Anda di halaman 1dari 30

PSIKOLOGI PEMBELAJARAN

SELASA, 07:50 - 09:30


RUANG B603

DOSEN:
DR. ERDINA INDRAWATI, S.PSI., M.PSI.

Konsep Teori
Belajar
Tolman
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
Syauqi Fikriansyah / 1824090069
Dinda Faharani / 1824090095
Saidatul Hilmah / 1824090125
Marsya Sukma Ardini / 1824090127
Andi Dzulfiqar Pratama / 1824090133
Febi Arif Pambudi / 1824090170
Edward Chace Tolman
Tolman (1886-1959) lahir di Newton, Massachusetts, dan meraih gelar
B.S. dari Massachusetts Institute of Technology di bidang elektrokimia
pada 1911. Gelar M.A. (1912) dan Ph.D. (1915) diperoleh dari Harvard
University untuk bidang psikologi.

Tolman dibesarkan dalam keluarga Quaker, dan sikap pasifismenya


menjadi tema yang konstan dalam kariernta. Pada 1942 dia menulis
Drives toward War, di mana dia menunjukkan beberapa perubahan
dalam sistem politik, pendidikan, dan ekonomi yang akan
meningkatkan kemungkinan tercapainya dunia yang damai.

Tolman menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai tokoh


pembangkang. Dia menentang perang saat perang sedang populer, dan
dia menentang behaviorisme Watsonian ketika behaviorisme itu
menjadi aliran psikologi yang terpopuler
Teori belajar Tolman dapat dianggap sebagai perpaduan teori Gestalt dengan behaviorisme. Pengaruh teori
Gestalt terhadap teorinya sendiri cukup kuat dan berefek lama. Namun kecondongannya pada teori Gestalt
tidak membuatkan mengabaikan behaviorisme. Seperti kaum behavioris, Tolman meremehkan pendekatan
introspektif, dan menganggap psikologi harus benar-benar objektif. Ketidaksepakatannya dengan
behaviorisme adalah pada soal unit perilaku yang mesti diteliti.

Menurut Tolman, behavioris seperti Pavlov, Guthrie, Hull, Watson, dan Skinner merepresentasikan
psikologi "twitchism" karena mereka menganggap bahwa bagian-bagian dari perilaku dapat dibagi ke dalam
segmen-segmen yang lebih kecil, seperti refleks, untuk dianalisis lebih dalam. Tolman menganggap bahwa
karena bersifat elementistik ini kaum behavioris mengabaikan hal-hal yang pokok dan lebih memerhatikan
hal yang tidak pokok.

Dia pecaya bahwa adalah mungkin untuk bersikap objektif saat mempelajari perilaku molar (pola perilaku
yang besar, utuh, dan bermakna). Tolman memilih mempelajari perilaku molar secara sistematis. Dapat
dikatakan bahwa Tolman secara metodologis adalah behavioris namun secara metafisika dia adalah teoretisi
kognitif. Dia mempelajari perilaku, untuk menemukan proses kognitif

Edward Chace Tolman


PERILAKU MOLAR

Karakteristik utama molar behavior (perilaku molar) adalah perilaku itu Purposif (memiliki
tujuan); yakni, ia selalu diarahkan untuk suatu tujuan. Tolman tak pernah berpendapat bahwa
perilaku dapat dibagi-bagi menjadi unit-unit kecil untuk tujuan studi; dia menganggap bahwa
seluruh pola perilaku memiliki makna, yang akan hilang jika diteliti dari sudut pandang
elementistik.

Jadi, menurut Tolman, perilaku moral merupakan sebuah Gestalt yang berbeda dari
“serpihan” yang menyusun perilaku itu. Dengan kata lain, pola perilaku purposive dapat
dilihat sebagai Gestalten behavioral.
EDWARD CHACE TOLMAN

Perilaku Molar
Tipe perilaku yang oleh Tolman (1932) diberi label sebagai molar dicontohkan dalam
bagian berikut ini:

