PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar?
2. Apa isi teori belajar yang dikemukakan oleh Thorndike?
3. Apa hukum-hukum yang digunakan dalam teori Thorndike?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari teori Thorndike?
5. Bagaimana implementasi Teori Thorndike dalam
pembelajaran matematika?
6. Apa isi teori belajar yang dikemukakan oleh Bruner?
7. Apa isi teori instruksi Bruner?
8. Bagaimana implementasi Teori Bruner dalam bidang
matematika?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari teori belajar
1
2. Mengetahui isi teori yang dikemukakan oleh Thorndike
3. Mengetahui hukum-hukum yang berlaku dalam teori
Thorndike
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari teori Thorndike
5. Mengetahui implementassi dari teori Thorndike dalam
pemebelajaran Matematika
6. Mengetahui isis teori belajar yang dikemukakan oleh
Bruner
7. Mengetahui isi dari teori instruksi Bruner
8. Mengetahui implementasi dari teori bruner dalam bidang
matematika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kontak, pengalaman langsung dan dengan pengenalan atau
peniruan.2
2 ibid
4
B. Teori Belajar Edward L Thorndike
1. Teori Belajar Thorndike
Edward Lee Thorndike mendapatkan gelar PhD-nya
pada tahun 1898 di Colombia, kemudian dia tinggal
sekaligus mengajar disana. Dia telah menerbitkan buku
yang berjudul Animal intelligence, An esperimental study
of associationprocess in Animal. Buku tersebut merupakan
hasil dari penelitiannya dengan menggunakan objek dari
beberapa tingkah hewan, seperti kucing, anjing dan burung.
Salah satu hasil penelitiannya yakni setiap tingkah hewan
tersebut mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar
yaitu asosiasi, suatu stimulus akan menimbulkan suatu
respon tertentu.
5
Selama perjalanan menuju makanan ia banyak mengalami
hambatan seperti salah jalan atau tersesat.
6
keluar. Sehubung dengan hal ini, hampir dapat dipastikan
bahwa motivasi (seperti rasa lapar) merupakan hal yang
sangat vital dalam belajar.
5 ibid
7
The Law of Disuse, yaitu suatu hukum yang
menyatakan bahwa hubungan antara stimulus dan
respon akan menjadi lemah bila tidak ada latihan.
8
untuk melakukan belajar tersebut. Terdapat tiga keadaan
yang menunjukkan berlakunya hukum ini. Yaitu :
9
tersebut dengan latihan-latihan, atau ulangan-ulangan
yang terus menerus.
3. Karena belajar berlangsung secara mekanistis, maka
pengertian tidak dipandangnya sebagai suatu yang
pokok dalam belajar. Mereka mengabaikan pengertian
sebagai unsur yang pokok dalam belajar.7
7 ibid
10
3. Pendidik hendaknya menyampaikan materi yang
menyenangkan
4. Pengulangan terhadap penyampaian materi dan latihan dapat
membantu siswa mengingat materi
5. Untuk mengajarkan konsep pemetaan pada siswa, pendidik
menguji apakah siswa sudah benar-benarp menguasai konsep
pemetaan
6. Peserta didik yang telah belajar dengan baik diberi hadiah dan
yang belum baik diberi hukuman dan harus segera diperbaiki.
7. Dalam belajar, motivasi tidak begitu penting, karena perilaku
peserta didik tterutama ditentukan oleh penghargaan
eksternal.8
8 Op.cit
11
C. Teori Belajar Jerome S Bruner
1. Teori Belajar Bruner
Bruner yang memiliki nama lengkap Jerome S.Bruner
seorang ahli psikologi (1915) dari Universitas Harvard,
Amerika Serikat, telah mempelopori aliran psikologi kognitif
yang memberi dorongan agar pendidikan memberikan
perhatian pada pentingnya pengembangan berfikir. Bruner
banyak memberikan pandangan mengenai perkembangan
kognitif manusia, menurut Bruner hal terpenting dalam
belajar adalah bagaimana seorang manusia memilih suatu
pelajaran, sehingga ia memperoleh pengetahuan, kemudian ia
menyimpan dan mempertahankan pengetahuannya, dan
menyampaikan pengetahuan yang ia miliki secara aktif
Bruner dalam dasar pemikiran teori memandang bahwa
manusia sebagai pemroses, pemikir, dan pencipta informasi.
