PEMBAHASAN
1
memasukkan variabel –variabel yang berafam dan mebentuk konstruk-
konstruk yang cukup fleksibel untuk sampai pada tujuan ini secara
komplet . 1
1
M.Khozim , THEORIS OF LEARNING ( Bandung : Nusa Media , 2009 ) , hlm. 177-178
2
atau keyakinan . Dalam peta kognitif ekspestasi adalah gagasan
penguatan . Sedangkan dalam pembuatan , penerimaan atau penolakan
hipotesis adalah proses kognitif yang tidak selalu mengakibatkan perilaku
nyata .
Vicarious Trial and Eror , Tolman mencatat karakteristik seekor
tikus dalam jalur teka teki yang digunanakannya untuk mendukung
interpretasi kognitif terhadap belajar . Tikus sering berhenti di satu titik
dan tampak seolah – olah sedang memikirkan jalur alternatif yang
tersedia . Tindakan berhenti sejenak dan melihat-lihat ini oleh Tolman
dinamakan vicarious trial and eror . Jadi tikus tidak mencoba suatu
respons lebih dahulu dan kemudian mencoba respons lainnya sampai
solusi didapat , tetapi tikus itu melakukan pengujian pendekatan yang
berbda-beda secara kognitif , bukan secara behavioral dengan
menggunakan cara vicarious trial and eror ( uji coba dengan pengganti ) .
Belajar versus Perfoma menurut Tolman , kita mengetahui
banyak hal tentang lingkungan kita namun hanya bertindak berdasakan
informasi ini ketika kita membutuhkannya . Organisme membawa
berbagai macam hepotesis ke situasi pemecahan masalah dan dia
menggunakan untuk memecahkan masalahnya . Hipotesis sebagian besar
didasarkan pada pengalam sebelumnya , Tolman percaa bahwa beberapa
strategi pemecahan masalah mungkin bersifat bawaan . Hipotesis yang
bertahan adalah hipotesis yang berhubungan dengan kenyataan baik
hingga menghasilkan sebuah tujuan . Setelah itu berkembang peta kognitif
dan bisa dipakai dalam kondisi yang lain . Ketika ada beberapa permintaan
yang harus terpenuhi organisma akan menggukan informasi yang
bersumber dari peta kognitifnya .
Belajar Laten adalah belajar yang tidak diterjemahkan kedalam
performa atau kinerja . Dengan kata lain hasil belajar akan tetapi disimpan
dalam jangka waktu yang lama sebelu ia dimunculkan dalam bentuk
perilaku . Konsep belajar laten sangat penting bagi Tolman , dan dia
menggap dirinya telah berhail menunjukkan eksistensinya . Eksperimen
Tolman dan Honzik ( 1930 ) melibatkan tiga kelompok tikus yang belajar
memecahkan persoalan dalam jalur teka teki . Satu kelompok tikus tak
diperkuat untuk menelusuri jalur secara benar , satu kelompok lagi selalu
diperkuat , dan satu kelompok lainnya baru diperkuat pada hari kesebelas
percobaan . Kelompok terakhir ini lah yang paling menarik bagi Tolman .
Teori belajar laten memprediksikan bahwa kelompok ini akan mempelajari
jalur teka – teki sebanyak yang dipelajari oleh kelompok yang diperkuat
secara reguler dan bahwa ketika penguatan diperkenalkan pada hari
kesebelas menampilkan performa yang sama bagusnya dengan kelompok
yang terus menerus diperkuat.
3
Belajar Ruang versus Belajar Respons Tolman berpendapat
bahwa hewan belajar dimana sesuatu itu berada , sedangkan teoretis
berpendapat bahwa hewan mempelajari respons spesifik dan stimuli
spesifik . Tolman dan rekannya melakukan serangkaian percobaan yang
dirancang untuk mengethaui apakan hewan adalah pembelajar ruang . Dua
kelompok tikus dipakai . Anggota dari satu kelompok kadang memulai
dari S1 dan kadang S2 , tetapi dari manapun mereka memulai , mereka
harus selalu berbelok ke arah yang sama untuk mendapat penguatan .
Misalnya , jika kelompok belajar belok kek kanan , ia diberi makan di F1
dan jika ia memulai daro S1 , dan diberi makan di F2 jika memulai dari
S2 . Ini merupakan kelompok response learning ( belajar respon ) .
Anggota kelompok lain selalu diberi makan ditempat yang sama
( misalnya di F2 ) . Jika memulai dari S2 , dia harus belok kanan , ini lah
yang dinamakan kelompok learning group ( belajar ruang ) .
Ekspestasi Penguatan , menurut Tolman ketika kita belajar ,
maka kita mengetahui “ tempat sesuatu ‘’. Dalam situasi pemecahan
masalah , kita belajar dimana letak tujuannya , dan kita sampai kesana
dengan mengikuti rute paling pendek . Kita belajar memperkirakan
kejadian tertentu akan muncul mengikuti kejadian lainnya . Tolman
memperkirakan bahwa jika penguat diubah , perilaku akan terganggu
karena dalam reinforcement expectancy penguat tertentu akan menjaadi
bagian dari apa yang diharapkan . Tolman ( 1932 ) melapirkan
eksperimen oleh Elliott , yang melatih sekelompok tikus untuk menelusuri
jalur teka-teki untuk mendapatkan bubur dan menelusuri jalur lain untuk
mendapatkan biji bunga matahari . Pada hari kesepuluh training ,
kelompok yang dilatih untuk mendapatkan bubur dipindah untuk berlatih
mendapat biji bunga matahari . Dari grafik dapat dilihat bahwa ada
pergeseran penguatan yang sangat penting memegang preforma . 2
2
Tribowo B.S , THEORIS OF LEARNING ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group , 2008 ) ,
hlm. 333-343
4
untuk menguji ide idenya secara memadai. Hipotesis atau strategi yang
efektif dalam memecahkan problem akan dipertahankan oleh siswa. Guru
bertindak sebagai konsultan yang membantu siswa dalam menjelaskan dan
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis.
1. Cathexes
2. Keyakinan Ekuivalensi
5
penguatan sekunder, Tolman(1949), jenis belajar ini lebih berkaitan
dengan “dorongan sosial” ketimbang dengan fisiologis. Ini memberi
contoh: selama dapat ditunjukan bahwa dengan penerimaan tinggi akan
tereduksinya temporer dalam kebutuhan siswa untuk disukai dan
diterimaorang lain meski tidak memberitahukan nilainya kepada orang
lain, maka kita punya buku adanya ke ekuivalensi. Nilai A karenanya akan
diterima olehnya sebagai sama dengan ”ekuivalensi penerimaan dan rasa
suka”
3. Ekspetasi Medan
5. Diskriminasi Dorongan
6
fisiologis dan sosial, maka diskriminasi dorongan adalah konsep penting
baginya. Kecuali organisme dapat menentukan dengan jelas doronganya
sendiri, ia tidak akan cara membaca kognitifnya. Jika kebutuhan
organisme tidak jelas, tujuanya tak jelas, dan karenanya pelakunya
mungkin tak tepat. Bagaimana orang akan bertindak ketika mereka,
misalnya, membutuhkan cinta,akan berbeda dengan ketika mereka
membutuhkan air.
6. Pola Motor
3
Ibid., hlm. 347-351
7
Kekurangan Teori Edward Chace Tolman
4
Dikutip : https://www.rangkumanmakalah.com/teori-belajar-edward-c-tolman/#ftn16 (diakses
pada 29 September 2019, pukul 19.30)
8
BAB III
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rangkumanmakalah.com/teori-belajar-edward-c-tolman/#ftn16
10