Seekor tikus berlari di jalur teka teki; seekor kucing keluar dari kotak teka teki; seorang lelaki
berkenedara pulang ke rumah untuk makan malam; seorang anak bersembunyi dari orang asing; seorang
wanita mencuci piring atau menggosip di telepon; seorang murid mengerjakan ujian; seorang psikolog
membacakan daftar kata tak bermakna; saya dan teman saya saling berbagi pikiran dan perasaan - ini semua
adalah perilaku (qua molar). Dan, harus dicatat bahwa dalam menyebutkan itu semua kita tidak
menunjukkan di mana letak otot dan kelenjar, saraf indrawi, dan saraf motor yang dibutuhkan untuk
melakukan perilaku itu. Respons-respons perilaku itu memiliki properti identitas sendiri yang sudah
memadai.
Behaviorisme
Purposif

MENURUT TEORI TOLMAN ADALAH PURPOSIVE BEHAVIORISM


(BEHAVIORISME PURPOSIF) SEBAB IA MENJELASKAN PERILAKU
YANG DIARAHKAN UNTUK MENDAPATKAN TUJUAN ATAU
PURPOSIVE BEHAVIOR (PERILAKU PURPOSIF ATAU BERTUJUAN)
Behaviorisme
Purposif
MENURUT TOLMAN, ISTILAH PURPOSIVE DIGUNAKAN UNTUK
MENDESKRIPSIKAN PERILAKU, SEBAGAIMANA KATA LAMBAT,
CEPAT, BENAR, SALAH, ATAU BELOK KANAN BISA DI PAKAI UNTUK
MENJELASKAN PERILAKU. MENURUT TOLMAN PERILAKU TAMPAK
“SEOLAH-OLAH” MEMILIKI TUJUAN SELAMA ORGANISME MENCARI
SESUATU DI DALAM LINGKUNGAN.
DI TEMPAT LAIN
TOLMAN MENGATAKAN

Saya percaya segala sesuatu yang penting dalam psikologi (kecuali


mungkin soal-soal seperti pembentukan super-ego, yakni segala
sesuatu kecuali soal-soal yang melibatkan masyarakat dan kata-
kata) dapat di teliti dengan analisis eksperimental dan teoritis
secara terus menerus terhadap perilaku.
KONSEP TEORETIS UTAMA

• Tolman memperkenalkan variabel intervening (penyela) ke


Edward Chace Tolman

dalam riset psikologi dan Hull meminjam ide ini dari Tolman.
• Hull dan Tolman menggunakan variabel intervening dengan
cara yang sama. Tetapi, Hull mengembangkan teori belajar
yang lebih luas dan komprehensif ketimbang Tolman.
Apa yang
Apa yang
Diajari?
Diajari?
•PAVLOV, WATSON, GUTHRIE,DAN HULL: STIMULUS – RESPONS (S-R)

•TOLMAN: STIMULUS – STIMULUS (S-S)

•CONTOHNYA: KITA BELAJAR BAHWA KETIKA JAM MENUNJUKKAN PUKUL


5 PAGI (S1), MAKA SARAPAN AKAN SEGERA DIHIDANGKAN (S2)
• Menurut Tolman, belajar adalah proses yang tidak membutuhkan motivasi. Motivasi
bertindak sebagai emphasizer (pemberi tekanan) perseptual.

• Menurut Tolman, apa-apa yang dipelajari “ada di sana”; organisme mempelajari apa-
apa yang ada di lingkungan. 

• Cognitive map (peta kognitif) dimana individu dapat mencapai tujuan tertentu dari
banyak arah tidak hanya melihat respons individu. Apabila satu rute yang biasa
dilewati individu itu tertutup, individu dapat berputar arah mencari jalan lain untuk
mencapai tujuannya. Namun individu akan lebih memilih rute terpendek atau tidak
membutuhkan banyak energi yang dinamakan Principle of least Effort (prinsip usaha
terkecil).
KONFIRMASI VERSUS PENGUATAN

Ekspektasi adalah perkiraan tentang apa Apabila ekspetisi di pertahankan akan


yang akan muncul atau Hipotesis. berkembang means-end-readiness (keyakinan)
Hipotesis dikonfirmassi atau dibantah yang akan memunculkan rasa “percaya“ bahwa
berdasarkan pengalaman. Hipotesis yang jika ia bertindak dengan suatu cara tertentu
dikonfirmasi akan dipertahankan dan (stimulus), hasil tertentu akan diperoleh.
yang tidak akan diabaikan.
• Dalam konsep ini Tolman mencatat
karaeristik seekor tikus yang berada dalam
Vicarious jalur teka-teki. Tikus sering berhenti di satu
titik seolah-olah memikirkan jalur alternatif.

