafat adalah suatu metode berpikir reflektif dan penelitian
penalaran; (3) Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah; (4) Filsafat adalah
seperangkat teori dan sistem berpikir. Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan
eksistensinya. Dalam kegiatan ini manusia akan berusaha untuk mencapai kearifn
dan kebajikan. Kearifan merupakan hasil dari filsafat dari usaha mencapai
baik yang tersurat maupun yang tersurat dalam kehidupan. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa berfilsafat merupakan kegiatan berpikir yang khas, yaitu radikal,
sistematis dan universal untuk mencari kearifan, kebenaran yang sesungguhnya dari
4
segala sesuatu. Berfilsafat berarti berpikir merangkum (sinopsis) tentang pokok-
2. Berfikir Filsafat
Berfikir filsafat menjadi cirri orang yang beradap (madani) adalah orang yang
dalam prilaku hidup yang gemar berfikir filsafat selalu penuh dengan rasa ingin
tahu. Rasa ingin tahu termasud tentu didukung oleh sejumlah data yang jelas,
akuntabel, dan valid. Dengan demikian berfilsafat menandai orang yang kritis.
Setiap detik manusia pasti berfikir, ketika dia sadar diri. Berfikir filsafat tentu
berbeda dengan berfikir yang lain. Berfikir filsafat, kuncinya adalah untuk meraih
ebijaksaan hidup. Memang harus diakui bahwa konsep filsafat masih sering
Orang yang gemar berfilsafat artinya cinta kebijaksanaan. Orang yang berfikir
filsafat, adalah orang yang memiliki pola pikir tertata, jernih dan meyakinkan.
Berfikir filsafat adalah sebuah langkah penjelasan ilmu. Berfikir dengan filsafat ilmu
berarti memikirkan dasar-dasar keilmuan dari objek pemikiran filsafat yang luas.
Objek pemikiran filsafat adalah segala sesuatu yang ada di alam semesta. Segala
yang ada merupakan bahan pemikiran filsafat. Bahwa berfilsafat adalah berfikir. Hal
ini tidak berarti setiap berfikir adalah berfilsafat, karena berfilsaf itu berfikir dengan
ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri berfikir filsafat secara singkat dan jelas dapat di ketahui yaitu:
5
b. Berfikir secara ketas, tuntas, rinci, dan habis-habisan.
Berdasarkan hakekat dari pandangan hidup atau filsafat hidup maka ada beberapa
1) Pandangan hidup atau filsafat hidup menolong mendidik, membangun diri sendiri
dan membuka cakrawala pandang yang lebih luas, yang kemudian akan
memudahkan penyelesaian masalah yang kita hadapi dengan cara yang lebih
bijaksana.
2) Pandangan hidup atau filsafat hidup memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk
didalamnya memuat ide-ide yang fundamental. Ide-ide itulah yang akan mebawa
tindakannya.
egosentrisme.
4) Pandangan hidup memberikan dasar-dasar baik untuk hidup diri sendiri maupun
6
Dengan memperhatikan manfaat dari pandangan hidup tersebut, maka orang yang
memiliki pandangan hidup yang luas dan tinggi, terdapat ciri-ciri sebagai berikut:
b. Tanggap dan menaruh empati maupun simpati terhadap penderitaan orang lain,
karena itu ia tidak akan melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan penderitaan
pihak lain.
memperjuangkan keadilan.
Ilmu fisafat belum banyak diterima oleh masyarakat karena dianggap tidak
memiliki prospek dan potensi yang bagus di dunia pekerjaan. Namun, ketua departemen
filsafat dari University of California at Santa Barbara mengatakan, hal itu hanya
merupakan mitos belaka. Faktanya, ilmu filsafat berguna dalam segala aspek kehidupan.
Mereka yang mempelajari ilmu filsafat dituntut untuk selalu berargumen dan
berpikir kritis sehingga kelak berguna untuk berbagai profesi. “Tugas filsafat yang
bersifat terbuka menuntut mahasiswa untuk melihat dan berpikir soal aspek unik dari
ilmu filosofi yang dipelajari menurut masing-masing filsuf,” ujar Direktur inovasi
pasar ekonomi.
7
2. Lulusan ilmu filsafat banyak yang berhasil di dunia teknologi
meningkatkan tingkat intelektualitas publik. Kini, ilmu filsafat itu masih ia gunakan
para filsuf lewat teori dan argumen. Contohnya, pertanyaan seputar arti hidup dalam
hidup yang lebih baik. Menurut departemen filsafat The Princeton mengatakan,
filsuf dapat memahami kodrat manusia lebih baik dan dapat menyelesaikan masalah
potensial, ada alasan khusus mengapa studi ini tetap diminati sebagian orang.
8
C. Fungsi Dan Peranan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
pandangan dunia.
d. Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
sebagainya.
Jadi fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam
memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali
mengembangkan ilmu. Cara kerja filsafat ilmu memiliki pola dan model-model
9
pengetahuan melalui sebab musabab pertama dari gejala ilmu pengetahuan. Di
reduksi ke arah intuisi para ilmuwan, sehingga kegiatan ilmu – ilmu itu dapat
pencariannya.
