Anda di halaman 1dari 10

NILAI DAN ETIKA DALAM

PSIKOLOGI
NILAI

• Koentjaraningrat, 2004:
“Sistem nilai budaya merupakan suatu rangkaian dari
konsep-konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran
sebagian besar dari warga suatu masyarakat, mengenai
apa yang harus dianggap penting dan berharga, tetapi
juga mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak
berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini berfungsi
sebagai pedoman, tetapi juga sebagai pendorong
kelakuan manusia dalam hidup, sehingga berfungsi pula
sebagai suatu system tata kelakukan”
Fungsi Nilai

• Memberi kerangka referensi dan pengarahan


terhadap tingkah laku individu.
• Menciptakan kesesuaian antara apa yang
diharapkan oleh masyarakat dengan peran
tiap-tiap warganya.
Perwujudan Orientasi Nilai dalam Ilmu dan
Profesi Psikologi
• Masyarakat sebagai lingkungan social mempunyai sifat yang
dinamis. Perubahan dalam suatu masyarakat membawa pula
perubahan-perubahan dalam suatu lingkungan kehidupan
individu sebagai anggota masyarakat.
• Namun biasanya antara sesama anggota masyarakat, proses
penyesuaian diri dan penerimaan terhadap hal-hal yang
baru tidak berlangsung merata.
• Hal ini menyebabkan pertentangan sikap dalam diri
individu, dan peranan psikolog menjadi penting dalam
menyelesaikan problem tersebut.
Perwujudan Orientasi Nilai dalam Ilmu dan
Profesi Psikologi

• Calon psikolog/ psikolog yang berperan sebagai


konselor dan terapis perlu memahami beberapa
macam nilai dan landasan teoritis yang
melatarbelakangi suatu proses konseling/ terapi.
• Hal ini berimplikasi pada perlunya seorang
psikolog membekali dirinya dengan pengetahuan
tentang berbagai nilai dari beragam budaya,
tingkat, dan golongan dalam masyarakat.
LIMA MASALAH DASAR dalam HIDUP yang
MENENTUKAN NILAI ORIENTASI BUDAYA MANUSIA
MASALAH DASAR ORIENTASI NILAI-NILAI BUDAYA
DALAM HIDUP
Hakikat Hidup Hidup itu Buruk Hidup itu Baik Hidup itu Buruk, tetapi
manusia wajib berikhtiar
supaya hidup itu menjadi
baik
Hakikat Karya Karya itu untuk Nafkah Karya itu untuk kedudukan, Karya itu untuk
hidup kehormatan, dll. menambah karya
Persepsi manusia Orientasi ke masa kini Orientasi ke masa lalu. Orientasi ke masa depan
tentang waktu
Pandangan Manusia Manusia tunduk kepada alam Manusia berusaha menjaga Manusia berhasrat
terhadap alam yang dahsyat keselarasan dengan alam. menguasai alam
Hakikat hubungan Orientasi kolateral Orientasi vertical, rasa Individualisme menilai
antara manusia dan (horizontal), rasa ketergantungan kepada tinggi usaha atas
sesamanya ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan kekuatan sendiri.
sesamanya. berpangkat
NILAI dan DINAMIKA KEPRIBADIAN
• Bagi suatu perkembangan kepribadian yang sehat dan
penyesuaian diri yang baik, tidak hanya diperlukan nilai yang
tepat dan menetap di dalam diri individu yang bersangkutan,
tetapi tidak kalah pentingnya adalah skala hierarki nilai-nilai
tersebut.
• Banyak gangguan kepribadian muncul sebagai akibat kegagalan
untuk menentukan skala prioritas dari nilai yang ada.
• Kemampuan untuk menyadari suatu tingkah laku atau objek
sebagai sesuatu yang bernilai, akan tidak ada artinya bila ia
gagal untuk memengaruhi atau mengarahkan tingkah laku
tertentu.
Etika dalam Hubungan Psikolog dan Klien

• “Etik” dari kata Yunani “Ethos” yang berarti “watak” atau


“Adat”, sedangkan Bahasa Latinnya “Mos”, yang bentuk
jamaknya adalah “Mores”
• Kedua kosakata ini menunjukkan cara berbuat yang
menjadi adat/ kebiasaan karena kesepakatan kelompok
manusia.
• Orang menyebut “perbuatan yang bermoral atau tidak
bermoral” sementara etik akan berkait dengan system
nilai-nilai atau norma-norma etik.
Persamaan Etika dan Etiket

• Etika dan etiket sama-sama menyangkut perilaku


manusia, yaitu:
• Mengatur perilaku manusia secara normative
• Memberi norma pada perilaku manusia dan
dengan demikian, menyatakan apa yang harus
dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Perbedaan Etika dan Etiket
ETIKA ETIKET

Tidak terbatas pada cara dilakukannya Cara suatu perubahan harus dilakukan manusia
suatu perbuatan, tetapi juga memberi sebagaimana yang diharapkan serta ditentukan
norma tentang perbuatan itu sendiri, dalam suatu kalangan tertentu
apakah suatu perbuatan boleh dilakukan
atau tidak.

Bersifat absolut, menyangkut manusia dari Bersifat relative, tergantung budaya atau adat
segi dalam dirinya sendiri. kebiasaan setempat.

Memandang manusia dari segi lahiriah, lebih jelas,


lebih mudah dilihat dan dilakukan

Tidak tergantung ada tidaknya kehadiran Berlaku dan diterapkan dalam pergaulan,
orang lain. khususnya pada saat ada kehadiran orang lain.

Anda mungkin juga menyukai