Disusun Guna Memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Teori
Kepribadian
Dosen Pengampu :
Renie Tri H, M.Pd.
Disusun Oleh Kelompok IV :
Novi Susilowati (1120600031)
Septria Arizona (1120600032)
Diffa Rachma Aulia (1120600057)
Semester III (Tiga) Kelas B
Program Studi Bimbingan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2021 Prakata
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “ Teori Humanistik (Abraham Maslow)” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Renie Tri H, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Kepribadian Kelas 3B Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal 2021/2022. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memahami secara mendalam tentang permasalahan yang terjadi bagi penulis dan pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada Renie Tri H, M.Pd. selaku pengampu mata kuliah Teori Kepribadian Kelas 3B Prodi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal 2021/2022 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumber-sumber ilmunya kepada kami untuk dijadikan sebuah tugas makalah serta tak lupa sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan bagi kami. Kami menyadari, tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran sebagai bahan evaluasi di masa yang akan datang. Kesempurnaan halnya milik Allah SWT. dan kesalahan hal nya milik kita.
Tegal, 19 September 2021
Daftar Isi Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Abraham Maslow dilahirkan di Broklyn, New York pada tanggal 1 April 1908. Dia dapat dipandang sebagai bapak dari Psikologi Humanistik. Pada awalnya Maslow anak imigran Rusia adalah seorang behavioris karena merasa tidak puas dengan psikologi behavioristik dan psikianalisis, Watson mencari alternatif psikologi yang fokus adalah manusia dengan ciri-ciri eksistensinya. Manusia adalah makhluk yang kreatif dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran “psikoanalisis” melainkan oleh nila-nilai pilihannya sendiri. Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalam sifat manusia, mempelajari perilaku yang tampak dan tidak tampak sekaligus mempelajari ketidaksadaran. Psikologi harus mempelajari manusia bukan sebagai tanah liat yang pasif ditentukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar tetapi adalah makhluk yang aktif, menentukan gerakanya sendiri untuk menentukan perilakunya. B. Rumusan Masalah C. Tujuan Masalah Bab II Landasan Teori A. Teori-teori dasar B. Konsep Teori Belajar Humanisme Belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada pada diri peserta didik. Teori ini cenderung mengarahkan peserta didik untuk dapat berpikir induktif, mementingkan pengalaman dan membutuhkan keterlibatan secara aktif di dalam proses pembelajaran (Boeree, C.G 2006).Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu pencapaian aktualisasi diri, pemahaman diriserta realisasi diri orang belajar secara optimal. Peran guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Peserta didik tidak hanya sekedar duduk manis mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru nya. Menurut assegaf (2011) kriteria bentuk pendidikan humanisme adalah sebagai berikut : 1. Tersedia fasilitas atau sarana dan prasarana yang memudahkan proses belajar mengajar artinya harus tersedia berbagai macam bahan/sumber pelajaran yang diperlukan. 2. Peserta didik diberikan kebebasan. 3. Terciptanya suasana kelas yang penuh kasih sayang, hangat, hormat dan tertib. 4. Menangani masalah peserta didik. 5. Guru mengamati setiap proses belajar. 6. Guru menghargai kreativitas. C. Biografi Abraham Maslow Abraham maslow dilahirkan di Brooklyn, New York pada tanggal 1 april 1908. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orang tua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak yang kurang berkembang dibanding anak lainnya. Ia awalnya berkuliah umum, namun pada akhirnya ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Pada desember 1982ia bertemu dengan mentor utamanya yaitu Profesor Harry Harlow. Maslow akhirnya memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Pada tahun 1937-1951 maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Di new york ia bertemu dengan dua mentorlainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikologi.maslowmenjadi pelopor aliran humanistik psikologiyang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Ia menghabiskan masa pensiunnya di California dan meninggal dunia pada tanggal 8 juni 1970 karena serangan jantung, kemudian ia dianugerahkan gelar “Humanist of the year” oleh asosiasi humanis amerika pada tahun 1976. Bab III Pembahasan A. Definisi Psikologi Humanistik Menurut bahasa humanisme artinya kemanusian sedangkan menurut istilah berarti suatu paham mengenai kemanusiaan yang hakiki. Humanisme adalah suatu gerakan atau aliran yang bertujuan untuk menempatkan manusia pada posisi kemanusiaan yang sebenarnya. Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Psikoanalisis dianggap sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari psikoanalisa frend yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kekuatan psikologi yang kedua adalah behaviorisme yang dipelopori oleh Ivan Pavlov dengan hasil pemikirannya tentang refleks yang terkondisikan. Kalangan behavioristik menyakini bahwa semua perilaku dikendalikan oleh faktor-faktor eksternal dari lingkungan. Psikologi humanistik banyak mengambil penganut psikoanalisis Neofreudian. Asumsi dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah perhatian pada makna kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari makna kehidupan. Teori aliran psikologi humanistik tiada duanya adalah konsep dari tokoh aliran ini ini yaitu “Abraham Maslow yang menyatakan: studi tentang orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya mutlak menjadi fondasi bagi sebuah ilmu psikologis yang lebih semesta (Frank Goble, 1993.34) Tujuan psikologi humanis adalah membantu manusia mengekspresaikan dirinya secara kreatif dan merealisasikan potensinya secara utuh. Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Psikologis humanistik dapat dimengerti dari tiga ciri utama, yaitu • Psikologi humanis menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia. • Psikologi humanis menawarkan pengetahuan yang luas akan kaedah penyilidikan dalam bidang tingkah laku. • Psikologi humanis menawarkan metode yang lebih luaskan kaedah yang lebih efektif dalam pelaksanaan psikoterapi. B. Teori Kepribadian Humanistik 1. Eksistensialisme dan Psikologi Humanistik Istilah psikologi humanistik diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerjasama dibawah kepemimpinan maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Eksistensialisme : a. Eksistensialisme dengan sejumlah tokohnya yang mengesankan adalah sebuah aliran filsafat yang mempermasalahkan manusia sebagai individu sekaligus sebagai problema yang unik dengan keberadannya. b. Eksistensialisme menolak paham yang menempatkan manusia semata-mata sebagai hasil bawaan ataupun lingkungan. 2. Individu sebagai keseluruhan yang integral Salah satu aspek yang fundamental dari psikologi humanistik adalah ajarannya bahwa manusia atau individu harus dipelajari sebagai keseluruhan yang integral, khas dan terorganisasi. • Ketidak relevanan penyelidikan dengan hewan ➢ Pembawaan baik manusia ➢ Potensi kreatif manusia ➢ Penekanan pada kesehatan psikologi C. Konsep Humanistik Menurut Abraham Maslow Manusia adalah suatau ketunggalan yang mengalami, menghayati dan apada dasarnya aktif punya tujuan serta punya harga diri. Manusia seperti ini dinamakan pandangan holistic (whole = menyeluruh). Abraham maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri – naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah : 1. Kebutuhan fisik/biologis 2. Kebutuhan akan rasa aman 3. Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense ofg belonging) 4. Kebutuhan akan penghargaan dan harga diri 5. Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri 6. Kebutuhan estetik D. Teori Hirarki kebutuhan maslow Hierarki kebutuhan maslow merupakan salah satu teori motivasi paling terkenal. Dalam bukunya yang berjudul “Motivation and personality (1954)”. Maslow menggolongkan menjadi lima tingkat kebutuhan, yaitu : 1. Kebutuhan bersifat fisiologis Adalah sekumpulan kebutuhan dasar yang paling mendesak pemuasannya karena berkaitan langsung dengan pemeliharaan biologis dan kelangsungan hidup. Maslow berpendapat kenyakinan kaum behavioris adalah kebutuhan-kebutuhan fisiologis memiliki pengaruh yang besar pada tingkah laku manusia hanya dapat dibenarkan sejauh kebutuhan itu tidak terpuaskan. 2. Kebutuhan akan rasa aman Maslow berpendapat bahwa kebutuhanakan rasa aman ini sangat nyata dan bisa diamati pada bayi dan anak-anak karena ketidakberdayaan mereka. Pada dasarnya, kebutuhan rasa aman ini mengarah kepada dua bentuk yaitu : a. Kebutuhan keamanan jiwa b. Kebutuhan keamanan harta 3. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta (need for love and belongingness) Adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan hubungan efektif atau atau ikatan emosional dengan individu lain, baik dengan sesama jenis maupun dengan yang berlainan jenis. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni : a. Deficiency atau D-love Kebutuhan cinta karena kekurangan itulah D-love, dimana orang yang mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian. b. Being atau B-love Didasarkan pada penilain mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan mengubah atau memanfaatkannya. 4. Kebutuhan penghargaan Pemenuhan kebutuhan penghargaan menjurus pada kepercayaan terhadap diri sendiri dan perasaan diri berharga. Ada dua jenis harga diri yaitu : a. Menghargai diri sendiri (selft respect) Yaitu kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian dan kebebasan b. Mendapatkan penghargaan dari orang lain (respect from other) Yaitu kebutuhan prestise, status, ketenaran, domisili, kehormatan dan apreasiasi. 5. Kebutuhan aktualisasi diri Maslow mengatakan bahwa manusia akan berusaha keras untuk mendapatkan aktualisasi diri. Tingkatan ini adalah tahapan tertinggi dalam tangga hierarki motivasi manusiadari abraham maslow. Sifat-sifat pengaktualisasi diri secara khusus menurut maslow yaitu : a. Mengamati realitas secara efisien b. Penerimaan atas diri sendiri, orang lain dan kodrat c. Spontan sederhana dan wajar d. Fokus pada masalah e. Pemisahan diri dan kebutruhan privasi f. Berfungsi secara otonom g. Kesegaran dan apresiasi h. Pengalaman puncak dan mistis i. Minat sosial j. Hubungan antar pribadi k. kreativitas Teori maslow pernah menjadi presiden American psychological assction (1967-1968) tentang-tentang motivasi berawal dari pra anggapan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik atau setidak-tidaknya netral. Menuru maslow psikoterapi atau konseling bertujuan untuk mengembalikan seseorang ke jalur pengembangan dirinya sendiri melalui potensi – potensi yang ada pada dalam dirinya. E. Ajaran-ajaran dasar psikologi humanistik 1. Individu sebagai keseluruhan yang integral Aspek yang paling fundamental adalah ajarannya bahwa manusia atau individu harus dipelajari sebagai keseluruhan yang integral, khas dan terorganisasi. 2. Ketidakrelevanan penyelidikandengan hewan Para psikologi mengingatkan tentang adanya perbedaan antara manusia dengan hewan. 3. Pembawaan baik manusia Psikologi humanistik memiliki anggapan bahwa manusia humanistik adalah potensi kreatif merupakan potensi umum yang ada pada manusia. 4. Penekanan pada kesehatan psikologis Psikologi humanistik memandang self-fulfillment sebagai tema yang utama dalam hidup manusia. 5. Potensi kreatif manusia Psikologi humanistik adalah potensi kreatif yang merupakan potensi umum yang ada pada manusia. F. Kelebihan dan kekurangan teori maslow 1. Kelebihan Teori hierarki kebutuhan maslow yang paling luas dikenal. Secara umum dapat dikatakan bahwa teori maslow telah meletakkan batu pertama untuk penelitian struktur individu terutama menyangkut apa yang lebih mendorong perilaku tertentu dalam organisasi dan dalam bidang pembelajaran melalui identifikasi pada kebutuhankebutuhan individu. 2. Kelemahan Dalam kenyatannya sulit sekali untuk memisahkan dan mengukur kebutuhan manusia itu sendiri. Terkadang seseorang merasa cukup terpenuhi dan mencoba memenuhi kebetuhan yang berada di atasnya tanpa memperhatikan kebutuhan yang sebelumnya sehingga tidak terjadi keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan. Bab IV Simpulan dan Saran A. Simpulan Teori humanisme merupakan konsep belajar yang lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu tokoh psikologi humanisme adalah Abraham Maslow yang lahir pada tanggal 1 April 1908 di Brooklyn, New York. Dia adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Ajaran-ajaran dasar psikologi humanistik, yaitu :Individu sebagai keseluruhan yang integral, Ketidakrelevanan penyelidikan dengan hewan, pembawaan baik manusia, potensi kreatif manusia, dan penekanan pada kesehatan psikologis. Teori humanisme Maslow merupakan salah satu cabang Humanisme yang terkenal dengan teori hierarki kebutuhannya yaitu : • Kebutuhan Fisiologis • Kebutuhan Keamanan • Kebutuhan Cinta, Sayang dan Kepemilikan • Kebutuhan Harga Diri • Kebutuhan Aktualisasi Diri B. Saran Kami selaku penulis tentunya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah diatas masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Adapun nanti evaluasi kedepannya agar dapat di perbaiki dan memberikan yang terbaik serta saran dari para pembaca untuk penulis kedepannya. Kami ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang sudah membantu dalam memberikan informasinya baik melalui informasi internet ataupun data sehingga bisa selesa tepat pada waktunya. Daftar Pustaka Mujib, Abdul Dkk. 2002. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
W Sarwono. (2000). Aliran-aliran dan tokoh psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo