Anda di halaman 1dari 20

PSIKOLOGI BELAJAR

“Edward Chace Tolman”


Ilham Nabil Azmi 30701501673
Nadia Haryuningtyas Asmara 30701700080
Nida Faridah 30701700085
Biografi Singkat
• Tolman (1886 – 1959) lahir di Newton, Massachutes, dan meraih gelar B.S
dari Massachutes Institutes of Technology di bidang elektrokimia pada
1911. Gelar M.A. (1912) dan Ph.D. (1915) di Harvard University untuk
bidang psikologi.
• Teori belajar Tolman dapat dianggap sebagai perpaduan teori Gestalt
dengan behaviorisme. Keconongannya pada teori Gestalt tidak
membuatnya mengabaikan behaviorisme. Seperti kaum behavioris, Tolman
meremehkan pendeketan introspektif, dan menganggap psikologi harus
benar benar objektif. Dia percaya bahwa adalah mungkin untuk bersikap
objektif saat mempelajari perilaku molar (pola perilaku yang besar, utuh,
dan bermakna
• Tolman secara metodologis adalah behavioris, namun secara metafisika dia
adalah teoritis kognitif
Perilaku Molar
• Karakteristik utama perilaku molar adalah perilaku itu purposive
(memiliki tujuan), yakni ia selalu diarahkan untuk suatu tujuan.
Menurut Tolman, perilaku molar merupakan sebuah Gestalt yang
berbeda dari “serpihan” yang menyusun perilaku itu.
• Tipe perilaku oleh Tolman diberi label sebagai molar dicontohkan
dalam bagian berikut ini: seekor tikus berlari di jalur teka teki;seorang
lelaki berkendara pulang ke rumah untuk makan malam;seorang
murid mengerjakan ujian. Ini semua adalah perilaku molar.
Behaviorisme Purposif
• Teori Tolman disebut sebagai behaviorisme purposive karena ia
berusaha menjelaskan perilaku yang diarahkan untuk mendapatkan
tujuan. Istilah purposive digunakan untuk mendeksripsikan perilaku,
sebagaimana kata lambat, cepat, benar, salah, ata belok kanan bisa
dipakai untuk menjelaskan perilaku
Penggunaan Tikus
• Tolman menggunakan tikus dalam eksperimen psikologi di University
of California, dan dia mempersembahkan bukunya yang terbit pada
1932 untuk tikus putih.
Konsep Teoritis Utama
• Tolman memperkenalkan penggunaan variable intervening (penyela) ke
dalam riset psikologi.
• Tolman memulai dari teori Gestalt dengan mengatakan bahwa belajar pada
dasarnya adalah proses menemukan hal hal tertentu dalam lingkungan.
Organisme, melalu eksplorasi, menemukan bahwa kejadian tertentu akan
menimbulkan kejadian lain atau satu isyarat akan menghasilkan isyarat lain.
Misalnya, kita belajar bahwa ketika jam menunjuk pukul 5 sore, maka
makan malam akan segera siap.
• Motivasi adalah penting bagi teori Tolman. Misalnya, organisme yang
kelaparan akan memperhatikan kejadian yang berkaitan dengan makanan.
Secara umum, keadaan organisme menentukan aspek mana dari
lingkungan yang lebih diperhstikan dalam medanperseptualnya. Jadi,
menurut Tolman, motivasi bertindak sebagai emphasizer (pemberi
tekanan) perseptual.
• Menurut Tolman, apa apa yang dipelajari “ada di sana”; organisme
mempelajari apa apa yang ada di lingkungan. Organisme belajar jika ia
belok kiir, ia aka menemukan sesuatu, begitu juga jika ia belok kanan.
Pelan pelan ia mengembangkan gambaran tentang lingkungan yang
dapat digunakan untuk menjelajahinya. Tolman menyebut gambaran
ini sebagai cognitive map (peta kognitif)
• Jika satu rute yang biasa dilewati tertutup, hewan akan mencari jalan
lain, sebagaimana manusia akan berputar arah jika jalan yang biasa
dilewatinya untuk pulang ke rumah ditutup. Akan tetapi, organisme
akan memiloh rute terpendek atau ture yang tidak menimbulkan
banyak tenaga. Ini dinamakan principle of least effort (prinsip usaha
terkecil)
Konfirmasi versus Penguatan
• Selama pengembangan peta kognitif, ekspektasi dipakai oleh organisme.
Ekspektasi adalah perkiraan tentang apa yang akan muncul. Ekspektasi
tentaitf awal dinamakan hipotesis, dan hipotesis ini akan terus dikonfirmasi
atau dibnantah berdasarkan pengalaman. Hipotesis yang dikonfirmasi akan
tetap dipertahankan , dan yang tidak akan diabaikan.
