Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN I

MAKALAH PSIKOANALISIS
INTERPERSONAL KAREN HORNEY

Disusun Oleh:
Priatama Gani Susila 15010111130042

Ajeng Mustika Sari 15010111130056

Achmad Furqon 15010111130058

Zunainatul Firdausia 15010111130068

Akhmad Bahril M. A. 15010111130078

Sriadi Triandika 15010111130080

Munazilah 15010111130102

Bonyta E. Rizkiani 15010111130108

Natasha Rahadianita 15010111140146

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul.”Psikoanalisis Interpersonal
Karen Horney”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kepribadian I dan mengembangkan potensi mahasiswa.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian makalah ini tidak lepas dari
dukungan orang – orang yang kami sayangi, untuk itu kami menyampaikan terima kasih atas
dukungan dan kesediaannya untuk membantu penulis menyelesaikan penulisan makalah.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan,
untuk itu penyusun menerima saran dan kritik dari pembaca guna melengkapi kekurangan
penyusunan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Semarang, 11 Mei 2012

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Manfaat Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemikiran Psikoanalisis menurut Karen Horney
B. Kecemasan dan Konflik
C. Mengatasi Konflik dengan Gaya Hubungan Interpersonal
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :

1. Apa pemikiran Karen Horney mengenai psikoanalisis?

2. Apa saja kecemasan dan konflik menurut Karen Horney?

3. Bagaimana cara mengatasi konflik dengan gaya hubungan interpersonal?

C. Manfaat Makalah

1. Menambah wawasan mahasiswa

2. Mengetahui pandangan psikoanalisis menurut Karen Horney


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemikiran Psikoanalisis menurut Karen Horney


Karen Horney adalah seorang anak perempuan yang ambisius dan cermelang.
Karen dibesarkan di Hamburg, Jerman. Nama aslinya adalah Karen Danielson. Pada
masa kecilnya Karen banyak menghadapi tantangan social dan personal. Ayahnya
adalah seorang kapten kapal yang kehilangan istri pertamanya setelah mempunyai 4
anak dan menikah untuk kedua kalinya dengan Clotilde ibu Karen. Karen adalah anak
bungsu dari 6 bersaudara, empat kakak tiri dan satu kakak laki-laki kandung. Semasa
kanak-kanak Karen dan kakaknya merasa tidak diterima oleh saudara tiri mereka.
Pada masa itu, hubungan antara pria dan wanita sedang kacau. Wanita pada
saat itu sedang menuntut hak-hak dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan.
Beruntung Karen diperbolehkan ayahnya untuk melanjutkan pendidikan di bidang
kedokteran. Pada waktu itulah Karen menemukan jodohnya Oscar Horney. Mereka
menikah pada tahun 1909. Karen dan Oscar memiliki tiga anak perempuan. Namun
sayangnya Karen mengabaikan anak mereka semasa kecil karena ingin membentuk
kemandirian anak. Hubungan Karen dan Oscar tidak bisa bertahan lama, pada 1939
mereka resmi bercerai.
Horney pada mulanya pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh Jung
dan Adler. Horney percaya seperti Adler bahwa salah satu penemuan paling penting
dari seorang anak adalah rasa ketidakberdayaan, dan berikutnya adalah perjuangan
untuk memperoleh individualitas dan kontrol yang membentuk sebagian besar dari
self. Ia sangat yakin akan pentingnya perkembangan dan realisasi diri pada setiap
individu, dan Ia lebih berfokus pada dunia social dan motivasi social dibandingkan
