Filasafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahun dan juga merupakan sebuah ilmu yang
membahas tentang persoalan kebenaran hakiki. Adapun Endang syaifuddin ansori menjelaskan
filasafat adalah hasil pemikiran manusia tentang hakikat semua yang ada secara radikal, integral,
dan sistematis.
Filsafat disebut juga sebagai suatu ilmu pengetahuan yang bersifat eksistensial, artinya sangat
erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan justru filsafatlah yang jadi motor
penggerak kehidupan kita sehari-hari baik sebagai manusia pribadi maupun sebagai manusia
Karakteristik filsafat
1. Radikal
Berfilsafat berarti berfikir radikal. Filsuf adalah pemikir yang radikal. Karena berfikir secara
radikal, ia tidak akan pernah berhenti hanya pada suatu wujud realitas tertentu. Keradikalan
berfikirnya itu akan senantiasa mengobarkan hasratnya untuk menemukan realitas seluruh
kenyataan, berarti dirinya sendiri sebagai suatu realitas telah termasuk ke dalamnya
1
sendiri. Telah jelas bahwa artinya berfikir radikal bisa diartikan berfikir sampai ke akar-
akarnya, tidak tanggung-tanggung, sampai kepada konsekuensinya yang terakhir. Berfikir itu
segala sesuatu, melainkan dalam arti sebenarnya, yaitu berfikir secara mendalam. Untuk
memperjelas realitas.
2. Integral
utuh sebagai suatu keseluruha atau filsafat memandang objeknya secara integral.
3. Sistematis
Sistematis disini artinya susunan dan urutan (hierarki), juga kaitan suatu masalah
dengan materi atau masalah lain yang terdapat pada filsafat. Lantas, apa yang dimaksud
dengan materi atau permasalahn filsafat dan bagai mana susunan dan hubungan satu
masalah dengan masalah yang terjadi? Menurut Langeveld (1959) mengajukan tiga
masalah pokok dalam filsafat yang melahirkan jenis jenis filsafat, disebut dengan
2
Ontologi
Menurut Suparlan (2005) ontologi berarti telaah atau studi mengenai arti sesuatu yang “ada”
dan “berada”, tentang ciri-ciri yang mendasar yang ada padanya menurut bentuknya yang paling
abstrak.
Ontologi merupakan teori yang membahas mengenai hakikat dari suatu ilmu pengetahuan.
Hakikat diartikan sebagai suatu realitas kenyataan yang utuh, dapat pula dikatakan yang
sebenar-benarnya. Lebih lanjut, ontologi merupakan kajian mengenai objek materil dan objek
formil dari ilmu pengetahuan, yaitu berkenaan dengan hal-hal yang bersifat empiris.
Dalam pandangan ontologi, ilmu komunikasi dipahami melalui objek materil dan objek
formilnya. Objek materil dalam kacamata ontologi dimaknai bahwa komunikasi sebagai sesuatu
yang berada pada tingkat paling abtrak. Sementara itu, objek formal dalam kacamata ontologi
memandang bahwa komunikasi merupakan sebuah sudut pandang (point of view) yang
hakikat komunikasi.
Epistemologi
Epistemologi merupakan metode atau teori yang mengkaji bagaimana suatu ilmu pengetahuan
didapat atau diperoleh. Fokus dari pada epistemologi adalah metode atau cara memperoleh
pengetahuan. Kemudian juga tentang verifikasi dan kebenaran dari suatu pengetahuan.
Aspek epistemologi adalah suatu kebenaran. Realitas atau fakta yang dipandang dari aspek
mengapa dan bagaimana realitas atau fakta itu benar dan apakah realitas atau fakta itu
3
dibuktikan kebenarannya. Epistemologi pada dasarnya adalah suatu metode yang didalamnya
Kemudian, kaitannya dalam bahasan ini adalah, bahwa kemunculan ilmu komunikasi sebagai
suatu ilmu pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu sosial sebagai payung
diatasnya. Perkembangan keilmuan pada ilmu sosial memberikan sebuah landasan bagi
terciptanya cabang keilmuan yang baru. Sehingga, diperoleh ilmu komunikasi sebagai sebuah
ilmu pengetahuan yang utuh. Dimana dalam komunikasi sendiri, epistemologi komunikasi
diartikan sebagai suatu penjelasan yang membahas metode, teori, serta proses komunikasi.