• Sebuah ekspektasi yang secara konsisten dikonfirmasi akan berkembang
menjadi apa yang disebut Tolman means-end readiness (kesiapan-cara
tujuan) atau secara umum dikenal sebagai keyakinan.
• Ketika ekpektasi terus dikonfirmasi, organisme akan “percaya” bahwa ia
bertindak dengan cara tertentu. Jadi, confirmation of an expectancy
(konfirmasi harapan) dalam perkembangan pet kognitif adalah sama
dengan gagasan penguatan.
Vicarious and Error
Tolman mencatat karakteristik seekor tikus dalam jalur teka-teki
yang digunakan untuk mendukung interpretasi kognitif terhadap
belajar . Tikus sering berhenti disatu titik dan tampak seolah-olah
sedang memikirkan jalur alternative yang tersedia. Tindakan berhenti
sejenak dan melihat-lihat ini oleh Tolman dinamakan vicarious trial and
error.
Belajar versus Performa
Menurut Tolman, kita tahu banyak hal tentang lingkungan kita
namun hanya bertindak berdasarkan informasi ini ketika kita
membutuhkannya. Dalam lingkungan membutuhkan, organisme
menunggunakan hal-hal yang telah dipelajari melalui pengujian realitas
untuk mendekatkannya pada hal-hal yang akan memenuhi kebutuhan.
Misalnya, mungkin ada dua sumber air minum dirumah anda dan
anda mungkin melewatinya berkali-kali tanpa berhenti untuk minum
tetapi jika anda haus, anda hanya akan berjalan menuju salah satu
diantara keduanya dan mengambil minum.
Anda tahu cara menemukan sumber air minum, tetapi anda tidak
selalu menerjemahkan pengetahuan ini kedalam perilaku kecuali anda
kehausan.
Belajar Laten
Lantent learning adalah belajar yang tidak diterjemahkan ke
dalam performa atau kinerja. Mungkin hasil belajar akan tetap
disimpan dalam jangka waktu lama sebelum ia dimunculkan dalam
bentuk perilaku.
Eksperimen Tolman dan Honzik (1930) melibatkan tiga kelompok
tikus yang belajar memecahkan persoalan dalam jalur teka teki. Satu
kelompok tak pernah diperkuat untuk menelusuri jalur secara benar,
satu kelompok lagi selalu diperkuat, dan satu kelompok lainnya baru
diperkuat pada hari kesebelas percobaan. Kelompok terakhir inilah
yang paling menarik bagi Tolman.
Teori belajar laten memprediksikan bahwa kelompok ini akan
memperlajari jalur teka teki sebanyak yang dipelajari oleh kelompok
yang diperkuat secara regular bahwa ketika penguatan diperkenalkan
pada hari kesebelas, kelompok segera menampilkan performa yang
sama bagusnya dengan kelompok yang terus menerus diperkuat.
Pelenyapan Laten, menurut Tolman belajar terjadi melalui
observasi dan bebas dari penguatan. Yang dipelajari hewan adalah
mengharapkan penguatan jika respon tertentu diberikan karena
ekspektasi inilah yang dikonfirmasi selama fase akusisi eksperimen
belajar.
Teori Tolman memprediksikan bahwa jika hewan telah
mempelajari ekspektasi S-S (misalnya respon tertentu mendatangkan
makanan) dan diberi kesempatan untuk mengamati bahwa respon itu
akan tak lagi mendatangkan makanan, maka observasi itu akan dengan
sendirinya menghasilkan pelenyapan.
Teoritisi S-R, seperti Spence menjelaskan pelenyapan laten
dalam term factor motivasi. Spence percaya bahwa belajar respons
terjadi karena kontiguitas. Menurutnya apa yang dilakukan oleh
penguatan adalah memberikan insentif untuk melakukan suatu respons
yang telah dipelajari tanpa penguatan.
Stimuli yang terjadi sebelum penguatan primer mengandung
property penguatan sekunder, dan penguatan sekunder inilah yang
memberi insentif bagi hewan untuk berjalan dalam jalur teka teki.
Belajar Ruang VS Belajar Respon
Dua kelompok tikus dipakai. Anggota dari satu kelompok kadang
memulai dari S1 dan kadang dari S2, tetapi darimanapun mereka
memulai, mereka harus selalu berbelok kearah yang sama utk dapat
penguatan.