para ahli teori aliran Freud (yang berfokus pada dorongan seksual). Namun Horney
sendiri menyatakan bahwa “tidak ada hal penting yang dapat dikerjakan di ranah
psikologi dan psikoterapi tanpa mengakui temuan fundamental dari Freud”. Menurut
Horney, doktrin Freud yang terpenting adalah:
1. Semua proses dan event psikis bersifat ditentukan (semua terjadi karena alas an
tertentu, dan bukan terjadi secara random).
2. Semua tingkah laku mungkin ditentukan oleh motivasi tak sadar.
3. Motivasi yang mendorong manusia adalah kekuatan yang bersifat emosional dan
nonrasional.
Disisi lain, Horney menentang teori Freud dalam hal:
1. Teori Freud terlalu mekanistik dan biologic sehingga tidak bisa menggambarkan
keutuhan motivasi dan tingkah laku manusia.
2. Perhatian Freud terhadap interrelasi manusia sangat kecil, sehingga berakibat
penekanan yang salah pada motivasi seksual dan konflik. Seharusnya, keamanan
dan ketidakpuasan (non seksual) yang menjadi kekuatan pendorong berfingsinya
kepribadian.
3. Tingkah laku agresi dan destruksi bukan hereditas seperti yang dikemukakan
Freud, tetapi merupakan sarana bagaimana orang berusaha melindungi
keamanannya.
4. Freud berpendapat penis envy adalah gambaran wanita yang inverior dan
cemburu karena peran kelaminnya lebih rendah dari laki-laki, sedang Horney
(dan Adler) berpendapat bahwa penis envy adalah simbolik wanita yang
menginginkan persamaan status dan kekuasaan seperti pria.
Akhirnya Ia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistic; manusia
berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian
kepribadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, social, cultural, spiritual, hanya dapat
dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai kepribadian yang utuh.
Secara singkat, Karen Horney membantu pemikiran psikoanalisis mengenai
kepribadian beralih dari aspek biologis murni, anatomis, dan tuntutan individualistis.
Horney menilai tinggi motif ketidaksadaran yang berkembang pada masa kanak-
kanak. Ia juga menekankan pentingnya keluarga yang stabil dan hangat, demikian
pula pengaruh dari masyarakat yang lebih luas dan budaya.
B. Kecemasan dan Konflik
Menurut Horney, semua orang mengalami creature anxiety, perasaan
kecemasan yang normal muncul pada masa bayi, ketika bayi yang lahir dalam
keadaan tak berdaya dan rentan itu dihadapkan dengan kekuatan alam yang keras dan
tidak bisa dikontrol. Bimbingan yang penuh kasih sayang dan cinta pada awal
kehidupan membantu bayi akan mengembangkan basic anxiety, basic hostility, dan
terkadang neurotic distress.
1. Kecemasan Dasar dan permusuhan Dasar (Basic Anxiety dan Basic Hostility)
Kecemasan dasar berasal dari takut; suatu peningkatan yang berbahaya dari
perasaan tak berteman dan tak berdaya dalam dunia penuh ancaman. Kecemasan
dasar selalu dibarengi permusuhan dasar, berasal dari perasaan pasrah, suatu
predisposisi untuk mengantisipasi bahaya dari orang lain dan untuk mencurigai
orang lain itu. Bersama-sama, kecemasan dan permusuhan membuat orang yakin
bahwa dirinya harus dijaga untuk melindungi keamanannya.
Kecemasan dan permusuhan cenderung direpres, atau dikeluarkan dari
kesadaran, karena menunjukkan rasa takut bisa membuka kelemahan diri, dan
menunjukkan rasa marah beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan.
Bayi kemudian mengalami proses melingkar, yang oleh Horney dinamakan
lingkaran setan atau vicious circle.

5
6
Kebutuhan
Semakin marah
kasih sayang
karena
dan cinta
kebutuhannya
semakin
semakin banyak
menguat
tidak terpenuhi

4 Perasaan
permusuhan
Kecemasan dasar 9 semakin kuat
dan permusuhan
dasar terus Tegangan
diperkuat kalau kemaraha
lingkaran n yang
kecemasan semakin
permusuhan kacau
represi terus 8
berlanjut
Represi semkain
kuat untuk
mempertahankan
kasih saying yang
hanya sedikit
3 2
Represi Permusuhan
permusuhan dan kemarahan
agar tidak karena
kehilanagn cinta 1
diperlakukan
dan keamanan buruk Kurang
yang hanya
kehangatan dan
sedikit
cinta orang tua
2. Konflik Interpersonal: Kebebasan versus Kesepian
Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi
manusia yang tidak dapat dihindari. Konflik dalam diri sendiri adalah bagian
yang integral dari kehidupan manusia. Mengalami konflik tidak berarti mengidap
neurotic. Perbedaan konflik normal dan konflik neurotic adalah taraf atau tinggi
rendahnya. Orang normal mampu memakai berbagai macam strategi pertahanan
disesuaikan dengan masalahnya, sedangkan orang neurotic secara kompulsif
memakali strategi pertahanan yang sama yang pasa dasarnya tidak produktif.
Horney mengemukakan 10 kebutuhan neurotic, yaitu kebutuhan yang timbul
sebagai akibat dari usaha menemukan pemecahan-pemecahan masalah gangguan
hubungan antar manusia.
1) Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan
Keinginan membabi buta untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai
dengan harapan orang lain, sehingga berusaha bertingkah laku sesuai dengan
harapan orang lain, cenderung takut untuk berkemauan, dan sangat
peka/terganggu dengan tanda-tanda permusuhan dan penolakan dari orang
lain, dan perasaan permusuhan di dalam dirinya.
2) Kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya
Tidak memiliki kepercayaan diri, berusaha mengikat diri dengan partner yang
kuat. Kebutuhan ini mencakup penghargaan yang berlebihan terhadap cinta,
dan ketakutan akan kesepian dan diabaikan.
3) Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit
Penderita neurotic sering berusaha untuk tetap menarik perhatian, menjadi
orang ke dua, puas dengan yang serba sedikit. Mereka merendahkan nilai
kemampuan mereka sendiri, dan takut menyuruh orang lain.
4) Kekuasaan
Kekuatan dan kasih sayang mungkin dua kebutuhan neurotic yang terbesar.
Kebutuhan kekuatan, keinginan berkuasa, tidak menghormati orang lain,
memuja kekuatan dan melecehkan kelemahan, biasanya dikombinasikan
dengan kebutuhan prestis dan kepemilikan, yang berujud sebagai kebutuhan
mengontrol orang lain dan menolak perasaan lemah atau bodoh.
5) Kebutuhan mengeksploitasi orang lain
Takut menggunakan kekuasaaan secara terang-terangan, menguasai orang lain
melalui eksploitasi dan superiorita intelektual. Neurotic sering mengevaluasi
orang lain berdasrkan bagaimana mereka dapat dimanfaatkan atau
dieksploitasi, pada saat yang sama mereka takut dieksploitasi orang lain.
6) Kebutuhan pengakuan social atau prestise
Kebutuhan memperoleh penghargaan sebesar-besarnya dari masyrakat.
Banyak orang yang berjuang melawan kecemasan dasar dengan berusaha
menjadi nomor satu, menjadi yang terpenting, menjadi pusat perhatian.
7) Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi
Pengidap narkotik memiliki gambaran melanbung dan ingin dikagumi atas
dasar gambaran itu, bukan apa atau sesungguhnya siapa mereka. Inflasi harga
diri yang terus menerus terjadi harus ditutupi juga secara terus menerus dengan
penghargaan dan penerimaan dari orang lain.
8) Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi
Penderita neurotic sering memiliki dorongan untuk menjadi yang terbaik-
penjual terbaik, pemain bowling terbaik, pecinta terbailk. Mereka ingin
menjadi yang terbaik dan memaksakan diri untuk semakin berprestasi sebagai
akibat dari perasaan tidak aman, harus mengalahkan orang lain untuk
menyatakan superioritas.
9) Kebutuhan mencukupi diri sendiri
Neurotic yang kecewa gagal menemukan hubungan-hungungan yang hangat
dan memuaskan dengan orang lain yang cenderung akan memisahkan riri tidak
mau terikat dengan orang lain menjadi orang menyendiri. Mereka memiliki
keinginan yang kuat untuk jauh dari orang lian, membuktikan bahwa mereka
bisa hidup tanpa orang lain.
10) Kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan
Melalui perjuangan yang tidak mengenal lelah untuk menjadi sempurna,
penderita neurotic membuktikan harga diri dan superioritas pribadinya.
Mereka sangat takut membuat kesalahan dan mati-matian berusaha
menyembunyikan kelemahannya dari orang lain.
C. Mengatasi Konflik dengan gaya hubungan interpersonal (interpersonal style)
Ada tiga macam gaya hubungan interpersonal, yakni; kecenderungan
mendekat (moving toward others atau self effacement), kecenderungan menentang
(moving againt others atau seeking dominant), dan kecenderungan menjauh (moving
away from others atau avois relation). Penyebab utama timbulnya tingkah laku
neurotic menurut Horney adalah hubungan interpersonal yang salah, karena itu
mengatasi tingkah lau neurotic, konflik dan kecemasan hanya dapat dilakukan melalui
perbaikan hubungan interpersonal yang salah satu itu. Semua orang baik yang normal
atau yang neurotic memakai ketiga gaya itu untuk melawan konflik dan
kecemasannya. Perbedaan antara gaya hubungan interpersonal yang normal dengan
