Seperti ditunjukkan hergenhahn (2005), kanon morgan sering disalah tafsirkan sebagai peringatan
untuk tidak berspekulasi tentang pikiran atau perasaan binatang,morgan juga sesungguhnya
percaya bahwa non manusia juga punya proses kognitif. Meskipun penjelasan morgan tentang
perilaku binatang non manusia lebih hemat ketimbang penjelasan romanes,morgan
mendeskripsikan perilaku hewan sebagaimana perilaku itu terjadi dilingkungan natural. Dalam
buku WashburnThe Animal Mind , washburn mengambil kesimpulan dari studi eksperimen, bukan
dari observasi naturalistis,dia tidak mengidentifikasi,mengontrol,dan memanipulasi variabel-
variabel penting yang terkait dengan belajar adalah E.L Thorndike yang melakukan langkah
penting ini.
Dalam konsep penelitian yang diterapkan Thorndike yang meneliti tentang tikus yang diletakkan
didalam kotak dengan aliran listrik mengakibatkan tikus berlarian untuk bisa keluar dari kotak
namun untuk dapat keluar tikus harus berusaha mencari tombol yang bisa membawa dia keluar,
hal ini mengungkapkan bahwa stimulus yang terus direspon akan menghasilkan respon yang kuat
sehingga muncul reinforment.
Apa yang menentukan transfer dari suatu situasi belajar ke situasi lainnya
Bagaimana individu merepson suatu situasi yang baru? Thorndike berpendapat bahwa individu
akan merespon suatu situasi yang belum pernah dijumpai sebelumnya dengan Respon by Analogy.
Respon by Analogy adalah cara individu merespon suatu hal dengan respon yang sama terhadap
situasi yang terkait atau sama dengan yang pernah dijumpai.
Dari teori Respon by Analogy dapat diketahui bahwa hal yang memengaruhi transfer dari suatu
situasi belajar ke situasi yang lainnya adalah kesamaan. Kesamaan yang dimaksud adalah situasi
yang dianggap sama atau identik dengan situasi yang sudah biasa dihadapi. Dikenal dengan theory
of identical elements yang menyatakan bahwa makin banyak unsur yang identik, maka proses
transfer semakin mudah. Jumlah transfer of training (transfer training) antara situasi yang kita
kenal dan yang tak kita kenal ditentukan dengan jumlah elemen yang sama didalam kedua situasi
itu. Contohnya seseorang yang menguasai bahasa akan merasa mudah mempelajari makna puisi.
Dengan theory of identical elements, Thorndike menentang pandangan bahwa transfer didasarkan
pada doktrin formal discipline (disiplin formal). Teori disiplin formal ini menyatakan bahwa
pikiran manusia terdiri dari beberapa daya (seperti: penalaran, perhatian, penilaian, dan memori)
yang dapat diperkuat dengan latihan.
Sedangkan polaritas adalah koneksi akan terjadi lebih mudah dalam arah yang telah mereka bentuk
sebelumnya dibanding sebaliknya. Contohnya kebanyakan orang mudah menyebutkan abjad dari
awal sampai akhir dan akan kesulitan saat menyebutkan dari akhir ke awal. Maksud Thorndike
adalah bahwa jika individu mempelajari prinsip dan pemahaman umum bukan S-R spesifik, maka
semestinya individu dapat melakukan apa yang dipelajari dengan lancar walaupun dari arah yang
berkebalikan.
Perilaku pembelajar (siswa) terutama ditentukan oleh penguat eksternal dan bukan oleh
motivasi intrinstik. Karenanya, ujian itu penting: ujian memberiumpan balik (feedback) bagi
pembelajar dan guru mengenai proses belajar. Jadi ujian tes harus dilakukan secara regular
(berkala). Situasi belajar harus sebisa mungkin dibuat memyerupai dunia riil. Seperti yang telah
kita ketahui, Thorndike percaya bahwa proses belajar akan di transfer dari ruang kelas ke
lingkungan luar sepanjang dua situasi itu mirip.
Daftar Pustaka
Maesaroh, I.,dkk. (2014). Makalah Psikologi Pendidikan 1: Lupa, Transfer, dan Kejenuhan
Belajar. Diunduh dari
https://www.academia.edu/13130724/Makalah_Psikologi_Pendidikan_1_LUPA_TRANSFER_K
EJENUHAN_BELAJAR pada tanggal 17 September 2019