Aksiologi
Aksiologi mempelajari dan membahas tentang manfaat yang diperoleh dari suatu ilmu
pengetahuan, serta menyelidiki hakikat nilai baik etika maupun estetika. Dalam pandangan ini,
hakikat ilmu pengetahuan yang bersifat etik sangat terkait dengan aspek kebermanfaatan dari
Aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan yang bersifat filosofis pragmatis. Tujuan tersebut
memiliki asas kebermanfaatan yang terkait dengan tujuan dan kepentingan dari pada manusia
itu sendiri. Bahwa, perkembangan ilmu komunikasi tidak terlepas dari kebutuhan manusia itu
sendiri akan pentingnya komunikasi. Kebutuhan manusia akan komunikasi inilah yang diartikan
4
Logika
Logika berkaitan dengan kajian terhadap prinsip-prinsip dan metode pemikiran atau penalaran
secara benar. Bahwa suatu pemikiran yang dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang lain
merupakan suatu keputusan sebagai hasil dari olah pikir seseorang secara logis dan rasional.
Dalam berkomunikasi diperlukan suatu pemikiran yang logis dan benar (pertimbangan logis).
gagasan, dan informasi serta simbol tersebut kepada orang lain yang menjadi lawan komunikasi.
Bahkan dalam komunikasi, logika menjadi sangat penting bagi berlangsungnya komunikasi yang
baik. Dalam hal ini, logika merupakan menjadi kunci bagi tersampainya pesan yang logis dan
dapat diterima. Oleh karena itu, tanpa logika mustahil komunikasi akan berjalan sebagaimana
mestinya.
2. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, Filsafat Kounikasi adalah suatu disiplin yang
menelaah secara fundamental, metodologis, analitis, kritis dan holistis. Jelaskan keempat
pandangan tersebut!
Fundamental filosofi artinya adalah pencarian kebenaran, fakta dan kepercayaan berdasarkan 3
elemen pengetahuan yaitu ilmu, agama, dan seni. Karena fundamental sendiri adalah sesuatu
yang mendasar dan kuat agar menjadi pondasi dan penyokong diatasnya
Metodologi yang di maksud adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran
5
tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Metodologi tersusun dari cara-cara yang terstruktur
Analitis adalah “gaya” filsafat yang menekankan alur pemikiran yang jelas dan logika yang baik,
Kritis karena Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hal-hal mendasar dan menyeluruh. Berbeda
dengan cabang ilmu lainnya, filsafat mengkaji segala sesuatu secara menyeluruh. Ia terus-
menerus mempertanyakan dan berupaya menjawab berbagai macam permasalahan yang tak
dapat dijawab oleh cabang ilmu lainnya—dan juga pertanyaan lintas ilmu—secara rasional dan
bertanggung jawab. Oleh karena itu, filsafat tidak dapat tidak bersifat kritis. Kritis di sini dalam
(lingkup ilmu khusus) dan juga secara internal mempertanyakan diri sendiri, sehingga tidak
berhenti pada sebuah klaim kebenaran—tentang hal-hal fundamental dan mencari jawaban
Holitis adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa sistem alam semesta, baik yang bersifat
fisik, kimiawi, hayati, sosial, ekonomi, mental-psikis, dan kebahasaan, serta segala
kelengkapannya harus dipandang sebagai sesuatu yang utuh dan bukan merupakan kesatuan
6
3. Jelaskan dengan singkat isi makalah kelompok saudara, dikaitkan dengan konentrasi
jurusan anda!
Ideologi mempengaruhi persepsi dan tindakan manusia, tak terkecuali dalam berkomunikasi,
juga dalam pengelolaan pers di negara yang bersangkutan. Salah satu ideologi yang ada di dunia
Libertarianism mencoba untuk mengurai konsep Liberalisme yang melahirkan teori Libertarian,
dimana teori tersebut menjunjung hak atau kepentingan individu daripada hak atau
kepentingan kelompok atau Negara (teori pers bebas). Dalam sistem Libertarianism maka setiap
individu mendapat kesempatan untuk memasarkan ide, pemikiran, gagasan, dan keinginan
terutama yang ditransformasi melalui media massa. dimana Libertarian menjabarkan mengenai
kebebasan pers
kesempatan mengelola bidang media massa ini sebagai ajang bisnis, terutama dalam bidang
televisi dan radio. Kondisi seperti ini mendorong masyarakat atau individu-individu yang
bergerak dalam media massa untuk mendewasakan diri dengan cara Selfs of Regulation
(mengatur sendiri).Maka dari itu Dimensi Libertariaism dalam filsafat sangat dibutuhkan untuk
dipelajari, karena memiliki terkaitan yang erat dengan Ilmu Komunikasi terkhusus dengan
konsentrasi Komunikasi bisnis dan pemasaran serta manajemen media, dan komunikasi politik.