Trial and Tindakan ini dinamakan vicarious trial and


eror.

Eror • Jadi, tikus tidak mengguakan respon untuk


mendapat solusi, tetapi tikus melakukan
pendekatan kognitif bukan dengan
behavioral.
Edward Chace Tolman
Belajar versus Performa
Performa dapat dianggap sebagai penerjemahan belajar ke
perilaku. Menurut Tolman, kita tahu banyak hal tentang
lingkungan namun informasi ini akan kita lakukan ketika kita
membutuhkannya. Dalam keadaan yang membutuhkan, individu
akan menggunakan hal-hal yang telah ia pelajari untuk
mendekatkannya pada hal yang akan memenuhi kebutuhannya.
EDWARD CHACE TOLMAN

• Latent learning adalah belajar yang tidak diterjemahkan ke dalam


performa atau hasil belajar akan tetap di simpan dalam jangka waktu
yang lama sebelum dimunculkan  dalam bentuk perilaku. Konsep

Belaja belajar laten sangat penting bagi Tolman.

• Latent extinction (pelenyapan laten) melibatkan performa yang tidak

r diperkuat dari respon yang  telah diperkuat sebelumnya.

Laten Contohnya : jika tikus yang sebelumnya telah belajar menelusuri teka-
teki untuk mendapat makanan, kemudian ditempatkan langsung ke kotak
yang tidak ada makananya, maka ia akan berhenti berjalan pada
percobaan ini.
BELAJAR RUANG VERSUS
BELAJAR RESPONS

•Tolman berpendapat bahwa hewan


belajar di mana sesuatu itu berada,
sedangkan teoretisi S-R berpendapat
bahwa hewan mempelajari respons
spesifik dan stimuli spesifik.

EDWARD CHACE TOLMAN


• Menurut Tolman, ketika belajar kita mengetahui “tempat sesuatu.”
Dalam memecahkan masalah, kita belajar di mana letak tujuannya,
dan kita sampai ke sana dengan mengikuti rute paling pendek. Kita
belajar memperkirakan kejadian tertentu akan muncul mengikuti
kejadian lainnya. Hewan memperkirakan bahwa jika ia pergi ke
suatu tempat, ia akan menemukan penguat tertentu.

• Teoretisi S-R memperkirakan bahwa perubahan penguat dalam


situasi belajar tidak akan mengganggu perilaku selama kuantitas
penguatan tidak berubah drastis.

• Tetapi Tolman memperkirakan bahwa jika penguat diubah, perilaku


Ekspektasi akan terganggu karena dalam reinforcement expectancy (ekspektasi
penguatan) penguat tertentu akan menjadi bagian dari yang
Penguatan diharapkan.
Aspek Formal
Teori Tolman
• SEBAGAI CONTOH TEORISASI TOLMAN (1938) YANG
LEBIH ABSTRAK, DALAM ARTIKELNYA YANG
BERJUDUL “THE DETERMINERS AT A CHOICE POINT”,
DALAM CONTOH INI, TITIK PILIHAN ITU ADALAH
TEMPAT DI MANA TIKUS AKAN MEMUTUSKAN
UNTUK BERBELOK KEKIRI ATAU KE KANAN DALAM
JALUR TEKA-TEKI BERBENTUK T • TOLMAN BERPENDAPAT BAHWA RASIO
• VARIABEL BEBAS TOLMAN ADALAH RASIO PERILAKU DITENTUKAN OLEH
PERILAKU YANG DI DEFINISIKAN SEBAGAI PENGALAMAN KOLEKTIF YANG
  BERASAL DARI TINDAKAN BERBELOK
KE SETIAP ARAH DI TITIK PILIHAN
DALAM BEBERAPA KALI PERCOBAAN
Variabel Variable
Lingkungan Perbedaan
Individual
• M Jadwal  pemeliharaan
• G  : Ketepatan objek
• S : Tipe dan mode stimuli yang disediakan • H : Heredity (warisan)
• R : Tipe respon motorik yang diperkukan dalam • A : Age (usia)
situasi belajar • T : Previous
• P : Pola sebelum dan sesudah unit jalur teka teki • Training (training sebelumnya)
• ΣOBO : jumlah percobaan dan sifat kumulatifnya • E : kondisi special endocrine (endokrin khusus),
obat atau vitamin
VARIABEL
INTERVENIN
G
Tolman membuat variabel intervening selaras
dengan variabel bebasnya. Dalam masing-masing
kasus, variabel intervening secara sistematis
dihubungkan dengan variabel bebas dan terkait.
Dengan kata lain masing-masing variabel
intervening didefinisikan secara operasional.
FORMALISASI MACCORQUODALE DAN
MEEHL
ATAS TEORI TOLMAN
MacCorquodale dan Meehl (1953) mendeskripsikan teori Tolman sebagai
teori S­1-R1-S2, di mana S­1 menimbulkan ekspentansi, R1 menunjukan cara
Edward Chace Tolman