Menurut Bruner, proses kognitif manusia terbagi menjadi 3
tahapan, yaitu: (1) memperoleh informasi baru, (2)
mentranformasikan ilmu yang diterima, (3) menguji relevansi
dan ketepatan pengetahuan.9 Bruner memiliki empat teori
yang dikemukakan :
a. Empat tema tentang pendidikan
Bruner menerbitkan buku yang berjudul The Process
Of Education yang diterbitkan pada tahun 1960. Di
dalam buku ini Bruner mengemukakan empat tema
tentang pendidikan.
Tema pertama mengemukakan pentingnya arti
struktur pengetahuan. Hal ini perlu karena dengan
12
struktur pengetahuan kita menolong siswa untuk untuk
melihat, bagaimana fakta-fakta yang kelihatannya tidak
ada hubungan, dapat dihubungkan satu dengan yang
lain. Tema kedua adalah tentang kesiapan untuk
belajar. Menurut Bruner kesiapan terdiri atas
penguasaan keterampilan-keterampilan yang lebih
sederhana yang dapat mengizinkan seseorang untuk
mencapai kerampilan-ketrampilan yang lebih tinggi.
Tema ketiga adalah menekankan nilai intuisi dalam
proses pendidikan. Dengan intuisi, teknik-teknik
intelektual untuk sampai pada formulasi-formulasi
tentatif tanpa melalui langkah-langkah analitis untuk
mengetahui apakah formulasi-formulasi itu merupakan
kesimpulan yang benar atau tidak. Tema keempat
adalah tentang motivasi dan keinginan untuk belajar
dan cara-cara yang tersedia pada para guru untuk
merangsang motivasi itu.
13
Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan
melalui tindakan anak secara langsung terlihat
dalam memanipulasi (mengotak atik)
objek.Pengetahuan itu dipelajari secara aktif,
dengan menggunakan benda-benda konkrit atau
menggunakan situasi yang nyata.
2) Tahap Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan
berdasarkan pada pikiran internal dimana
pengetahuan disajikan melalui serangkaian
gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak,
berhubungan dengan mental yang merupakan
gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya
pada tahap enaktif tersebut di atas.
3) Tahap Simbolis
Tahap pembelajaran di mana pengetahuan itu
direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol
abstrak (abstract symbols, yaitu simbol-simbol
arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan
orang-orang dalam bidang yang bersangkutan),
baik simbol-simbol verbal (misalnya huruf-huruf,
kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang
matematika, maupun lambang-lambang abstrak
yang lain.
d. Belajar Penemuan
Belajar penemuan merupakan salah satu model
konstruksional kognitif yang sangat berpengaruh dari
Bruner. Menurut Bruner, belajar penemuan merupakan
14
metode yang paling baik bagi manusia, karena
manusia mencari pengetahuan secara aktif, dan
menemukan hasil dengan sendirinya.
Adapun tahap-tahap Penerapan Belajar Penemuan
1) Stimulus (pemberian perangsang/stimulus),
kegiatan belajar dimulai dengan memberikan
pertanyaan yang merangsang berpikir siswa,
menganjurkan dan mendorongnya untuk
membaca buku dan aktivitas belajar lain yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
2) Problem statement (mengidentifikasi masalah),
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang
relevan dengan bahan pelajaran kemudian
memilih dan merumuskan dalam betuk hipotesa
(jawaban sementara dari masalah tersebut).
3) Data collection (pengumpulan data), memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan
informasi yangt relevan sebanyak-banyaknya
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesa
tersebut.
4) Data processing (pengolahan data), yakni
mengolah data yang telah diperolah siswa melalui
kegiatan wawancara, observasi, dll. Kemudian
data tersebut ditafsirkan.
5) Verifikasi, mengadakan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar tidaknya
hipotesis yangt ditetapkan dan hubungkan dengan
hasil dan processing.
