Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 9 Riri Nirmala sari Ilsha Firman Tiara Kurnia Putri Elwan

Teori

belajar Tolman dianggap sebagai perpaduan teori gestalt dan teori behaviorisme. Tolman secara metodologis adalah behavioris namun secara metafisika dia adalah teoritisi kognitif, dengan kata lain, dia mempelajari prilaku untuk menemukan proses kognitif.

Karakteristik

prilaku molar adalah perilaku itu purposive (memiliki tujuan) yakni ia selalu diarahkan untuk suatu tujuan. Menurut tolman prilaku molar merupakan sebuah gestal yang berbeda dari serpihan yang menyusun prilaku itu. Contoh prilaku molar menurut tolman : seorang lelaki berkendara pulang kerumah untuk makan malam, seorang anak kecil yang besembunyi dari orang asing.

Teori

tolman disebut disebut sebagai purposive behaviorism, ia berusaha menjelaskan prilaku yang diarahkan untuk mendapat tujuan. Menurut Tolman, prilaku tampak seolah-olah memiliki tujuan selama organism mencari sesuatu di dalam lingkungan.

Tolman

memulai dari teori gestalt dengan mengatakan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses menemukan hal-hal tertentu dalam lingkungan organisme melalui eskplorasi, menemukan bahwa kejadian tertentu akan menimbulkan kejadian lain atau satu isyarat menimbulkan isyarat lain. Menurut tolman motivasi bertindak sebagai emphasizer (pemberi tekanan) perceptual. Tolman mengembangkan cognitive map dan adanya istilah principle of least effort ( prinsip usaha terkecil).

Organisme membawa berbagai macam hipotesis ke situasi pemecahan masalah, dan ia mungkin akan menggunakannya untuk memecahkan masalah. Sebagaian besar hipotesis ini berasal dari pengalaman masa lalu, tolman percaya bahwa strategi pemecahan masalah mungkin bersifat bawaan. Hipotesis yang bertahan adalah hipotesis yang berhubungan paling baik dengan kenyataan, yakni hipotesis yang menghasilkan pencapaian tujuan. Setelah beberapa waktu akan berkembang peta kognitif, dan ia bisa dipakai dalam kondisi yang lain Ketika ada beberapa permintaan atau motif yang harus dipenuhi, organisme akan menggunakan informasi dalam peta kognitifnya.

Adalah

belajar yang tidak diterjemahkan ke dalam performa atau kinerja. Dengan kata lain, adalah mungkin hasil belajar akan tetap disimpan dalam jangka waktu yang lama sebelum ia dimunculkan dalam bentuk prilaku.

Pavlov,

Hull, dan skinner memandang pelenyapan (extinction) sebagai sebuah proses aktif Menurut mereka agar tidak terjadi pelenyapan, respons yang telah diperkuat sebelumnya harus diberikan tetapi tidak diperkuat. Namun, menurut tolman, belajar terjadi melalui proses observasi dan bebas dari penguatan.

Tolman

berpendapat bahwa hewan belajar dimana sesuatu itu berada, sedangkan teorretisi S-R berpendapat bahwa hewan mempelajari respons spesifik dan stimuli spesifik

Menurut

Tolman, ketika kita belajar, kita mengetahui tempat sesuatu. Dalam situasi pemecahan masalah, kita belajar dimana letak tujuannya, dan kita sampai kesana dengan mengikuti rute paling pendek

Tolman

mendefinisikan teori sebagai seperangkat variable intervening. Semua variable ini adalah unsur yang diciptakan oleh teoretisi untuk membantu menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Tolman

membuat variabel intervening selaras dengan variabel bebasnya. Variable intervening secara sistematis dihubungkan dengan variabel bebas dan terikat. Masing masing dari variable intervening didefinisikan secara operasional. Maintenance schedule (jadwal pemeliharaan), misalnya menciptakan demand (permintaan), yang pada gilirannya terkait dengan performa.

Maccorquodale

dan Meehl (1953) mendeskripsikan teori Tolman sebagai teori S1-R1-S2, dimana S1 menimbulkan ekspektansi, R1 menunjukan cara ekspektansi itu ditindaklanjuti, dan S2 menunjukan apa perkiraan organism tentang hal yang terjadi sebagai akibat dari tindakannya dalam situasi tertentu. Dengan kata lain, organisme tampaknya berpikir, dalam situasi ini (S1), jika saya melakukan ini (R1), maka saya mendapatkan pengalaman tertentu (S2).

Chathexes Keyakinan

Ekuivalensi Ekspektasi Medan Mode Medan Kognisi Diskriminasi Dorongan Pola motor

Menurut

Tolman, murid perlu melakukan tes hipotesis dalam situasi problem, yang menyatakan bahwa belajar bukan hanya soal memberi respon atau strategi yang benar tetapi juga menghilangkan respon atau strategi yang salah. Tolman dan teoritisi Gestalt mendukung diskusi kelompok kelompok kecil dalam kelas, yang penting buat murid adalah punya kesempatan secara individual atau sebagai anggota kelompok untuk menguji ide idenya secara memadai

Teorinya

tidak mudah diteliti secara

empiris. Teorinya menggunakan banyak variabel individual, bebas dan intervening yang sulit untuk dijelaskan semuanya

Anda mungkin juga menyukai