Teori Behavioristik
4. Sifatnya mekanis
Koneksionisme”
City (1939), dan Human Nature and The Social Order (1940). Menurut
belajar adalah “trial and error learning atau selecting and connecting
karena itu teori belajar yang dikemukakan oleh Thorndike ini sering
S R S1 R1 dst
sebagai berikut :
meniadakan ketidakpuasannya.
dikuasai.
tetapi juga ditentukan keadaan yang ada dalam diri individu baik
baru. Makin banyak unsur yang sama maka transfer akan makin
mudah.
antara lain :
nya.
(1927).
(Bakker, 1985).
tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang
adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu atau tombol antrian
nasi goreng, siomay) yang sering lewat di rumah, bel masuk kelas-
istirahat atau usai sekolah dan antri di bank tanpa harus berdiri
conditioning klasik.
dan lantai yanga dapat dialir listrik. Karena dorongan lapar tikus
senang.
hukuman.
sendiri.
instruksional.
pengamat.
pengkodean simbolik.
Selain itu juga harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan
2. Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai
yang dimilikinya.
yang bermanfaat.
b. Mementingkan bagian-bagian
sebelumnya
pengulangan
diinginkan.
siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberi
hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki.
hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur. Kritik ini
mata pelajaran bisa memakai metode ini, sehingga kejelian dan kepekaan
guru pada situasi dan kondisi belajar sangat penting untuk menerapkan
kondisi behavioristik.
perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang
dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar
yang efektif. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oelh para tokoh
menertibkan siswa.