yang neurotic, ada pada bagaimana terjadinya tingkah laku. Pada orang normal,
tingkah laku atau pilihan gaya yang dipakai berubah-ubah dari gaya yang satu ke gaya
yang lain secara spontan, sedang para pengidap neurotic pilihan gaya cenderung tetap,
tidak berubah, memakai satu gaya secara kompulsif. Sepuluh gaya neurotic dapat
dikelompokkan kedalam tiga gaya hubungan interpersonal, dengan menimbang latar
belakang perasaan dari kebutuhan-kebutuhan itu.
Hubungan interpersonal yang neurotic dan yang normal:
Neurotik/ Kecenderungan (Gaya Hubungan Interpersonal)
Mendekat orang lain Menentang orang lain Menjauhi orang lain
normal
Kepribadian mengalah Kepribadian agresif Kepribadian terpisah
Dilarbelakangi Dilatarbelakangi Dilatbelakangi
perasaan tidak perasaan bermusuhan perasaan kesepian
berdaya melawan permusuhan
orang lain
Neurotik 1. Kasih sayang dan 4. Kekuatan 9. Mencukupi diri
tingkah penerimaan 5. Eksploitasi sendiri
laku 2. Partner yang kuat 6. Prestise 10. Kesempurnaan &
3. Mempersempit 7. Penghargaan ketaktersalahan
lahan hidup pribadi
8. Prestasi pribadi
Normal Bersahabat , Kemampuan bertahan Otonom, tenang
Tingkah percintaan hidup dalam
Laku masyarakat yang
Spontan kompetitif
Bergerak Mendekat Orang Lain
Orang mendekati orang lain sebagai usaha untuk melawan perasaan tak
berdaya. Orang yang merasa selalu kalah atau mudah kalah (compliant), menjadi
sangat membutuhkan kasih sayang penerimaan, dan atau membutuhkan partner yang
kuat yang dapat mengambil tanggung jawab terhadap kehidupannya. Horney
menamakan kebutuhan ini sebagai ketergantungan yang tidak normal (morbid
dependent) sebagai lawan dari saling tergantung (codependency)
Kecenderungan neurotic mendekat orang lain, melibatkan stategi yang
kompleks, karena mencakup keseluruhan fikiran, perasaan, tinglah laku – keseluruhan
gaya hidup – seseorang. Itu adalah filsafat hidup. Orang yang neurotic yang memakai
filsafat hidup semacam itu memandang dirinya sebagai orang yang mudah dicintai,
baik hati, tidak mementingkan diri sendiri, sederhana, dan peka dengan perasaan
orang lain. Mereka bersedia menempatkan diri di bawah orang lain, menempatkan
orang lain lebih cerdas dan lebih menarik, dan menilai diri sesuai dengan fikiran
orang mengenai dirinya.
Bergerak Melawan Orang Lain
Orang yang agresif memandang orang lian sebagai musuh, dan memakai
strategi melawan orang lain untk meredakan kecemasannya. Seperti orang komplian
dia mendekat orang lain, tetapi bukannya menyerahkan diri, dia malahan bersikap
buruk dan kasar. Mereka dimotivasi untuk mengeksploitasi orang lain, dan
memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadinya. Mereka tidak mau menerima
kesalahan sendiri, secara kompulsif berusaha tampil sempurna, kuat dan superior.
Lima dari sepuluh kebutuhan neurotic, termasuk klasifikasi kecenderungan
menyerang, yakni kebutuhan menjadi kuat, mengeksploitasi orang lain, memperoleh
prestise, dihormati, dan berprestasi. Orang-orang ini mungkin tampil sebagi pekerja
keras dan bersemangat, tetapi tidak merasa senang dengan pekerjaannya.
Dari segi perlakuan kepada orang lain, komplian berlawanan denga agresi.
Komplian mengharapkan kasih saying dari orang lain, sedangkan sgresif memandang
orang lain sebagai musuh. Namun, dari segi perolehan kepuasan, keduanya sama;
yakni sama-sama memperoleh kepuasan dari luar, dari orang lain. Ini berbeda dengan
gaya hubungan interpersonal yang ketiga yang tidak memerlukan orang lain.
Bergerak Menjauh dari Orang Lain
Untuk mengatasi konflik dasar isolasi, orang justru memisahkan diri, memakai
kecenderungan neurotic menjauh dari orang lain. Strategi in adalah ekspresi
kebutuhan keleluasaan pribadi (privacy), kemandirian, dan kecukupan diri sendiri
(self-sufficiency). Kebutuhan semacam itu dapat menimbulakan tingkah laku yang
positif, tetapi juga bisa negative, neurotic- kalau orang secara kompulsif berusaha
memuaskan diri dengan mengambil jarak secara emosional dengan orang lain.
Penderita neurotic memiliki keterdekatan dengan orang lain sebagai
pengalaman yang sangat menyakitkan. Akibatnya mereka menjadi kompulsif
menjauhi oaring lain, memperoleh otonomi dan keterpisahan. Sering mereka
membangun dunianya sendiri dan menolak mengikuti orang lain. Mereka menilai
tinggi kebebasan dan kecukupan diri, sering tampak menyendiri dan sukar didekati.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
a. Karen Horney membantu pemikiran psikoanalisis mengenai kepribadian
beralih dari aspek biologis murni, anatomis, dan tuntutan individualistis.
Horney menilai tinggi motif ketidaksadaran yang berkembang pada masa
kanak-kanak.
b. Semua orang mengalami creature anxiety, perasaan kecemasan yang normal
muncul pada masa bayi, ketika bayi yang lahir dalam keadaan tak berdaya dan
rentan itu dihadapkan dengan kekuatan alam yang keras dan tidak bisa
dikontrol. Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam
fungsi manusia yang tidak dapat dihindari.
c. Ada tiga macam gaya hubungan interpersonal, yakni; kecenderungan
mendekat (moving toward others atau self effacement), kecenderungan
menentang (moving againt others atau seeking dominant), dan kecenderungan
menjauh (moving away from others atau avois relation).
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press

Schustack, Friedman. 2008. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai