Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TIPOLOGI BERDASARKAN NILAI BUDAYA

Nama Dosen:
DEWI SYUKRIAH., S.PSI., M.A

Disusun Oleh:
NADA ANDREA
1924090082

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN I


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I.
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Setiap kepribadian itu unik, maka sulit sekali untuk membuat gambaran
umum tentang kepribadian. Yang dapat dilakukan adalah mengenal seseorang
dengan mencoba mengetahui struktur kepribadiannya. Stuktur kepribadian
dapat diketahui melalui pemeriksaan terhadap sejarah hidup, cita-cita, dan
persoalan lain yang dihadapi.
Tipologi adalah usaha untuk menggambarkan kepribadian manusia dengan
melakukan kategorisasi dan penyederhanaan terhadap berbagai kemungkinan
kombinasi kepribadian. Karena salah satu sifatnya adalah penyederhanaan,
maka apapun tipologi kepribadian sebenarnya tidak mampu untuk
menggambarkan seluruh kemungkinan kepribadian. Namun karena setiap
kepribadian itu unik maka tipologi dapat dijadikan pendoman.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapa pencetus tipologi berdasarkan nilai budaya?
2. Apa saja pokok pikiran dari tipologi spranger?
3. Apa saja perbedaan antara karakter pada tipe kepribadian pada tipologi
spranger?
4. Siapa saja tokoh yang mewakili masing-masing tipe kepribadian pada
tipologi spranger?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pencetus tipologi berdasarkan nilai budaya,
2. Untuk mengetahui pokok pikiran pada tipologi spranger,
3. Untuk mengetahui perbedaan antara karakter tipe-tipe kepribadian pada
tipologi spranger, dan
4. Untuk mengetahui tokoh yang mewakili masing-masing tipe kepribadian
pada tipologi spranger.
BAB II
PEMBAHASAN