ekspetasi itu tindaklanjuti, dan S2 menunjukan apa perkiraan organisme


tentang hal yang terjadi hal yang terjadi sebagai akibat dari tindakannya dalam
situasi tertentu.

MacCorquodale dan Meehl mengemukakan konsep generalisasi stimulus


dalam teori Tolman dengan mengatakan bahwa jika suatu pengharapan
ditimbulkan oleh S­1, ia juga akan ditimbulkan oleh stimuli yang sama dengan
S­1.
Teori Belajar Edward C. Tolman – Dalam artikel “There is more than one kind of
learning,” Tolman mengusulkan enam jenis belajar. Ringkasnya adalah sebagai
berikut:

Enam 1) CATHEXES
Cathexis (jamak) Cathexes adalah tendensi belajar untuk mengasosiasikan

Jenis
objek tertentu dengan keadaan dorongan tertentu. Misalnya, ada makanan
tertentu untuk memuaskan dorongan lapar dari seseorang yang tinggal di
suatu Negara. Orang yang tinggal di daerah dimana biasanya makan ikan itu
sudah menjadi kebiayasaan cenderung akan mencari ikan untuk

Belaja menghilangkan laparnya. Orang-orang ini mungkin tidak menyukai daging


sapi atau spageti karena, menurut mereka, makanan itu tidak diasosiasikan
dengan pemuasan dorongan rasa lapar.

r 2) KEYAKINAN EVIKUALENSI
Ketika “sub tujuan” memiliki efek yang sama dengan tujuan itu sendiri, maka
Edward Chace Tolman sub tujuan itu dikatakan merupakan keyakinan ekuivalensi
Enam Jenis Belajar Edward Chace Tolman

3) EKSPETASI MEDAN 4) MODE MEDAN-KOGNISI

Field expectancies (ekspektasi medan) Field-cognition mode (mode medan kognisi), yakni strategi, suatu cara,
berkembang dengan cara yang serupa untuk menangani situasi pemecahan problem. Ini adalah tendensi
dengan perkembangan peta kognitif. untuk mengatur bidang perseptual dalam konfigurasi tertentu. Tolman
Organisme belajar bahwa sesuatu akan menduga bahwa tendensi ini adalah bawaan namun dapat dimodifikasi
menimbulkan sesuatu yang lain. Setelah oleh pengalaman. Dalam kenyataannya, sebagian besar hal penting
melihat isyarat tertentu, misalnya, ia akan mengenai strategi yang berhasil dalam memecahkan problem adalah
berharap isyarat lain akan muncul. strategi itu akan di uji cobakan lagi dalam situasi yang sama di masa
Pengetahuan umum tentang lingkungan ini mendatang. Jadi, mode medan kognisi yang efektif, atau strategi
digunakan untuk menjelaskan belajar laten, pmecahan masalah yang efektif, di transfer ke problem.
belajar ruang, dan penggunaan jalan pintas. terkait.
5) DISKRIMINASI DORONGAN
Drive discrimination (diskriminasi dorongan) berarti bahwa organisme dapat

Enam
menentukan keadaan dorongan mereka sendiri dan karenanya dapat merespon
dengan benar.