Logika adalah ilmu penalaran atau ketrampilan berpikir dengan tepat. Ketepatan
berpikir sangat tergantung pada jalan pikiran yang logis atau tidak amburadul.
10
konsep, saling keterkaitan atau hubungan, sesuatu yang tersurat dan tersirat, alasan,
dan menarik kesimpulan. Konsep bentuklogis adalah inti dari logika. Konsep itu
logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis
argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika,
rasional dan masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang
mempunyai dua arti 1) pemikiran 2) kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang
Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-
kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan
sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta didik
yang diterima oleh sistem indera hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan
Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu
berpikir secara deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah
deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang berdasarkan pengalaman
atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya belum tentu benar
11
atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan yang
Secara etimologis, pemikiran berasal dari kata dasar pikir, yang berarti
akal budi, ingatan, angan-angan. Dan ketika kata dasar tersebut mendapatkan
imbuhan awalan bermaka akan mempunyai makna menggunakan akal budi untuk
ingatan. Adapun kata pemikiran sendiri mempunyai pengertian proses, cara atau
perbuatan memikir.
Mengarahkan pemikiran kepada pemikiran filsafat, maka pikiran itu harus logis,
dan ilmiah. Artinya pemikiran itu, harus diterima oleh akal sehat dan dapat
proses berfikir secara logis yang didukung dengan kebenaran data. Pemikiran itu
tidak hanya berbentuk pendapat dari hasil imajinasi yang menghasilkan opini.
Tetapi, pemikiran yang bisa dibuktikan dengan data, sehingga bisa menghasilkan
pemikiran filsafat.
adalah bahwa dalam berfilsafat itu tidak hanya ingin tahu pada satu objek saja
namun ingin mengetahui seluruh objek yang belum diketahui secara filsafati.
Lalu seseorang yang berfikir filsafat itu tidak mau hanya sekedar menerima
pendapat dari satu objek, namun ia ingin mengkaji dengan sendirinya tentang
hakikat kebenaran dari suatu objek kajian. Dan dalam menemukan hakikat
12
menguatkan dan menjadi dasar atas kebenaran yang diperoleh dari suatu objek
kajian.
membangun ilmu-ilmu social, maka terlebih dahu penulis akan menguraikan apa
saja yang menjadi kajian ilmu-ilmu social. Ilmu sosial terdiri dari antropologi,
ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik, psikologi sosial, sosiologi, geografi, dan sejarah.
Setiap disiplin ilmu tersebut sangat berbeda, tentunya setiap kajian bidang ilmu
tersebut memiliki ruang lingkup yang berbeda pula. Filsafat sosial sebagai ilmu
kepribadian di satu pihak, dan suatu otonomi di lain pihak. Dengan demikian filsafat
sosial dalam hal ini bertitik tolak dari manusia yang dwi tunggal. Individu dan
masyarakat.
sosial harus berpartisipasi dalam melayani manusia. Karena itu, para ilmuan sosial
harus menolak pemisahan antara teori dan praktek, dan semua praktek dan teori
proses dan makna sosial, baik pada masa lalu atau sekarang, yang di dalamnya
13
mempelajari nilai-nilai, tujuan-tujuan individu, kelompok dan kelas sosial. Filsafat
sosial sebagai ilmu kritis mempunyai karakter berbeda dari ilmu sosial positif.
Karena sifatnya yang kritis, maka filsafat sosial mengenal apa yang disebut sebagai
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yakni Philo dan Sophia. Philo artinya cinta
sedangkan Sophia artinya, kebijaksanaan atau kepandaian. Jadi, Filsafat adalah cinta
akan kebijaksanaan. Seseorang pencinta kebijaksanaan tidak pernah puas akan suatu
ilmu pengetahuan dan mengganggap kebenaran itu tidak akan perah final. Ia terus
Sebab dengan berfilsafat pula manusia akan senantiasa merenungkan segala bentuk
kehidupan dunia sekelilingnya, antara dunia subjektif dan dunia objektif. Dalam
hubungan antara pikiran atau ide manusia dan keadaan (materi) atau kenyataan di
Peran Pemikiran filsafat dalam membangun teori ilmu pengetahuan dapat memberi
nilai manfaat terhadap proses berfikir ilmiah, dapat pula terdapat hasil berfikir
ilmiah. Nilai manfaat yang dimaksud, sesuai dengan sifat atau ciri sifat karakteristik,
pemikiran filsafat itu sendiri. Kedua aspek keilmiahan. Saling terkait sangat erat
antara satu dengan yang lain dalam penentuan mutu suatu bangun teori ilmu
14
pengetahuan. Jika singkin prosesnya, dan singking prodaknya baik, maka Pemikiran
Peran filsafat dalam membangun ilmu-ilmu sosial dalam ranah kehidupan sosial
harus berpartisipasi dalam melayani manusia. Karena itu, para ilmuan sosial harus
menolak pemisahan antara teori dan praktek, dan semua praktek dan teori harus
manusia dari ketertindasan dengan demikian posisi mereka sebagai manusia dapat
berubah.
15