A. ADUARD SPRANGER
Eduard Spranger adalah guru besar Ilmu filsafat dan ilmu pendidikan di
universitas-universitas : Leipzig, Berlin, Tubingen. Spranger lahir di Berlin
pada tanggal 27 Juni 1882 dan meninggal di Tubingen pada tanggal 17
September 1963. Beliau adalah seorang mahasiswa dari Wilhelm Dilthey dan
juga seorang tokoh utama aliran psikologi yang berdasarkan pada ilmu
pengetahuan kerohanian (Geisteswissenschaftliche Psychologie).
Eduard Spranger mencoba mengadakan penelitian kepribadian manusia
dengan cara membuat penggolongan tipe kepribadian manusia berdasarkan
sikap manusia terhadap nilai kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat.
Nilai kebudayaan itu dibaginya menjadi enam golongan, yaitu politik,
ekonomi, sosial,seni, agama dan teori.
B. POKOK PIKIRAN
Pokok-pokok pikiran spranger mengenai kepribadian manusia sebagai berikut:
1. Dua Macam Roh
 Roh subjektif atau roh individual (subjektive geits, individualis gaits)
yaitu roh yang terdapat pada manusia masing-masing (individual).
 Roh objektif atau roh supra-individual, atau kebudayaan (objective
Geist, Ubar indivisdualle Geits, kultur) yaitu roh seluruh umat
manusia
2. Hubungan antara Roh Subjektif dan Roh Objektif
Roh sebjektif dan roh objektif sangat berhubungan secara timbal balik.
Roh subjektif yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-
masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan acuan roh objektif.
3. Lapangan-lapangan Hidup
Spranger memandang kebudayaan sebagai sistem nilai-nilai, karena
kebudayaan adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun atau
diatur menurut struktur tertentu. Kebudayaan sebagai sistem atau struktur
nilai-nilai digolong-golongkan menjadi enam lapangan nilai. Keenam
lapangan ini di kelompokkan lagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Lapangan nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai individu:
a. Lapangan pengetahuan (ilmu, teori),
b. Lapangan ekonomi,
c. Lapangan kesenian,
d. Lapangan keagamaan
2. Nilai yang bersangkutan dengan manusia sebagai anggota masyarakat:
a. Lapangan kemasyarakatan (sosial)
b. Lapangan politik.
C. TIPOLOGI SPRANGER
Roh subjektif pada masing masing individu terbentuk dan berkembang
oleh pengaruh pengaruh dasar, pendidikan dan lingkungan dengan
berpedoman pada roh objektif sebagai cita cita yang harus dicapai. Walaupun
roh subjektif mengandung keenam nilai kebudayaan, tetapi sering kali hanya
ada salah satu nilai saja yang dominan. Nilai yang dominan inilah yang
akhirnya memberi corak pada kepribadiannya. Yang kemudia digolongkan
oleh Spranger sebagai berikut:
1. Manusia Teori
Manusia teori adalah manusia yang mendasarkan tindakannya atas dasar
nilai–nilai teoritis atau ilmu pengetahuan. Tipe manusia ini merupakan
intelektual sejati, memiliki tujuan ingin mencapai kebenaran dan hakekat
dari benda-benda. Manusia tipe ini menempatkan peranan dominan dari
kognisi/berpikir sebagai dasar dalam melakukan aktivitasnya.
Ciri-ciri manusia teori:
 Suka berfikir, berfilsafat dan mengabdi pada ilmu pengetahuan,
 Suka membaca, senang berdiskusi mengenai teori-teori ilmu
pengetahuan,
 Mengetahui suatu kebenaran karena senang mengadakan penelitian,
 Cenderung penyendiri daripada harus berbicara dengan orang lain
untuk hal yang tidak penting,
 Berpendapat bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang paling penting
di atas segalanya,
 Pendiriannya yang relatif objektif terhadap segala sesuatu,
 Senang mempelajari ilmu pengetahuan, logis, dan selalu mencari
kebenaran,
 Perhatian terhadap kehidupan sosial tidak besar,
 Kurang memiliki dorongan untuk berkuasa, dan
 Tidak mudah memancing kecemburuan sosial karena tidak
mementingkan materi dalam hidup.
2. Manusia Ekonomi
Manusia ekonomi adalah manusia yang aktifitasnya atas dasar nilai-nilai
ekonomi, yaitu prinsip untung rugi. Mereka selalu kaya akan gagasan-
gagasan yang praktis dan kurang memperhatikan bentuk tindakan yang
dilakukannya karena perhatian utamanya tertuju pada hasil dari tindakan
tersebut. Ciri-ciri manusia ekonomi:
 Melihat segala sesuatu dari manfaatnya,
 Suka bekerja dan mencari untung,
 Time is money, tidak mau membuang waktu dengan percuma,
 Tujuan hidupnya adalah mencapai kebahagiaan melalui harta
kekayaan,
 Setiap kegiatan selalu diperhitungkan untung ruginya secara detail, dan
 Lebih mementingkan kepentingan diri sendiri.
3. Manusia Sosial
Manusia sosial adalah manusia yang mengutamakan nilai – nilai sosial
atau hubungan dengan orang lain sebagai pola kehidupannya. Manusia tipe
ini memiliki kebutuhan yang besar akan resonansi dari sesama manusia
untuk hidup bersama dengan orang lain dan mengabdikan diri untuk
kepentingan bersama. Dasar pandangannya adalah cinta terhadap sesama
baik secara individu maupun secara sosial.
Ciri-ciri manusia sosial ialah:
 Suka mengabdi dan berkorban untuk orang lain,
 Nilai-nilai sosial adalah hal yang paling berpengaruh dalam jiwanya,
 Senang bergaul, suka bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, dan
 Suka membantu orang lain.
4. Manusia Seni (Aesthetic)
Manusia seni adalah manusia yang menjadikan nilai-nilai keindahan
(estetika) sebagai dasar dari pola hidupnya. Manusia tipe ini menghayati
kehidupan seakan-akan tidak sebagai pemain tetapi sebagai penonton.
Mereka menghayati dengan dua cara yaitu impresiomatik yang pasif dan
ekspresiomatik yang aktif mewarnai kesan yang diterima dengan subjek
aktivitasnya. Memiliki ciri-ciri:
 Sebagian besar waktunya dipergunakan untuk mengabdi pada
kesenian,
 Segala sesuatu yang memiliki nilai seni adalah hal paling berharga
dalam pandangan mereka,
 Lebih suka menyendiri dan jauh dari kebisingan dan kemewahan
hidup, dan
 Kurang bisa menghadapi tuntutan praktis dalam kehidupannya.
5. Manusia Agama
Manusia agama adalah manusia yang mengutamakan nilai-nilai spiritual
hubungan dengan Tuhan. Pencarian keselarahan bagi kehidupan rohaniah
antara pengalaman batin dengan arti hidup dan mencari kausa prima
adalah dasar perilakunya. Ciri-ciri manusia agama:
 Hal yang paling penting dalam hidup adalah mengabdi kepada Tuhan,
 Selalu ingin berbuat kebajikan terhadap orang lain,
 Melaksanakan ajaran agamanya semaksimal mungkin, dan
 Senantiasa mengamalkan ajaran agama dalam setiap perilaku di
hidupnya.
6. Manusia Politik (Kuasa)
Manusia politik adalah manusia yang menjadikan nilai-nilai politik
sebagai pola hidupnya. Mereka mempunyai tujuan untuk mengejar
kesenangan dan kesadaran akan kekuasaannya. Semua nilai – nilai yang
lain diabaikannya. Manusia kuasa mengejar penguasaan pada manusia.
Orang lain bagi manusia tipe ini hanyalah sebagai objek kekuasaan.
Ciri-ciri manusia kuasa:
 Suka menguasai orang lain,
 Selalu ingin berkuasa,
 Kurang mencintai kebenaran.
 Selalu ingin menjadi manusia terpenting dalam kelompoknya
 Nilai terpenting bagi orang ini ialah politik sehingga sangat senang
berbicara soal-soal politik,
D. TOKOH YANG MEWAKILI TIPOLOGI SPRANGER
1. Manusia Teori
Diophantus (250 - 200 SM), tinggal di Alexandria, Mesir, mungkin dari
antara tahun 200 dan 214-284 atau 298. Ia dikenal sebagai "Bapak
Aljabar". Ia terkenal karena karyanya yang berjudul Arithmetica, yaitu
pembahasan analitis teori bilangan yang berisi tentang pengembangan
aljabar yang dilakukan dengan membuat persamaan. Persamaan-
persamaan tersebut dikenal sebagai Diophantine Equation (Persamaan
Diophantine). Persamaan Diophantine merupakan suatu persamaan yang
mempunyai solusi yang diharapkan berupa bilangan bulat.
Bentuk paling sederhana persamaan Diophantine adalah ax+by=c
dengan a,b koefisien dan c konstanta bulat. Penyelesaian Persamaan
Diophantine adalah semua pasangan bilangan bulat (x,y) yang memenuhi
persamaan ini.
Dari 15 buku yang ditulis Diophantus hanya 6 buku yang dapat dibaca
karena sisanya ikut terbakar saat penghancuran perpustakaan besar di
Alexandria. Buku terjemahan pertama kali dalam bahasa Latin diterbitkan
pada tahun 1575.
Pada tahun 1621 buku kedua Diophantus diterjemahkan oleh Clause
Bachet. Problem kedelapan pada buku kedua tentang cara membagi akar