Misalnya, jika kelompok belajar belok kanan, ia diberi makan di
F1 dan jika ia memulai dari S1, dan diberi makan di F2 jika mulai dari
S2. Ini adalah kelompok response learning. Anggota kelompok lain
selalu diberi makan ditempat yang sama (misalnya F2). Jika anggota
kelompok ini memulai dari S1, dia harus belok kiri untuk mendapatkan
penguatan. Jika memulai dari S2, dia harus belok kanan. Ini adalah
kelompok learning group.
Ekspektasi Penguatan
Pembaca pasti ingat situasi dimana ada diskrepansi antara apa
yang diharapkan dengan apa yang dialami. Misalnya, mendapatkan
kenaikan gaji lebih besar atau lebih kecil ketimbang yang anda
harapkan. Dalam setiap kasus kejadian yg diharapkan tidak terjadi.
Jika seseorang punya ekspektasi penting, kegagalan
mewujudkannya akan menjadi pengalaman traumatic. Leon Festinger
(1975) menyusun teori personalitas diseputar gagasan ini. Menurutnya,
ketika keyakinan seseorang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya,
orang itu akan mengalami keadaan psikologis yang disebut cognitive
dissonance (disonansi kognitif).
Disonansi kognitif, keadaan dorongan negative dan orang yg
mengalaminya akan berusaha mencari cara utk menguranginya
sebagaimana seorang yg lapar ingin mereduksi dorongan rasa laparnya.
Aspek Formal Teori Tolman
‘The Determiners of Behavior at a Choice Point’. Dalam contoh
ini, titik pilihan itu adalah tempat dimana tikus akan memutuskan
untuk berbelok kekiri atau ke kanan dalam jalur teka teki berbentuk T.
Variabel bebas Tolman adalah rasio perilaku yang didefinisikan
sebagai berikut:
B
B L + BR
Enam Jenis Belajar
• Cathexes
Cathexes adalah tendensi belajar untuk mengasosiakan objek tertentu
dengan keadaan dorongan tertentu. Misalnya, ada makanan tertentu untuk
memuaskan dorongan lapar dari seseorang yang tinggal di suatu negara.
• Keyakinan Ekuivalensi
Ketika “subtujuan” memiliki efek yang sama dengan tujuan itu sendiri, maka
subtujuan itu dikatakan merupakan equivalence belief (keyakinan
ekuivalensi). Misalnya, selama dapat ditunjukkan bahwa dengan penerimaan
nilai tinggi akan terjadi reduksi temporer dalam kebutuhan siswa untuk
disukai dan diterima orang lain meski dia tidak memberitahukan nilainya
kepada orang lain, maka kita punya bukti adanya keyakinan ekuivalensi.
• Ekspetasi Medan
Berkembang dengan cara yang serupa dengan perkembangan peta kognitif.
Organisme belajar bahwa sesuatu akan menimbulkan sesuatu yang lain.
Setelah melihat isyarat tertentu, misalnya, ia akan berharap isyarat lain akan
muncul.
• Mode Medan Kognisi
Jenis belajar yang kurang diyakini oleh Tolman adalah field-cognition mode
(mode medan kognisi), yakni strategi, suatu cara, untuk menangani situasi
pemecahan problem.
• Diskriminasi Dorongan
Berarti bahwa organisme dapat menentukan keadaan dorongan mereka
sendiri dan karenanya dapat merespons dengan benar. Misalnya, ditemukan
bahwa hewan dapat dilatih untuk berbelok ke suatu arah dalam jalur teka
teki berbentuk T apabila mereka lapar dan ke arah lain apabila mereka haus
(Hull, 1933a; Leeper, 1935).
• Pola Motor
Tolman menunjukkan bahwa teorinya terutama berkaitan dengan
asosiasi ide dan tidak terlalu berhubungan dengan cara ide-ide itu
menjadi diasosiasikan dengan perilaku belajar motor pattern (pola
motor) adalah usaha untuk memecahkan kesulitan ini.
Pendapat Tolman Tentang Pendidikan
Dalam banyak hal, Tolman dan Gestaltis sepakat mengenai
praktik pendidikan. Keduanya menekankan pentingnya pemikiran dan
pemahaman. Menurut Tolman, murid perlu melakukan tes hipotesis
dalam situasi problem.
Seperti teoretisi Gestalt, Tolman juga menunjukkan bahwa siswa
semestinya dihadapkan pada topik dari berbagai sudut pandang yang
berbeda. Proses ini akan memungkinkan siswa untuk mengembangkan
peta kognitif, yang akan dipakai untuk menjawab pertanyaan tentang
topik tertentu dan topik lainnya.
Terakhir, seperti teoritis Gestalt, Tolman akan mengatakan bahwa
penguatan ekstrinsik adalah tak perlu untuk memicu proses belajar.

Anda mungkin juga menyukai