Jenis 6) POLA MOTOR


Tolman menunjukkan bahwa teorinya, terutama dengan asosiasi ide dan tidak terlalu
berhubungan dengan cara ide-ide itu menjadi diasosiasikandengan perilaku.

Belaja
Belajar motor pattern (pola motor) adalah usaha untuk memecahkan kesulitan ini,
Tolman menerima pendapat Gutrhie tentang bagaimana respon diasosiasikan menjadi
stimuli. Sepert tampak dalam perkataannya berikut ini: “saya mencoba menerima dan

r
sepakat dengan Guthrie bahwa kondisi dimana pola motor di dapatkan mungkin
adalah kondisi dimana gerakan tertentu membuat hewan menjauhi stimuli yang hadir
saat gerakanitu
dimulai.
PENDAPAT TOLMAN
TENTANG PENDIDIKAN

MENURUT TOLMAN
MURID PERLU MELAKUKAN TES HIPOTESIS DALAM SITUASI PROBLEM.

DALAM HAL INI PENDAPAT TOLMAN SENADA DENGAN TEORI FAKTOR


KESALAHAN HARLOW, YANG MENYATAKAN BAHWA BELAJAR BUKAN
HANYA SOAL MEMBERI RESPONS ATAU STRATEGI YANG BENAR TETAPI
JUGA MENGHILANGKAN RESPONS ATAU STRATEGI YANG SALAH.
MENURUT TOLMAN DAN
GESTALT

Dalam banyak hal, Tolman dan Gestalt sepakat mengenai praktik


pendidikan. Keduanya menekankan pentingnya pemikiran dan
pemahaman.

Tolman dan teoritis Gestalt akan mendukung diskusi kelompok-


kelompok kecil dalam kelas.

Yang penting buat murid adalah punya kesempatan, secara individual


atau sebagai anggota kelompok, untuk menguji ide-idenya secara
memadai.
MENURUT TOLMAN DAN
GESTALT

Seperti teoritis Gestalt, Tolman juga menunjukkan bahwa siswa


semestinya dihadapkan pada topik dari berbagai sudut pandang yang
berbeda.

Proses ini akan memungkinkan siswa untuk mengembangkan peta


kognitif, yang akan dipakai untuk menjawab pertanyaan tentang topik
tertentu dan topik lainnya.

Terakhir, seperti teoritis Gestalt, Tolman akan mengatakan bahwa


penguatan ekstrinsik adalah tak perlu untuk memicu proses belajar.
Menurut Tolman, belajar terjadi secara konstan.
Evaluas KONTRIBUSI TOLMAN

i Kontribusi Tolman paling besar adalah temuan dan

Teori
perannya sebagai tokoh antagonis bagi dominasi
Edward Chace Tolman

neobehaviorisme Hullian. Dengan menunjukkan

Tolman perbedaan dalam subjek dan metodologi


eksperimental.

Tolman percaya pada metode behaviorisme yang


ketat, dan dia memperluasnya ke perilaku molar dan
kejadian mental
Kriti
k
Kritik ilmiah terhadap teori Tolman jelas valid. Teorinya tidak mudah diteliti secara empiris.
Teorinya menggunakan banyak variabel individual, bebas, dan intervening yang sulit untuk
dijelaskan semuanya. Tetapi Tolman telah mengantisipasi kritikan itu

Malone (1991) mengemukakan kritik serius bahwa, dengan penggunaannya atas variabel
intervening, Tolman membawa psikologi mundur ke orientasi mentalistik abad ke-19

Namun adalah tidak benar jika dikatakan bahwa teori itu membawa kemunduran. Seperti yang 
terlihat dalam  teori kognitif kontemporer dan jaringan neural mungkin tidak memberikan
aplikasi langsung pada problem, dan teori teori itu banyak berisi variabel intervening
Terima SEMOGA SELALU

Kasih DIBERIKAN KESEHATAN


-Kelompok 7-

Anda mungkin juga menyukai