bilangan tertentu menjadi jumlah dua sisi panjang. Rumus Pythagoras
sudah dikenal orang Babylonia 2000 tahun silam.
2. Manusia Ekonomi
Adam Smith, nama lengkapnya adalah John Adam Smith. Lahir di
Kirkcaldy, Skotlandia pada tanggal 5 Juni 1723. Smith merupakan pelopor
ekonomi kapitalis yang berhasil mengeluarkan bukunya yang berjudul An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation yang
menggambarkan tentang sejarah perkembangan industri dan perdagangan
di Eropa serta dasar-dasar dari perkembangan perdagangan bebas
kapitalime.
Smith awalnya merupakan seorang filsuf. Smith menjadi seorang
ekonom pada saat ia mempublikasikan tentang The Theory of Moral
Sentiments pada tahun 1759. Smith terkesima dengan pandangan
kapitalisme dan berpendapat bahwa kekuatan ekonomi dengan cepat dapat
mengubah cara orang bertindak dan berpikir dalam situasi tertentu yang
dihadapi.
Pada tahun 1776 ia mengeluarkan karya terbesarnya berupa buku yang
membahas tentang dukungan terhadap sistem pasar bebas yang di yakini
akan menghasilkan kebaikan bagi masyarakat luas.
3. Manusia Sosial
Kurt Lewin, lahir di Mogilno (Posen) pada tanggal 9 september 1890
dan meninggal di Newtonville, Massachussests, Amerika Serikat pada
tanggal 12 februari 1947. Ia dikenal sebagai pendiri psikologi sosial.
Lewin mempelajari motivasi sejak 1914 dan menganakan penelitian-
penelitian tentang instuisi, harapan, substitusi dari tugas dan kejenuhan.
Penelitian-penelitiannya ini membawa Lewin pada suatu kesimpulan
bahwa persepsi dan tingkah laku seseorang tidak hanya ditentukan oleh
bentuk keseluruhan atau sifat totalitas dari rangsang atau emergent, tetapi
ditentukan oleh kekuatan-kekuatan (forces) yang ada dalam lapangan
psikologis (psychological field) seseorang. Lapangan psikologis ini terdiri
dari rangsang-rangsan diluar sistem motivasi dan dorongan-dorongan di
dalam diri orang yang bersangkutan. Tiap unsur dalam lapangan
psikologis memiliki vector, yaitu semacam nilai positif atau negatif.
Menurutnya tingkah laku seseorang selalu mempunyai tujuan tertentu
(goal seeking behavior) dan tujuan itu adalah untuk mencari keseimbangan
antara forces tersebut. Teori ini disebut sebagai teori lapangan (field
theory).
4. Manusia Seni (Aesthetic)
Basuki Abdullah, lahir di Desa Sriwidari, Surakarta Jawa Tengah, 27
Januari 1915 dengan Indonesia yang masih berstatus Hindia Belanda.
Basuki Abdullah dikenal sebagai pelukis aliran realisme dan naturalisme.
Sejak umur 4 tahun Basuki Abdullah sudah mulai menyukai dunia seni.
Ia mulai suka menggambar figur-figur penting seperti Yesus Kristus,
Mahatma Ghandi, dll.
Pendidikan dasar hingga menengahnya ditempuh di HIS (Hollands
Inlandsche Scool) kemudian dilanjutkan ke MULO (Meer Ultgebried
Lager Onderwijs). Pada tahun 1913 Basuki Abdullah mendapatkan
beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Rupa
(Academie Voor Beldeende Kunsten) di Den Haag, Belanda. Ketika ia
lulus ia meraih penghargaan sertifikat Royal International of Art (RIA). Ia
juga mengikuti semacam program studi banding di beberapa sekolah seni
rupa di Paris dan Roma.
Karya Basoeki Abdullah dinilai cenderung memperindah realitas yang
ada, tetapi di beberapa karyanya ia tampak menampilkan subjek
lukisannya apa adanya, seperti yang dapat dilihat pada karyanya yang
berjudul “Adik dan Kakak”.
Lukisan-lukisan Basuki Abdullah berpijak pada tradisi melukis
Romantisisme dan Naturalisme. Gambar dalam kanvas selalu tampak
memanjakan mata dan memperlihatkan kemampuan teknis keindahan
secara fisik. Keindahan visual tampak lebih menonjol pada permukaan
kanvas, bukan keindahan isi atau makna.
Lukisan karya Basoeki Abdullah tak jauh dari kecantikan wanita
Indonesia, tokoh dongen, legenda, atau tokoh terkenal, dan keindahan
alam Indonesia.
5. Manusia Agama
St. Agustine (354-430), berpendapat bahwa pada dasarnya manusia
bersumber pada alam. Dalam diri manusia sudah terberi oleh alam dua
dorongan, yaitu dorongan baik dan dorongan jahat. Dorongan jahat harus
ditekan atau dilawan. Sedangkan dorongan baik harus dirangsang agar
