DI SUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penyusunan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Penyusunan
makalah ini diajukan sebagai untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
semester ganjil 2019-2020 yang berjudul “Teori Belajar Behavioristik” Dalam penyusunan
makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang
tulus kepada ibu Mega Elvianasti, M. Pd selaku sebagai dosen mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran dan pembimbing makalah ini yang telah memberikan banyak bantuan, masukan,
dan dukungan terkait penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini
masih belum sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan makalah ini dan
kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap pada makalah ini dapat
bermanfaat dan bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Teori Belajar Behavioristik.........................................................................................
B. Tokoh-tokoh, Teori Belajar, dan Penerapannya.......................................................................
C. Kelebihan dan kekurangan Teori Belajar Behavioristik.........................................................
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..............................................................................................................................
B.Saran........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan aktivitas individu yang melakukan belajar, yaitu proses kerja faktor
internal. Belajar adalah proses penyesuaian atau adaptasi melalui asimilasi dan akomodasi antara
stimulasi dengan unit dasar kognisi seseorang menjadi schema. Menurut pandangan psikologi
behavioristik merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap
telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini yang penting dalam belajar adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respon.
Jika ditinjau dari konsep atau teori, teori behavioristik ini tentu berbeda dengan teori yang
lain. Hal ini dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas. Ada berbagai asumsi atau
pandangan yang muncul tentang teori behavioristik. Teori behavioristik memandang bahwa
belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar
perubahan mendekati tujuan yang diinginkan.
Stimulus tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun ekstrenal
yang menjadi penyebab belajar sedangkan respons adalah dampak atau akibat berupa reaksi fisik
terhadap dari stimulan. Belajar berarti penguatan ikatan asosiasi, sifat dan kecederungan stimulus
respons. Teori Behavioristik pada prinsip mementingkan faktor lingkungan, menekankan pada
faktor bagian, menekankan pada tingkah laku yang tampak dengan mempergunakan metode
objektif sifatnya mekanis dan memetingkan masa lalu.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah definisi Teori Belajar Behavioristik?
2. Siapa sajakah Tokoh-tokoh, Teori Belajar, dan Penerapannya mengenai teori belajar
behavioristik?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dalam teori pembelajaran behavioristic?
BAB II
PEMBAHASAN
4. Watson (1878-1959)
Setelah ia mengadakan berbagai eksperimen Watson menyimpulkan pengubahan
tingkah laku dapat dilakukan melalui latihan atau membiasakan memberikan reaksi
terhadap stimulus yang diterima. Stimulus dan respon tersebut harus dapat diamati
dalam bentuk tingkah laku.
Menurut pandangan Watson, Behaviorisme harus menerapkan teknik-teknik
penyelidikan binatang, yaitu conditioning untuk memperlajari manusia. Oleh karena
itu, ia mendefinisikan kembali monsep mental sebagai respons perilaku. Sebagai
contoh, berpikir dikenali sebagai tutur subvokal, dan perasaan diartikan sebagai reaksi
kelenjar.
Watson juga percaya bahwa kepribadian orang itu berkembang melalui
conditioning sebagai refleks. Ia berpendirian bahwa manusia waktu lahir hanya
memiliki tiga respons emosi yaitu takut, marah, dan saying.
5. Clark Hull (1894-1959)
Clark Hull sangat berpengaruh terhadap teori evolusi Charles Darwin. Hull
mengemukakan bahwa semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk
menjaga kelangsungan hidup karena itu kebutuhan biologis menempati posisi sentral.
Oleh Hull, kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan (drive) seperti lapar, haus, tidur,
hilangnya rasa nyeri, dan sebagainya. Stimulus yang disebut stimulus dorongan (SD)
dikaitkan dengan dorongan primer dan karena itu mendorong adanya tingkah laku.
6. Skinner
Skinner mengembangkan teori conditioning dengan menggunakan tikus sebagai
percobaan. Menurutnya suatu respon menghasilkan sejumlah konsekuensi yang
nantinya akan mempengaruhi tingkah laku manusia.
7. Robert Gagne (1916-2002)
Gagne disebut guru sebagai Modern Neobehaviouris mendorong guru yang
merencenakan instruksional pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat
dimodifikasi. Keterampilan paling rendah menjadi dasar bagi pembentukan
kemampuan yang lebih tinggi dari hierarki keterampilan intelektual.
8. Albert Bandura ( 1925-sekarang)
Teori ini menerima sebagian besar prinsip teori belajar perilaku, tetapi memberikan
lebih banyak penekanan pada efek-efek isyarat pada perilaku dan proses mental
internal. Jadi, dalam teori belajar sosial kita akan menggunakan penjelasan
reinforcement eksternal dan penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaimana
kita belajar dari orang lain.
a. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi
belajar
b. Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktik dan pembiasaan yang mengandung unsur – unsur
seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan
sebagainya.
c. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar
mandiri. Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang
bersangkutan.
d. Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak – anak yang masih
membutuhkan Dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi, dan harus
dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk – bentuk penghargaan
langsung seperti diberi permen atau pujian.
e. Mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan mendapatkan penguatan
positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif, yang
didasari pada perilaku yang tampak.
f. Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang kontinu dapat
mengoptimalkan bakal dan kecerdasaan siswa yang sudah terbentuk
sebelumnya. Jika anak sudah mahir dalam satu bidang tertentu maka akan
lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan pengulangan yang kontinu
tersebut dan lebih optimal.
g. Bahan pelajaran yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai
pada yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian –
bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu keterampilan tertentu
mampu menghasilkan suatu perilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu.
2. Kekurangan
B. Saran
Sebagai sebagai calon guru seharusnya mampu mendidik para peserta didik
dengan baik, dengan metode serta teori yang tepat sehingga proses belajar mengajar
berjalan dengan baik. Oleh karena itu, teori-teori pembelajaran bertujuan agar mampu
menemukan kecocokan dalam metode mengajar yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis. 2018. Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Erlangga.
Nurochim. 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Oktariska, Bariska, Anselmus J.E Toenlie, Susilaingsih. 2018. Studi Kasus Penerapan Teori
Belajar Behavioristik dalam Menumbuhkembangkan Perilaku Peduli Lingkungan Hidup Siswa
di SMKN 6 Malang. JKTP, 1(2), 159-168
Siregar, Evelin dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Sukardjo, M dan Ukim Komarudin. 2010. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada