Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah “Teori belajar behavioristik” yang merupakan tugas dari
mata kuliah Pembelajaran PKN dan Pancasila.
Kami sepenuhnya menyadari tanpa bantuan dan kerjasama dari pihak yang terkait
makalah ini tidak akan sesuai dengan harapan. Untuk itu, pada kesempatan baik ini tak lupa
kami menyampaikan terimakasih kepada Bapak Gede Garbha Putra, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Pembelajaran PKN dan Pancasila. yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing
dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini dapat menjadi acuan belajar bagi pembaca
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pembaca.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar merupakan aktivitas individu yang melakukan belajar, yaitu proses kerja faktor
internal. Menurut Peaget belajar adalah proses penyesuaian atau adaptasi melalui asimilasi dan
akomodasi antara stimulasi dengan unit dasar kognisi seseorang yang oleh Peaget menjadi
schema. Menurut pandangan psikologi behavioristik merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini yang penting dalam belajar adalah input
yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Jika ditinjau dari konsep atau teori, teori behavioristik ini tentu berbeda dengan teori
yang lain. Hal ini dapat kita lihat dalam pembelajaran sehari-hari dikelas. Ada berbagai asumsi
atau pandangan yang muncul tentang teori behavioristik. Teori behavioristik memandang bahwa
belajar adalah mengubah tingkah laku siswa dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan lingkungan belajar agar
perubahan mendekati tujuan yang diinginkan.
Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran kelompok kami menyusun makalah Teori Belajar Behavioristik dalam rangka
mengetahui lebih lanjut lagi tentang Teori Belajar Behavioristik dan diharapkan tidak lagi
muncul asumsi yang keliru tentang pendekatan behaviorisme tersebut, sehingga pembaca
memang benar-benar mengerti apa dan bagaimana pendekatan behaviorisme.
ii
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, sebagai berikut :
1. Untuk memahami definisi teori belajar behavioristik.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip belajar behavioristik.
3. Untuk mengetahui hukum teori belajar behavioristik.
4. Untuk memahami ciri-ciri teori belajar behavioristik.
5. Untuk mengetahui contoh penerapan teori behavioristik.
6. Untuk memahami kelebihan dan kekurangan teori belajar behavioristik.
2
I. Pengertian Teori Behavioristik
Teori behavioristik adalah teori beraliran behaviorisme yang merupakan salah satu aliran
psikologi. Teori belajar behavioristik ini dikenal dengan sebuah teori yang dicetuskan
oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai
hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya.
Misalnya; siswa belum dapat dikatakan berhasil dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial jika dia
belum bisa/tidak mau melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti; kerja bakti, ronda
dll.
1. Masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa misalnya alat perkalian, alat peraga,
pedoman kerja atau cara-cara tertentu untuk membantu belajar siswa, sedangkan respon adalah
reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru tersebut. Teori ini juga
mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat
terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
2. Penguatan (reinforcement)
Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Misalnya, ketika peserta
didik diberi tugas oleh guru, ketika tugasnya ditambahkan maka ia akan semakin giat belajarnya,
maka penambahan tugas tersebut merupakan penguatan positif dalam belajar, begitu juga
sebaliknya.
Jadi sesuai dengan pendapat dari Mursyidi (2019) teori belajar behavioristik adalah teori belajar
yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi stimulus dan respon.
Behavioristik menekankan pemahaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya memiliki
keterkaitan antara stimulus dan respons. Respon atau perilaku tertentu dapat muncul akibat
adanya metode pembiasaan dan pelatihan (tindakan pendidik) yang menjadi stimulus.
3
II. Prinsip teori belajar behavioristic
Berikut ini adalah prinsip-prinsip pembelajaran behavioristik Menekankan pada pengaruh lingkungan
terhadap perubahan perilaku.
1. Mengunakan prinsip penguatan, yaitu untuk menidentifikasi aspek paling diperlukan dalam
pembelajaran untuk mengarahkan kondisi agar peserta didik dapat mencapai peningkatan yang
diharapkan dalam tujuan pembelajaran.
2. Menidentifikasi karakteristik peserta didik, untuk menetapkan pencapaian tujuan
pembelajaran.
3. Lebih menekankan pada hasil belajar daripada proses pembelajaran.
Dan Skinner juga memuat dalam bukunya tentang prinsip-prinsip behavioristik, berikut ini prinsip yang
dikemukakan oleh skinner dalam bukunya yang berjudul The Behavior of Organism.
1) Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi
penguat.
4) Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah,
untukmenghindari adanya hukuman.
6) Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan dengan
digunakannya jadwal variabel Rasio rein forcer.
4
III. Hukum pada Teori Belajar Behavioristik
Hergenhahn dan Matthew menyatakan bahwa teori belajar ini mencakup empat hukum, yaitu sebagai
berikut.
1. Hukum kesiapan
Hukum kesiapan berarti bahwa kegiatan pembelajaran akan memberikan hasil yang diinginkan jika ada
kesiapan, baik kesiapan oleh pendidik maupun peserta didik.
2. Hukum latihan
Hukum latihan memiliki arti bahwa semakin banyak latihan, semakin besar peluang untuk berhasil.
Artinya, kegiatan pembelajaran akan berhasil jika peserta didik dibiasakan untuk latihan secara kontinu
dan terukur.
3. Hukum efek
Hukum efek berarti bahwa efek yang dirasakan oleh peserta didik setelah belajar akan
memotivasi dirinya untuk terus belajar. Contohnya, seorang peserta didik mendapatkan hadiah
berupa buku paket Matematika karena berhasil mendapatkan nilai sempurna di ujian tulis
Matematika. Efek yang dirasakan adalah bangga dan bahagia. Efek itu diharapkan bisa
memotivasi peserta didik tersebut untuk terus belajar.
4. Hukum sikap
Hukum sikap berarti sikap yang terbentuk setelah melakukan pembelajaran. Perubahan sikap
dipengaruhi oleh hal-hal yang ia dapatkan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Bersifat mekanistis atau dilakukan dengan mekanis tertentu, misalnya meminta maaf.
5. Menganggap latihan itu adalah hal yang penting dalam proses pembelajaran.
5
V. Contoh penerapan teori behavioristic
Contoh penerapan teori behavioristic khususnya pada jenjang pendidikan sekolah dasar adalah
sebagai berikut :
6
VI. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Behavioristik
Adapun kelebihan dan kekurangan teori belajar ini adalah sebagai berikut.
1. Kelebihan
Peserta didik dibiasakan untuk latihan dan praktik yang di dalamnya memuat unsur
kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
Mampu mendorong peserta didik untuk berpikir linier dan konvergen.
Memudahkan peserta didik untuk mencapai suatu target tertentu dalam pembelajaran.
2. Kekurangan
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku
manusia sebagai akibat dari interaksi stimulus dan respon. Behavioristik menekankan
pemahaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya memiliki keterkaitan antara stimulus dan
respons. Respon atau perilaku tertentu dapat muncul akibat adanya metode pembiasaan dan
pelatihan (tindakan pendidik) yang menjadi stimulus. Hal terpenting dalam teori ini adalah
bagaimana terjadinya input atau masuk yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang
berupa respond dan penguatan sehingga berdampak positif pada proses pembelajaran.
3.2. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan.
Menyadari kekurangan itu kami mohon dengan kerendahan hati untuk memberikan
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca bagi kesempurnaan makalah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Gamal Thabroni Maret 07 2022. Teori belajar Behavioristik- Pengertian, ciri-ciri, kelebihan &
kekurangan.
Nely April 04, 2020. Contoh Penerapan Teori Belajar Behavioristik di Sekolah Dasar dalam
https://www.dinelyku.com/2020/04/contoh-penerapan-teori-belajar.html