BELAJAR PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
Nama : Jenifer M. Gedoe (2020011044087)
Nama : Abis Tabuni (2020011044077)
Nama : Yonatan Tenouye (201801110444057)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Mengerti dan memahami mengenai teori pembelajaran
Behavioristik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristic menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan
perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi
melalui ransangan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif
(respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulus adalah lingkungan
belajar anak yang menjadi penyebab belajar sedangkan respon adalah akibat atau
dampak berupa reaksi fisik terhadap stimulus. Belajar berarti penguatan ikatan,
asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S-R (stimulus-respon).
2.2 Uraikan pandangan dan Gagasan para Ahli tentang teori belajar
Behavioristik
4.Akibat suatu perbuatan dapat menular baik pada bidang lain maupun
pada individu lain.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang telah dianggap belajar sesuatu jika diandapat menunjukan perubahan
perilakunya. Menurut teori behavioristik dalam belajar yang penting adalah imput
yang berupa stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak
penting unruk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.
Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang
diberikan ole guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus
dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran
merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.
Factor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah factor
penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement)
maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi\dihilangkan
(negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa penyusun dari makalah ini hanyalah manusia yang
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Karena kesempurnaan
hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga dalam penulisan dan
penyususnannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran akan senantiasa kami terima dalam upaya evaluasi diri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu> Makalah_TEORI_BEHAVIORISTIK.