tumbuh terus menerus hingga mencapai kesempurnaan kepribadian.
Menurutnya persaan takut harus ditumbuhnya dalam diri orang agar orang
tersebut tidak melakukan perbuatan dosa. Metode yang dipakai untuk
mengetahui dosa-dosa dalam diri seseorang adalah orang tersebut harus
menjelajahi alam kesadarannya sendiri. Menurut Agustine alam kesadaran
adalah suatu kenyataan yang tak terbantah kebenarannya. Caranya dengan
metode intropeksi yaitu, orang yang bersangkutan harus menjelajahi
kesadarannya sendiri. Dari metode ini Agustine mengetahui bahwa jiwa
terdapat bagian-bagian atau fakultas yaitu, ingatan, imajinasi, indra,
kemauan, akal, dan sebagainya. Degan ini Agustine disebut sebagai
“Bapak Psikologi Fakultas”
6. Manusia Politik (Kuasa)
Wu Zetian, bernama asli Wu Zhao adalah satu-satunya kaisar wanita
dalam sejarah Cina. Dia menjadi kaisar pada tahun 690-705 M, pada masa
Dinasti Tang. Wu Zetian lahir di Kabupaten Wenshi, Provinsi Shanxi,
pada tahun 624 M dan berasal dari keluarga kaya. Dia adalah putri Wu
Shihuo, seorang kanselir dari Dinasti Tang. Zetian memiliki paras yang
sangat cantik sehingga menjadi pilihan kaisar Taizong sebagai salah satu
selirnya saat dia berusia 14 tahun. Taizong memanggilnya „Mei-Niang‟
yang berarti „gadis cantik‟.
Setelah kaisar Taizong meninggal Wu Zetian menjadi selir kedua dari
anak Kaisar Taizong yaitu Li Zhi (Kaisar Gaozong). Tapi di sisi lain,
Gaozong sudah memiliki dua istri, Permaisuri Wang, dan istri keduanya,
Xiao. Dari hubungannya dengan Kaisar Gaozong ia melahirkan dua bayi
plaki-laki yaitu Li Hong dan Li Xian serta bayi perempuan. Tetapi Wu
menggunakan bayi perempuannya untuk menjebak Permaisuri Wang
dengan cara mencekik bayinya sampai meninggal. Ia juga menuduh Wang
beserta ibunya mempraktikan ilmu sihir, sehingga keduanya harus diusir
dari istana dan memerintahkan agar keduanya dibunuh.
Setelah Gaozong meninggal, maka Li Hong (Kaisar Zhongzong) naik
tahta. Namun ia dikendalikan oleh istrinya, Wei. Melihat bagaimana Wei
mencoba meniru tindakan Wu untuk menjadi seorang ratu, maka Wu
segera menggantingkan Zhongzong dengan adiknya, Li Xian (Kaisar
Ruizong). Dan kemudian memaksa Ruizong untuk turun tahta dan
menjadikan dirinya sendiri sebagai kaisar dengan nama Zetian.
Terlepas dari kekejaman dan taktik liciknya untuk naik tahta, sebagai
seorang kaisar ia berhasil mengungkap korupsi yang dilakukan oleh
institusi pemerintahan, serta mengarahkan sistem pemerintahan ke arah
meritocracy yaitu, jabatan hanya bisa didapatkan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. Ia juga banyak membantu rakyatnya yang
kesusahan, fokus membangun sistem irigasi, dan menurunkan pajak bagi
mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan serta para petani.
Wu juga berdampak besar pada para wanita pada masa itu. Ia
memberikan posisi pada wanita di istana dan memerintahkan para
cendekiawan untuk menulis biografi tentang para wanita penting dan
berpengaruh. Pada masa pemerintahannya wanita memiliki lebih banyak
kebebasan dan mengekspresikan dirinya sendiri. Berkat Wu, banyak
wanita secara aktif berpartisipasi dalam bidang politik dan bahkan
memberikan pengaruh bagi para pemimpin, penulis, dan seniman wanita
lainnya.
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Eduard Spranger menggolongkan tipe kepribadian manusia berdasarkan
sikap manusia terhadap nilai kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat.
Nilai kebudayaan itu dibaginya menjadi enam golongan, yaitu politik,
ekonomi, sosial,seni, agama dan teori. Dengan pokok pikiran berdasarkan dua
roh yaitu, roh individu (roh subjektif) dan roh supra-individual (roh objektif)
yang masing-masing memiliki nilai tersendiri dan memiliki hubungan yang
saling timbal balik.
Setiap manusia pasti memiliki tipe kepribadian yang berbeda, dengan
kepribadian yang berbeda ini maka ruang lingkup hidup setiap orang pun
berbeda-beda. Meskinpun para tokoh ternama dan berpengaruh terhadap dunia
pasti memiliki nilai-nilai, pandangan, dan ruang lingkup yang berbeda.

B. SARAN
Masih banyak sekali tokoh-tokoh dunia yang memiliki tipe kepribadian
berdasarkan teori Spranger ini. Yang penyusun tulis pada makalah ini
hanyalah sebagian kecil dari yang penyusun ketahui. Ada baiknya kita dapat
memahami lebih lanjut tentang teori kepribadian Spranger ini.
DAFTAR PUSTAKA

Emas, Tawon. 2015. Tipe Kepribadian Manusia Menurut Eduard Spranger.


[internet]. https://tawonemas.blogspot.com/2015/01/tipe-kepribadian-manusia-
menurut-eduard.html. diakses pada Rabu, 1 April 2020

Budifilo. 2012. tipologi edward spranger “psikologi perkembangan”.


[intrernet]. https://budifilo.wordpress.com/2012/10/13/tipologi-edward-
spranger-psikologi-perkembangan/. diakses pada Rabu, 1 April 2020

Kay, catatan. 2011. Makalah Tipologi Spranger. [internet].


http://catatankay.blogspot.com/2011/03/makalah-tipologi-spranger.html.
diakses pada Rabu, 1 April 2020

Rachmawati, Indriyana. 2017. Biografi Adam Smith. [internet]. https://portal-


ilmu.com/biografi-adam-smith/. diakses pada Kamis, 2 April 2020

Blogpenemu. 2014. Biografi Diophantus - Bapak aljabar. [internet].


https://blogpenemu.blogspot.com/2014/04/biografi-diophantus-bapak-
aljabar.html. diakses pada Kamis, 2 April 2020

Irenika1406.blogspot. 2016. Tokoh Matematikawan : Diophantus. [internet].


http://irenika1406.blogspot.com/2016/03/tokoh-matematikawan-
diophantus.html. diakses pada Kamis, 2 April 2020

Sarwono, W, Sarlito. 2008. BERKENALAN DENGAN ALIRAN-ALIRAN DAN


TOKOH-TOKOH PSIKOLOGI. Jakarta: PT Bulan Bintang

Thabroni, Gamal. 2018. Basuki Abdullah – Biografi dan Analisis Aliran Karya.
[internet]. https://serupa.id/basuki-abdullah-biografi-dan-analisis-aliran-karyanya/.
diakses pada Jumat, 3 April 2020
Tey. 2018. Taktik Licik yang Membuat Wu Zetian Menjadi Kaisar Wanita
Pertama di Cina. [internet]. http://dilarangbego.com/2018/09/24/taktik-licik-yang-
membuat-wu-zetian-menjadi-kaisar-wanita-pertama-di-cina. diakses pada Jumat,
3 April 2020

Anda mungkin juga menyukai