Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT KOMUNIKASI

DOSEN : DR. HERMANSYAH, S.SOS, M.I.KOM

NAMA : ERWIN A.S


NIM : 1930131016

1. Jelaskan pengertian filsafat, Krakteristik filsafat, dan pilar filsafat komunikasi!

Filasafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahun dan juga merupakan sebuah ilmu yang

membahas tentang persoalan kebenaran hakiki. Adapun Endang syaifuddin ansori menjelaskan

filasafat adalah hasil pemikiran manusia tentang hakikat semua yang ada secara radikal, integral,

dan sistematis.

Filsafat disebut juga sebagai suatu ilmu pengetahuan yang bersifat eksistensial, artinya sangat

erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan justru filsafatlah yang jadi motor

penggerak kehidupan kita sehari-hari baik sebagai manusia pribadi maupun sebagai manusia

kolektif dalam bentuk sesuatu masyarakat atau bangsa.

Karakteristik filsafat

1. Radikal

Berfilsafat berarti berfikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena berfikir secara

radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud realitas tertentu. Keradikalan

berfikirnya itu akan senantiasa mengobarkan hasratnya untuk menemukan realitas seluruh

kenyataan, berarti dirinya sendiri sebagai suatu realitas telah termasuk ke dalamnya

sehingga ia pun berupaya untuk mencapai akar pengetahuan tentang dirinya

1
sendiri. Telah jelas bahwa artinya berfikir radikal bisa diartikan berfikir sampai ke akar-

akarnya, tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang terakhir. Berfikir itu

tidak setengah-setengah, tidak berhenti di jalan tetap terus sampai ke ujungnya.

Berfikir radikal tidak berarti hendak mengubah, membuang atau menjungkirbalikkkan

segala sesuatu, melainkan dalam arti sebenarnya, yaitu berfikir secara mendalam. Untuk

mencapai akar persoalan yang dipermasalahkan. Berfikir radikal justru hendak

memperjelas realitas.

2. Integral

Integral yang berarti mempunyai kecenderungan untuk memperoleh pengetahuan yang

utuh sebagai suatu keseluruha atau filsafat memandang objeknya secara integral.

3. Sistematis

Sistematis disini artinya susunan dan urutan (hierarki), juga kaitan suatu masalah

dengan materi atau masalah lain yang terdapat pada filsafat. Lantas, apa yang dimaksud

dengan materi atau permasalahn filsafat dan bagai mana susunan dan hubungan satu

masalah dengan masalah yang terjadi? Menurut Langeveld (1959) mengajukan tiga

masalah pokok dalam filsafat yang melahirkan jenis jenis filsafat, disebut dengan

problematika filsafat. Ketiga masalah tersebut antara lain:

a. Masalah mengenal dan mengetahui atau cognition

b. Masalah segala sesuatu atau metafisika

c. Masalah penilaian dan aksiologi

Empat pilar filsafat komunikasi

2
Ontologi

Menurut Suparlan (2005) ontologi berarti telaah atau studi mengenai arti sesuatu yang “ada”

dan “berada”, tentang ciri-ciri yang mendasar yang ada padanya menurut bentuknya yang paling

abstrak.

Ontologi merupakan teori yang membahas mengenai hakikat dari suatu ilmu pengetahuan.

Hakikat diartikan sebagai suatu realitas kenyataan yang utuh, dapat pula dikatakan yang

sebenar-benarnya. Lebih lanjut, ontologi merupakan kajian mengenai objek materil dan objek

formil dari ilmu pengetahuan, yaitu berkenaan dengan hal-hal yang bersifat empiris.

Dalam pandangan ontologi, ilmu komunikasi dipahami melalui objek materil dan objek

formilnya. Objek materil dalam kacamata ontologi dimaknai bahwa komunikasi sebagai sesuatu

yang berada pada tingkat paling abtrak. Sementara itu, objek formal dalam kacamata ontologi

memandang bahwa komunikasi merupakan sebuah sudut pandang (point of view) yang

kemudian memberikan kerangka bagi dimensi studi itu sendiri.

Sehingga dapat disimpulkan ontologi komunikasi memberikan penjelasan yang dimaksud

hakikat komunikasi.

Epistemologi

Epistemologi merupakan metode atau teori yang mengkaji bagaimana suatu ilmu pengetahuan

didapat atau diperoleh. Fokus dari pada epistemologi adalah metode atau cara memperoleh

pengetahuan. Kemudian juga tentang verifikasi dan kebenaran dari suatu pengetahuan.

Aspek epistemologi adalah suatu kebenaran. Realitas atau fakta yang dipandang dari aspek

mengapa dan bagaimana realitas atau fakta itu benar dan apakah realitas atau fakta itu

3
dibuktikan kebenarannya. Epistemologi pada dasarnya adalah suatu metode yang didalamnya

membahas bagaimana suatu pengetahuan dirangkai dari data-data yang diperoleh

menggunakan metode ilmiah yang dapat di pertanggungjawabkan.

Kemudian, kaitannya dalam bahasan ini adalah, bahwa kemunculan ilmu komunikasi sebagai

suatu ilmu pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu sosial sebagai payung

diatasnya. Perkembangan keilmuan pada ilmu sosial memberikan sebuah landasan bagi

terciptanya cabang keilmuan yang baru. Sehingga, diperoleh ilmu komunikasi sebagai sebuah

ilmu pengetahuan yang utuh. Dimana dalam komunikasi sendiri, epistemologi komunikasi

diartikan sebagai suatu penjelasan yang membahas metode, teori, serta proses komunikasi.

Aksiologi

Aksiologi mempelajari dan membahas tentang manfaat yang diperoleh dari suatu ilmu

pengetahuan, serta menyelidiki hakikat nilai baik etika maupun estetika. Dalam pandangan ini,

hakikat ilmu pengetahuan yang bersifat etik sangat terkait dengan aspek kebermanfaatan dari

ilmu pengetahuan itu sendiri.

Aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan yang bersifat filosofis pragmatis. Tujuan tersebut

memiliki asas kebermanfaatan yang terkait dengan tujuan dan kepentingan dari pada manusia

itu sendiri. Bahwa, perkembangan ilmu komunikasi tidak terlepas dari kebutuhan manusia itu

sendiri akan pentingnya komunikasi. Kebutuhan manusia akan komunikasi inilah yang diartikan

sebagai suatu tujuan pragmatik.

Sehingga dapat disimpulkan, aksiologi komunikasi adalah sebuah penjelasan mengenai

substansi, tujuan dan manfaat komunikasi.

4
Logika

Logika berkaitan dengan kajian terhadap prinsip-prinsip dan metode pemikiran atau penalaran

secara benar. Bahwa suatu pemikiran yang dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain

merupakan suatu keputusan sebagai hasil dari olah pikir seseorang secara logis dan rasional.

Dalam berkomunikasi diperlukan suatu pemikiran yang logis dan benar (pertimbangan logis).

Pertimbangan tersebut dilakukan sebelum memutuskan untuk menyampaikan suatu pesan,

gagasan, dan informasi serta simbol tersebut kepada orang lain yang menjadi lawan komunikasi.

Bahkan dalam komunikasi, logika menjadi sangat penting bagi berlangsungnya komunikasi yang

baik. Dalam hal ini, logika merupakan menjadi kunci bagi tersampainya pesan yang logis dan

dapat diterima. Oleh karena itu, tanpa logika mustahil komunikasi akan berjalan sebagaimana

mestinya.

2. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, Filsafat Kounikasi adalah suatu disiplin yang

menelaah secara fundamental, metodologis, analitis, kritis dan holistis. Jelaskan keempat

pandangan tersebut!

Fundamental filosofi artinya adalah pencarian kebenaran, fakta dan kepercayaan berdasarkan 3

elemen pengetahuan yaitu ilmu, agama, dan seni. Karena fundamental sendiri adalah sesuatu

yang mendasar dan kuat agar menjadi pondasi dan penyokong diatasnya

Metodologi yang di maksud adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran

menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran,

5
tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Metodologi tersusun dari cara-cara yang terstruktur

untuk memperoleh ilmu.

Analitis adalah “gaya” filsafat yang menekankan alur pemikiran yang jelas dan logika yang baik,

bahkan hingga menggunakan logika formal dan notasi matematika.

Kritis karena Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hal-hal mendasar dan menyeluruh. Berbeda

dengan cabang ilmu lainnya, filsafat mengkaji segala sesuatu secara menyeluruh. Ia terus-

menerus mempertanyakan dan berupaya menjawab berbagai macam permasalahan yang tak

dapat dijawab oleh cabang ilmu lainnya—dan juga pertanyaan lintas ilmu—secara rasional dan

bertanggung jawab. Oleh karena itu, filsafat tidak dapat tidak bersifat kritis. Kritis di sini dalam

artian terus menerus bertanya—secara eksternal mempertanyakan hal-hal di luar dirinya

(lingkup ilmu khusus) dan juga secara internal mempertanyakan diri sendiri, sehingga tidak

berhenti pada sebuah klaim kebenaran—tentang hal-hal fundamental dan mencari jawaban

secara rasional dan bertanggung jawab.

Holitis adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa sistem alam semesta, baik yang bersifat

fisik, kimiawi, hayati, sosial, ekonomi, mental-psikis, dan kebahasaan, serta segala

kelengkapannya harus dipandang sebagai sesuatu yang utuh dan bukan merupakan kesatuan

dari bagian-bagian yang terpisah.

6
3. Jelaskan dengan singkat isi makalah kelompok saudara, dikaitkan dengan konentrasi

jurusan anda!

Ideologi mempengaruhi persepsi dan tindakan manusia, tak terkecuali dalam berkomunikasi,

juga dalam pengelolaan pers di negara yang bersangkutan. Salah satu ideologi yang ada di dunia

ini adalah libertanianism.

Libertarianism mencoba untuk mengurai konsep Liberalisme yang melahirkan teori Libertarian,

dimana teori tersebut menjunjung hak atau kepentingan individu daripada hak atau

kepentingan kelompok atau Negara (teori pers bebas). Dalam sistem Libertarianism maka setiap

individu mendapat kesempatan untuk memasarkan ide, pemikiran, gagasan, dan keinginan

terutama yang ditransformasi melalui media massa. dimana Libertarian menjabarkan mengenai

kebebasan pers

Kebebasan di bidang mass media memotivasi masyarakat untuk berlomba mencapai

kesempatan mengelola bidang media massa ini sebagai ajang bisnis, terutama dalam bidang

televisi dan radio. Kondisi seperti ini mendorong masyarakat atau individu-individu yang

bergerak dalam media massa untuk mendewasakan diri dengan cara Selfs of Regulation

(mengatur sendiri).Maka dari itu Dimensi Libertariaism dalam filsafat sangat dibutuhkan untuk

dipelajari, karena memiliki terkaitan yang erat dengan Ilmu Komunikasi terkhusus dengan

konsentrasi Komunikasi bisnis dan pemasaran serta manajemen media, dan komunikasi politik.

Anda mungkin juga menyukai