15
6) Generalisasi,, mengadakn penarikan kesimpulan
untuk dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
semua kejadian atau masalah yang sama dengan
memperhatikan hasil verifikasi.10
2. Teori Instruksi Bruner
Menurut Bruner teori instruksi hendaknya meliputi :
a. Pengalaman Optimal untuk Mau dan Dapat Belajar
Menurut Bruner, belajar dan pemecahan masalah
bergantung pada penyelidikan alternatif. Oleh karena itu
pengajaran dan intruksi harus memperlancar dan
mengatur penyelidikan-penyelidikan alternatif ditinjau dari
segi siswa. Arah pendidikan bergantung pada dua hal yang
saling berkaitan yaitu tujuan tugas yang diberikan sampai
batas-batas tertentu harus diketahui dan sampai berapa
jauh tujuan itu telah tercapai pun harus diketahui.
b. Penstrukturan Pengetahuan untuk Pemahaman Optimal
Struktur suatu domain pengetahuan mempunyai tiga
ciri dan setiap ciri itu mempengaruhi kemampuan siswa
untuk menguasainya. Ketiga ciri itu ialah:
1) Cara penyajian
Ada tiga cara penyajian, yaitu cara enaktif, ikonik, dan
simbolik.
2) Ekonomi
Ekonomi dalam penyajian pengetahuan
dihubungkan dengan sejumlah informasi yang dapat
disimpan dalam pikiran dan diproses untuk mencapai
pemahaman.
10 ibid
16
3) Kuasa
Kuasa suatu penyajian dapat dikatakan juga
kemampuan penyajian itu untuk menghubung-
hubungkan hal-hal yang kelihatannya sangat
terpisah-pisah.
11 ibid
17
3. Aplikasi Teori Belajar Bruner dalam Matematika
18
sehingga bila dilipat menurut rusuk yang tak teriris
membentuk bangun kubus seperti semula ( bangun
babaran atau rebahan yang sedemikian oleh siswa
mungkin ditemukan lebih dari satu macam). Setelah itu
barulah guru mengkomunikasikan bahwa bangun
babaran atau rebahan yang sedemikian itulah yang
disebut jaring-jaring kubus.
12 ibid
19
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Teori belajar merupakan suatu kegiatan seseorang untuk
mengubah perilaku mereka.
2. Teori belajar Thorndike menjelaskan tentang belajar
adalah hubungan (interaksi) antara stimulus dan respon.
3. Hukum-hukum yang digunakan oleh Thorndike adalah
hukum kesiapan ( law of readiness), hukum latihan ( Law
of exercise), hukum kesiapan ( law of effect).
4. Kelemahan dari teori Thorndike yaitu terlalu memandang
manusia sebagai .
mekanismus dan otomatisme belaka yang disamakan
dengan hewan. Kelebihannya yaitu dengan sering
melakuakan pengulangan dalam memecahkan suatu
permasalahan, anak didik akan memiliki sebuah
pengalaman yang berharga
5. Aplikasi teori Thorndike sebagai salah satu aliran teori
belajar tingkah laku dalam pembelajaran tergantung dari
20
beberapa hal seperti : tujuan pembelajaran, sifat materi
pembelajaran, karateristik siswa, media, dan fasilitas
pembelajaran yang tersedia.
6. Toeri belajar Bruner menjelaskan tentang hal terpenting
dalam belajar adalah bagaimana seorang manusia memilih
suatu pelajaran, sehingga ia memperoleh pengetahuan,
kemudian ia menyimpan dan mempertahankan
pengetahuannya, dan menyampaikan pengetahuan yang ia
miliki secara aktif.
7. Teori Belajar Bruner memili empat bagian :
a. Empat tema tentang pendidikan
b. Model dan Kategori
c. Belajar sebagai Proses Kognitif
d. Belajar Penemuan
8. Teori Instruksi Bruner
a. Pengalaman Optimal untuk Mau dan Dapat Belajar
b. Penstrukturan Pengetahuan untuk Pemahaman Optimal
c. Perincian Urutan-urutan Penyajian Materi Pelajaran
Secara Optimal
d. Bentuk dan Pemberian Reinforcement
9. Aplikasi Teori Belajar Bruner dalam Matematika
B. Saran
1. Pembaca diharapakan dapat menerapkan Teori Belajar
Thorndike dan Teori Belajar Bruner dalam proses
pembelajaran
2. Pembaca diharapakan dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif sesuai dengan karakter masing-
masing peserta didik.
21