Anda di halaman 1dari 16

Perkembangan Konsep Diri

Oleh KELOMPOK 4 :

1. MUTIARA TAMBUNAN
2. NINING PRATIWI 3. NURIFA ZAHRO W. HARAHAP 4. PAIAN TAMBA

(4103121045)
(4101121020) (4102121017) (4103121050)

Jurusan : Fisika P. Studi : Pendidikan Fisika (Kelas A) M. Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan Konsep Diri


A. Pengertian Konsep Diri: Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan,pandangan,dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.

B. Dimensi Konsep Diri Secara umum menurut pendapat para ahli ada 3 dimensi konsep diri, Calhom dan Acocella misalnya menyebutkan ke 3 dimensi tersebut, yakni: 1.Dimensi pengetahuan 2.Dimensi pengharapan, 3.Dimensi penilaian

Dimensi konsep diri


1. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan (kognitif) mencakup segala sesuatu yang kita pikirkan tentang diri kita sendiri sebagai pribadi , seperti saya pintar, saya cantik, saya anak baika, dan seterusnya. 2. Dimensi Pengharapan Dimensi pengharapamn yakni pengharapan bagi diri kita sendiri. Pengharapan ini merupakan self-ideal atau diri yang dicita-citakan. Cita-cita diri meliputi dambaan,aspirasi,harapan, keinginan bagi diri kita, atau menjadi manusia seperti apa yang kita inginkan. 3. Dimensi Penilaian Dimensi ketiga yakni penilaian kita terhadap diri sendiri. Penilaian diri sendiri merupakan pandangan kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai pribadi.

C. Perkembangan konsep diri Peserta didik konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita tidak dilahirkan dengan konsep diri tertentu. Konsep diri terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa pertumbuhan. Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orangtua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan konsep diri seseorang. Sikap dan respons orang tua serta lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa dirinya.

D.Karakteristik konsep diri Anak Usia sekolah dasar Seiring dengan pertumbuhan dan perubahan fisik, kognitif, dan kemampuan sosial, anak usia sekolah dasar juga mengalami perubahan dalam pandangan terhadap dirinya sendiri. Menurut Santrock(1995) perubahan dalam konsep diri anak selama tahun-tahun sekolah dasar dapat dilihat sekurang-kurangnya dari 3 karakteristik konsep diri, yaitu: 1. karakteristik internal 2. karaktersistik aspek-aaspek sosial 3. karaktersitik perbandingan sosial.

1. karakteristik internal Penelitian F. Abound dan S. Skerry (1983), menemukan bahwa anak-anak kelas dua jauh lebih cenderung menyebutkan karakteristik psikologis dalam pendefenisian diri mereka dan kurang cenderung menyebutkan karaktersitik fisik. 2. karakteristik aspek-aspek sosial Anak-anak usia sekolah dasar seringkali menjadikan kelompok-kelompok sosial sebagai acuan dalam deskripsi diri mereka.

3. karakteristik perbandingan sosial Anak-anak cenderung membedakan diri mereka dan oranglain secara komparatif daripada secara absolut. Misalnya anak usia sekolah dasar tidak lagi berfikir tentang apa yang aku lakukan atau yang tidak aku lakukan, tetapi cenderung berfikir tentang apa yang dapat aku lakukan dibandingkan dengan apa yang dapat dilakukan oleh orang lain.

E. karakteristik Konsep Diri remaja (SMP-SMA) Ketika anak memasuki masa remaja, konsep diri mereka mengalami perkembangan yang sangat kompleks. Karakteristik penting perkembangan konsep diri pada masa remaja: 1. Abstract and idealistic 2. Differentiated 3. Contradictions within the self 4. Real and ideal, live and false selves 5. Social comparison 6. Self conscious 7. Self protective 8. Unconscious 9. Self integration

1. Abstract and idealistic Pada masa remaja , anak anak lebih mungkin membuat gambaran tentang diri mereka dengan kata kata yang abstrak dan idealistik . Gambaran tentang konsep diri yang abstrack , misalnya dapat dilihat dari pernyataan remaja usia 14 tahun mengenai dirinya :saya seorang manusia. 2. Differentiated Konsep diri remaja bisa semakin terdiferensiasi (differentiated). Dibandingkan dengan anak yang lebih muda, remaja lebih mungkin untuk menggambarkan dirinya sesuai dengan konteks atau situasi yang semakin terdiferensiasi

3. Contradictions within the self

Setelah remaja mendefenisiasikan dirinya kedalam sejumlah peran dan dalam konteks yang berbeda beda , maka muncullah kontradiksi antara diri diri yang terdiferensiasi ini . Dalam sebuah penelitian , Susan Hailer (1986) meminta siswa kelas tujuh,sembilan, dan sebelas untuk mendeskripsikan diri mereka . harter menemukan bahwa terdapat sejumlah isttilah yang kontradiktif yang digunakan remaja dalam mendeskripskan dirinya seperti : jelek dan menarik , mudah bosan dan ingin tahu , peduli dan tak peduli, tertutup dan suka senang senang.

4. Real and ideal, live and false selves

Munculnya kemampuan remaja untuk mengkontruksikan diri ideal mereka di samping diri yang sebenarnya, merupakan sesuatu yang membingungkan bagi remaja tersebut. Kemampuan untuk menyadari adanya perbedaan antara diri yang nyata (real self) dengan diri yang ideal (ideal self) menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif mereka. Tetapi, carl Rogers yakin bahwa adanya perbedaan yang terlalu jauh antara diri yang nyata dengan diri ideal menunjukkan ketidakmampuan remaja untuk menyesuaikan diri.

5. Social comparison

Sejumlah ahli perkembangan percaya bahwa , di bandingkan dengan anak anak, remaja lebih sering menggunakan social comparison (perbandingan sosial) untuk mengevaluasi diri mereka . 6. Self conscious
Karakteristik lain dari konsep diri remaja adalah bahwa remaja lebih sadar akan dirinya (self conscious) dibandingkan dengan anakanak dan lebih mmemikirkan tentang pemahaman diri mereka .

7. Self protective Mekanisme untuk mempertahankan diri(selfprotective) merupakan salah satu aspek dari konsep diri remaja. 8. Unconscious Konsep diri remaja melibatkan adanya pengenalan bahwa komponen yang tidak disadari (uncociuos) termasuk dalam dirinya. 9. Self integration Terutama pada masa remaja akhir , konsep diri menjadi lebih berintegrasi, dimana bagian yang berbeda beda dari diri secara sistematik menjadi satu kesatuan.

F. Konsep Diri dan Perilaku Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan perilakuknya. Artinya perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang dirinya sendiri.

F. Konsep Diri dan Prestasi


Sejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestas belajar memiliki hubungan yang erat. Nylor (1972) misalnya, mengemukakan bahwa banyak penelitian yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar di sekolah . Untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan prestasi belajar, Fink (dalam Burns , 1982) melakukan penelitian dengan melibatkan sejumlah siswa laki laki dan perempuan yang di pasangkan berdasarkan tingkat inteligensi mereka. Hal penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsep diri antara siswa yang tergolong overachiever dan underachiever: siswa yang tergolong overachiever menunjukan konsep diri yang lebih positif , dan hubungan yang erat antara konsep diri dan prestasi belajar terlihat jelas pada siswa laki laki .

SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai